NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL 2.

Calon TUMBAL 2.

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:129.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Jika aku harus mati, maka aku akan mati karena Allah dan kembali pada Allah, bukan menjadi budakmu."

"Hati - hati Jingga, Semakin tinggi kemampuanmu, maka semakin Allah akan menguji dirimu. Tetaplah menjadi manusia yang baik, menolong sesamamu dan yang bukan sesamamu."

"Karena semakin tinggi kemampuanmu, semakin pula kamu menjadi incaran oleh mereka yang jahat."

Dalam perjalanan nya membantu sosok - sosok yang tersesat, Rupanya kemampuan Jingga semakin meningkat. Jingga mulai berurusan dengan para calon tumbal yang di tolong nya.

Dampak nya pun tidak main - main, Nyawa Jingga kembali terancam karena banyak sosok kuat yang merasa terusik oleh keberadaan Jingga. Jingga semakin mengasah dirinya, tapi apakah dia bisa kuat dan bisa menolong mereka yang meminta bantuan nya? sementara nyawanya sendiri juga terancam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 22. Raka..

Jingga sudah berada di rumah, dan saat ini dia sedang melakukan panggilan video dengan Ilham. Seperti biasanya Jingga belajar malam sambil di temani oleh abang angkat nya yang tak pernah bosan membantunya mempelajari pelajaran.

"Ooo... iya - iya aku tahu, kenapa nggak kepikiran ya? Aih Jingga lola." Ujar Jingga, Ilham terkekeh terlihat dari layar laptop Jingga.

"Makanya kalo di sekolah jangan haunting hantu terus, dek.." Ujar Ilham, Jingga pun manyun mendengar nya.

"Gimana lagi, aku yang terlahir dengan kelebihan ini sangat nggak tega kalo liat sosok yang tersesat.." Sahut Jingga.

"Tapi dek, abang rasa kayak nya kamu udah dapet peningkatan baru nggak sih?" Ujar Ilham, Jingga menatap layar laptop nya mendengar itu.

"Peningkatan apa ya bang?" Tanya Jingga bingung.

"Kamu bisa lihat kejadian yang belum terjadi, abang yakin kalo kamu mengasah kemampuan kamu pasti kamu bisa dek." Ujar Ilham, Jingga pun terkekeh mendengar nya.

"Semua yang datang dan ada di tubuh aku adalah karena kehendak Allah, bang. Aku nggak mau maksain apa yang nggak seharus nya aku punya, kalo emang aku bisa  ntar juga aku bisa." Ujar Jingga.

"Oooohh... adek abang emang paling  baik sedunia." Ukar Ilham seolah gemas.

Ilham sangat takut saat mendengar Jingga terlibat kecelakaan, di sangat khawatir dan sangat ingin memastikan adik nya itu baik - baik saja atau tidak, dia ingin berada di sisi Jingga dan menghibur Jingga agar tidak sedih lagi tapi sayang nya dia sangat jauh. Ilham sudah memutuskan hendak pulang hari itu, tapi Jingga melarang nya dan meyakinkan Ilham bahwa dirinya baik - baik saja.

Dan Jingga sendiri tidak menceritakan pada Ilham bahwa dirinya mendapat serangan - serangan ghoib yang keras, Jingga tidak mau membuat Ilham khawatir lagi, jadi dia memutuskan untuk tidak menceritakan semua hal yang dia yakini biasa membuat Ilham khawatir.

"Sampe mana tadi ya? Jadi lupa.." Gumam Jingga, Ilham pun terkekeh.

Sekarang Jingga mersakan sesak nafas dan sakit di ulu hatinya, pertanda bahwa sekarang serangan Ghoib itu sudah mulai kebali berdatangan ke rumah ayah Ilham. Jingga mencoba tidak memperdulikan nya, ia fokus dengan belajar nya saja.

"Dek, abis ujian terbang ke sini mau nggak? Kan udah libur tuh." Ujar Ilham, Jingga pun tertegun mendengar nya..

