NovelToon NovelToon
Aerin

Aerin

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bungapoppy

menceritakan seorang gadis yang memiliki sifat ceria dan keluarga yang bahagia. seketika hilang dan sirna begitu saja setelah kepergian dari mamahnya. kasus misterius yang membuat mamahnya harus merengut nyawa secara tidak wajar. dan bernekad ingin mencari siapa dalang pembunuhan mamahnya yang misterius
"Mah". Panggilnya dengan suara bergetar
"Mamah,.... Mah bangun mah". Tangis Aerin mulai pecah dia langsung mengambil alih kepala mamahnya dan ditaruh diatas pangkuan nya
Baju seragam putih nya pun mulai berubah menjadi merah karna darah.
"Mah bangun... MAMAHH!!". Teriak histeris Aerin
Tubuhnya begitu gemetar saat melihat dengan dekat darah segar yang terus mengalir dari tangan dan dadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bungapoppy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

...Selamat datang diceritaku, mohon dukungan kalian. jangan lupa like,komen dan vote nya yah teman-teman. Selamat membaca😚...

"Lu mau nanya apa emang?" Tanya Gavi lagi saat Aerin terdiam

"Lu kalo emang punya musuh, bilang dong kalo mau lawan itu lu nya, jangan lampiasin ke Tante Sarah. Gua benci sama orang yang gak bisa ngehargain orangtua terlebih ibu". Ucap Aerin

"Hah! Maksud Lo apa?" Bingung Gavion

Aerin melirik kearah Gavion dengan tajam. "Lu kenal sama yang namanya Bara?" Tanya Aerin

"Emang kenapa?"

"Karna tadi yang udah gangguin Tante Sarah itu yang namanya Bara".

Seketika rahang Gavion mengeras, dengan tangannya mengepal kuat.

"Brengsek! Bisa-bisa si sialan itu lakuin ini ke mami!!" Gumam emosi Gavi

Dengan perasaan marah Gavi langsung beranjak keluar dari rumahnya, dan tepat sekali Sarah datang melihat Gavi pergi keluar rumah.

"Loh Gav, Gavi!" Teriak Sarah namun tak digubris oleh Gavion, Justru Gavion melajukan motornya.

"Loh Rin, Gavi mau kemana, kok pergi lagi sampe belum ganti baju gitu?" Tanya Sarah pada Aerin

"Tadi Gavi dapet telpon dari temannya Tante, tapi setelah dapet telpon dia langsung pergi kaya buru-buru gitu". Bohong Aerin.

Bukan nya Aerin tak bisa menempati omonganya karna Sarah meminta nya untuk tak bercerita pada Gavion, tapi Aerin sangat benci pada orang yang memperlakukan buruk pada orang tua terlebih ibu. Karna semasa mendiang mamahnya masih hidup dia selalu menjaga dari orang lain yang memperlakukan buruk kepada mamah nya.

Sarah mengangguk tanpa merasa curiga.

*****

"Han, jadi cewe tadi itu mantan lu?" Tanya Bara

"Iya, dia cewe yang gua cari-cari". Jawab Rehan

"Apa cewek itu kenal sama Gavion,atau jangan-jangan.....?". Batin Bara

"WOY BRENGSEK KELUAR LO!!" Dengan sangat terkejut Bara dan yang lainnya menoleh setelah mendengar suara druman motor dan orang berteriak.

"WOY BARA... GAK USAK JADI PENGECUT LO!! KELUAR!!!".

"Bar gua rasa itu Gavion sama temennya". Ucap Leo

Dengan wajah kesal Bara keluar lalu dibuntuti oleh temannya.

Benar sekali itu Gavion dan ke 4 temannya yang sudah menunggu diluar.

BUGh....

Tanpa aba-aba Gavion menghampiri dan langsung meninju wajah Bara.

"Woy apa-apaan ini?" Sarkas Leo

"GAK USAH PURA-PURA BEGO LO PADA!! KALIAN UDAH BERANI SENTUH NYOKAP GUE! ITU BERARTI KALIAN BERURUSAN SAMA GUA!!"

"Maju lu sini!!"...

Terjadilah perkelahian antara mereka yang saling memberi pukulan.

BUGh....

BUGh...

