NovelToon NovelToon
Let Me Love You

Let Me Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:53.6k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

6 tahun mendapat perhatian lebih dari orang yang disukai membuat Kaila Mahya Kharisma menganggap jika Devan Aryana memiliki rasa yang sama dengannya. Namun, kenyataannya berbeda. Lelaki itu malah mencintai adiknya, yakni Lea.

Tak ingin mengulang kejadian ibu juga tantenya, Lala memilih untuk mundur dengan rasa sakit juga sedih yang dia simpan sendirian. Ketika kejujurannya ditolak, Lala tak bisa memaksa juga tak ingin egois. Melepaskan adalah jalan paling benar.

Akankah di masa transisi hati Lala akan menemukan orang baru? Atau malah orang lama yang tetap menjadi pemenangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Plot Twist

Brian begitu berhati-hati dalam memilih kata-kata. Dia tahu bagaimana hati Lala yang sesungguhnya. Dia tak ingin salah bicara dah berakhir perempuan itu mengingat kenangan lama.

"Saya tak butuh jawaban itu sekarang."

Masih dengan posisi semula. Kening mereka masih saling menempel dengan mata yang juga masih saling menatap.

"Tapi, saya akan terus berjuang untuk mendapatkan cinta dari kamu."

Lala tak bisa berkata. Matanya pun sudah begitu merah manahan tangis. Kalimat yang Brian ungkapkan begitu menusuk hati. Tulus dan serius.

"I love you, Lala."

Kembali Brian memeluk tubuh Lala. Bulir bening pun akhirnya sudah tak sanggup ditahan. Meluncur dengan begitu deras dari pelupuk mata Lala.

"Tuhan, jangan bangunkan aku dari mimpi indah ini."

.

Tak jauh dari ruangan Brian, seseorang masih setia menunggu. Sudah dua puluh menit, tapi Lala tak jua keluar. Ingin rasanya dia mengetuk pintu ruangan itu, tapi dia tak ingin disebut penguntit. Pada nyatanya memang benar, dia terus mengikuti Lala sampai sekarang.

Lima menit kemudian, pintu ruangan terbuka. Hanya Lala yang keluar dari sana dengan mata yang sedikit sembab. Devan segera berlari menghampiri hingga membuat langkah Lala terhenti dengan dahi yang berkerut.

"Lu diapain sama dosen killer itu?" Bak pahlawan kesiangan.

Tangan Devan hendak menyentuh pipi Lala, segera Lala menjauhkan wajahnya.

"Sorry, Van. Gua harap lu enggak melewati batas."

"La--"

"Mau gua dibuat nangis, dipukul sekalipun sama dosen killer itu. Enggak ada urusannya sama lu. Kita beda fakultas."

Devan tak bisa berkata. Hanya sorot mata sendu yang terpancar.

"Gua duluan."

Sayangnya, tangan Lala berhasil Devan cekal sebelum kakinya melangkah. Lala menghela napas begitu kasar.

"Kenapa sekarang kita begitu jauh? Seperti Januari ke Desember?"

Perlahan Lala memutar tubuh. Dia menatap Devan yang masih terlihat sendu. Sebenarnya dia tak ingin meladeni. Namun, dia juga harus bicara agar Devan bisa mengerti.

"Ketika kita sedekat Desember ke Januari pun, kita tetap seperti minyak dan air yang tak bisa bersatu."

Kalimat tamparan yang Lala berikan membuat Devan mati kutu. Lala mulai melepaskan cekalan tangan Devan. Menatapnya dengan begitu dalam.

"Gua bukan pemain cadangan, yang ketika lu enggak bisa dapatkan Lea lu kembali ke gua."

Lagi dan lagi kalimat pedas menusuk ulu hati Devan. Meskipun, apa yang dipikirkan Lala itu salah, Devan memaklumi karena dia memang memperlakukan Lala layaknya second choice (pilihan kedua).

"Sengaja gua confess perasaan supaya gua bisa mendapatkan kelegaan atas rasa yang selama ini gua pendam."

"Perasaan lu masih sama, yakni untuk Lea. Makanya, gua meminta kita untuk saling menjauh supaya bisa mulai meletakkan satu per satu kenangan yang pernah kita buat selama enam tahun ini."

