NovelToon NovelToon
Sistem Pemburu Wanita

Sistem Pemburu Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Harem
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: RyzzNovel

Nb: tidak untuk anak kecil, jadi yg dibawah umur, sebaiknya Diskip🙏


Azer Ashford adalah tuan muda yang berasal dari keluarga duke yang disegani di kekaisaran. Dia terlahir dengan paras yang sempurna, kemudian mekar menjadi bunga yang rusak.

Dia adalah, kecantikan kekaisaran, tapi disaat yang sama, tanpa sepengetahuan siapapun, dia adalah seorang pria yang sangat menikmati hubungan badan.

Suatu saat, dia meniduri istri dari sang kaisar, atau bisa dibilang ratu kekaisaran. dia tertangkap oleh para prajurit kemudian berakhir di penggal.

berpikir bahwa kehidupannya sudah berakhir, Azer yang kepalanya dipenggal, dia tiba tiba berada di dunia yang berbeda. Sebuah dunia, dimana gedung gedung tinggi berada, kendaraan yang memiliki dua dan empat ban, hingga akhirnya kendaraan yang memiliki kemampuan untuk terbang.

Azer tiba di dunia modern.

Dengan bekal sistem yang dia aktifkan, Azer memutuskan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, hanya dengan beberapa wanita pilihannya saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22: Operasi Rencana

“Nona, bagaimana kalau nona makan dulu?“

Melirik ke arah makanan yang terbuat dengan bahan yang berkualitas diatas piring. Amelia dengan cemberut memalingkan wajahnya.

“Akan kumakan nanti, pergilah.“

Pelayan itu dengan wajah yang agak cemas tidak bergerak dari tempatnya.

“Ta-tapi nona—”

“Keluar.“

Ucapan Amelia yang tegas membuat pelayan itu tersentak, membungkuk dengan ragu sejenak, kemudian dengan buru-buru keluar dari kamar itu.

Amelia kehilangan nafsu makannya, dia juga tidak memiliki semangat apapun. Semuanya terasa begitu berat baginya.

Pertunangannya dengan Will Folde telah di umumkan di publik. Respon rakyat di kota Adamant bahkan condong ke arah positif.

Membatalkan pertunangan secara sepihak sekarang adalah hal yang mustahil baginya.

Mengatupkan bibirnya, Amelia melirik makanan mewah disampingnya. Dia menyendok makanan kemudian memasukkan ke dalam mulutnya.

“Tidak enak.“

Dia entah bagaimana tiba tiba membenci masakan dari rumah ini. Semuanya mewah dan enak, berkelas hingga tidak memiliki tempat untuk dikritik.

Tapi, Amelia merasakan bahwa makanan itu tidak enak.

Makanan pinggir jalan yang dia makan dengan Azer jelas lebih enak daripada makanan itu.

Menghela nafas panjang, Amelia menatap ke langit langit kamarnya.

“Azer… dia sedang apa ya sekarang?“

Bahkan hingga sekarang, Azer masih selalu berada di pikiran Amelia. Jika bukan karena Azer, Amelia tidak akan heran jika dia menjadi sangat bosan untuk tetap tinggal dikamarnya.

Tapi syukurlah berkat pengalamannya bersama Azer tampaknya cukup untuk membuat Amelia merasa nyaman.

“Hehe..“

Mengingat kenangannya bersama Azer membuat Amelia terkikik dengan lucu. Tapi segera senyuman diwajahnya yang menawan menjadi pudar.

Yah itu semua sudah berakhir.

Masa itu tidak akan pernah ada lagi—

Ketuk. Ketuk.

“Eh?“

Suara ketukan tiba tiba terdengar, suara ketukan itu tidak berasal dari pintu kamarnya sehingga membuat Amelia merasa heran.

Dia melirik ke sekeliling ruangannya untuk menemukan dimana asal ketukan itu berada.

Ketuk. Ketuk.

