NovelToon NovelToon
Suami Yang Ku Benci

Suami Yang Ku Benci

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Keluarga
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Masa lalu membuat Sapphira Mazaya membenci suaminya. Namun, demi kedua buah hatinya, ia terpaksa menikah dengan Kaivandra King Sanjaya, ayah dari kedua anak kembarnya.

Kaivan melakukan berbagai cara hingga Sapphira mau menjadi istrinya. Rasa tanggung jawab atas hadirnya sepasang anak kembar yang baru ia ketahui tujuh tahun kemudian membuat ia harus rela hidup dengan kebencian dari perempuan yang kini berstatus sebagai istrinya.

Akankah Kaivan mampu merubah rasa benci di hati Saphira padanya menjadi cinta kembali seperti di masa lalu? Serta memberikan kebahagiaan yang bukan sekedar sandiwara untuk kedua putra dan putrinya?

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYKB 22 Video Viral

Suami Yang Ku Benci (22)

Pagi ini suasana di rumah sudah sangat ramai. Sepupu Kaivan sudah datang. Bahkan Paman dan bibi sang mertua yang tidak lain adalah nenek dan kakek Kaivan pun sudah ada disana.

" Masya Allah, cantiknya istrimu, Van," puji Najma sambil menarik Saphira duduk di sebelahnya.

Saphira hanya tersipu malu sementara Kaivan tersenyum bangga.

Ini pertemuan pertama mereka. Pernikahan Kaivan yang mendadak memang membuat tidak semua keluarga bisa hadir. Apalagi saat itu Najma sedang kurang sehat.

" Nenek sehat?," tanya Kaivan yang setelahnya ikut duduk di sofa sebelah Saphira.

" Alhamdulillah. Nenek sehat,"

" Tapi, ibu harus tetap ikut usulanku. Ikut tinggal denganku atau kembali ke kota ini," tegas Reina tidak mau di bantah.

Anak mana yang tenang membiarkan orang tuanya hanya hidup berdua. Di desa yang jauh pula.

" Iya, cerewet,"

" janji ya. Jadinya mau ikut Reina atau di kota ini?,"

Reina terus mencecar. Ia tetap harus ikut kembali ke luar kota karena pekerjaan suaminya disana.

Sementara disini ada Kenan dan keluarganya hingga ia bisa sedikit tenang.

" Disini saja. Sekalian main dengan cicit," putus Najma.

Semua tersenyum senang. Akhirnya ada yang bisa membuat sepasang lansia itu kembali. Setelah sebelumnya keras kepala ingin tinggal di pedesaan untuk menikmati masa tua mereka.

Sebenarnya kondisi di desa bagus, jauh dari polusi udara. Tapi, masalahnya kondisi keduanya mulai sering sakit-sakitan dan jarak ke rumah sakit cukup jauh. Jadi, Reina sangat khawatir.

" Sekarang dimana kedua cicitku?," tanya Ardi yang sedari tadi diam.

" Mereka sedang bermain dengan Zura dan Kaysan di belakang," jawab Kaivan.

" Mereka juga kembali?," tanya Najma senang.

" Hanya Kaysan yang sudah pasti pulang dan menetap. Sementara Zura masih belum pasti. Katanya ia sudah betah disana,"

Najma mengangguk.

" Assalamu'alaikum!!," teriakan salam membuat semua mengalihkan pandangan mereka pada orang yang tidak merasa bersalah karena sudah berteriak.

" Wa'alaikumsalam,"

" Akhirnya sampai juga," ucap salah seorang diantara mereka dan menyalami semua yang ada disana.

" Ra, kenalkan itu Bulan dan yang di sampingnya Galaksi, adiknya. mereka anak Tante Reina."

Saphira tersenyum ke arah keduanya.

" Tumben bisa datang, Lan?," tanya Kaivan pada Bulan.

Seorang dokter yang cukup sibuk.

" Cuti lah sekali-kali,"

" Baguslah. Kumpul keluarga kali ini formasi lengkap," Kaivan senang karena sulit untuk bisa kumpul seperti ini setelah semua memiliki kesibukan masing-masing.

