Bagaimana jadinya,jika Arnold si lelaki populer tiba-tiba memiliki kekuatan pembaca pikiran.
Terlebih lagi,dia belum mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya dan dia menyembunyikan kekuatannya seorang diri.
"Jika aku memiliki kekuatan seperti ini,berarti aku salah satu orang yang beruntung mendapatkannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 22
Arnold datang ke ruangan HRD,karyawannya menatap Arnold penuh rasa takut dan lagi Arnold begitu dingin saat ini.
"Aku ingin kalian membuka lowongan untuk bagian sekretaris dan lebih baik jika sekretarisku seorang laki-laki.Aku tidak ingin sekretarisku seorang wanita,apalagi mempunyai niat tidak baik terhadapku!!"
"Apa yang terjadi pak? Bagaimana dengan bu Sintia?"tanyanya heran.
"Aku sudah memecatnya,aku tidak ingin memiliki sekretaris seperti dia dan mempunyai motif lain terhadap ku!!"
"Gila,apa Sintia berniat macam-macam dengan bos"pikir HRD yang lain.
"Bos sangat menakutkan,aku merasa hawa ruangan begitu dingin saat ini."
"Pergilah bos,auramu begitu menakutkan di ruangan ini."
"Bos yang seperti ini begitu tampan,aku jadi semakin menyukai bos."
"Bos begitu tinggi,seperti tiang bendera saja."
"Bos angkat aku jadi adik mu bos,aku rela jadi adik kamu untuk melihat wajah kamu setiap hari bos."
"Tubuh bos begitu seksi,aku menyukainya."
Arnold mendengar pikiran karyawannya saat ini,dia merasa gila dengan kekuatan pembaca pikirannya ini dan lagi semua orang di sekitarnya berpikir yang aneh-aneh tentangnya.
Arnold tidak ingin semakin gila,dia langsung keluar dari ruangan HRD dan berjalan ke ruangan keuangan lalu menemui kepala bagian keuangan.
"Ada apa anda kemari pak?"
"Aku ingin laporan keuangan selama 2 tahun terakhir,berikan laporannya di mejaku besok!"
"Baik pak,nanti aku siapkan sesuai permintaan bapak."
Arnold mengangguk,kemudian dia memilih pergi dari perusahaan dan merasa moodnya kali ini sedang berantakan gara-gara Sintia.
...****************...
Sasa sedang berada di rumah Rosa,setelah selesai jam kuliah dan Rosa mengajak Sasa ke rumahnya.
Mereka berdua marathon menonton film sambil di temani cemilan dan minuman yang telah mereka beli sebelum sampai di rumah Rosa,bahkan orang tua Rosa pun menyambut kedatangan Sasa dengan hangat seperti menganggap Sasa anaknya sendiri.
"Sa?"
"Hmm."
"Bagaimana menurutmu tentang Arnold?"tanya Rosa penasaran.
"Dia baik,tampan dan pintar"balas Sasa tanpa pikir panjang.
"Apa kalian sudah menjalin hubungan?"
"Iya"balas Sasa keceplosan.
Rosa sontak melotot mendengar jawaban Sasa,karena Sasa tidak menceritakan hubungannya dengan Arnold dan merasa hatinya begitu panas saat ini.
"Serius Sa?"tanya Rosa menggoyang-goyang tubuh Sasa.
"Apaan sih Rosa,serius apa?"tanya Sasa bingung.
"Kau berpacaran dengan Arnold? Sejak kapan? Kenapa kau tidak bercerita terhadapku? Apa kau tidak menganggap aku sebagai sahabat mu sendiri?"tanya Rosa dengan nada getir.
"Apaan sih,kata siapa aku berpacaran dengan Arnold? Kau jangan mengada-ada deh"kata Sasa memutar bolanya malas.
Sasa merasa hubungannya dengan Arnold belum di nyatakan sebagai sepasang kekasih,karena dirinya dan Arnold belum membahas hubungan mereka saat ini.
"Lah katanya iya tadi kata kamu"sewot Rosa kesal.
"Aku gak fokus mendengarkan kamu,lagi pula aku sedang asik menonton film dan kau jangan membahas tentang Arnold lagi ok"perintah Sasa.
Perhatian mereka teralih,ketika ponsel Sasa berdering dan tertera nama Arnold.Rosa melihatnya sendiri,dia menatap Sasa dengan penuh kecurigaan.
"Panjang umur Arnold,karena sudah di bicarakan oleh kamu"ceplos Sasa ngasal.