Suara ketukan itu cukup keras dan tatapan Amelia tertuju pada pintu balkonnya.

“Balkon…?“

Sambil memiringkan kepalanya, Amelia mulai berjalan dan mendekati balkon. Disana, suara ketukan sebelumnya terdengar semakin keras.

Amelia mengangkat tangannya, mencoba membuka pintu itu tapi, tiba tiba tubuhnya menegang karena takut.

“Tu-tunggu… ini bukan hantu kan?“

Wajah Amelia berangsur-angsur pucat, suaranya sebelumnya bahkan sangat lemah. Tapi, pemikiran itu segera buyar.

“Bukan hantu kok.“

Suara itu berasal dari balik pintu balkon itu, Amelia tersentak dan kembali menatap pintu balkon itu.

Suara yang dia dengar.

'Tidak, tidak mungkin.'

Dia menolak untuk percaya, mungkin hanya halusinasi, tapi jika memungkinkan…

—Krek..!!

Amelia membuka pintu itu dengan wajah yang penuh dengan kerinduan, dibalik pintu itu seorang pria yang sangat menawan terlihat.

Rambut pirang yang indah, bersinar dibawah bulan, menjadi sosok utama dimalam hari ini.

'Ah… tidak mungkin…'

Amelia tau bahwa dia seharusnya tidak mengizinkan dirinya sendiri untuk seperti ini. Dia bisa saja membahayakan pria itu, tapi, tubuhnya di dominasi oleh rasa rindu yang tak tertahankan.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Amelia terhenti dengan tubuh yang menegang, tapi itu tidak lama ketika dia melangkah maju dan memeluk pria di depannya.

“A-azer.“

Wajahnya terbenam ke dada Azer. Itu terasa sangat kokoh dan nyaman, seakan-akan Amelia akan dapat selamat dari apapun di dalam dekapan yang hangat itu.

Air matanya mulai menetes di pipinya, tapi dia menolak untuk memperlihatkan wajahnya yang sedih itu kepada Azer.

Lalu bagaimana respon Azer?

Pria itu, dia tidak menahan Amelia sedikitpun dan kemudian memeluk Amelia dengan lembut. Saat itu, keheningan malam hanya diisi oleh isak lembur dari Amelia.

Isak tangisan itu berlangsung selama beberapa menit dengan Azer yang tidak melepaskan pelukannya hingga Amelia dapat menenangkan dirinya.

***

“Azer, kenapa kamu bisa disini? Penjagaannya harusnya ketat…”

Amelia dengan mata yang bengkak melirik ke bawah balkon, dimana terlihat beberapa penjaga yang sedang berjaga.

Azer yang datang ke tempat ini tanpa ketahuan sedikitpun membuat Amelia merasa heran dengan bagaimana Azer melakukannya.

Azer sendiri hanya tersenyum dengan canggung, kemudian menjawab dengan jawaban yang sama canggungnya.

“Bagaimana ya? Aku cuma sembunyi dan berhasil.“

Dengan wajah yang cemberut, Amelia menatap Azer dengan sedikit menyipit.

“Ya, oke, baiklah. Aku tidak akan maksa kalau Azer tidak mau kasih tahu.“

Reaksi Amelia yang imut.

Azer sedikit merindukan ekspresi itu, jadi dia tidak menahan diri saat menggoda Amelia.

“Kamu marah?“

Amelia menggelengkan kepalanya dengan menghela nafas panjang.

“Tidak, tidak mungkin aku marah.“

Tapi, Azer mendekatkan wajahnya pada Amelia sehingga membuat Amelia tersentak.

“Uwah!“

Saat itu, Azer kemudian berbicara dengan suara tawa yang mengejek;

“Kamu kelihatan marah tuh.“

Menyadari bahwa dia telah di jahili oleh Azer, wajah Amelia memerah dengan penuh ketidakberdayaan.

