" Kamu sekarang gendut dan jelek, tidak lagi cantik dan menarik lagi seperti dulu Amrita. Karena itu aku selingkuh.Meski begitu aku tetap mencintai calon anak kita ini." Tutur Aries Baskoro pada istrinya.
Bukan salah dia kalau sekarang penampilannya berubah.Semua itu terjadi karena prosedur promil yang dia lakukan. agar Meraka bisa punya anak.
Tapi suaminya tidak mau tau, seperti tidak mau taunya Harsen Marlon, pria yang saat ini benihnya ada didalam rahimnya karena kesalahan pihak klinik.
" Kembalikan benih milikku itu bagaimana pun caranya, dalam.bentuk sper*ma atau bayi yang nanti kamu lahirkan. Aku tidak perduli."
Dua pria yang memandang Amrita dari sudut kepentingan mereka,lalu siapakah dari keduanya yang akan bisa meyakinkan dia untuk menjadi calon ayah dari anaknya kelak. Marlon Harsen atau Aries Baskoro?
Penasaran cus baca reader 🥰
Jangan lupa tinggalkan jejak, like Komentar kalian disetiap bab setelah membaca ya🥰
Happy reading.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.
Karena tidak ada pilihan lain malam itu , akhirnya Amrita setuju untuk tidur di mansion dan dikamar yang sudah disediakan oleh Harsen.
Meski Harsen bilang itu adalah kamar yang dibuat khusus untuk anaknya nanti oleh mantan istrinya dulu,tapi.... sebenarnya kamar itu tersambung dengan kamar utama Mansion yang juga merupakan kamar Harsen sendiri.
Entah seperti apa yang pria itu barusan bilang atau...ada maksud lain Harsen malam itu menyuruhnya tidur dikamar itu.Jadi jelas pria itu tidak punya niat buruk padanya. Sebab meski selalu ketus dan sinis,Harsen tidak pernah melakukan sesuatu yang membuat dia tidak nyaman.
Bahkan sejak tau kalau dirinya sedang mengandung anaknya, pria itu terus berusaha berusaha menjaga dirinya dengan caranya.
" Ini sudah cukup malam,sebaiknya kamu istirahat nyonya Amrita." Perintah Harsen.
Amrita mengeryit mendengar bagaimana pria itu memanggil dia.Sejak tadi Harsen memang selalu memanggil dirinya dengan sopan,Amrita senang diperlakukan begitu.Tapi setelah melalui banyak hal bersama dalam satu hari,entah kenapa dia merasa cara Harsen memanggil dirinya terasa janggal. Padahal itu panggilan yang sangat sopan sekali.
" Bisa anda tidak memanggil saya nyonya Amrita terus tuan Marlon." pinta Amrita yang balik membuat Harsen mengeryit.
" Kenapa?Apa itu kurang sopan?" Amrita menggelengkan kepalanya menanggapi balasan itu.
" Tidak, itu malah sangat sopan.Tapi rasanya terdengar aneh ditelinga saya."
"Lalu kamu mau aku panggil apa? Statusmu kan masih nyonya Amrita Baskoro sampai detik ini." Amrita tau itu benar, tapi dia tidak nyaman dengan panggilan itu.
Selain itu tidak lama lagi nama Baskoro yang merupakan nama belakang Aries juga akan hilang dari namanya, batin Amrita dalam hati.
" Amrita saja." Balasnya yang membuat Harsen terdiam menatap kearah Amrita.
" Soalnya panggilan menggunakan embel embel nyonya terdengar terlalu resmi tuan Marlon." Balasnya lagi karena melihat Harsen hanya diam saja tidak menerima tanggapan apapun untuk permintaannya barusan.
" Kamu juga memanggil ku tuan." Balas Harsen dengan telak.
Amrita sedikit merasa serba salah mendengarnya,karena yang diutarakan pria itu benar Tapi kenapa dia tetap tidak suka kalau Harsen terus memanggil dirinya dengan sebutan nyonya .
" I...itu karena anda...seorang Bos.Jadi...wajar saya memanggil dengan cara begitu. Sementara saya cuma orang biasa karena itu panggilan nyonya dari anda terasa tidak nyaman didengar." Terserah Harsen percaya atau tidak dengan alasan yang dia berikan, yang pasti itulah saat ini yang dia rasakan.
" Begitu ya? Lalu kamu mau aku panggil apa?" Entah kenapa Harsen tidak terus mendebat dirinya, membuat Amrita heran tapi sekaligus juga lega.
Meski itu hanya hal sepele, tapi akan terus mereka lakukan dimasa depan.Karena itu Amrita membahasnya dan ternyata Harsen cukup bisa diajak kompromi, meski hal tersebut bukan sesuatu yang penting membuat Amrita tanpa sadar merasa senang.
Dan berharap semoga saja hubungan mereka bisa baik dan komunikasi diantara mereka berdua lancar, terutama mengenai soal anak yang sekarang ada dalam kandungannya.Karena hubungan mereka berdua memang dimulai dari sana.
