Keyz tanpa sengaja menelan Kristal Kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer sehingga dia memiliki dua kekuatan dahsyat pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
New Quest: Kill Dragon Disaster!! 02
“Kyaaaa!!!” Alice berteriak saat melihatku muncul di portal yang ada di seberang perkemahan miliknya. “Keyz!! Kamu membuat jantungan!!”
“Maaf. Hai Alice. Apa kabar?” aku yang berbicara tadi.
“Hai. Maaf, tadi aku terkejut. Kabarku baik. Kamu?” Alice yang berbicara tadi.
“Alhamdulillah.. eeh. Baik juga. Sedang apa?” berhadapan dengan wanita pujaan hati membuat kakimu gemetar kan gaes? :v sama, aku juga. XD
“Aku sedang mencari herbal untuk Potion.”
“Aahhh!!”
“Kyaa.. Keyz, kamu kenapa sih? Jangan bikin aku kaget terus.”
“Aku hampir lupa. Kamu jual Potion? Aku mau beli.. temanku sedang keracunan kabut hitam di gunung kengerian. Cepat, sebelum terlambat!!”
“Baik. Aku ambilkan.!” Dia bergegas menuju tendanya. Semenit kemudian dia kembali ke arahku sambil membawa beberapa botol minum keras. Anu.. maksudnya Potion di botol, ada logo bintangnya sih.. aku kira itu....
“Terima kasih. Jadi, totalnya berapa?”
“Ambil saja. Ga usah bayar.”
“Tapi...”
“Sudah. Nyawa temanmu lebih penting daripada uang!! Cepat kembali.!!”
Sial. Selain cantik, dia juga baik hati. Setelah menerima Potion. Aku kembali ke Portal dan melakukan Teleport ke danau garam.
“Hebat!!”
“Waahh.. Alice!! Kamu ngintilin aku!!”
“Maaf. Aku penasaran karena hanya sedikit orang yang bisa melakukan Teleportasi. Keyz, kamu ini sebenarnya siapa?”
“Nanti saja aku jelaskan. Alice, kamu cepat kembali ke perkemahan. Aku sedang melakukan misi berbahaya. Lebih baik kamu...”
“Tidak. Aku mau ikut.”
“Tapi Alice....”
“Pokoknya aku mau ikut!!”
Haduh. Cewek-cewek kok pada egois sih?
“Alice! Aku mohon, ini sangat berbahaya!”
“Keyz, teman kamu sekarat! Cepat tolong dia dulu baru kita lanjutkan berdebat nya.”
Ahhh. Siaaalll. Aku berlari secepat mungkin ke tempat Tim dan Nay terkapar.
Nex
Setelah memberikan Potion ke Tim dan Nay.
“Dia siapa?” tanya Suki.
“Dia Alice. Teman....”
“Benarkah?” tanya Suki lagi.
“Kamu sendiri siapanya Keyz?” tanya Alice ke Suki.
“Aku istrinya.” Jawab Suki.
“Woi!!!” aku memprotes.
“Keyz? Benarkah kah itu?” Alice memasang muka masam kepadaku.
“Bukan!!!!”
“Kita tinggal bersama. Aku dan Keyz.” Kata Suki.
“Heeeehhh!!!”
Mata Alice berkaca-kaca. “Benarkah itu?”
“Tidak!!! Alice!! Percayalah!!”
“Hahahaa. Pertengkaran dua istri sah!” kata Tim.
“Brengsek! Jangan Manas manasi!! Nay, suruh kakakmu....” dia juga berkaca-kaca. “Tiidaaakkkk!!!!”
Nex
“Keyz. Cuma bercanda kok.” Teriak Nay. “Jangan di ambil hati. Kalian juga.... Hoiii... Haloooo??”
“Sudah jangan bercanda lagi.” Kata Tim. “Lihat depan kita!!”
Kami sudah memasuki daerah pegunungan. Kabut tebal berwarna merah itu semakin padat dan pekat, sehingga membuat nafas kami sesak. Di depan kami, ada dua cabang jalan.”
“Kita bagi tim.” Kataku.
“Hah? Kamu mau membagi aku?” jawab Tim.
“Bagi kelompok!! Sudah jangan banyak bercanda!! Fokus misi!!” teriakku.
“Is, is, is. Keyz semakin galak saja.” Jawab Tim. “Ok. Kita membuat dua kelompok. Aku, Suki dan Nay pergi ke kiri. Keyz, Alice kalian pergi ke kanan!”
“Oh, tidak bisa. Aku harus selalu bersama suamiku.” Jawab Suki. “Apa lagi dia berduaan dengan wanita lain. Aku tidak rela.”
