Started on Agustus 2024
Tinggal di kota membuatnya memiliki hubungan yang bebas dengan sang kekasih hingga akhirnya menghadirkan sesuatu dalam dirinya. Lantas bagaimana jika sang kekasih menolak untuk bertanggung jawab dan memintanya untuk menggugurkan kandungannya.
"Gugurkan kandungan itu dan kamu akan tetap menjadi pacarku." ucap Gavin Biantara Ryszard
"Tidak! Aku tak akan pernah menggugurkannya, cukup ia hadir karena kesalahan." lirih Arista Xaviera Exelyn
Entah Arista harus bersyukur atau justru sedih karena kesalahannya tersebut menghadirkan anugrah indah di dalam hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon matchaneedz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 22. Rencana pergi?
Setelah berbicara dengan Bi Rena tentang saran dari Kenzura. Arista memutuskan untuk pergi dari jakarta ke sebuah desa yang terletak di pulau Kalimantan. Desa asri yang dekat dengan pegunungan, Arista memilih untuk memulai hidupnya di sana bersama ketiga calon anak dan bibinya.
"Bersiaplah, aku sudah menyiapkan rumah di sana. Kalian bisa berangkat besok pagi." Ucap Kenzura, saat ini gadis itu memang tengah berada di rumah Arista. Menemani sahabatnya yang baru saja pulang dari rumah sakit.
Arista menggeleng, "Aku menerima tiket yang kau berikan tapi untuk rumah aku menolaknya."
"Aku masih memiliki tabungan untuk membeli atau sekedar menyewa rumah di sana." Ucap Arista, dia tidak ingin terlalu merepotkan sahabatnya itu.
"Kalau begitu kau bisa menyewa rumah milikku di sana, tidak terlalu besar tetapi ada lahan kosong yang mungkin bisa kau manfaatkan di sana." ucap Kenzura menawarkan kembali.
Arista diam, sebenarnya dia ingin menolak karena sudah terlalu banyak merepotkan sahabatnya itu. Dia menatap Bi Rena meminta pendapat, bagaimanapun mereka berdua yang akan tinggal dan berjuang di sana.
"Menurut Bibi, lebih baik kita menyewa rumah milik Kenzura saja. Kita belum tahu bagaimana situasi di sana dan tidak akan efektif jika kita mencari terlebih dahulu setelah tiba di sana. Belum lagi terkait dengan pekerjaan, kita belum tentu bisa langsung mendapatkan pekerjaan Ta. Jadi lahan kosong di rumah milik Kenzura bisa kita gunakan untuk bertanam mungkin?" Ucap Bi Rena menanggapi.
"Iyaa Ta, aku tau kau pasti akan menolak jika aku tawarkan untuk bekerja di perusahaan cabang keluarga suamiku bukan. Hidup mu terus berjalan, begitupun penggunaan uang yang tidak akan berhenti. Jadi selama kau belum mendapatkan pekerjaan, kau bisa manfaatkan lahan kosong tersebut Ta."
Kenzura menyerahkan tab yang sejak tadi dia pegang ke arah Arista. Terlihat layar itu menampilkan grafik survei di sebuah daerah di Kalimantan.
"Lihatlah, berdasarkan research kebanyakan orang di sana juga berprofesi sebagai petani. Kau bisa jadikan ini peluang." Lanjut Kenzura.
"Baiklah, aku akan tinggal di rumah milikmu tetapi dengan menyewanya."
Kenzura mengangguk, "Baiklah terserah padamu. Btw, mulai sekarang tolong panggil aku Vellyne. Sudah terlalu lama sejak terakhir kali mereka memanggilku Kenzura, sekarang itu terdengar aneh di telingaku."
"Baiklah. Ngomong-ngomong, apa kau tau bagaimana kabar Naviera sekarang?" Tanya Arista saat teringat satu lagi sahabat mereka. Sejak kemarin dia ingin bertanya tetapi saat bertemu langsung dengan Vellyne, dia lupa untuk bertanya.
