Tiara cewe cantik dan mandiri yang menjadi terobsesi kerja karena sakit hati yang dimana cintanya di khianati oleh calon suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YagesYa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Tiara sedang asyik dirumah,ia benar-benar menjadi anak rumahan yang jarang bermain,bahkan ia sibuk dengan kuliah dan berbagai tugasnya,bahkan ia mendapat tawaran menjadi tahun depan lulus karena nilai dan prestasi nya,ia dapat mengajukan melalui pihak kampus dengan mengisi formulir persyaratan dan persetujuan.
"Ciee formulir apatuh" ucap Reza
"Formulir pengajuan kelulusan bang,tadi dapet tawaran dari rektor kampus" ucap tiara
"Widih kok bisa?? setahu Abang gabisa deh" ucap Reza
"Nggak tau aku juga,katanya kalo aku bersedia suruh isi formulir nya terus tanda tangan aku sama mama gitu" ucap tiara
"Mungkin tugas atau prestasi kali, makanya Ara bisa ngajuin,biasanya tugas yang di kerjain udah lewat dari yang lain kata lain mah yang lain bab 1 dia udah bab 5 hampir selesai gitu" ucap Rizki yang baru datang dari dapur dan ikut nimbrung,Tiara dan Reza pun bersamaan menoleh
"Ohh gitu,yauda coba aja Ra, barangkali ketemu rezekinya disitu" ucap Reza
"Yauda kalo banyak dukungan,aku isi ya,semoga tuhan juga ikut kasih aku dukungan,aamiin" ucap tiara
"Aamiin,jangan lupa sepertiga malamnya makanya" ucap Rizki
"Iya bang" ucap tiara
**
Kesya kini sedang dirumah orang tuanya,ia di sidang oleh mama papa nya
"Bagaimana bisa kamu sampai kebobolan gitu Kesya?" ucap Kirana tapi Kesya hanya diam dan menunduk
"JAWAB KESYA!!" hardik feri
"Tenang dulu om,kasih nafas dulu Kesya biar bisa jelasin" ucap arexa membela Kesya karena harapan Kesya hanya ia saja kali ini.
"Maaf ma,pa,aku lupa kalau aku lagi masa subur dan.." ucap Kesya terjeda
"Apa?" ucap Kirana dingin
"Fikri keluar di dalam tanpa bilang padaku" ucap Kesya
"Kan kamu bisa membersihkan nya Kesyaaa" ucap Kirana yang sudah frustasi dengan kelakuan anaknya
"Sudahlah Kirana,tak perlu kau sampai seperti ini,kita sudah mendidiknya baik baik,kita sudah turuti semua kemauan nya,kita sekolahkan dia sampai tinggi tapi ini balasan dia? lihat lah kita tegur pergaulan nya saja dia tidak terima tapi disaat sudah seperti ini? dia berlari mencari kita" ucap feri sambil menatap sinis Kesya
"Maaf pa" ucap Kesya lirih,arexa tidak bisa berbuat banyak,ia hanya mengelus pundak Kesya supaya lebih tenang
"Mana Fikri Fikri itu? bukan kah dia sudah tunangan dengan tiara?" ucap feri lagi
Karena tak kunjung ada jawaban dari Kesya akhirnya arexa turun tangan.
"Maaf menyela om,Fikri ternyata sudah pindah dan ia tak memberi tahu Kesya yang selama ini diberitahu adalah alamat lamanya sedangkan yang baru tidak,dia pun sudah pindah 5 bulan yang lalu,kemungkinan besar yang tahu adalah tiara" ucap arexa menjelaskan
"Tiara sudah tahu?" ucap Kirana
"Belum Tante,kami masih berfikir gimana cara memberi tahunya" ucap arexa
"Gini,Fikri bisa dihubungi?" ucap feri
"Gabisa om makanya itu kita bingung" ucap arexa
Feri dan Kirana hanya saling tatap,mereka juga bingung harus melakukan apa.
"Yasudah rencanakan bertemu tiara,dimanapun itu,biar saya dan Kirana yang menemui Kesya oh ataupun saya saja biar tidak canggung kepada tiara nya" ucap feri
"Ya om,om apakah ngga om aja yang hubungi Tiara langsung?" ucap arexa
"Oh ya benar,baiklah,nanti saya akan menghubunginya" ucap feri
Dan suasana kembali hening,semua larut dalam pikiran masing-masing.
(Ra,papa mau ketemu bentar bisa? ada yang mau papa bicarakan) setelah mengirim pesan itu pak feri pergi dari ruang tengah.