“Aaarrggghh. Sudah, kalian berempat ke kiri. Aku sendirian saja ke kanan.” Aku langsung berlari sekuat tenaga menuju jalan yang ada di sebelah kanan. Sedangkan Suki dan Alice protes di belakang sana.
Di depan ada cabang jalan lagi. Satu ke bawah, dan satu ke atas. Aku mengambil jalan ke atas. Karena aku yang naga sialan itu ada di puncak gunung kengerian ini.
Tap, tap, tap... Baru beberapa langkah saja. Aku di hadang oleh seekor monster babi raksasa. Emm, dia bernama Giant Broar. Sudah hapal kok. Ga perlu buka-buka katalog lagi. :v
Karena masih esmoni dengan lawakan Tim dan yang lain. Aku langsung saja menerjang dan menebas Monster raksasa itu.
“Bloody Slash!!” Sayatan pedangku lebih dalam dari biasanya, yang menyebabkan pendarahan hebat untuk lawan ku.
Tapi Giant Broar itu masih kuat. Dia melolong panjang... Oi, bukannya dia Monster babi? Kenapa bisa melolong?
Aku mengingat gerakan Suki saat dia melakukan jurus. ‘Dragon Slayer. Aku menirunya. Dan melesat secepat kilat ke Giant Broar. Saat aku berada di bawah kepalanya. Aku menempatkan pedangku ke arah leher si Broar. Lalu, aku melompat, dan...
‘Jleb!’ pedang ku menusuk leher babi itu, sehingga dia berhenti melolong. Saat menancap itulah aku berteriak. “Iron Slash!!!” lalu merobeknya. Dan babi raksasa itu tumbang.
Wohohoho. Daging babi di dapatkan.. selain itu, Giant Broar meninggalkan gigi taringnya yang panjang.
Nex
Sepertinya, lolongan Giant Broar telah menarik perhatian Monster lain yang ada di sekitar sini. Kini, aku di kepung oleh ratusan Broar dan Little Broar.
Hahaha. Jurus andalan harus di luncurkan. Berlari kencang. Melompat ke atas mereka. Melakukan salto beberapa kali. Dan...
“Meteor Break!!!” ‘Blar!!’ Tanah di sana bergetar hebat. Hampir separuh Monster telah tumbang. Tanpa membuang waktu, satu persatu Monster aku tebas.
Dan. Panen daging babi pun dimulai!
Nex
Setelah aku rasa cukup. Aku melanjutkan perjalanan mencari Dragon Disaster.
Setelah beberapa jam mencari jalan menuju puncak gunung. Akhirnya ketemu juga. Benar, naga itu sedang tiduran di samping kristal hitam yang mirip dengan yang aku hancurkan di lembah.
Aku mendekati dia dengan hati-hati. Ternyata, kristal itu tidak hanya ada satu. Tapi ada empat. Dan sang naga tepat berada di tengah-tengah.
Setelah aku lihat lebih seksama lagi. Kristal itu mirip dengan kristal yang menempel di punggung Dragon Distarter.
Sekitar lima meter dari naga. Tiba-tiba.
“Keyz!! Kamu dimana?” teriakan Tim sangat kencang terdengar. Dan akibatnya, Dragon Disaster pun terbangun. Dan...
“Gwahahahahaahaa!!! Kecoa ini sudah datang!!”
Nex
“Tornado blaze!!!” naga itu tiba-tiba mengeluarkan bada api. Aku yang tidak siap. Langsung terhempas dan berputar-putar di pusaran api.
“Aaaahhhhh...!!” tapi... dengan memanfaatkan kesempatan ini. Aku mengeluarkan jurus. “Meteor breaker!!”
Ledakan terjadi, dan tornado api langsung padam.
“Bawwhahahaa.. hebat juga kau manusia.”
“Haha. Baru tau ya? Kemana saja kau cacing tanah!?” aku menerjang ke arah naga itu sebelum dia sempat menjawab. “Devil Steb.” Lalu melompat ke atas, berputar dan mendarat di punggung naga itu. “Cross Slash!!” tebasan silang aku arahkan ke tengkuknya dragon Disaster.
Karena kesakitan, dia langsung terbang tinggi, lalu berputar di udara dengan kecepatan tinggi. Lalu, dia berhasil menghempaskan aku ke Tanah.
Aku yang terkapar di tanah, melihat ke atas. Dragon Distarter itu berputar lagi dan...
“Meteor Break!!”
“Sial!! Jangan meniru jurus ku!!” aku menghindar sebelum dia sempat ekornya mengenai tubuhku.
‘Blarrr!!!’ ledakan super dahsyat terjadi.
“Keyz!!” teriak Alice dan Suki. Mereka berempat sudah sampai. Bagus, ayo, kita keroyok naga ini!!
