NovelToon NovelToon
Campur Tangan Mertua

Campur Tangan Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Suami ideal
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Menjalani rumah tangga bahagia adalah mimpi semua pasangan suami istri. Lantas, bagaimana jika ibu mertua dan ipar ikut campur mengatur semuanya? Mampukah Camila dan Arman menghadapi semua tekanan? Atau justru memilih pergi dan membiarkan semua orang mengecam mereka anak dan menantu durhaka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketidaknyamanan

“Pasti dia mau pansos,” batin Camila saat Sinta sampai di tempatnya. “Aku harus bagaimana ini?” Camila membuang napas kasar.

Kehadiran Sinta dan Aminah berhasil mengubah suasana tongkrongan ibu-ibu menjadi canggung. Mereka bingung harus membahas apa karena takut jika salah bicara. Mengingat, Aminah cukup disegani di sana karena menjadi salah satu pemimpin majlis ta'lim para ibu-ibu di desa.

“Eh, Mbak Sinta, sekarang sedang hamil berapa bulan?” Akhirnya Anik memecah kecanggungan yang terasa di sana.

“Baru dua bulan, Mbak,” jawab Sinta dengan diiringi senyum kalem.

“Masih terlalu muda nih. Ngidam aneh-aneh gak, Mbak? Mungkin mual atau sampai sakit begitu?” tanya Anik lagi.

“Iya, saya mual di awal aja, tetapi gak parah seperti hamil anak pertama, Mbak.” Sinta mengubah posisinya menghadap Anik.

“Alhamdulilah kalau begitu. Semoga tidak ada kendala sampai lahiran ya, Mbak. Semua sehat,” pungkas Anik.

Topik pembahasan mengenai kehamilan akhirnya dibahas di sana. Tentu hal ini membuat Camila diam seribu bahasa. Dia merasa terpojok karena hanya dia saja yang belum pernah hamil. Camila hanya bisa menyimak pembicaraan sambil mengamati Zafi yang sedang bermain.

“Tapi ya, Mbak. Meskipun rasanya hamil itu gak nyaman dan terkadang bikin sakit, tetapi saya sangat menikmati momen ini loh. Saya sangat bersyukur karena gak terlalu lama menunggu anak pertama dan kedua. Alhamdulillah sekali meski rasanya melahirkan itu sakit banget,” ucap Sinta dengan nada bicara yang sangat halus.

Anik dan beberapa ibu-ibu di sana seketika bungkam seraya melirik Camila. Mereka tidak menyangka jika Sinta akan mengatakan hal ini. Entah dia sengaja atau lupa jika keadaan adik iparnya justru berbanding terbalik.

“Setelah ini Mila sama Arman pasti menyusul kamu, Sin. Ah ibu tidak sabar ingin menggendong anaknya Arman,” sahut Aminah dengan diiringi senyum tipis. Harapan besar terlihat jelas dari sorot matanya.

“Tuh, Dek Mila, Ibu udah pengen gendong anaknya Arman. Jangan ditunda-tunda lagi,” ujar Sinta dengan entengnya. Dia tersenyum lebar tanpa beban.

Sementara Camila hanya tersenyum tipis mendengar ocehan kakak ipar dan mertuanya. Bola matanya mulai berembun karena segala ucapan Sinta. Dia tahu jika Sinta hanya ingin menjatuhkan mental di hadapan semua orang.

“Santai, Mil. Nikmati saja masa-masa pacaran sama Arman. Gak usah terlalu diambil pusing. Jangan sampai setres. Lagipula punya anak itu bukan ajang perlombaan, Mil. Jadi kamu jangan khawatir,” ujar wanita berhijab bernama Eva. Dia merasa risi saja mendengar penuturan Sinta, mengingat dia sendiri pernah ada di posisi Camila.

“Iya, Mbak. Saya pasrahkan semuanya kepada Allah. Saya pun sedang menyiapkan mental agar benar-benar siap menjadi seorang ibu,” balas Camila seraya melirik Sinta sekilas.

Seketika senyum manis Sinta pudar dari wajah cantiknya. Dia merasa tersindir dengan jawaban Camila. Ingin membalas tetapi Zafi tiba-tiba memanggilnya karena ingin membeli jajan seperti anak-anak yang lain.

“Bu, berhubung mbak Sinta sudah di sini, saya mau pulang dulu. Saya belum sempat menata kamar,” pamit Camila setelah ada kesempatan menjauh dari ipar dan mertuanya.

“Iya. Nanti sekalian buatkan kopi bapakmu ya, Nduk,” ucap Aminah sebelum Camila pergi.

Camila hanya menganggukkan kepala sebelum pergi dari sana. Dia mempercepat langkah agar lebih cepat sampai di rumah. Bulir air mata lolos begitu saja setelah Camila berada di dalam rumah. Dia duduk di kursi yang ada di dapur dengan kepala tertunduk. Suara isak tangisnya terdengar di sana.