Tangannya terkepal erat dengan bibir yang terkatup, dia terlihat seperti seekor hamster saat ini.

Sambil tertawa pelan, Azer kemudian beralih menatap ke langit malam yang indah, penuh dengan bintang yang mengelilingi bulan.

Bermandikan cahaya bulan yang hangat, Amelia mengikuti teladan Azer dan menatap langit. Saat itu, hanya ada keheningan yang anehnya damai tanpa perasaan canggung sedikitpun.

Benar, mereka berdua sudah lama tidak bertemu, ada banyak hal yang ingin Azer katakan pada Amelia, sementara Amelia juga punya banyak keluhan untuk Azer.

Angin berhembus kencang saat itu, ketika rambut Azer yang berwarna pirang beterbangan dengan liar. Hal yang sama berlaku untuk rambut Amelia yang berwarna emas.

“Amelia, pertunangannya itu, apa itu keputusanmu sendiri?“

Suara yang tenang, damai dan tenteram, tapi pertanyaan penuh dengan emosi yang tak terlukiskan.

Amelia melirik Azer sejenak, pria itu masih tersenyum dengan santai.

Melihat itu, Amelia menundukkan kepalanya.

“Ya, itu keputusanku.“

Amelia tidak akan menyesal.

Setidaknya, dia memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Azer saat ini.

Penasaran dengan reaksi Azer, Amelia meliriknya.

Wajah Azer berkerut dengan aneh saat itu, Amelia terdiam sejenak tidak mampu mengatakan apapun saat melihat reaksi Azer.

Tapi, segera Amelia mendapatkan kembali suaranya;

“Azer?“

Itu hanya satu kata.

Selanjutnya, Azer menatapnya.

“Amelia, jujur saja, aku sudah tahu. Hubunganmu dengan tunangan mu saat ini adalah sesuatu yang dipaksakan kan?“

Wajah Amelia menjadi muram pada saat itu, dia penasaran dengan bagaimana Azer bisa tahu. Tapi, pada saat itu, Amelia tidak bertanya, dia malah menggigit bibirnya sendiri:

“Benar, aku dipaksa dan aku tidak punya pilihan lain selain menerimanya.“

Dia tidak perlu berbohong.

Dia sudah tidak bisa diselamatkan, Amelia yakin bahwa dia benar benar sudah berada di posisi yang tidak berdaya sekarang.

Jadi.

Dia menyerah.

Atau…

“Kenapa? Bagaimana kalau kabur saja?“

Suara Azer membuat Amelia sedikit terkejut.

“Kabur? Itu tidak mungkin. Ayah akan mencariku dimanapun aku berada, aku tidak punya tempat untuk sembunyi.“

Ironis, tapi itulah kenyataannya. Jika memang dia punya pilihan untuk kabur, maka dia sudah lama akan mengambil jalur itu.

Tapi sayangnya, jalur kabur tidak pernah sekalipun muncul di bidang pandangannya.

“Bagaimana kalau aku bilang, kalau aku punya tempat buat sembunyi?“

Atau, apakah jalur untuk kabur itu baru datang sekarang?

Amelia mengangkat wajahnya dan tatapannya bertemu dengan Azer. Saat itu, Amelia menatap Azer sejenak, tenggorokannya terasa kering.

Tapi, akhirnya suaranya keluar:

“Azer, kenapa kamu sangat baik padaku?“

Mereka baru bertemu dan jumlah hubungan mereka yang aneh bahkan tidak sampai dua bulan.

Jadi, apa yang membuat Azer sangat baik padanya?

Saat itu, Amelia merasakan sekujur tubuhnya menggigil karena dingin. Tidak lama kemudian, jaket Azer memeluk tubuhnya dan membuat Amelia menjadi lebih hangat.

