Dikhianati demi kata bakti dan keturunan setelah apa yang sudah Alena dan Aris lalui selama lebih dari sepuluh tahun membuat Alena jatuh terpuruk tapi Alena mencoba bertahan setelah Aris berjanji akan berlaku adil dan akan bisa seperti dulu lagi.
Tak cukup sampai disitu sikap istri kedua Aris yang mulai menampakan wajah aslinya membuat Alena semakin pesimis jika rumah tangganya bisa terselamatkan.
Dan saat Alena ingin berjuang kenyataan pahit pun harus Alena telan dimana dirinya mengidap alzheimer yang menambah ujian yang harus Alena lewati.
Akan kah Alena bisa kembali bahagia bersama Aris atau malah Alena akan menyerah dan memilih mundur dari pernikahan yang coba iya pertahankan sekuat tenaga.
Ikuti kisah Alena yang mencoba berjuang dan bertahan demi cinta dan pernikahan suami yang sangat iya cintai dan apakah perjuangan Alena akan berbuah manis atau hanya akan memberi luka yang mendalam di hati Alena ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teringat status Diri
Sehat itu mahal benar adanya, bukan karena sakit itu murah tapi karena saat sehat kita bisa melakukan banyak hal dan bisa menikmati setiap perjalanan dengan lebih tenang dan bahagia.
Sama halnya dengan Alena yang menyadari jika gejala gejala itu kini lebih sering timbul terlebih sejak satu Minggu belakangan ini sejak dirinya tinggal di panti asuhan bersama dengan Bu asih dan anak anak panti.
" mba lebih baik mba periksakan kondisi mba sebelum semuanya terlambat dan sebelum kondisi mba semakin parah " ucap Bu asih yang semakin merasa kasihan dengan kondisi Alena saat ini.
" bukan Alena tak ingin memeriksakan kondisi Alena tapi bagaimana jika saat dalam perjalanan ke rumah sakit atau saat pulang dari rumah sakit tiba tiba Alena lupa jalan pulang, lalu bagaimana cara Alena pulang " ucap Alena yang tak ingin merepotkan Bu Asih ataupun anak anak panti yang sudah mau menerima dirinya dengan suka rela.
" ibu yang akan mengantar mu ke rumah sakit" ucap Bu Asih yang sudah tak menganggap Alena tamu di panti ini tapi sudah menganggap Alena seperti anaknya sendiri.
" lalu bagaimana dengan anak anak panti jika ibu malah mengantar Al pergi ke rumah sakit ?" tanya Alena yang tak ingin karena Bu asih menemani dirinya sampai harus mengorbankan anak anak panti lainnya.
" kakak tenang saja, ada cindy yang menemani dan mengawasi anak anak selama ibu menemani kakak di rumah sakit " ucap Cindy anak paling tua yang ada di panti Kasih Ananda.
" tapi bukan kah besok kamu harus pergi sekolah ?" tanya Alena yang tau jika Cindy saat ini masih duduk di bangku menengah atas.
" kebetulan besok ada rapat guru jadi anak anak besok di liburkan " ucap Cindy apa adanya.
" jadi kak Al bisa berobat dengan tenang dan ibu juga bisa tenang meninggalkan anak anak panti dalam pengawasan Cindy " ucap Cindy yang memang paling bisa di ajak berdiskusi dan juga paling bisa di andalkan di panti asuhan Bu asih.
" tapi Cindy harus janji kalo ada pak Aris, Cindy harus beritahu ibu dan jangan ceritakan tentang kak Al jika kak Al tinggal di sini, ok " ucap Alena yang tak ingin saat kembali dari rumah sakit dirinya bertemu dengan Aris di panti meski pun kemungkinan itu sangat kecil.
" baik kak Al " ucap Cindy yang langsung mendapat anggukan dari Bu asih.
" lebih baik sekarang kamu masuk kamar dan jangan belajar terlalu malam " ucap Bu asih saat merasa jika pembicaraan mereka sudah selesai ditambah jarum jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.
" Cindy... " panggil Alena saat Cindy yang baru saja berbalik menuju kamarnya.
" ya kak " jawab Cindy sambil melihat ke arah Alena ternyata sedang berjalan ke arahnya.
" terima kasih " ucap Alena.
" jangan sungkan kak, jika Cindy bisa membantu kakak pasti akan Cindy bantu " ucap Cindy yang sangat mengenal Alena sejak pertama kali Alena menjadi donatur di panti asuhan yang yang sudah Cindy tinggali sejak dirinya masih sangat kecil.
