NovelToon NovelToon
Indigo X Zombie Apocalypse

Indigo X Zombie Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Zombie / Hari Kiamat / Hantu / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah tentang tiga anak indigo yang berjuang demi hidup mereka di dalam kiamat zombie yang tiba tiba melanda dunia. Mereka mengandalkan kemampuan indigo mereka dan para hantu yang melindungi mereka selama mereka bertahan di tempat mereka, sebuah rumah angker di tengah kota.

Tapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah angker mereka bersama para hantu yang ikut bersama mereka. Mereka berpetualang di dunia baru yang sudah berubah total dan menghadapi berbagai musuh, mulai dari arwah arwah penasaran gentayangan, zombie zombie yang siap menyantap mereka dan terakhir para penyintas jahat yang mereka temui.

Genre : horror, komedi, drama, survival, fiksi, misteri, petualangan.

Mohon tinggalkan jejak jika berkenan dan kalau suka mohon beri like, terima kasih sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Beberapa hari pun berlalu, Reno, Dewi dan Felis tinggal bersama dan sama sekali tidak keluar dari rumah, mereka hanya keluar untuk mengambil persediaan makanan di mini market dan toko toko makanan yang berada di dekat rumah. Listrik sudah tidak bisa menyala, kalau malam, ketiganya mengurung diri di kamar dan tidur berdempetan satu sama lain. Setiap hari, mereka menusukkan pisau atau benda tajam ke kepala kepala yang masih hidup di sekitar rumah mereka.

Hari sudah malam, Reno, Dewi dan Felis sudah duduk di ranjang dan saling berdempetan, Reno dan Dewi melihat Felis yang berada di tengah sudah tertidur sambil memegang tangan keduanya.

“Sudah tidur dia,” ujar Reno berbisik.

“Iya, dia pasti cape abis lari larian tadi,” balas Dewi berbisik.

“Gue boleh nanya ga Wi ?” tanya Reno.

“Nanya apa ?” tanya Dewi.

“Lo bilang kan Felis ga ada hubungan darah ama lo, trus kok dia bisa sama lo ?” tanya Reno.

“Waktu itu om gue pulang bawa Felis yang masih bayi, dia bilang ke kakek gue kalau Felis di telantarkan oleh orang tuanya, kakek gue langsung mengasuh Felis di rumah dan gue di suruh bantuin,” jawab Dewi.

“Oh gitu, oh ya kok om lo ga ngikutin lo sih ? padahal kakek lo kan ngikutin lo ?” tanya Reno.

“Gue ga deket kali ama om gue, kalau sama kakek gue, gue cukup deket secara dari kecil gue di asuh dia,” jawab Dewi.

“Tapi lo katanya ga tau siapa orang tua lo ?” tanya Reno.

“Iya, gue tau bokap gue anak kakek gue dan kakak dari om gue, tapi setiap gue tanya, kakek gue marah dan dia bilang gue ga punya orang tua, jadi ya...gue ga tau siapa orang tua gue,” jawab Dewi.

“Ternyata kayak gitu ya, sori deh gue nanya,” balas Reno.

“Ga apa apa kali, santai aja, gue sih ga terlalu mikirin soal itu juga. Trus lo sendiri ama om Didi yang di depan itu deket apa ga ?” tanya Dewi.

“Gimana ya, di bilang deket ya deket, tapi di bilang enggak ya enggak juga,” jawab Reno.

“Dih kasih jawaban jangan ambigu gitu dong,” balas Dewi.

“Abis gimana, gue bingung juga, dia itu orangnya cuek, kadang dia ga negor gue sama sekali dan dia juga rada aneh, kadang diem seribu bahasa dan sekalinya ngomong irit bener, tapi dia sering bawain gue makanan, contoh dia pernah bawain gue pizza utuh walau udah dingin, pas gue tanya, dia bilang dia dapet tuh pizza dari acara kantor dan dia di suruh bawa pulang lebihan nya,” ujar Reno.

“Lah berarti sisa dong ?” tanya Dewi.

“Enggak juga, soalnya masih bulet dan di angkat masih nempel, jelas jelas  pizza itu baru walau udah dingin, makanya gue tanya ama dia dan jawabannya gitu,” jawab Reno.

“Hmmm...gitu ya,” balas Dewi.

“Udah ah, ga usah di bahas, orangnya masih di balik jendela kita kan,” balas Reno.

“Iya, sori, trus sekarang gimana ? masa begini terus selamanya ?” tanya Dewi.

“Ga tau juga, ini aja kita udah lima hari ga sekolah,” jawab Reno.

“Kenapa yang lo pikirin malah sekolah sih, maksud gue gimana kita kedepannya tau,” balas Dewi.

“Ya itu dia, gue ga tau, jalanin aja, kita ga tau apa masih ada yang selamet di luar apa ga,” balas Reno.

“Gue sih udah lumayan bosen, kemarin masih ada lampu, walau udah ga ada tivi tapi bisa nonton dvd, trus masih ada internet walau udah ga ada yang update sosmed, tapi sekarang udah mati semua,” balas Dewi.

“Ya mau gimana lagi, masih hidup udah bagus,” balas Reno.