“Barrier!!” wus... Langsung tercipta kubah yang mengurung ku bersama Dragon Disaster.
“Sial!!” teriakku.
“Bwahaaha. Tidak boleh curang!!”
Nex
Sudah satu jam lebih aku bertarung dengan naga itu. Tapi, dia sama sekali tidak terluka.
“Sialan!!”
“Kenapa Keyz? Kamu mau menyerah?” tanya Dragon Disaster.
“Tidak.. aku tidak bisa mati.. aku akan bertarung denganmu, walaupun itu untuk selamanya.”
“Bwahahaha... Kamu abadi? Dari tadi kamu berteriak kesakitan!! Apanya yang abadi?”
“Cih. Walaupun abadi, sakit tetap saja sakit!!” aku berdiri, lalu melakukan Devil Steb berkali kali sambil memutari dia. Lalu... “Slash!!”
‘Crang!!’ serangan ku mengenai kristal hitam di punggungnya.
“Uaarrrgggg!!!” Dragon Disaster menjerit kesakitan.
“Hahaha.. ketemu!!” Jadi, dengan melakukan serangan yang sama. Aku terus menerus menebas bagian kristal hitam di punggungnya. Tapi.... Walaupun sudah hancur, kristal itu tumbuh lagi.
Aku menolehkan ke teman-teman di luar pembatas yang di ciptakan oleh Dragon Disaster. Mereka terlihat sedang panik dan berteriak-teriak. Tapi, suaranya tidak sampai ke tempatku. Ini pasti gara-gara Barrier ini.
“Fire Breath!!!” aku melakukan steb ke belakang untuk menghindari nafas api dia. Aku berhenti karena menabrak dinding Barrier. “Jangan berpaling saat bertarung, Keyz. Kalau kau tidak ingin mati konyol.”
“Cih, sudah kukatakan. Aku tidak bisa mati!!”
“Terserah kau nak. Aku akan menyiksamu sampai kamu menyesal telah memiliki hidup abadi.” Dia mengambil nafas dalam-dalam, dan.... “Fire Breath!!!”
Aku melompat ke samping, lalu menerjang ke arahnya memakai Devil Step berkali-kali. Lalu, aku melakukan Iron Slash mengincar bagian kristal hitam.
‘Crang!!!’ suara pecah itu di iringi teriakan Dragon Disaster. Tak lama kemudian kristal itu tumbuh lagi.
Sial!! Apa tidak ada jalan keluar? Apakah tidak ada petunjuk? Aku melihat ke sekeliling. Lalu, aku menyadari sesuatu.
Empat kristal yang mengelilingi kami. Salah satunya bertambah kecil. Dan ada sisa pecahan di bawahnya.
Kristalnya sama dengan yang ada di punggung naga. Jadi...
Aku memberi syarat kepada teman-teman untuk menghancurkan kristal hitam yang ada di luar Barrier.
Beruntungnya, mereka memahami apa yang aku maksud.
“Bangsat!!” naga itu berteriak.
“Hahaha. Rahasia mu sudah terbongkar. Kadal kecil!!!”
“Sial!!! Tornado Blaze!!!” Naga itu berputar untuk menciptakan badai api lagi. Aku tidak siap, dan aku terpojok di pembatas Barrier.
Cepat!!!
Cepat hancurkan kristal kristal itu!!!
‘Crang!! Crang!! Crang!! Crang!!’ empat kristal itu pecah hampir bersamaan. Berkat itu, Dragon Disaster terlihat melemah. Dan Barrier pun pecah.
Tim dan yang lain langsung menyerang bersamaan.
“Lighting Slash!!” Nay menusuk naga itu.
“Great Axe Break!!” Tim.
“Ice Arrow!!” Alice.
Lalu terakhir... Suki melompat ke atas naga itu. Lalu dia mengeluarkan jurus pamungkasnya. “Dragon Slayer!!!”
Naga sihir dari skill Suki, dan naga asli Dragon Disaster saling bertatapan. Saling meraung sekeras-kerasnya. Lalu...
Ledakan terjadi saat mereka saling bertabrakan. Gelombang angin sangat besar menerjang aku dan yang lainnya, sehingga kamu terhempas jauh.
Dari jauh aku melihat Pedang Suki menancap di kepala Dragon Disaster. Lalu, dia berlari di atas tubuh Dragon Disaster. Saat itulah aku berteriak.
“Incar kristal hitamnya!!”
“Bangssaaattt!!!!” sang Dragon Disaster meraung lebih keras.
“Dragon’s Rampage!!” Suki berteriak dan melakukan tebasan kuat beruntun sampai kristal itu pecah.