Ya, Ujian sebentar lagi dan dia sebentar lagi akan segera lulus, semakin sedikit waktu yang dia punya untuk mencari Jonah yang hilang di sekolah.  Jingga ingin dia bisa menolong Jonah lebih dulu sebelum dia meninggalkan sekolah itu.

"Dek??" Panggil Ilham, karena tidak mendapat jawaban dari Jingga.

"Hm, ya?" Jingga menyahut.

"Kamu lagi banyak masalah, ya? Abang perhatiin makin hari kamu kayak lelah banget sampe kadang nge lag kalo abang ajak ngomong. Kalo ada masalah cerita ke abang, dek.. siapa tahu abang bisa kasih solusi buat kamu." Ujar Ilham, Jingga pun tersenyum mendengar nya.

"Abang nggak tau aja, kalo udah mau ujian tuh otak rasanya kayak apa. Rasanya beuh... puyeng tujuh keliling." Ujar Jingga, dia mencoba melucu supaya Ilham tidak curiga. Ilham pun terkekeh mendengar nya.

"Makanya kan abang bantuin, supaya kamu bisa melalui ujian dengan mudah." Ujar Ilham, Jingga menggaruk kepalanya mendengar itu.

"Abang si enak, pinter.. lah aku kan otak nya nggak encer." Ujar Jingga, Ilham terkekeh.

"Ya udah, maaf.. kalo gitu abang temenin kamu belajar sampe kelar deh, kalo ada yang bingung tanya abang ya?" Ujar Ilham, Jingga pun tersenyum sangat manis.

"Siap, sir!" Ujar Jingga, Ilham pun terkekeh.

Jingga kembali fokus belajar, sambil dia menahan rasa tak nyaman pada dada nya karena merasakan sakit. Jingga bisa melihat ada dua kiriman yang kembali datang, mereka si pelaku tidak mau menyerah dan terus mendatangkan kiriman - kiriman santet untuk Jingga.

Ilham terus memperhatikan Jingga, dia sedang berada di apartemen nya dan tidak kemana - mana hari ini. Sambil JIngga belajar, dia juga sedang membaca tugas - tugas nya.

Sangat tidak mudah menjadi seorang dokter, banyak praktek yang membuat orang mual bahkan muntah. Terutama saat praktek menjalankan operasi, yang harus membedah tubuh dan melihat organ - organ dalam tubuh pasien.

Tapi saat ini yang sedang Ilham pelajari adalah tentang menjadi dokter kandungan. Ilham bukan ingin menjadi dokter kandungan, tapi dia ingin mempelajari nya agar suatu hari nanti saat dia menikah dan istrinya melahirkan dia bisa menjadi orang pertama yang membantu istrinya melahirkan anak mereka kedunia.

Karena saat Ilham melihat calon - calon dokter pria yang berjurusan di bidang kandungan sedang praktek bagaimana menjalankan prosedur persalinan, rasanya sangat menyakitkan.

Tapi bukan itu poin utamanya, Ilham hanya tidak mau kelak istrinya di bantu dokter pria yang artinya akan ada pria lain yang melihat mahkota istrinya, Ilham tidak mau itu terjadi jadilah dia mempelajari tentang persalinan.

'Sakit banget ya Allah.' Batin Jingga.

Jingga bangun dari duduk nya dan dia pergi menuju ke meja untuk mengambil minum lagi, dan dari jendela dia bisa melihat para kiriman yang sedang mencoba menerobos masuk kedalam rumah. Jingga memejamkan matanya dan dia berdoa, dia mencoba menghalau serangan itu dengan cara yang di ajarkan oleh ayah Ilham.

Dan ya.. kembali terdengar suara ledakan yang sangat keras di atap, tanda bahwa serangan itu gagal dan tidak bisa masuk ke dalam.

"Dek." Panggil Ilham, Jingga pun berjalan kembali menuju ke meja belajar nya.