Dengan membabi buta Gavi terus meninju Bara yang sudah terbakar ditanah.

Gavi mencengkram kuat kerah bajunya dan menatap tajam penuh amarah menjiwai Gavi.

"DENGER YA!! KALO SAMPE SEKALI LAGI LO NYENTUH NYOKAP GUA!! GAK SEGAN² GUA BAKAL BUNUH LO! DENGER ITU!!" Sarkas Gavion mengancam

Perkelahian terhenti, temannya Bara sudah habis babak belur ditangan Gavi and the gang hingga sudah tak sanggup untuk melawan nya.

Tiba-tiba pandangan Gavi tertuju pada seseorang yang berada disamping Leo.

"Lo!?". Tunjuk nya pada Rehan hingga semua memusatkannya pada rehan

"Lo bukannya cowok waktu itu yang Udah ganggu Aerin?"

Rehan hanya menatap dengan ringisan memegangi wajahnya yang luka.

"Denger ya! Gua gak tau hubungan apa Lo sama Aerin dulu!! Tapi mulai sekarang jangan pernah ganggu Aerin lagi! Karna Aerin sekarang udah milik gua! Denger itu!". Ancamnya pada Rehan yang masih terdiam menatap Gavion

"Dan buat Lo semua, sampe gua liat kalian sentuh orang terdekat gua, habis Lo pada!!" Peringat nya dan langsung menghampiri motornya lalu pergi meninggalkan tempat yang dijadikan markas Bara untuk nongkrong.

Leo dan Rehan memapah Bara masuk kedalam karna dari semua hanya Bara yang parah karna lampiasan dari Gavi.

Mereka mengobati luka mereka masing-masing.

"Han maksud Gavion apa? Lo udah kenal sama dia?" Tanya Bara sembari mengobati lukanya

"Jadi musuh yang kalian maksud itu, dan ibu-ibu yang kita ganggu itu dia?" Tanya Rehan

"Iya". Sahut Leo

"Sebenernya waktu itu gua udah ketemu sama Aerin mantan gua, tapi tiba-tiba cowok itu Dateng terus nolongin Aerin. Dan bahkan Aerin pun pergi dibonceng sama cowok itu". Jelas Rehan

"Dan gua rasa dia cowok baru nya Aerin". Sambung nya lagi

*****

Kini Gavion dan temannya mampir kesebuah warung kecil, Gavi yang masih terus-terusan ngedumel sampai membuat ke 4 temannya sedikit pusing.

"Mau sampe kapan lu ngedumel terus Samsul". Celtuk Alvin

"Habis nya gua jengkel banget sama tuh orang, bisa-bisa nya anak sialan itu mainin mami gua!" Kesal Gavion

"Eh iya ngomong-ngomong lu kenal sama orang yang kata lu itu, perasaan gua gak pernah liat tuh orang?" Tanya Aidan

"Gua gak kenal sama dia, cuman waktu itu gua pernah liat dia paksa Aerin, pas gua samperin dia bilang kalo dia itu mantanya tapi pas gua tanya sama Aerin sendiri dia bilang kalo dia gak kenal tapi cuman orang yang udah nyakitin dia gitu sih". Jawab Aerin

"Mungkin emang bener kali kalo dia mantanya, terus Aerin pernah disakitin sama tuh cowok mangkanya bilang nya gitu". Seru Gerry

"Tapi gimana pun gua tetep gak mau cowok brengsek itu deketin Aerin". Kata Gavi

"Lu suka sama dia?" Tanya Alvin

"Gak, cuman gua gak suka aja kalo cowok itu sampe deket² Aerin".

"Bilang aja suka gak usah gengsi". Celtuk Keano sembari meminum minumannya dengan tatapan kedepan

"Lu mending makan geh no, gausah ngomong". Cetus Gavion membuat Keano tersenyum singkat

*****

Jam sudah menunjukan pukul 22.00 malam, sekarang Aerin yang tengah duduk dimeja belajar sembari mengerjakan pr nya.

"Aerin"...

Suara berat dan samar-samar menembus pendengaran nya.

Tiupan angin malam ini sedikit kencang hingga menerpa gorden dan hawanya menjadi terasa dingin dan tidak enak.