" Ya, ayo kita buat pesta barbeque nanti malam!!," seru Bulan antusias karena ia bisa sedikit melupakan kesibukannya.

Semua pun sepakat.

...******...

" Bagaimana rasanya resmi jadi sekretaris pak Dimas?," tanya Laura pada Lily yang sedang menikmati makan siangnya di kantin.

" Hah?," Lily melihat pada Laura yang sudah duduk di hadapannya.

Nada suaranya berbeda seperti biasanya.

" Alhamdulillah sih. Gaji ku naik. Aku bisa memberikan uang lebih pada orang tuaku," jawab Lily polos.

Ia tak tahu jika orang di hadapannya sedang kesal. Padahal keadaan sekarang bukan kesalahan Lily tapi, kesalahan dirinya sendiri.

Laura mendengus. Menyindir Lily yang tidak peka membuatnya emosi.

" Nanti tolong bantu aku ya. Bagaimanapun kamu lebih lama bekerja sekalipun di kantor cabang kan. Aku masih harus banyak belajar darimu."

Laura hanya diam. Mana mau ia membantu Lily bertahan di posisi yang ia harapkan.

" Aneh ya. Kamu padahal lebih unggul dariku tapi malah aku yang diminta jadi sekretaris pak Dimas," Lily masih tak paham.

" Emang ya kalau punya uang itu bisa request apapun, seperti pak Kaivan tentunya."

Deg

" Kamu tahu?,"

Lily yang baru selesai dengan makannya melihat ke arah Laura.

" Soal pertukaran posisi kita?,".

Laura mengangguk.

" tentu saja. Pak Dimas mewanti-wanti aku untuk tidak menyinggung Pak Kaivan dan keluarganya. Katanya kalau ingin bertahan di posisi sekarang jangan mengusik beliau. Jangan seperti Laura."

Lily mengingat ancaman Pak Dimas saat pertama ia baru saja mulai dengan pekerjaannya.

Kedua tangan Laura mengepal.

" Memang apa sih yang kamu lakukan sampai pak Kaivan marah? Jangan-jangan, kamu berusaha mendekati Pak Kaivan ya?," tebak Lily asal jeplak tapi tepat sasaran.

" Memang ganteng sih. Tapi, sudah milik orang. Aku sih masih punya harga diri kalau untuk jadi perusak rumah tangga orang," cerocosnya tanpa tahu perasaan Lura yang sudah kesal.

Brakkk

Laura pergi begitu saja. Ada di dekat Lily malah membuatnya kesal saja. Sudah lah kehilangan posisinya dan kesempatan untuk mendekati Kaivan. Kini, malah harus mendengar ucapan Lily.

aku tidak peduli walaupun harus menjadi perusak hubungan mereka. Harusnya saat Ivan mengakhiri hubungannya dengan Jeni, akulah penggantinya. Aku tahu banyak tentangnya. Bukan Saphira yang sudah di permalukan seperti itu. Dibanding Saphira aku lebih pantas. Monolognya dalam hati.

Iri memang penyakit hati. Tidak suka saat orang lain bahagia dan menganggap harusnya dia yang ada di posisi orang itu hanya karena merasa lebih baik memang sulit di obati jika bukan orangnya sendiri yang sadar diri.

Laura tidak akan menyerah. Ia masih penasaran. Apalagi cerita Jeni menambah keyakinannya bahwa pernikahan keduanya bukan di dasari cinta.

"Aku hanya harus membuat keyakinan Saphira goyah kan? Saat hubungan mereka merenggang, aku tinggal masuk " gumamnya pelan.

Ia tersenyum dengan semua rencananya.

Sementara Lily hanya mengerutkan keningnya setelah Laura pergi.

"Apa aku salah bicara?," tanya Lily menyadari kemarahan Laura.