"Gua gak ingin kenangan kita menghambat perjalanan hidup yang baru akan gua hadapi."

Sakit sekali hati Devan kali ini. Apalagi melihat Lala yang begitu tenang mengucapkan kalimat per kalimat tanpa terdengar suara yang mengandung kepedihan.

"Sekarang, kita kembali ke masa di mana kita hanya saling mengenal, tanpa saling menyapa."

"Anggap saja, kedekatan kita hanya sebatas seorang teman tanpa adanya perasaan."

Lala mulai meninggalkan Devan yang masih mematung. Hembusan napas kasar keluar dari bibir Lala. Apa yang dikatakan Brian dia lakukan. Ketika merasa tidak nyaman, lebih baik diungkapkan tanpa menyakiti orang yang bersangkutan. Lala berharap Devan mengerti tanpa salah arti.

Dahi Lala mengkerut ketika di parkiran sudah ada Alfa. Tak biasanya anak itu menjemputnya tanpa memberi kabar.

"King kafe," ucapnya sambil menyerahkan helm.

"Gua banyak tugas, Al."

"Tenang, entar teman gua yang bantuin."

"Maksudnya?"

Alfa tak menjawab dan mulai melajukan motor menuju tempat yang dia sebutkan tadi. Tibanya di king kafe, Lala duduk di tempat favoritnya. Segera mengeluarkan tugas yang Brian berikan. Mata mulai kunang-kunang padahal baru membuka soal.

"Kalau dari semester awal begini terus mah bisa mati muda gua."

Alfa sudah memesan minuman juga makanan kesukaan Lala. Dan sebuah kalimat membuat Lala mengalihkan pandangannya pada Alfa.

"Gua liat masih ada motor si Devan. Dia nungguin lu?" Lala hanya mengangguk.

"Lelaki bego ya begitu. Ngejar di saat yang dikejar udah sadar."

Lala mantap Alfa dengan begitu dalam. Dia tahu sang adik memendam rasa kecewa pada Devan. Namun, tak pernah dia utarakan.

"Gua mulai risih sama dia."

"Itu tandanya rasa lu terhadap dia udah mulai hilang," balas Alfa dengan cepat.

Lala menyandarkan tubuhnya di kursi. Hembusan napas berat dia keluarkan.

"Kalau mencintai itu sakit, lebih baik dicintai."

Kalimat yang keluar dari mulut Alfa membuat Lala terdiam. Adiknya mulai menatap Lala dengan sangat serius.

"Apalagi dicintai dengan begitu besar dan effort luar biasa. Walaupun lu belum ada rasa, pasti lama kelamaan rasa itu akan muncul dengan sendirinya."

Lala mulai mencerna ucapan Alfa. Dia teringat akan perkataan Brian.

"Kamu pernah mencintai seseorang, tapi jatuhnya kamu seperti menyakiti diri sendiri. Jadi, lebih baik kamu dicintai oleh seseorang karena itu akan jauh lebih menyenangkan."

"Jangan pernah samakan diri lu sama Kak Reyn," tambah Alfa.

"Eh?"

Lala baru ingat jika kakak sepupunya itu awalnya mencintai lelaki yang kini menjadi suaminya secara ugal-ugalan. Kisahnya hampir sama, cinta sepihak. Tapi, malah berakhir bahagia.

"Cinta Kak Rega lebih besar dari cinta Kak Reyn. Lelaki yang mampu menunggu dan mencari wanitanya lebih dari tiga tahun. Walaupun banyak kumbang, tapi dia tetap pada perasaannya yang terlambat itu."

"Sedangkan kisah lu? Gajah di pelupuk mata gak keliatan, tapi semut di seberang lautan dia kejar. Akhirnya, dia yang tenggelam. Kan tolol!"

Lala malah tertawa. Adiknya yang satu ini benar-benar begitu menjaga dirinya. Dia tahu selama enam tahun dia berteman dengan Devan, Alfa kurang sreg. Tak jua Alfa melarang. Hanya menyimpan ketidaksregannya sendirian karena dia tak ingin membuat saudaranya sedih.

"Ngomong-ngomong mana temen lu? Katanya mau ke sini dan bisa bantuin gua. Otak gua udah kusut banget ini," tagihnya.

"Sabarlah!"