“Mbak Sinta itu benar-benar keterlaluan!” gerutunya sambil menghapus air matanya. “Sok kalem, sok paling benar, sok ramah. Padahal, hatinya busuk banget!” Camila beranjak dari tempatnya. Dia bergegas menyiapkan kopi untuk ayah mertuanya.

Rasa tidak nyaman mulai membebani kehidupan rumah tangga Camila. Sebelum Sinta datang ke rumah ini, dia baik-baik saja meski harus mendengar ocehan Aminah. Kecerewetan mertua dan saudara-saudaranya hanya dianggap angin lalu. Akan tetapi, tidak untuk saat ini. Sinta benar-benar membuat suasana di rumah ini berubah.

“Eh, Dek Mila. Sekalian nitip buatkan susunya Zafi ya? Mumpung ada air panas kan itu?”

Suara Sinta tiba-tiba terdengar di dapur hingga membuat Camila terkejut bukan main. Dia hanya menganggukkan kepala sebelum Sinta pergi dari sana. Camila heran saja kenapa Sinta pun ikut pulang.

“Memang dia pikir aku ini pembantu di rumah ini? Dasar manusia tidak tahu diri!” umpat Camila dengan suara lirih. Kekesalannya kepada Sintapun semakin bertambah.

...🌹TBC🌹...

1
Bunda dinna
Camila mending menenangkan diri dulu,,kehadiran Sinta memang bikin emosi terus..
Arman mana tau,,berangkat pagi pulang sore
Bunda dinna
P.pardi baiķ orangnya,,g banyak omong langsung bertindak..
Titik pujiningdyah: arman harusnya niru bapaknya
total 1 replies
Bunda dinna
Harusnya teh tadi kasih garam sama cuka saja,,Mil..enak buat Sinta
Titik pujiningdyah: bahaya gk sih kalau untuk bumil?
total 1 replies
aca
si tukang fitnah karma nya dateng
aca
bodoh mending cari kontrakan lah suami gk tegas gt buang ke laut
aca
author orang mana kok ada pacet nya q jg orang mojokerto mojosari tepatnya
Titik pujiningdyah: mojokerto aku kak. ak sooko
total 1 replies
Bunda dinna
Si pembuat onad datang lagi..ternyata memang berasal dari keluarga toxic Sinta
Bunda dinna
Mau heran,,Siska kok g punya adab gitu
Haraa Boo
Haii kak, nyicil baca ya, yuk mampir juga di novelku "istri sewaan tuan muda"
terimakasih
Bunda dinna
Niatnya keluar cari hiburan malah dapat masalah,,pusing kan..
Anak sekarang benar2 bikin tepok jidat
Titik pujiningdyah: real life nya memang ada kan yg seperti siska
total 1 replies
Bunda dinna
Mengalah sementara saja,,trs cari solusi biar g serumah sama bu Aminah biar tenang
Titik pujiningdyah: mending keluar ye bund
total 1 replies
Bunda dinna
Syafakallah buat ibu.nya othor..
Lagi musim orang sakit..
Titik pujiningdyah: terima kasih bunda🤩sehat sehat ya
total 1 replies
Bunda dinna
Hadeehh ujung2nya pingsan bu Aminah setelah di marahi pak Pardi
Titik pujiningdyah: tetep gk kuat menghadapi suami. sok garang
total 1 replies
octa❤️
semoga cepat sembuh ibunya y thor
Titik pujiningdyah: amin kak makasih yaaa
total 1 replies
Bunda dinna
Camila sudah bener bersikap cuek sama Sinta,,anggap saja patung..
Fokus sama usahanya biar makin lancar..
Goprutnya ntar sampai hafal sama Mila 😀😀
Titik pujiningdyah: setiap hari makan by goprut
total 1 replies
Bunda dinna
Sinta lagi hamil kok g takut kualat jadi tukang fitnah..
Camila harus lebih tegas lagi
Titik pujiningdyah: tau tuh. caper amat jadi orang
total 1 replies
Bunda dinna
Setelah kejadian ini semoga Arman bisa bijak mengambil keputusan untuk kedamaian rumah tangganya
Bunda dinna
Sah2 saja wanita bekerja asal g lupa sama kewajibannya sama keluarga..
Yg g boleh itu jadi pengadu domba
Titik pujiningdyah: seperti siapa bund?
total 1 replies
Bunda dinna
Mila bersikaplah cuek dan bodo amat sama orang2 yg bermuka dua..
Fokus saja sama keluarga dan usaha biar sukses
Titik pujiningdyah: mila blm jadi wanita strong
total 1 replies
octa❤️
duuh..ini si sinta bisa sekalian dititip ke kang paket g ya..hehehe
Titik pujiningdyah: harusnya bisa ya kak😄dikirim ke solo
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!