NovelToon NovelToon
Antidote

Antidote

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: little turtle 13

"Aku akan membantumu!"

"Aku akan mengeluarkan mu dari kehidupanmu yang menyedihkan itu! Aku akan membantumu melunasi semua hutang-hutang mu!"

"Pegang tanganku, ok?"

Pada saat itu aku masih tidak tahu, jika pertemuan ku dengan pria yang mengulurkan tangan padaku akan membuatku menyesalinya berkali-kali untuk kedepannya nanti.

Aku seharusnya tidak terpengaruh, seharusnya aku tidak mengandalkan orang lain untuk melunasi hutangku.

Dia membuat ku bergantung padanya, dan secara bersamaan juga membuat ku merasa berhutang untuk setiap bantuan yang dia berikan. Sehingga aku tidak bisa pergi dari genggamannya.

Aku tahu, di dunia ini tidak ada yang gratis. Ketika kamu menerima, maka kamu harus memberi. Tapi bodohnya, aku malah memberikan hatiku. Meskipun aku tahu dia hanya bermaksud untuk menyiksa dan membalas dendam. Seharusnya aku membencinya. Bukan sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little turtle 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Hanya Aku Yang Boleh Menyakitinya!

"Bangun kamu!"

Se-ember air mengguyur tubuh Luna yang tengah meringkuk di atas kasur. Perasaan dejavu dia rasakan.

'Seperti tahun lalu..' batinnya.

Dia bangkit dari tidurnya dan mengusap wajahnya yang basah. Malam menyambutnya saat dia menoleh keluar jendela.

Ini pertama kalinya dia sengaja tidak masuk kerja. Dia juga menolak panggilan dari Hotel.

"Cepat ganti bajumu!" seru Merlin seraya melempar pakaian ke wajah Luna.

Luna menatap punggung Ibunya yang berjalan keluar kamar. Lalu mengambil baju yang dilemparkan padanya.

Gaun mini berwarna merah itu sukses membuat perut Luna mual. Sebuah ingatan terlintas di kepalanya, membuat air matanya menetes tanpa perintah.

"Luna gak mau!" teriak Luna.

Merlin menghentikan langkahnya dan berbalik. Dengan cepat tangannya meraih rambut Luna.

"Katakan lagi!" seru Merlin.

"Luna gak mau.." lirihnya.

Tanpa kata Merlin menarik kaos Luna, membukanya dengan paksa.

"Jangan, Ma. Luna gak mau!"

"Aku tidak memberi mu pilihan! Cepat pakai atau aku akan menjual mu. Apa kau ingin tidak bisa melihat wajah Ayahmu seumur hidup?!" ancamnya.

Dia menyerah. Dengan berat hati dia memakai baju itu. Baju yang hanya menutupi bagian dada hingga separuh bagian pahanya.

"Apalagi yang kau tunggu? cepat keluar!" seru Merlin.

Setelah memakai heels dengan warna senada, dia diseret keluar oleh Ibunya dan masuk kedalam mobil yang entah sejak kapan sudah menunggu di depan.

Setengah jam kemudian mereka tiba di sebuah bar. Seorang wanita menyambut Merlin dan berbincang lama dengannya.

"Ikuti dia dan jangan buat masalah!" tegas Merlin pada Luna.

Dia tidak ingin pergi. Dia tahu apa yang akan terjadi dalam sana. Tempat itu adalah tempat yang sama seperti tahun lalu. Bahkan dia masih mengingat wajah-wajah tak asing di depan sana. Dan dengan kasar wanita yang dipanggil Vei itu menarik Luna untuk masuk.

"Kau hubungi Tuan Muda, aku akan mengikutinya.."

Dua orang pria kembar di ujung sana yang saling berbisik.

Vei membawa Luna ke sebuah ruangan, dimana didalam sana terdapat banyak pria yang seumuran dengan Ayahnya. Tubuh Luna gemetar, jantungnya berdetak tak karuan.

"Selamat malam tuan-tuan.."

"Kami kedatangan pekerja baru.." ucap Vei.

"Layani mereka!" bisik Vei sambil mencubit pinggang Luna dengan keras.

Dengan kakinya yang gemetar Luna berjalan ke arah para pria yang tengah duduk di depan sana.

Seorang pria menariknya dan membuatnya duduk di pangkuannya. Luna memejamkan mata dan memalingkan wajahnya saat pria itu membelai pipinya.

Mengusap tulang selangka nya, lalu mengecup pundaknya.

Luna mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ingin sekali dia melayangkan pukulannya. Namun di sebelah sana Vei terus memelototi nya.

"Tolong jangan sentuh saya.." lirih Luna.

"Ohoo.. Kucing kecil ini merasa kesal," ucap pria itu.

'Orang tua sialan! Ingin sekali aku mencekiknya!' batin Luna.

Pria tua itu meletakkan tangannya di paha Luna, dan..

Plakkk!