" Tapi, memang benarkan? Perempuan itu harus punya harga diri. Kalau memang sudah jadi milik ya, sudahlah. Sepertinya tebakanku benar, makanya dia tersinggung,"

Lily cuek dan langsung pergi dari sana.

...******...

" Kamu tak usah pergi. Kamu di keluarkan dari serial drama itu. Katanya kamu sudah di gantikan oleh orang lain," Intan duduk di tepi ranjang dengan kesal.

Jeni menatap Intan bingung. Intan adalah managernya.

" Bagaimana bisa?" pekik Jeni.

Ia yang sedang memoles wajahnya langsung terkejut. Intan bukan tipe orang yang suka bercanda. Jadi, ia yakin ucapan Intan bukan candaan.

" Kamu belum lihat ponsel? Beritamu tranding di sosial media," Intan menatap Jeni.

Jeni menggelengkan kepalanya. Ia beranjak dan mengambil ponselnya yang semalam mati dan baru diisi daya.

" Memangnya video apa?," tanya Jeni sambil menyalakan ponselnya.

Butuh waktu sampai ponsel menyala sementara dia sudah penasaran. video apa yang membuat kontrak kerjanya di batalkan sepihak. Apalagi pihak film lebih memilih membayar denda pembatalan kerja sama daripada mempertahankannya.

" Video p@nasmu." jawab Intan singkat

Ia kesal karena tidak hanya satu yang membatalkan tapi beberapa pekerjaan lain pun di batalkan sepihak.

" Apa??!!!,"

Jeni langsung mencari video yang di maksud. Tidak perlu susah payah karena banyak yang menotice dirinya di sosial media.

Jeduarrr

" Ini bagaimana bisa??" Jeni menganga tak percaya. Video lamanya. Tapi, ia yakin dari sudut pandang video bukan dia maupun lawan mainnya yang merekam.

" Kontrak yang lain sepertinya terancam batal juga. mereka sudah menghubungi namun, belum sempat aku jawab."

TBC

1
Aisyah farhana
nyesalnya telat bapak Hadi
Aisyah farhana
selalu hadir kak
Aisyah farhana
ini buru buru yahh kak banyak typonya mohon koreksi bacanya sedikit aneh jadinya tetep semangat ok
Aisyah farhana
harusnya logika dipakai ya para orang pintar tapi tidak cerdas obsesi itu hanya menjerumuskan Laura ayooo bisa lahhh
Aisyah farhana
apapun semoga yang terbaik buat kalian sekeluarga yahh
Angga Anggi
giman ceritanya ini, blom ktauan apa yg terjadi dgn Sintia ekh mlh kecrta lain
Aisyah farhana
ingatannya mundur yahh kak g apa apa lahhh
yulithong
hmmm mulai.dh penyakit yg paling.ku benci....
Aisyah farhana
aga ga nyambung nihhh belum kelar yg satunya looh ulah siapa lagi ini
Aisyah farhana
sudah d bilangin Saphira ini banyak ulet keket sama uler berbisanya kudu jadi wonder women ini mahhh ga boleh baperan yg dikit dikit salah faham hadeuhhh
Aisyah farhana
kirain kenapa kak
Fatimah Imha
baik
Aisyah farhana
semoga Laura segera kena batunya seperti s Jeni itu g rela Saphira kena mental terus kasian
Bintang Juing
Luar biasa
Aisyah farhana
seperti le mineralll kaya ada manis manisnya hehehehehe
Aisyah farhana
nahhh ini kerjaan s para pelakor hadeuhhh semoga sudah kebal atuh Saphira jangan terlalu yahahh
Aisyah farhana
ada ulet keket ada ulet bulu ada uler juga komplit amat kak
Aisyah farhana
sakit hati bertahun-tahun mungkin butuh waktu lama juga untuk melepaskan rasa itu, yg g ngalami mah ngomong gampang nahh Saphira gimana tuhh
yulithong
ayolag phira....bukalah hatimu....
Yayaya
Aku suka nih! Mari kita buat cerita bahwa masih ada laki2 yg teguh pendiriannya dan gak gampang dibegoin🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!