"Iya bang, abis minum." Sahut Jingga, ia lalu kembali duduk.

"Oh, kirain kamu kemana." Ilham  tersenyum melihat Jingga yang kembali duduk di depan layar komputer nya.

Jingga akhir nya berpamitan dan bilang pada Ilham bahwa dia ingin tidur karena mengantuk dan mengahiri panggilan itu. Tapi sebenar nya Jingga tidak benar - benar ingin tidur, melainkan dia berdiri di balkon kamar nya sambil melihat ke langit dan membaca doa sambil memejamkan mata.

Jingga sedang menghalau serangan itu, agar tidak bisa masuk kedalam. Dan saat itu Jingga merasakan energi yang Jingga kenali, energi Raka. Jingga tertegun dan membuka matanya yang kini berkaca - kaca karena dia menemukan energi Raka.

"Bang Raka." Gumam Jingga.

Jingga kembali memejamkan matanya dan kini dia masuk kedalam di mensi lain, dia melihat Raka yang dalam kondisi sangat memprihatinkan, Raka di ikat dengan Rantai dengan kondisi tubuh nya yang seakan sangat lemah tak berdaya tidak seperti saat Raka masih hidup.

Tapi Raka berdiri di tempat yang seperti mulut goa, di belakang Raka sangat gelap dan juga di sisi kanan dan Kiri Raka ada seperti energi yang mengikat Raka.

"Bang Raka.." Jingga berdiri di depan Raka sekarang, Raka menatap kearah Jingga dengan tatapan kosong nya dan di leher nya masih terlihat bekas tali yang menggantung Raka.

"Tolong.. Jingga, Tolong.." Ujar Raka, Jingga menangis melihat Raka, rasanya Jingga sangat ingin menarik tangan Raka namun energi yang mengelilingi Raka seolah menyedot Jingga.

"Ya Allah, aku harus gimana.." Gumam Jingga, Jingga menangis kebingungan.

"Tolong.." Raka terus merintih meminta tolong dengan suara yang nyaris tak terdengar.

Jingga sangat ingin menarik Raka, tapi dia tidak bisa karena dia tahu yang berada di sekeliling Raka itu adalah jebakan, jebakan untuk menangkap dirinya. Jingga akhir nya kembali membuka matanya dan dia pun menangis tersedu - sedu di balkon kamar nya.

"Abang.. hiks.. hiks.. hiks.." Jingga sangat hancur sekerang, yang dia takutkan akhir nya terjadi.

Jingga tahu bahwa mereka yang meninggal dengan tidak wajar pasti harus melalui proses lebih dulu sebelum akhir nya pergi ke tempat yang lebih baik, dia harus membayar apa yang sudah di perbuat nya, atau dia harus di bersihkan lebih dulu baru pergi ke tempat yang lebih baik. Tapi dia tidak menyangka Raka malah tertangkap oleh yang kuat dan jahat, dan di tahan seperti Jonah.

"Jangan nangis, anak baik.."

Jingga tertegun mendengar suara halus perempuan, Jingga pun melihat ke sekitar dan ternyata ada sosok berpakaian serba putih namun wajah nya tidak terlihat. Jika yang tidak tahu pasti menyebutnya kuntilanak, karena berpakaian serba putih dan berambut panjang.

"Siapa kamu?" Tanya Jingga, dia heran karena sosok itu bisa masuk padahal di luar rumah nya sudah di pagari.

"Saya nggak akan menyakiti kamu, sebaliknya.. saya akan melindungi kamu Jingga. Jangan hiraukan yang kamu lihat barusan, itu hanya akan membuat kamu lengah dan lemah, mereka akan lebih mudah masuk jika sampai kamu lemah dan lengah." Ujar sosok wanita itu dengan suara yang lemah lembut.

Sayang nya Jingga tidak mengingat nya, dia adalah sosok yang menolong nya saat dia akan di tumbalkan oleh Delima di atap rumah waktu itu dengan menyuruh Jingga lari. Lebih tepat nya dia selalu datang saat Jingga dalam bahaya saat di rumah Delima.

