penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...
Yuk kita ramaikan ...
Up setiap hari...
Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....
Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...
Selamat membaca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Sepanjang perjalanan Syifa memilih untuk tertidur, dia tak ingin banyak bicara karena masih kesal dengan Haris .
Sementara Haris dia pun mencoba untuk memahami perasaan nya Syifa yang masih kesal pada nya, walau pun sebenar nya dia tidak pernah bersikap berlebihan kepada Bu Andin, tidak seperti yang di bayang kan Syifa. Syifa sudah salah paham dengan nya.
Saat sudah sampai di rumah Haris juga sudah menurun kan semua koper dan barang yang lain nya dari dalam mobil lalu menaruh nya ke dalam rumah.
Akan tetapi Syifa masih saja tidur, Haris yang tidak tega untuk membangunkan nya dia pun memilih untuk menggendong nya saja.
"loh ini kenapa mas kok di gendong segala, turunin, aku bisa jalan sendiri kok. "
Syifa terbangun saat Haris tengah menggendong nya.
"Mas turunin aku."
"Aku bisa jalan sendiri kok!"
nggak berasa beberapa saat kemudian. Syifa merasa lelah dan sedikit gerah karena habis perjalanan jauh maka nya dia memilih untuk mandi agar merasa lebih fresh.
Setelah selesai mandi dan menggunakan pakaian, Syifa keluar dari kamar mandi dan langsung menuju ke dapur untuk mengambil minum. Saat melewati ruang kerja Haris Syifa mendengar Haris sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon .
"Sepertinya mas Haris lagi berbicara dengan orang yang penting sekali ."
Syifa ingin menguping pembicaraan tersebut namun dia mengurung kan niat nya, dia takut kalau Haris mengetahui nya dan akan marah pada nya. Akhirnya telah mengambil minum Syifa pergi ke ruangan depan untuk menonton TV .
Tak Berapa lama Haris datang menghampiri Syifa.
"Sayang, saya mau ajak kamu ke suatu tempat."
"Tempat apa Mas?" jawab Syifa.
"Kamu siap-siap aja dulu, entar bakalan tahu juga kok !"
" Iya harus di kasih tahu dulu lah Mas, biar aku bisa sesuaikan dengan kondisi nya ."
"Saya mau ajak kamu makan."
" Owalah."
jawab Syifa singkat.
"Tapi ini kan masih jam 02.30 siang mau makan apa , makan malam masih jauh mas."
"Makan kan bisa kapan aja sayang, saya lapar Sekarang jadi kamu kepat lah bersiap. Saya tunggu di sini."
"Iya iya ."
Syifa berdiri dan langsung berjalan ke arah kamar. Beberapa menit kemudian Syifa keluar dari kamar dengan mengenakan pakaian yang membuat nya semakin cantik .
"Ayo Mas aku sudah siap. "
Haris menoleh ke arah Syifa. Dia memandang Syifa dari kepala sampai ujung kaki sambil berjalan mendekati nya.
" Hijab apa yang kamu pakai ? Saya belum pernah melihat kamu memakai hijab seperti itu? "
Syifa kemudian menunduk melihat hijab yang di pakai nya.
"Oh ini nama nya pashmina Mas. Sudah lah ayok berangkat tadi kata nya lapar."
"Nggak, ini di benerin dulu hijab nya itu terlalu pendek. "
"Ya ampun Mas ini memang modelnya kayak gini . Mas Kayak gak tau aja banyak kok perempuan-perempuan pakai model ginian."
"Ya saya tahu di luar sana ada banyak sekali perempuan yang memakai nya, tapi yang ada di hadapan saya sekarang ini tuh istri saya."
"Ya aku tahu tapi kenapa Mas, nggak boleh ?"
"Gak boleh sayang ini terlalu pendek gak menutupi dada . Ini bisa mengundang pandangan orang-orang terutama laki-laki , lihat tuh hijab nya pendek banget gak menutupi dada."
Lalu kemudian Haris melepas kan ikatan hijab bagian belakang nya lalu menyalurkan nya ke depan hingga menutupi dada .
Syifa kesal karena Haris merubah penampilan nya.