Setelah memastikan semua anak anak panti tertidur di kamarnya masing masing Bu asih dan Alena pun memasuki kamar mereka karena mereka harus bangun lebih pagi dari biasanya selain untuk menyiapkan sarapan anak anak panti, mereka juga harus pergi ke rumah sakit yang jaraknya cukup jauh dari panti.
Lain halnya dengan Erika yang berhasil membuat Aris tenggelam dalam pelukannya dan tenggelam dalam kenikmatan surgawi berharap dengan memuaskan dahaga surgawi Aris.
" jika harus dengan cara ini untuk bisa membuatnya melupakan wanita itu, akan aku lakukan meski secara tidak langsung aku seperti pemuas nafsumu saja " ucap Erika dalam hati sambil melihat Aris yang sudah terlelap karena kelelahan setelah menggempurnya habis habisan.
Dan tak butuh waktu lama Erika pun terlelap dalam pelukan Aris, berharap esok akan menjadi hari baru dan awal baru dalam hubungannya dengan Aris dan hubungan kali ini akan menghasilkan adik untuk Zahwa agar Aris tak akan pernah berpikir untuk meninggalkan dirinya dan juga anak anaknya.
Bunyi alarm yang Alena pasang membangunkan Alena yang tengah terlelap dalam tidurnya dan setelah mematikan alarm handphone nya Alena pun bangkit dan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
" selamat pagi sayang, hari ini kita akan ke rumah sakit " ucap Alena sambil membelai perutnya yang sudah terlihat membuncit.
" kita berdoa semoga semuanya baik baik saja dan ibu bisa melihat mu tumbuh " ucap Alena penuh harap.
" tuhan, aku tak akan mengeluh atas takdir yang telah engkau gariskan untukku, tapi izinkan aku bisa melahirkan anak yang aku kandung dengan selamat dan tanpa kekurangan suatu apapun " ucap Alena dalam doanya.
" dan juga izinkan Alena untuk bisa mendampingi anaknya setelah anak itu lahir tuhan " ucap Bu asih yang tak sengaja mendengar doa yang Alena panjatkan.
" ibu... Sejak kapan ibu disini ?" tanya Alena yang cukup terkejut saat Bu asih menyambung doanya.
" sejak kamu berdoa untuk kandungan mu tapi kamu lupa untuk meminta pada Tuhan agar memberikan mu umur yang panjang agar kamu bisa menjaga dan mengasuh anak mu sendiri agar anak mu tak bernasib sama seperti anak anak yang ada di panti ini " ucap Bu asih menyadarkan Alena jika apapun harus kita minta pada tuhan.
" bukankah usia seseorang sudah di takdirkan dan tak akan pernah bisa berubah meski hanya satu menit ?" tanya Alena.
" benar jika usia seseorang sudah di takdirkan dan tak akan pernah bisa di rumah meski hanya satu detik "
" tapi doa adalah bagian dari ikhtiar kita pada tuhan dan satu yang harus kamu ingat jika tuhan tak akan pernah mengubah takdir seseorang kecuali orang itu berusaha dan berdoa dengan sungguh sungguh " ucap Bu asih memberi wejangan setahu Bu asih.
" maaf jika ibu berkata seperti itu, ibu bukan ustadzah atau pun orang yang sangat paham akan agama, tapi jika kita di beri ujian berupa suatu penyakit, ada dua hal yang harus kita lakukan "
" berdoa dan berikhtiar " ucap Alena dan Bu asih bersamaan.
" jadi tetaplah semangat menjalani semuanya dan yakinlah tuhan tak akan pernah memberikan ujian di luar batas kemampuan umatnya " ucap Bu asih menutup semua pembicaraan nya dengan Alena.
" jadi untuk hari ini ayo kita buat sarapan untuk anak anak panti baru setelah itu kita bersiap pergi ke rumah sakit sebagai bentuk ikhtiar yang kamu lakukan atas penyakit yang sedang kamu alami " ucap Bu asih yang tentu saja mendapat anggukan dari Alena.
" Bu... Terima kasih, perhatian yang ibu berikan membuat Alena sadar jika masih banyak orang baik di dunia ini dan ibu adalah salah satu orang baik yang di kirim tuhan untuk Alena dan anak yang saat ini ada dalam kandungan Alena " ucap Alena penuh haru.
" jika boleh ibu memberi saran, pak Aris berhak tau kondisi mu sayang, bukan kah kalian masih terikat dalam ikatan pernikahan ?"
✍️✍️✍️ apakah Alena sudah mengajukan permohonan perceraian nya dengan Aris ? Atau Alena malah lupa jika dirinya memang belum mengajukan permohonan perceraian ke pengadilan ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