Sasa langsung mengangkat teleponnya dan dia menunggu Arnold berbicara,namun Arnold hanya diam saja saat ini.
"Halo Arnold,ada apa? Kenapa kau diam saja?"
"Kamu ada di mana?"
"Aku di rumah Rosa,ada apa? Tidak biasanya kau menghubungiku?"
Sasa merasa heran dengan Arnold,apalagi Arnold baru menghubunginya lagi setelah pesta saat itu dan bahkan dia tidak menemukan Arnold selama di kampus.
"Aku akan menjemput kamu,aku ingin berbicara dengan kamu."
"Baiklah,hati-hati di jalannya"ucap Sasa.
Kemudian sambungan telepon terputus,Sasa menatap ke arah Rosa yang penasaran dengan arah pembicaraan dirinya bersama Arnold.
"Cepat katakan? Apa yang di katakan Arnold barusan?"tanya Rosa penasaran.
"Dia akan datang menjemput ku"balas Sasa cuek.
"Omg,jika kalian tidak menjalin hubungan,lantas kenapa si Arnold menjemput kamu Sasa? Apa kau membohongiku?"sinis Rosa terang-terangan.
"Apaan sih Ros,kenapa kau bersikap seperti itu terhadapku dan bahkan menuduhku yang tidak-tidak.Aku saja mengatakan tidak,aku juga gak tau kenapa Arnold mau menjemput ku dan dia hanya mengatakan ingin berbicara penting denganku"jelas Sasa dengan kesal.
"Apa Arnold mau menyatakan perasaannya terhadap mu?"gumam Rosa berpikir.
"Jangan menuduh Arnold yang tidak-tidak,bisa saja mengenai kuliah kita atau dia ingin mengajak jalan-jalan saja? Kau tidak usah menuduhku dengan Arnold yang tidak-tidak lagi,aku tidak suka dengan sikapmu itu.Lagi pula,jika aku menjadi kekasih Arnold memangnya kenapa? Apa kau cemburu?"selidik Sasa saat ini.
"Jelas aku cemburu Sasa,aku menyukai Arnold Sasa dan semua wanita di kampus juga menyukainya.Jika kamu menjadi kekasih Arnold,kamu termasuk wanita yang beruntung mendapatkan Arnold"ucap Rosa blak-blakan.
"Kau benar,mungkin aku wanita beruntung yang akan menjadi milik Arnold dan aku akan membuat kalian iri dengan hubungan kami"batin Sasa.
"Aku rasa,Sasa dan Arnold memang menjalin hubungan secara diam-diam.Tidak mungkin mereka tidak menjalin hubungan saat ini,apalagi Arnold begitu rela menjemput Sasa di rumahku saat ini.Rumah aku dan Arnold jelas jauh,aku curiga terhadap mereka berdua"pikir Rosa,sambil menatap Sasa.
1 jam berlalu dan Arnold benar menjemput Sasa ke rumah Rosa,bahkan Rosa begitu antusias dengan kedatangan Arnold saat ini.
"Apa kau tidak ingin berlama-lama di rumahku Arnold?"tanya Rosa penuh harap.
"Maaf,aku tidak punya banyak waktu berlama-lama di rumah kamu.Aku hanya ingin menjemput Sasa saja"tolak Arnold dengan tegas.
"Apa kalian berdua menjalin hubungan saat ini?"Tanya Rosa mengorek informasi lewat Arnold.
"Tidak ada hubungannya dengan kamu,lagi pula itu privasi kehidupanku dan aku tidak ingin orang lain mengganggu privasiku"kata Arnold dingin.
"Rosa,kau benar-benar di luar batas.Aku heran dengan kamu yang penasaran saat ini,aku tidak ingin berlama-lama berada di sini.PERMISI!!"kata Sasa dengan nada penuh penekanan dan dia masuk ke dalam mobil Arnold.
"Kau membuat Sasa marah,aku pikir kau tidak pantas menjadi sahabat Sasa dan buat niat negatifmu itu terhadap diriku maupun Sasa!!"peringat Arnold terang-terangan.
Kemudian Arnold menyusul Sasa yang sudah berada di dalam mobil,sebelum masuk ke dalam mobil dan Arnold menatap penuh kebencian terhadap Rosa.
Membuat Rosa yang melihatnya mematung seketika,karena baru kali ini melihat Arnold yang menatap dirinya penuh kebencian dan sekarang mobil Arnold telah keluar dari pekarangan rumahnya.