“Iya sih, gue sih bersyukur masih idup, untung malam itu gue ketemu lo,” balas Dewi.

“Itu bukan kebetulan, Felis nyamperin gue di restoran padang pas gue lagi nunggu nasi bungkus,” ujar Reno.

“Eh...beneran ?” tanya Dewi kaget.

“Iya bener, dia ngajak gue ke tempat lo dan dia pingsan,” jawab Reno.

Keduanya langsung melihat Felis yang tidur di tengah mereka dan kedua tangannya menggenggam tangan mereka, keduanya memegang kepala Felis dan mengelusnya sambil tersenyum.

“Makasih ya Felis,” ujar Dewi tersenyum.

“Iya Felis, makasih, kakak jadi di tabok sama kakak kamu,” tambah Reno.

“Ih masih di ungkit lagi, gue kan kaget, coba bayangin, melek ada muka di depan lo, kaget ga ?” tanya Dewi.

“Emang muka gue jelek banget gitu sampe lo kaget,” ujar Reno.

“Ho oh,” balas Dewi.

“Setan lo,” balas Reno.

“Hehe bercanda tau, lo serius amat sih,” balas Dewi tersenyum.

“Yah lo cewe paling sering nabok gue sih,” balas Reno.

“Oh gitu ya, bagus dong,” balas Dewi.

“Bagus apanya, dasar lo,” balas Reno.

Keduanya terdiam, mereka kembali melihat Felis di tengah mereka dan memastikan Felis tidak terbangun,

“Tapi gue bersyukur, di keadaan ini gue bareng sama elo dan Felis, gue ga sendirian,” ujar Reno.

“Sama, gue juga, kalau ga ketemu lo malam itu, mungkin gue ama Felis udah ada di luar wara wiri ga jelas karena jadi zombie,” balas Dewi.

“Ya sama, kalau sendirian juga gue bakal milih jadi zombie lah, biar rame rame,” balas Reno.

Keduanya tersenyum dan tertawa kecil, kemudian mereka mulai memejamkan mata dan tanpa sadar keduanya mulai tertidur dengan lengan mereka saling merangkul satu sama lain.

******

Keesokan paginya, “ugh,” Reno terbangun, dia menoleh melihat Dewi dan Felis yang masih tidur, dia menyingkirkan tangan Dewi dan melepaskan tangan Felis yang menggenggam tangannya. Dia berjalan turun dari ranjang dan keluar dari kamar, Reno sedikit kaget karena melihat empat hantu yang seharusnya duduk di kursi meja makan tidak ada di tempatnya, dia menoleh melihat ke dapur di belakang, ternyata ke empat hantu itu sedang berdiri di depan jendela melihat ke arah pintu pembatas yang berada di tengah lorong. Reno mendekati mereka dan melihat keluar jendela, tapi tidak ada yang aneh dan tidak ada yang berubah,

“Mereka liat apa ya ?” tanya Reno dalam hati.

Reno kembali memicingkan matanya supaya melihat lebih detail ke arah yang di lihat para hantu di belakangnya, ternyata di sela sela pintu pembatas, samar samar terlihat sekelebat bayangan bergerak gerak. Karena terlalu jauh sehingga tidak terlalu jelas terlihat, Reno yang penasaran memutuskan untuk memeriksanya, dia keluar dari pintu dan berjalan mengendap ngendap mendekati pintu pembatas, dia mengintip dari celah pintu. Ternyata di balik pintu ada beberapa orang berseragam tentara terlihat sedang memeriksa rumah om Didi di depan,

“Ada orang....bukan zombie, tentara ?” tanya Reno dalam hati.

Dia mengamati lebih seksama dan melihat ternyata yang dia lihat benar benar tentara yang sepertinya sedang memeriksa rumah rumah di sekitar termasuk rumah om Didi di depan. Setelah merasa yakin yang ada di balik pintu adalah manusia, Reno berdiri dan tangannya terjulur ke arah pintu, tapi ketika dia hampir meraih gagang pintu untuk membukanya, tiba tiba empat hantu yang berada di dapur muncul di hadapannya dan menggelengkan kepala mereka dengan wajah terlihat cemas walau tersenyum.

“Eh...kenapa ?” tanya Reno.

Ke empat hantu itu masih menggelengkan kepalanya, tapi tiba tiba “siapa di sana,” teriak seseorang di balik pintu. Terdengar suara langkah kaki mendekat ke pintu pembatas, Reno mundur sedikit ke belakang sedangkan empat hantu di depannya berbalik menghadap ke pintu.

1
Yulitasari Daniel
tetap sehat Thor agar bisa up terus
Fitri
jangan jangan pak yohan yang jahat
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar.
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya /Pray/
total 1 replies
anggita
reno, dewi, podo" sama" 🤫
anggita
👋😡 pembukaan cerita marah nampar orang.
heyza. 617
bikin cerita kok setengah setengah buruan update
Mobs Jinsei: update tiap malam kak
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
FJ
padahal aku dah berpikir, emang bisa dibuka?
Mobs Jinsei: Tembus kak
total 1 replies
adib
wah genre baru... makasih thoe
Mobs Jinsei: sama sama kak, semoga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!