" Amrita.Cukup Amrita saja,tidak perlu pakai nyonya.Apalagi menggunakan nama Baskoro, karena itu nama belakang suami saya."Balas Amrita meminta pada Harsen.
"Jadi kamu ingin aku panggil mengunakan nama gadismu begitu ?" Amrita mengangguk,mengiyakan pertanyaan Harsen.
" Baiklah,akan aku panggil kamu begitu. Apa sekarang ada lagi yang kamu inginkan?" tanya Harsen lagi yang dibalas gelengan oleh Amrita.
" Tidak ada, hanya itu saja tuan Marlon." Balasnya.
Amrita masih saja memanggil Harsen seperti semula dan pria itu tidak mengatakan apa apa. Mungkin karena dia memang terbiasa dipanggil begitu selama ini oleh orang orang. Jadi, dia tidak merasa terganggu dengan panggilan hormat itu sama sekali.
Bahkan Amrita yakin,orang orang disekitar pria itu tidak ada satupun yang pernah memanggil Harsen menggunakan nama depannya, karena status pria itu yang cukup tinggi.
Tapi...Amrita tidak berniat membahasnya, karena itu bukan urusan dia.
" Makan malam, mungkin?" Tawar Harsen, yang membuat Amrita baru ingat kalau seharian ini dia belum makan apapun selain sarapan bersama asisten pribadi Aries tadi pagi. Tapi ternyata dia keluarkan lagi di Bandara, saat bertengkar dengan Aries.Karena terlalu banyak menghadapi berbagai hal dalam satu hari, Amrita sampai melupakan dan tidak punya selera makan sama sekali hari ini.
Jadi, dia menggelengkan kepalanya untuk menolak tawaran Harsen.
Lagi lagi Harsen tidak bersikeras memaksakan keinginannya, seperti saat menyuruh dia ikut ke Mansion untuk tinggal disana.
" Tidak, aku tidak selera makan." Tolak Amrita.
" Ya sudah kalau tidak ingin, sekarang istirahat saja. Aku yakin kamu pasti sangat lelah setelah mengalami hari berat tadi."
Amrita mengangguk, mengiyakan dan tidak menolak waktu Harsen mengajaknya masuk kedalam kamar utama, lalg menuju pintu penghubung tempat dia akan tidur malam ini.
" Istirahatlah." Perintah Harsen, setelah membantu Amrita membuka pintu nya dan menyuruh perempuan itu agar masuk kedalamnya.
Kamar itu memang didekorasi seperti kamar untuk anak anak dengan menggunakan ornamen ceria layaknya yang disukai oleh anak kecil, tapi....menurut Amrita ruang itu terlalu besar kalau harus menjadi kamar anak anak apalagi bayi.
Karena didalam ruangan itu selain ada ranjang untuk bayi, ada juga ranjang ukuran queen yang bisa digunakan orang dewasa seperti dirinya. Jadi,sungguh kurang aman kalau bayi dan balita dibawah satu tahun tidur disana.
Tapi Amrita tidak mengutarakan apa yang dia pikirkan dengan tempat itu. Karena itu bukan rumahnya, dia hanya akan berada disana untuk beberapa hari saja, batin Amrita.
Meski kurang safety untuk anak anak tapi cukup nyaman dia gunakan, makanya mungkin Harsen menyuruh dia sementara menggunakannya.
" Ada kamar mandi dan piyama bersih di lemari itu yang bisa kamu gunakan tidur malam ini, sebelum kamu mengambil barang barangmu." Ucap Harsen dengan menunjuk ke lemari pakaian, yang semula pasti juga dikhususkan untuk calon anak pria itu bersama istrinya yang sudah meninggal.
Saat Istri pria itu meninggal Amrita juga mendengar beritanya dari Aries. Tapi saat itu dia tidak ikut pergi Aries berbela sungkawa, karena hari itu dia sedang tidak enak badan. Jadi hanya Aries yang pergi ke pemakaman istri Harsen.
Tapi dari yang diceritakan oleh Aries dan diberitakan di televisi saat itu, Harsen begitu berduka karena kematian istrinya.Bahkan saking berdukanya,selama satu bulan sejak istrinya meninggal, menurut cerita Aries pria itu tidak ingin bertemu siapapun.
Sebenarnya meski baru kenal dengan pria itu, Amrita bisa merasakannya juga sebesar apa perasaan cinta Harsen untuk Almarhum istrinya. Hingga membuat Amrita merasa kalau almarhum istri Harsen merupakan perempuan yang sangat beruntung karena sangat dicintai oleh suaminya,meski dia tidak berumur panjang.
So good...🤭😁😁😁👍
toh kamu sudah dekat dengan ayah janin yg kamu kandung. orangnya baik lagi...
setelah ini nyesel kamu ditinggal amrita...
dimana hati si Aries saat Rita berjuang buat garis 2
Biarkan Aries dg gundik2nya...