Viona gadis cantik yang sempurna dia memiliki sejuta kelebihan. Mempunyai IQ di atas rata-rata, pintar beladiri, dan karir yang memumpuni. Tapi siapa sangka dibalik itu semua viona mempunyai trauma masa lalu yang mengharuskan nya kehilangan separuh ingatan dan melupakan kekasih lamanya.
"siapa kamu?".
"Aku Lucius.. Apa kamu sungguh melupakanku Vi?".
Laki-laki itu berbicara dengan mata yang berkaca-kaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurmala sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan gadis biasa
"Ting".
Menandakan suara pesan masuk di ponsel Viona, dia segera mengambilnya lalu membuka pesan itu.
#Pria Aneh#
"Hadiahmu membuat aku sangat terkesan" itu lah isi pesannya.
"Benarkah, kalau begitu mau mencoba hadiah yang lain".
"Sepertinya tidak, terima kasih".
Viona tertawa membaca pesan dari pria itu.
"Seperti nya aku cukup puas mengerjai nya".
"Ting".
Menandakan ada pesan masuk lagi ke ponselnya.
"Aku sudah sampai di negara A".
"Kenapa kau sampai menyusul ku kesini".
"Aku merindukanmu".
"Apa kepalamu kepentok pintu di bandara".
"Tidak".
"Kau sakit".
"Tidak aku sehat".
"Mungkin fisik mu memang sehat tapi otak mu sepertinya yang tidak sehat".
"Ya ampun lama-lama mulutmu itu sudah seperti mercon saja".
Viona memilih tak membalas pesan dari Sean karena dia tidak akan pernah berhenti membalas pesan Viona.
Max sudah menyebarkan undangan pembukaan anak cabang perusahaan Z.D company kepada perusahaan lain dan mendapat sambutan yang bagus, karena banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut.
-Perusahaan Griffin-
Ximon dan asisten nya kembali keruangan setelah mendatangi ruang kendali yang membuat nya pusing, tapi setelah dia tahu siapa yang mengacaukan perusahaannya dia tersenyum.
“Melakukan perbuatan yang tidak dia sukai saja sudah membuat perusahaan ku rugi milyaran ternyata dia menyeramkan kalau sudah marah".
"Memang siapa yang melakukannya tuan, Sampai pagi-pagi kita mendapat sambutan seperti itu".
"Siapa lagi kalau bukan gadis kecilku".
"Maksud tuan nona Viona".
"Ya dia tau aku menyuruh orang mengawasi dia dan dia tidak terima".
"Hanya ketahuan mengawasi nona membalas tuan sampai rugi milyaran, apa lagi kalau tuan membuat masalah yang lain anda bisa bangkrut" Regan bergidik ngeri.
"Gadis ku ternyata bukan gadis sembarangan, aku ingin tahu apa lagi yang dia sembunyikan".
"Oya tuan kita mendapat undangan dari perusahaan Z.D company minggu depan".
"Undangan apa?".
"Pembukaan perusahaan cabang di negara kita karena perusahaan pusat nya yang saya tahu berada di negara D".
"Kau atur saja waktunya".
“Ben apa kau sudah mendapatkan informasi tentang gadis itu".
"Maaf belum tuan"
"Aku penasaran siapa sebenarnya gadis itu, dia gadis yang begitu misterius bagaimana menurutmu".
"Menurut saya juga seperti itu tuan, kalau boleh saya jujur zaman sekarang jarang ada wanita yang pintar beladiri apa lagi mengerti soal pengobatan dan yang membuat saya kaget lagi wanita itu bisa menggunakan senjata api".
"Ya, apa kau tahu senjata api apa yang dia gunakan".
"Memang senjata api apa tuan?".
"Eagle".
"Maksud anda eagle senjata yang paling mematikan itu" kaget Ben.
"Ya, kau tahu tidak sembarang orang yang mampu mempunyai senjata itu dan yang lebih mencengangkan dia tahu orang yang ingin membunuh kita tempo lalu adalah mafia Black Fire".
"Bagaimana wanita itu bisa tahu".
"Apa kau tidak memperhatikan saat dia menolong kita dia sedikit kaget melihat tato yang berada di bawah telinga salah satu kelompok itu".
"Ada kemungkinan dia sedikit tahu tentang mafia itu tuan".
"Ya ku pikir juga seperti itu"
"Tuan, sepertinya orang yang menargetkan mu sangat berniat untuk membunuhmu".
"Menurutmu siapa yang melakukannya".
"Maaf kalau saya salah bicara tuan, selama ini orang yang selalu ingin anda celaka hanya orang itu" ucap Ben dengan kepala menunduk karena takut dia salah bicara.
"Ya aku tahu kalau boleh jujur aku lelah dengan perebutan kekuasaan, andaikan aku bisa memilih lebih baik aku menjadi orang biasa".
Ben yang sangat tahu tuannya merasa prihatin dia hidup bagai di neraka, memiliki kekuasaan yang besar tapi menjadikan nyawa taruhannya, tidak sedikit orang yang mencoba memburu nya hanya karena kekuasaan.
"Ben aku tidak suka melihat kau menatapku dengan wajah prihatin mu itu".
"Maaf tuan jadi kapan tuan akan mengabari tuan Ximon kalau anda sudah sampai ke negara ini".
"Nanti setelah luka ku sembuh, aku tidak ingin mendengar ocehan sepupu ku itu".
Louis dan Ximon adalah saudara dari sang ibu, mereka tumbuh bersama sejak kecil karena orang tua Louis meninggal akibat kecelakaan karena itu Frisca lah yang membesarkan nya.