Aerin yang tadinya sedang asik belajar, kegiatan terhenti saat mendengar suara yang memanggil namanya.

"Aerin".....

Suara itu terdengar kembali hingga membuat gadis itu merinding, belum lagi hawa dingin dari angin malam.

Aerin berusaha celingak-celinguk untuk memastikan siapa yang memanggilnya. "Siapa ya?". Monolognya

dia melangkah kearah pintu untuk membuka pintu untuk memastikan dan menonggolkan sedikit kepalanya keluar. Ditoleh nya kepala kekanan dan kekiri ternyata memang tidak ada orang.

Gadis itu kembali masuk dan menutup pintunya, namun saat berbalik seketika matanya melotot membulat sempurna dan langkahnya pun terhenti. Jantung nya berdegup kencang saat melihat Bayangan hitam dibalik gorden membuat tubuhnya semakin merinding.

"Si-siapa ya?" Aerin berusaha bersuara

Tak ada jawaban tapi itu membuat Aerin semakin penasaran. Dengan memberanikan diri dia melangkahkan kakinya kearah gorden dengan perlahan.

Dia mulai mengangkat tanganya dan memegang gorden, dengan tangan yang sedikit gemetar dan perlahan gadis itu membuka nya dengan mata yang sedikit terbuka.

DUAR....

Aerin menghela nafas lega saat tidak ada siapa-siapa, dia kembali menutup jendela nya yang terbuka karna angin dan menutup juga kembali gordennya.

Saat berbalik badan...

"AAKHHH!!!"........

Aerin berteriak sempurna dan langsung menutupi wajahnya karna sosok hitam itu tiba-tiba ada dibelakangnya.

"Aerin, tolong....."

"PERGI!!....."

Dengan wajah yang ditutup telapak tangan dia sedikit mengintip dan masih melihat sosok itu didepannya.

"PERGI!.....PERGI JANGAN GANGGU!....

"Aerin.... Kenapa sayangg, hey". Tama yang mendengar Putri nya berteriak langsung berlari menghampiri putrinya, saat masuk kamar dia melihat Aerin yang sedang terduduk dilantai dengan telungkup kan wajahnya sembari berteriak.

"PERGII!.....

"Aerin sayang sadar ini papah nak".

Setelah mendengar suara yang tidak asing baginya dia mendongak kan kepalanya, dan benar saja didepan nya adalah papah nya.

Dan langsung saja Aerin memeluk nya dengan erat sembari menangis.

"Pah, Aerin takut". Tangisnya

"Sayang tenang ya, sekarang ada papah disini gak usah takut". Katanya sembari mengelus kepala Aerin berusaha menenangkan.

Tama membawa Aerin duduk diranjang, dan pria itu memberikan gelas minum yang terletak diatas meja

"Minum dulu sayang". Katanya sembari menyodorkan gelas minum itu pada Aerin

Sekarang Aerin sedikit lebih tenang, setelah minum dan juga karna ada papah nya disamping dirinya.

"Sebenernya kamu kenapa sih?" Tanya Tama

Aerin menarik nafasnya terlebih dahulu

sebelum berbicara.

"Tadi itu kaya ada yang manggil Aerin pah, dan waktu Aerin cek luar balkon gak ada siapa-siapa, malah waktu Aerin balik badan ada sosok yang muka nya pucet banget, Aerin takut pah, takut". Katanya kembali memeluk Tama di waktu kata terakhir nya.

"Yaampun sayang, itu pasti halusinasi kamu aja, udah sekarang kamu tidur ya, gak ada apa-apa kok, percaya sama papah".

Aerin mengangguk dan menaiki ranjang. Tama membantu putrinya untuk menutupi selimut ketubuhnya saat Aerin berbaring.

Dengan pandangan yang masih celingak-celinguk dan memastikan bahwa apa yang dia lihat tadi benar-benar sudah tidak ada

"Gak ada apa-apa, udah tidur ya biar papah temenin kamu sampe tidur". Kata Tama yang menyadari ketakutan putri nya.

Seberusaha mungkin Aerin menutup matanya agar cepat² hari menjadi esok dan terang.

Hari mulai terang dan jam alarm pun sudah berbunyi. Seorang gadis yang tengah tertidur pun terganggu dengan suara alarm juga cahaya yang mengenainya dari arah luar.