"Ahhhh..." Vellyne terkekeh pelan dan menepuk dahinya karena melupakan sesuatu. Dia melupakan sahabat yang sekarang juga menjadi adi iparnya itu. Padahal satu bulan yang lalu mereka baru saja membicarakan tentang Arista dan ide untuk menyelidiki keberadaannya itu berasal dari Naviera. Tetapi saat bertemu, dia justru melupakan adik iparnya itu.
Arista menatap heran pada Vellyne, "Ada apa? Apa yang kau tertawakan?"
"Aku melupakannya... Apa kau juga lupa siapa itu Naviera?"
Tak ada jawaban dari Arista, wanita itu terdiam sembari berpikir apakah ada dari kenangan mereka yang dia lupakan.
Aku masih ingat dengan jelas kalau Naviera itu sahabatku, gadis cantik dan kaya yang tak pernah membeda-bedakan teman. Tak jauh berbeda dengan Vellyne. Arista
"Wah, apa kau benar-benar melupakannya?"
"Tidak, tapi aku tidak mengerti apa maksudmu. Aku ingat Naviera itu putri bungsu dari keluarga konglomerat. Keluarga Leksmana bukan?" Tanya Arista dengan wajah kurang yakin, seingat dia memang betul keluar Naviera itu keluarga Leksmana.
"Iya betul, apa kau lupa siapa lagi orang yang bermarga Leksmana?"
"Tentu saja kakaknya, Kak Navar-" Belum sempat menyelesaikan ucapannya, mata Arista sudah membulat terkejut. Dia menatap tak percaya pada Vellyne yang kini juga menatapnya dengan alis yang naik turun. Seolah menggodanya.
Tidak mungkin. Bagaimana bisa? Arista
"Ka-u, Kalian? Tidak mungkin, bagaimana bisa?"
"Apa yang tidak bisa di dunia ini Ta. Hahaha, aku hanya bercanda yaa. Mungkin hanya kebetulan, nanti malam bersiaplah. Aku akan membawamu bertemu Naviera, dia pasti terkejut. Aku sama sekali belum memberitahunya tentang keberadaan mu."
"Yaa baiklah, jangan lupa untuk ceritakan tentang dirimu juga."
...----------------...
Sesuai janji, saat ini Arista berada di salah satu kafe terkenal di Jakarta. Kali ini dia datang sendiri karena Vellyne harus pergi ke mansion utama keluarga Leksmana terlebih dahulu untuk menjemput sang adik ipar.
Ting!
...Kenzuraaa✨...
Kau masuklah lebih dulu, reservasi a.n Vellyne Axyra.
^^^Baik lah^^^
Sembari menunggu kedua sahabatnya itu, Arista duduk di kursi sembari mengeluarkan sebuah buku yang Vellyne berikan padanya kemarin. Buku yang berisi berbagai design baju untuk semua kalangan usia. Selain meneruskan bisnis milik keluarganya, profesi asli dari seorang Vellyne Kenzura Axyra adalah seorang designer. Tetapi karena tuntutan sebagai pewaris tunggal dari kedua orangtuanya, mengharuskan dia untuk melakukan hal yang sebenarnya tidak dia inginkan.
Design baju yang dia buat indah-indah sekali. Bagaimana cara membuat ini semua? Andai Mama dan Papa masih hidup, mungkin aku juga bisa mengejar mimpiku untuk menjadi designer.
Lirih Arista dalam hatinya sembari menatap sendu berbagai design indah dihadapannya.
Arista mengelus perutnya beberapa kali, "Nak, lihatlah betapa bibimu itu sangat menanti kehadiranmu. Lihatlah baju baju gemas yang akan bibimu buat untuk kalian." Ucapnya pelan.
"Wah wah wah, siapa nih. Ada cewe yang lagi cari mangsa nih."
...----------------...
To be Continued
Terima kasih sudah membaca, tolong nantikan part selanjutnya yaaa🌹