"Cowok?" tanya Lala.

"Lu pikir?"

"Ya siapa tahu aja cewek."

"Mana ada gua punya temen cewek," balas Alfa yang mulai meminum latte ice yang dia pesan.

"Oh, iya. Temen gua itu ganteng banget loh."

"Lalu?"

"Cuma sekedar memberitahu."

Lala kembali fokus pada tugasnya. Dia malah teringat pada Brian. Lelaki dingin dan datar, tapi mampu membuatnya nyaman. Padahal, dia begitu membenci tipe yang seperti itu karena hampir seluruh saudara lelakinya memiliki sifat layaknya kulkas berjalan.

"My bro!"

Suara Alfa membuat Lala harus mengakhiri lamunannya tentang Brian. Dibuangnya napas dengan cukup kasar.

"Bahagia banget nih romannya," ucap Alfa kepada lelaki yang baru saja datang dengan senyum yang mengembang.

Perlahan Lala menegakkan kepala dan senyum yang begitu manis dia lihat dengan sangat jelas.

"Dosen lu itu teman band gua," bisik Alfa di saat tubuh Lala masih membeku.

"Plot twist kan?"

...*** BERSAMBUNG ***...

Mana ini komennya?

1
0mezell
semoga lala mendapatkan orang baru yang mncintai nya bahkan lebih tulus dr perasaan ny ke Devan
Ida Farida
bener tuh kata bunda devi
N I A 🌺🌻🌹
dengerin bunda mu van, cari vas baru aja belajar dr kesalahan yg lalu
aca
lanjut
Ida Lestari
trnyata bunda Devi orang tua yg bijak ya.....semoga Devan juga cpet sadar KLO emang Lala Uda GK mau lgi SMA dia,soalnya Lala SMA PK dosen aja hehehehe
lanjut lgi ya Thor penasaran SMA crita Lala SMA PK dosen
semangat thor
Yus Nita
mampussss...
kena mental kagak tuch si Devan 😃😃😃
Ita Rosdiana
lanjuuutt
aca
kapok lu van/Curse//Curse/
aca
calon ayank la
sum mia
benar kata bunda Devi . mengalah lebih terhormat daripada melakukan cara yang tidak sehat . dan apa yang ingin kita miliki tak selalu dan tak selamanya bisa terwujud . belajar lah melepaskan dan mengikhlaskan yang emang gak akan pernah jadi milikmu .
seperti yang telah dilakukan Lala , dia mencoba mengikhlaskan dan belajar menerima yang baru dan ternyata yang baru jauh lebih baik dan lebih perfect bukan hanya di mata Lala tapi juga dari pandangan semua .
barang yang retak apalagi sudah pecah jangan harap akan bisa kembali seperti semula . apalagi yang pecah berkeping-keping maka makin sulit pula untuk menyatukan .
jadi Devan lebih baik lepaskan saja Lala dan mencoba membuka hati lagi untuk orang lain yang mungkin juga akan lebih baik buat Devan dan orang disekitarnya tentunya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Lilis Holisoh: bener tuch van kt ibumu tetap semangat/Heart//Heart//Heart//Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
Rahmawati Abdillah
nah dengarkan itu nasehat bundamu Devan agar kamu menjadi orang yang bijak bisa memaknai sesuatu yang baik atau tidak untuk mu dimasa depan
Rahmawati Abdillah
nah loh mode sangar Alfa keluar, unek-unek Alfa keluarin semua jangan ada sisa biar tau diri tuh si devan
EmakKece
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Henny Purwanto
skit ga tuh
NadiraDira
nah loh,tuh dengerin apa kata bunda mu van....
Nurminah
emak yg bijak bukan species kebanyakan emak zaman now yg rela melakukan kejahatan demi anak yg dimanjakan nya
Lovita BM
ehhmm ,
Widya Triani
dengarin Van nasehat bunda muu.. ketika Lala Udha pergi jauh kamu malah ngejar" nyaa.. dia Udha ada pangeran berkuda nyaa.. jadi Jangan kejar" dia lagii
Sulis Miati
Udah telat mak Devi, Neng Lala udah ada yang jagain.
ieka🐧²⁴ *🌙ᵇᵇ
relakan si Lala Ama yg lain van .. dengerin nasehat bundamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!