Dengan mata yang masih mengantuk dia paksakan untuk bangun. Dia menatap kearah balkon dan ingatan semalem itu kembali teringat.

"Sebenernya semalem itu apa? Kenapa mirip,.... mirip Melda. Terus ngapain dia ngentayangin gua, apa dia punya rasa benci sama gua sampe² dia gangguin gua? Terus apa itu? Tolong?" Aerin bermonolog sembari mengingat sesuatu dalam fikirannya.

Tersadar dan dia buang jauh² fikirannya, dan beranjak dari dari ranjang nya untuk pergi ke kamar mandi dan siap-siap disekolah.

*****

"Mam". Panggil di sela-sela makannya.

"Hemm". Jawab Sarah tanpa menoleh

"Mami jangan keluar sendiri lagi ya". Ucap Gavi

Seorang pria langsung menoleh saat mendengar ucapan dari putranya.

"Hah! Mami keluar sendiri?" Kaget Burhan

"I-iya ded". Kata nya sembari cengar-cengir

"Mami, udah berapa kali Deddy bilang, mami gak boleh keluar sendiri, kalo mau kemana-mana harus ajak mang Surya, kalo gak ajak bi Lina, mami tau kan sekarang itu ada orang jahat yang lagi ngintai mami". Ucap Burhan bertubi-tubi

"Orang jahat?" Gavi bingung

"Bener Gav, belakang ini mami sering dapet teror dari tulisan-tulisan, termasuk yang kamu dapetin dari paket nyasar itu, dan waktu mami sama Deddy pulang dari rumah sakit itu kita kedapetan surat lagi yang ditimpuk ntah dari mana asalnya, tapi Deddy lagi berusaha buat cari orang tersebut". Seru Burhan

"Ded, kenapa dikasih tau sih, kan Deddy janji kalo ini bakal dirahasian dari Gavi". Kata Sarah

"Kenapa gitu mih? Gavion Udah gede mih, masa hal kaya gini masih mau dirahasiain, padahal ini demi kebaikan mami sendiri kalo Gavi tau kan Gavi juga bisa bantu buat siapa cari itu orang, dan jagain mami juga". Kata Gavi sedikit protes

Gavi beranjak dan langsung pergi dengan keadaan sedikit kesal.

Sarah memukul lengan Burhan karna meras jengkel. "Ini semua gara-gara Deddy, liat Gavi jadi marah, Deddy tau kan Gavi orang nya kaya mana, dan mami gak mau kalo dia sampe campur tangan buat cari siapa pelakunya, itu bahaya buat Gavi ded". Sarah mengomel lalu ikut pergi meninggalkan Burhan dimeja sendiri.

"Mih, mamih". Teriak Burhan memanggil sang istri

"Yaelah padahal ini juga buat kebaikannya sendiri, hadehh mami, mamih". Burhan kembali melanjutkan makannya tanpa merasa bersalah.

Sesampainya Gavi dan teman-temannya disekolah. Itu berpapasan dengan Aerin yang juga baru sampai.

Gavion dan Aerin sempat bertatapan namun, Gavion melenggos pergi memasuki gerbang.

Aerin yang memang bodoamat jadi tak mengambil pusing dan tentu berjalan ke kelasnya dengan santai.

Diparkiran motor Alvin dan yang lainnya merasa heran dengan Gavion.

"Eh Gav kenapa lu? pagi-pagi Udah cemberut aja" Tanya Gerry

"Gua lagi kesel tau gak!". Cetus nya dengan melirik temannya dengan sinis.

"Kenapa sih, cerita lah sama kita". Sahut Alvin

"Gini, tadi waktu sarapan bokap gua bilang kalo sebenernya nyokap gua itu lagi diteror sama orang yang selalu ngirim kertas bertulisan aneh, nah tadi nyokap gua keceplosan kalo ini semua harus dirahasiin dari gua, ya gua kesal lah gua ini kan udah gede, masa soal gini nyokap gua masih ngerahasiin soal Begituan, kan kalo gua tau juga bisa ngejagain nyokap gua". Cerita Gavion dengan wajah sem'meraut.