"Heh,Kesya kamu itu menyusahkan sekali sih?!" ucap Kirana setelah kepergian pak feri
"Apa? Lo juga dulu begini kan? beruntung nya aja Lo gak hamil!" ucap Kesya sarkas
"Dasar tidak tahu diri!! PLAKK!!
sudah ku berikan segalanya masih saja kau begitu hah?! pergi saja sana ikut ayah mu yang sudah dikubur itu?!" ucap Kirana setelah menampar Kesya
"Ayah meninggal karena Lo ya! Ngapain Lo selingkuh saat itu,seandainya nggak pasti ayah masih ada disini!" ucap Kesya sambil menangis dan memegangi pipinya yang terasa panas
"Ayah mu itu tidak berguna,sudah lah miskin cacat pula hah" ucap Kirana dengan nafas yang menderu karena emosi
"HEI KAU TAHU BAHWA DIA MISKI DAN CACAT LALU MENGAPA KAU MAU MENIKAH DENGAN DIA?! BAHKAN SAMPAI TERLAHIR LAH AKU KIRANA!!" ucap Kesya tak kalah emosi sambil menangis,arexa hanya menyimak,sudah hal biasa untuk dirinya melihat pertengkaran kedua orang itu karena arexa teman kecil Kesya
"Pergi kamu anak kurang ajar!" ucap Kirana
"Aku akan pergi mah,aku akan pergi bahkan jangan pernah mencari ku jika kelak suami barumu itu membuang mu karena tak tahan oleh sikap mu itu,bahkan dulu om remon saja pergi meninggalkan mu begitu saja karena kamu ketahuan selingkuh kan haha,dasar jalang murahan?!" ucap Kesya lalu mengambil tas nya dan pergi meninggalkan ruangan itu disusul oleh arexa yang menyimak sejak tadi.
"Dasar anak tidak tahu di untung,bahkan ia menikmati hasilnya juga,cih" ucap Kirana lirih karena tak ingin suaminya dengar dan dia pun memiliki feeling bahwa suaminya dengar apa yang dikatakan oleh Kesya karena Kesya berteriak.
"Sudahlah aku ingin minum" ucap Kirana lalu pergi menuju dapur.
Sedangkan Tiara,ia bingung harus menjawab apa setelah membaca pesan dari papah nya.
"Duh gimana ya,kangen sih gue,tapi males banget,harus effort banget kan? kaya dandan terus bawa motor ish,kalo minta anter Abang pasti di omelin,kalo naik grab lama dan pasti bakal jadi pertanyaan orang rumah,duh elah" ucap tiara bingung sendiri
"Ra kenapa?" ucap Rizki
"Eh Abang,mana...bang Reza??" ucap tiara sambil melihat kebelakang Rizki
"Biasa lah,apel ke rumah si indah" ucap Rizki
"Ohh"'ucap tiara
"Lo gak bosen dirumah terus? jalan yuk" ajak Rizki
"Mager banget aelah" ucap tiara
"Sambil cari tahu si Fikri" ucap Rizki
"Ish yaudah ayoo" ucap tiara karena Fikri belum juga memverinya kabar,malah ceklis satu kemarin saat Tiara kirimi pesan.
"Ma aku sama.bang Iki mau keluar sebentar ya" ucap tiara
"Yauda hati-hati,oiya mama titip kue onde ya,lagi pengen soalnya hehe" ucap Bu Ajeng
"aokeii" ucap tiara dan Rizki bersamaan
Lalu mereka pun akhirnya keluar mencari angin,sambil mencari keberadaan Fikri,mereka sudah mampir kerumah Fikri yang lama maupun yang baru namun mereka pun tidak ada yang tahu dimana Fikri berada malah rumah lamanya pun kosong.
Sedangkan Fikri saat ini sedang bersembunyi dirumah Pakde nya.
"Fik,kamu ini malah kabur tuh gimana? udah tunangan juga" ucap pak Yono,pakde nya Fikri
"Anu pakde" ucap Fikri bingung karena mereka tidak tahu bahwa Fikri pun menjalin kasih dengan Kesya saudara tiri tiara
"Bilang to fik,kamu udah 3 hari disini dan keliatan kaya orang bingung" ucap pak yono
"Aku ngehamilin saudara tirinya Tiara pakde"ucap Fikri
"Apalah kamu ini Fikri,bisa bisanya kamu menikmati dua wanita sekaligus! dimana hrga dirimu sebagai laki laki?!" ucap pak Mulyono dengan nada tinggi
"Kalau Tiara masih segel pakde,aku cuma berhubungan sama saudara tiri nya saja" ucap Fikri dengan nada bersalah
"Bikin runyam saja,lalu kenapa kamu kabur?" ucap pak yono
"Tiara belum tahu pakde makanya aku bingung,harus gimana?" ucap Fikri dengan frustasi
"Sudah besok kita kerumah Tiara,kita bicarakan ini,bawa orang tuamu sekalian,setelah itu bagaimana hasilnya nanti kamu harus terima" ucap pak Yono sambil memijat pangkal hidungnya
"Iya pakde" ucap Fikri
"Yasudah kamu masuk kamar sana,persiapkan yang mau dibawa untuk besok" ucap pak Yono lalu pergi beranjak dari sana
Fikri hanya termenung,satu sisi ia tak rela jika harus pisah dengan Tiara tapi ini juga salahnya karena membuat Kesya hamil.
"Sudahlah,aku akan menerima apa yang sudah aku lakukan" ucap Fikri lalu beranjak menuju kamar nya untuk mempersiapkan apa yang akan dibawa besok.