Suara Amelia sekali lagi keluar:

“Azer, aku tau, dengan parasmu itu.. aku yakin kamu memiliki banyak wanita yang berhubungan denganmu.“

Wajah Azer masih tampak tenang, sementara itu, wajah Amelia masih terlihat begitu sedih ketika dia melanjutkan:

“Apa yang lebih dingin? Apakah itu hujan yang disertai dengan angin yang kencang?“

Menatap wajah Azer, Amelia menundukkan kepalanya, suaranya menjadi seperti sebuah bisikan:

“Atau, sebuah harapan yang diberikan hanya karena kamu ingin?“

Jika bisa, Amelia tidak ingin diberi harapan yang terlalu berlebihan seperti ini.

Dia takut jika suatu saat, dia akan kecewa dengan hasilnya. Dia sangat takut dengan hal itu dan tidak ingin berharap dengan banyak.

Karena itu, jika ada saat untuk menghapuskan penderitaan dimasa depan itu, maka saat inilah saatnya.

Azer masih terdiam, dan Amelia berpikir bahwa Azer mungkin sudah akan menyerah padanya. Tapi, sayangnya itu tidak terjadi:

“Ya. Kamu tidak salah. Aku ini hanya seorang pria yang jahat, sangat jahat sehingga aku tidak layak untuk mendapatkan cinta yang tulus dari wanita manapun.“

Amelia terperangah, dia mengangkat untuk menatap Azer. Dia tidak pernah mengatakan bahwa Azer adalah pria yang jahat, tapi dia menganggapnya sebaliknya.

Azer sangat baik hingga Amelia takut pada kebaikan itu.

Tapi, Azer tampaknya memiliki pikiran yang berbeda, bahwa dirinya sendiri adalah sosok yang jahat dan tak layak mendapatkan cinta tulus dari wanita manapun.

*

Azer tidak menyangkal bahwa dirinya adalah pria yang jahat. Dia telah meniduri begitu banyak wanita, memanfaatkan mereka demi keuntungannya sendiri.

Bahkan hal itu masih terjadi hingga sekarang. Tatapan Azer tertuju pada dahi Amelia, dia sengaja melakukan itu karena keterampilannya yang berbahaya ketika dia menatap mata lawan jenisnya.

Melihat tubuh Amelia yang terus gemetaran tanpa henti, Azer kemudian menundukkan kepalanya dan berbicara:

“Amelia, aku tidak pernah merasakan sedikitpun apa yang dimaksud dengan cinta yang sejati.“

Cinta pertama, Azer memilikinya tapi hal itu sangat kacau sehingga dia menguburnya begitu dalam dibenaknya.

“Karena itulah, bagaimana kalau kamu mengajarkan padaku? Apa itu cinta yang sebenarnya.“

Wajah Amelia terlihat memerah dengan air mata yang berada di sudut matanya. Melihat sikapnya yang tergerak, Azer tersenyum.

'Ini sudah selesai.'

Membujuk Amelia sudah selesai.

Sekarang, dia benar benar telah memberikan harapan yang dingin pada Amelia. Sebuah harapan karena Azer menginginkan hadiah yang berada di layar transparan, sekaligus harapan egois agar Amelia bisa hidup tanpa terikat dengan pertunangan itu.

***

1
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
mantap
Nazrul
🤣🤣
Nazrul
mantap thor
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
kenapa kredit si mc tidak berkurang thor,,,, kreditnya 50k atau 50 juta thor🤔🤔
Weaver's: eh iya btw itu harusnya 50k, baru nyadar, bntr revisi😅
Weaver's: pas belanja, dia dibayarin Helena jadi Azer sama sekali tidak keluar kredit
total 2 replies
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
mantap
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Adrian Chaniago
bgs
Weaver's: makasih ya
total 1 replies
Chairul Huda
semangat update nya thor nungguin nihh sampe nabung bab hehe
Weaver's: makasih ya
total 1 replies
Adrian Chaniago
up
jodoh org ☃
up thor
Adrian Chaniago
crazy thor
jodoh org ☃
lnjt thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!