"Wooh siapa yang berani nge teror nyokap lu Gav?" Kata Alvin

"Ya gua mana tau curut! Kalo gua tau juga udah gua samperin tuh orang!!" Pekika Gavion

"Tau nya lu ini, mending lu diem deh Vin, dari pada bikin orang tambah kesel sama pertanyaan anfaedah dari lu!" Cetus Aidan merasa geram

"Ya sorry,kan gua nanya". Katanya dengan cemberut

"Pertanyaan lu itu bikin orang naik darah tinggi tau gak!!" Sahut Gerry

"Udah ah gaes masuk". Ajak Gavion lalu di susul temannya mengikuti dibelakang.

Dikelas 12A suasana sangat ramai, dari mulut banyak siswa beradu di satu ruangan hingga terdengar sangat riuh.

Tapi lain dengan Aerin yang duduk tenang dengan tatapan kosong.

Disaat temannya asik tertawa senang, bahkan dengan kelakuan Claudia yang berlari mengejar seorang siswa yang telah menjahilinya tidak mengganggu Aerin untuk bengong.

"WOYY BANGSAT SINI LO! JANGAN KABURR!!" Teriaka suara Claudia didepan kelas hingga terdengar kemana²

Dara dan Elena hanya tertawa sembari memperhatikan Claudia.

"Ihhh kesel banget gua sama Gio, dasar mulut camblang!! Awas aja nanti kalo sampe masuk kelas gua robek mulutnya". dumel Claudia yang menghampiri teman-temannya.

"Eh Rin," Panggil Claudia saat melihat Aerin melamun dan kedua temannya ikut menoleh

"Eoh kenapa?" Aerin tersentak

"Lu yang kenapa? Pagi-pagi udah melamun aja awas kesambet ntar". Kata Claudia

"Gak papa". Jawab nya bohong

"Ah elah Rin, lu masih canggung tah sama kita, santai aja lah lu kalo punya masalah cerita aja kekita, kita bakal jaga rahasia kok". Sahut Elena

"Iya Rin, kita itu udah terbiasa bagi cerita, tau gak berbagi cerita itu bisa bikin kita lega loh". Seru Claudia

"Iya bener Rin, kita siap kok jadi pendengar baik Loh, ya kita maksa buat lo percaya kekita". Sahut Dara

Aerin terdiam sejenak sembari menatap ketiga temannya yang sedang menatap ke arahnya juga.

"Apa bisa gua percaya sama orang lagi, dan apa bisa gua berteman lagi". Batin Aerin merasa bimbang.

"Kita gak maksa kok, cuman kalo lu butuh teman curhat kita siap kapan pun lu butuh tempat curhat". Kata Dara karna menyadari kebimbangan dari wajah Aerin.

Dia tersenyum tipis dan dibalas senyum pula dari ketiga temannya.

Kring....

Suara bel masuk berbunyi dan mereka langsung duduk rapi ditempatnya dan tak lama guru masuk ke kelasnya.

*****

BERSAMBUNG....

...Thanks untuk para pembaca aku, see you next bab selanjutkan yah. Jangan lupa vote,like, dan komen yah, biar makin semangat Hehe😁...

1
Soraya
ditunggu updatenya ya thor lanjut
Soraya
bukannya Aerin dh cerita sama sara klo mamahnya dh meninggal
Soraya
blum terungkap simuka topeng
Soraya
satu vote buat author
Soraya
masih misteri
Soraya
knp Aerin manggilnya mbak ke lusi knp bukan tante kn adik nya papahnya, oya emangnya kematian mamahnya Airin gak diperiksa polisi
Nur Haeni: diperiksa kok kk di awal bab malah, cuman emang di persingkat aja 🙂
total 1 replies
Soraya
boleh ga sih q curiga sama lusi atas kematian mamahnya Airin
Nur Haeni: boleh gak ya🤭
total 1 replies
Soraya
mampir thor
lizhaa🌼
kpn up kak seru nih!
Nur Haeni: ditunggu ya kk😘
total 1 replies
lizhaa🌼
semangat kak!
Christina Molondoi
Luar biasa
Christina Molondoi
Lumayan
kawaiko
Menghanyutkan banget.
pizza
Mantap dong!
Donny Chandra
Meresap dalam hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!