Tamparan keras mendarat tepat di wajah pria itu. Dengan tatapan ganas Luna menatapnya. Seluruh tatapan orang-orang yang ada di dalam sana mulai tertuju padanya. Seolah dia telah menyerang orang yang tidak boleh di sentuh.

Luna memejamkan matanya, dia tidak ingin di habisi di tempat itu. Dengan terpaksa, dia meletakkan tangannya di dada pria itu. Mendekatkan wajahnya, lalu berbisik.

"Bukankah itu lebih menggairahkan.."

Pria itu tersenyum, lalu mengecup pipi Luna dengan mesra. Luna menelan saliva nya, menahan perasaan ingin muntah yang semakin tak tertahankan.

'Tuhan, tak apa jika engkau mengirim pria itu lagi. Asalkan aku bisa keluar dari sini..' batin Luna.

Brakkkk!

Seseorang membuka pintu dengan keras. Dalam keadaan seperti itu, orang yang muncul di pikiran Luna adalah pria itu. Elio.

Namun ternyata bukan.

Tapi Luna sangat menyukai situasi saat ini. Pria mabuk yang menggebrak pintu itu mengeluarkan senjata tajam. Yang membuat orang-orang di dalam ruangan itu berhamburan ketakutan.

Namun ada sesuatu yang aneh dari pria itu. Dia terus menatap Luna. Tatapan yang seolah memberi isyarat. Tapi apa, Luna tak mengerti.

Pria itu mendekat, dan dengan cepat meraih tubuh Luna dari pangkuan pria tua tadi. Menyodorkan pisau di leher Luna dan mengancam orang-orang.

"Maafkan saya, mungki ini akan sedikit sakit. Cepat lari.." bisik pria itu yang kemudian menghempas tubuh Luna dengan keras hingga tersungkur di lantai.

Dengan cepat Luna bangkit dan berlari keluar dari ruangan itu.

'Apa maksud pria itu? Siapa dia?' batin Luna.

Dia tidak berani menoleh kebelakang, dia terus berlari keluar hingga sampai di jalan raya.

"Argh~"

Dia melupakan satu hal. Kalau dia sedang berlari dengan menggunakan heels tinggi. Dan paving trotoar pun siap menangkap dirinya yang terjauh.

"Ternyata kau benar-benar menjual tubuhmu.."

Luna mengangkat kepalanya. Sosok menyebalkan yang tengah merokok di depan sana menatapnya dengan tatapan merendahkan.

Elio berjalan mendekat dan berjongkok di hadapan Luna yang tengah tersungkur itu. Dia menghisap rokoknya lalu menyemburkan asapnya ke wajah Luna yang tertunduk.

"Tapi pakaian ini terlihat cocok untukmu.." ucapnya sambil mengusap pundak telanjang Luna.

Suara Isak tangis yang keluar dari mulut Luna menambah kesan kepuasan di wajah Elio. Dia tertawa puas.

'Bagaimana kalau aku merekamnya dan menunjukkannya pada pria itu? Reaksi macam apa yang akan dia berikan..' batin Elio.

"Hari ini kau sedikit diam.." ucap Elio seraya mencubit dagu Luna dan membuatnya mendongak untuk menatapnya.

Namun setelah melihat wajah itu dia terdiam. Raut wajahnya berubah.

'Dari mana dia mendapatkan banyak luka di wajahnya. Kepalanya.. Apa itu terbentur?'

'Tidak, itu bukan urusan ku!' batin Elio.

"Aw~" seru Luna saat Elio menarik tangannya.

Kerutan di keningnya semakin dalam saat melihat tangan Luna yang penuh dengan goresan.

"Sial! Hanya aku yang boleh menyakitinya.." gumam Elio seraya menarik Luna untuk berdiri.

Elio melepas jas nya, lalu memakaikan nya pada Luna. Kemudian menariknya menuju taksi yang berhenti di depan sana. Membuka pintu taksi dan mendorong Luna masuk ke kursi penumpang.

"Tanyakan alamatnya dan antar dia pulang!" ucap Elio pada supir taksi sembari memberinya selembar uang. Lalu pergi setelahnya.

Isak tangis mengisi keheningan dalam mobil taksi. Sang sopir pun merasa bingung dan khawatir dengan Luna yang tiba-tiba saja meledak itu.

"Dia adalah anak dari musuh mu, orang yang telah membunuh Ayahmu! Tidak perlu berempati padanya!" gumam Elio sambil mengusap rambutnya dengan gusar.

1
Yuna Ara
Haai kak.. aku sudah baca dan like karya kaka..
mampir juga dong ke karya terbaruku. judulnya "Under The Sky".
ditunggu review nya kaka baik... 🤗
lil' girl: Makasih ka.. Akan ku sempatkan mampir/Smirk/
total 1 replies
anggita
ikut ng👍+☝iklan saja. semoga lancar novelnya thor.
lil' girl: Terima kasih, ka/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!