"Tuh kan jadi kayak ibu-ibu padahal kan aku masih muda."
"Sebentar lagi kan kamu jadi ibu dari anak-anak saya."
Haris pun tersenyum sambil mengusap kepala Syifa.
"Mas nyebelin banget sih."
Syifa pun pergi duluan meninggal kan Haris Dia langsung masuk ke dalam mobil dengan kekesalan nya. Sementara Haris tertawa melihat tingkah istri nya itu.
Beberapa saat kemudian .
"Ayo turun kita sudah sampai."
Haris keluar dari mobil dan berjalan membukakan pintu mobil untuk Syifa . Haris berjalan sambil menggenggam tangan Syifa mereka masuk ke dalam sebuah restoran mewah yang menyajikan makanan khas India .
Saat mereka masuk semua karyawan restoran itu menyambut nya dengan sangat ramah dan terlihat begitu menghormati Haris. Salah satu karyawan tersebut menghantarkan minuman untuk Syifa dan Haris.
" Loh kapan Mas pesan minumnya, bukan nya kita baru saja duduk dan belum memesan apapun? "
"Minumlah, kamu pasti suka kan?"
Haris mempersilahkan Syifa untuk meminum minuman nya, dia sudah memberitahu karyawannya tentang minuman yang disukai oleh Syifa. Itu sebabnya mereka langsung menyajikan minumannya walaupun belum memesannya.
"Siapa yang memesannya Mas, kenapa mereka tahu aku suka minuman vanilla?"
Saat Haris ingin menjawab pertanyaan nya tiba-tiba salah seseorang datang menghampiri mereka, sehingga dia tak jadi melanjutkan bicaranya.
"Assalamualaikum, mas Haris."
Seorang wanita bercadar datang menghampiri Haris dan menyapanya dengan sopan.
"Waalaikumsalam. "
Kemudian wanita itu juga menyapa Syifa dengan lembut dan sopan. Hal itu membuat Syifa tercengang mengapa orang tersebut mengenali namanya .
"Mas ini laporan keuangan bulan lalu, maaf belum sempat mengirimkan laporan ini karena aku masih sibuk mas."
"Iya nggak apa-apa aku tahu kok. Maaf ya aku udah jarang bantu kamu."
"Iya lah namanya juga masih pengantin baru, jadi nggak heran aku Mas."
Haris melebarkan matanya sambil meletakkan jari telunjuk di bibirnya.
"Suuuut , kamu anak kecil tau apa sih soal orang dewasa. "
"Hahahaha...."
Perkataan Haris itu membuat wanita bercadar tersebut tertawa . Kemudian dia pamit lalu pergi meninggalkan Haris dan Syifa berdua.
"Siapa perempuan itu mas?" tanya Syifa.
"Namanya syahidah, dia yang mengawasi para pekerja di sini sekaligus pengelola restoran ini."
"Sepertinya Mas kenal betul dengannya."
Haris menarik nafas dalam lalu menghembuskan nafasnya.
" Sayang sebenarnya restoran ini punya kita. Saya membuka restoran ini 3 tahun yang lalu. Kemudian karena saya dapat tawaran mengajar di salah satu kampus milik temannya Abi, maka nya saya mempercayai syahidah untuk mengelola tempat ini. sesekali Kalau saya tidak sedang sibuk saya pasti datang ke sini."
"Hah, jadi tempat ini punya kamu Mas? "
Syifa melebarkan matanya.
" Punya kita sayang, kamu berhak atas semua yang saya miliki. " Jawab Haris.
"Terus siapa syahidah itu?"
"Dia itu saudara sepupu saya. "
Mendengar jawaban Haris yang mengatakan bahwa perempuan tadi adalah sepupunya, tentu saja membuat Syifa lega.
"Oh kirain...."
Syifa pun tak melanjutkan kata-katanya dan dia justru kini kebingungan sambil mengerutkan keningnya ketika melihat seorang wanita tengah memasuki restoran milik Haris. Wanita itu sepertinya tidak asing bagi Syifa dan dia mencoba untuk mengingatnya siapa sih dia seperti nya aku kenal tapi siapa ya .
----------------