gadis cantik usia 19 tahun bernama Renata karena suatu peristiwa harus menikah dengan seorang CEO muda bernama Brian Putra , tapi di usia pernikahan yang baru beberapa bulan bersama , Brian memperkenalkan wanita bernama Tania sebagai kekasihnya juga .
Belum selesai sampai disitu Brian juga membawa kekasih pertamanya Lidya di 6 bulan pernikahan mereka lagi lagi mengaku sudah menikah dan punya seorang anak .
akankah Renata bertahan dengan ego nya atau kah memilih mundur dengan pernikahan nya ?
sudahkah dia memiliki Rasa untuk sang CEO setelah sekian lama menjalin kebersamaan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Maryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terungkap part 1
"papa !" Pekik Renata kaget , " papa kenapa pulang cepat ?"
" Apakah putri papa tidak merindukan papa ?" Sahut Hendrawan dengan mimik pura pura marah.
" Sangat merindukan ! Papa , kak Brian sakit putra papa terlalu pekerja keras !" Sungut Renata dengan muka masam .
" Sudah panggil dokter ?" Tanya Hendrawan datar , Renata hanya mengangguk pelan lalu membantu Hendrawan melepaskan jas nya.
Hati Hendrawan menghangat dengan perlakuan Renata .
Entah kebaikan apa yang dia lakukan kepada orang tua gadis itu sehingga gadis yang sedari dalam kandungan sudah begitu ia damba sekarang sangat menyayangi nya.
"Papa !" Panggil Renata sambil menepuk pundak Hendrawan ,
" Iya sayang , kamu bikin papa kaget ?" Sahut Hendrawan dengan wajah kaget ,
" Papa mikirin apa sih ? Rere panggil diem aja ? Kak Brian ? Kontrak kerja di London ? Atau ada masalah lain ? " Tanya Renata penuh perhatian sambil menelisik sang papa .
" Papa bahagia punya kamu dalam sisa hidup papa , coba mama Rita masih ada pasti kita begitu bahagia !" Jawab Hendrawan sendu , Renata meraih tangan Hendrawan membawa kepipinya ,
" Renata juga bahagia punya dua orang tua , ternyata sosok papa yang sering bunda ceritakan sangat baik dan perhatian !" Ucap Renata lembut , Hendrawan pun menarik gadis itu ke dalam pelukannya.
" Terimakasih sudah hadir dalam hidup papa yang gelap ini menjadi lebih baik sayang !" Ucap Hendrawan mempererat pelukannya.
" Tuan besar permisi !" Tiba tiba Ray datang mengusik momen mesra anak dan ayah tak sedarah itu.
" Ada apa Ray ?" Tanya Hendrawan setelah melepas pelukan eratnya.
" Tuan besar , saya harus kembali ke kantor untuk menghandle klien dan beberapa meeting hari ini , maaf tidak bisa menjaga tuan muda !" Ucap Ray sambil tersenyum ,
Hendrawan menoleh Renata lalu kembali fokus pada Ray ,
" Pergilah , terimakasih sudah membantu kami !" Ucap Hendrawan sambil berjalan mendekati Ray dan menepuk pelan pundak pemuda tampan itu.
" Besok Renata akan bantu kak Ray urus perusahaan untuk sementara , biarkan asisten pribadi punya asisten pribadi !" Ucap Renata sambil tertawa kecil , Ray tersenyum manis menanggapi candaan Renata.
Malam itu Renata tidur di kamar Brian , merawat pemuda tampan berstatus suami rahasianya .
Tangan lembut Renata masih memeras handuk kecil untuk mengompres kening Brian . Nampak alisnya mengernyit seakan berfikir keras , Renata mengusap lembut kening Brian pelan pelan wajah Brian kembali tenang.
" Biarkan pernikahan rahasia kita tetap menjadi rahasia kak , minimal kita bisa jadi kakak adik setelah pernikahan ini usai . Dan malam ini biarkan aku menjalani kewajiban ku merawat suaminya yang sedang sakit !" Ucap Renata sambil tersenyum .
" Mama , mama , Brian rindu mama ! " Rancau Brian sambil menggenggam erat tangan Renata.
" Re aku rindu kamu , apa kabar ?" Gumam Brian semakin pelan ,
Renata mengernyit penuh tanda tanya , berusaha menajamkan pendengarannya takut salah dengar.
Malam yang panjang Renata sampai tertidur di sofa sebelah Brian , bahkan sampai pagi Brian masih panas dingin .
Hendrawan dan Renata memandangi wajah Brian yang pucat lemah di depannya.
" Tadi Ray bilang hari ini banyak rapat , tapi papa hari ini harus pergi !" Helai Hendrawan lemah.
" Ada Rere pa , Rere akan bantu !" Ucap Renata sambil memandang lembut Hendrawan , Hendrawan tersenyum lalu mengusap puncak kepala Renata.
###########
Siang itu Renata sedang duduk manis di sofa ruangan kerja Ray memeriksa banyak berkas sambil menunggu pesanan siang datang. Hari yang melelahkan bahkan dia cuma punya kesempatan istirahat satu jam untuk memulai banyak meeting lagi.
Brakkkk!!!!!!!
Renata dan Ray menatap tajam ke arah pintu ,
" Dimana Brian , kenapa susah banget di hubungi ! Suara seorang wanita cantik dengan nada khawatir .
Wanita itu membelakangi Renata , sehingga tidak tau bahwa di ruangan itu bukan hanya Ray seorang.
" Maaf nona ... ," sahut Ray melirik Renata yang duduk diam dengan wajah kaget.
" Sesibuk apapun dia pasti akan menghubungi kami !" Sahut wanita itu ," seharian kemarin bahkan sampai hari ini dia tidak ada kabar di ruangan kosong katanya gak masuk . Bahkan mamanya meninggal pun dia masih kabari aku !" Lanjut wanita itu dengan nada khawatir.
" Tuan muda sakit nona !" Jawab Ray pelan berusaha menahan emosinya.
" Sakit , mengapa tidak membawanya ke apartemen saja ? Bagaimana keadaannya ? Sudah ke dokter belum ? Dimana dia sekarang " Cerocos wanita itu.
Renata mengernyitkan dahi , kenapa wanita itu sangat khawatir dengan keadaan Brian .
" Tuan muda sudah dirawat oleh keluarga nya . Semua sudah baik baik saja nona . Saya rasa keluarga nya lebih berhak merawat tuan muda !" Sahut Ray berusaha sabar .
" Keluarga yang mana ? Papa nya yang gila kerja ? Yang ada Brian mati duluan , " sinis wanita itu ,
" bawa Brian ke apartemen saya lebih berhak dan sanggup merawatnya !" Lanjutnya lagi.
" Silahkan jemput tuan muda di kediaman tuan besar ,nona !" Tantang Ray sedikit emosi ,
" Jika sampai Brian makin parah , kamu orang pertama yang akan berurusan denganku asisten Ray ! " Ucap wanita itu sambil keluar pintu ruangan Ray ,
Tiba-tiba wajahnya menegang ,
" Anda....
################***********#############
maaf beberapa kata ada yang di edit juga namanya. jika ada typo dalam penulisan mohon di maaf kan karena masih tahap belajar menulis . next akan lebih baik lagi.
saran dan kritik silahkan di tulis di komen yaaa
ditunggu like dan komen juga
si bryan psti ngamuk lg ni..
klo kelvin mungkin bisa bijak dan dia lbih memilih untk jd kaka dibanding kekasih/suami
klo jodoh untk rere aku mau ya bryan ajalah udahh..tp bikin bryan sebucin2 nya sma rere