Namun.. mungkin karena kini Jingga sudah mengalami banyak peningkatan, Jingga seakan nyaman dengan sosok itu, Jingga merasa sosok itu sangat dekat dengan dirinya, entah mengapa.

"Aku boleh panggil apa? Apa bibi punya nama?" Tanya Jingga, sosok itu terlihat mendekat dan duduk di dekat Jingga.

"Ibu.. panggil saya ibu." Ujar nya, lalu gerakan tangan nya seolah mengusap kepala Jingga.

"Ibu? Ibu siapa?" Tanya Jingga.

"Ibu saja.." Ujar sosok itu.

"Jangan terpancing dengan mereka, mereka hanya sedang mencari sisi lemah kamu agar mereka bisa menguasai kamu. Selalu ingat sama Allah, Jingga." Ujar nya.

Jingga seolah terhipnotis dan dia pun mengangguk sambil terus penasaran mengapa sosok itu tidak memperlihatkan wajah nya.

BERSAMBUNG..

1
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
hantupun bisa diculik yaa..
Keren si nenek tua inih yaa
Susilawati
berarti makanan yg di maksud sama sosok jahat itu adalah darah, berarti dia mau tumbal dong.
sepertinya dirumah itu telah terjadi pembunuhan yg korban nya anak2 yg di lihat Jingga.
Zuhril Witanto
apa ada pembunuhan
FiaNasa
apakah anak² itu adalah korban pembunuhan ya
Zuhril Witanto
cie dah jadian
YNa Msa
ya Jangan Bilang" Tp Ilham Udah Tau🤣🤣
siscapucinoo
wuaa cinta bersambut
Tina Febbryanti
senengnya Ya Allah,,,,akhirnya jadian....jaga ilham buat jingga ya thor...
Tina Febbryanti
aaaaaaaa,,,,,Ya Allah bg ilham dan jingga yang mauk pacaran,,,,aku yang meleleh.....😊😊😊😊😊semoga jadian ya thor.....
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
wah.. makin byk ya musuh Jingga. Mungkin dukun sakti tuh yg ngirim santet ke Jingga tsb
Biah Kartika
hm duu aku juga nulis gitu di kontak HP nama suami, CINTA KU.. tapi sekarang di kontak HP tertulis papanya anak2 😂
Biah Kartika
ya ampunnn aku yang baca jadi senyum senyum sendiri baca di bagian ini 😅
Ratna Jumillah: Eaaa... virus bucin nya Ilham nular. 😁
total 1 replies
Susilawati
setuju sama papa nya Ilham, sebaiknya secepatnya di halalkan, utk menghindari hal2 yg tdk di inginkan.
semoga di lancar kan jalan nya Jingga dan Ilham utk menuju halal.
Susilawati
huaaa akhirnya.... tersampaikan juga.
aku terharu, senang, bahagia deh buat jingga dan bang Ilham. 😚😚😚
halal kan segera bang Ilham.
Zuhril Witanto
ehm....
Ratna Jumillah: Jangan baca sambil mesem mesem ya kak, ntar kena virus bucin nya Ilham
total 1 replies
Zuhril Witanto
ternyata di restui
Zuhril Witanto
akankah papanya setuju
FiaNasa
seneng hatiku karna Ilham & jingga jadian,,dapat bonus restu lagi dr paa Ilham..aq tunggu undangan nikahnya ya 😀
FiaNasa: ok thor,,,ditunggu undangannya 😀
Ratna Jumillah: Hehehe.. mari lah, nanti pas papa ilham hajatan tak bilangin, kasih kak Fia undangan. 😄😄
total 4 replies
Zuhril Witanto
lanjut
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
namanya juga takdir ya, apes mungkin para penumpang yg gak slamet tsb. Untung Jingga n Gani selamat ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!