Naina harus menyembunyikan fakta bahwa dokter Nickolas Carter adalah seorang pria yang impoten. Sementara Nick harus menyembunyikan fakta bahwa Naina adalah seorang wanita malam.
Dalam perjanjian tersembunyi itu mereka terikat sebuah pernikahan.
"Buat aku sembuh, setelahnya aku akan melepaskanmu," kata Nick.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SA Bab 16 - Manja
"Kenapa bertanya seperti itu?" tanya Nickolas, mereka jadi terus menunda tentang makan siang. Sebab pembicaraan ini tak pernah ada habisnya. Mereka terus saling bicara sampai lupa tentang waktu.
"Agar aku tidak lancang, jika tidak boleh aku bisa menahan hatiku sendiri," balas Naina.
"Kenapa? Apa alasanmu ingin mencintai aku?"
"Dokter sangat tampan, kaya raya, baik, direktur rumah sakit ternama, dokter bedah, terhormat, banyak alasan kenapa aku harus mencintai dokter," balas Naina, bibirnya tersenyum lalu terkulum saat menjawab itu. Terlihat sekali jika dia adalah wanita yang matrealistis. Tapi Naina tak ingin munafik, semua itu memang alasan, selain hati yang terasa nyaman.
"Kamu akan mencintai aku sebagai siapa? Naina atau Laura."
"Dua-duanya, dalam kesederhanaan ku sebagai Naina, juga dalam sikap berani ku sebagai Laura, aku ingin mencintai Dokter dengan tulus," jawab Naina dengan tulus.
"Aku juga akan menyiapkan mental ketika nanti di tolak keluarga besar Dokter, tidak apa-apa, aku paham. Nanti berpisah juga tidak apa-apa, tapi sekarang aku benar-benar ingin mencintai dokter dengan tulus," kata Naina lagi.
Dia memang pandai dalam hal bersilat lidah, tapi percayalah kali ini dia benar-benar tulus. Tapi tetap saja semua kata yang keluar dari mulut Naina terasa lucu di pendengaran Nickolas.
Jadi bukannya menanggapi ucapan itu dengan serius, Nickolas malah menarik hidung Naina dengan gemas.
"Jawab Dok, perasaanku jangan digantung," kata Naina lagi dan tawa Nickolas makin terdengar jelas. Seumur-umur mana pernah ada seorang wanita yang menyatakan cinta dengan cara ugal-ugalan seperti ini, terasa lucu bagi Nickolas.
"Terserah mu saja," balas Nickolas ambigu.
"Jawab yang benar, boleh tidak?"
"Hem."
"Serius?"
"Iya."
"Asik!!" kata Naina dengan tubuh yang sontak sedikit melompat, sampai daddanya pun ikut bergoyang. Tidak apa-apa dokter Nickolas belum mencintai dia, yang penting dia sudah dapat izin untuk boleh mencintai.
"Ayo sekarang makan, aku tidak akan banyak bertanya lagi," kata Naina, dia langsung turun dari atas pangkuan sang dokter, pergerakan yang asal membuat cellana dallamnya sampai terlihat oleh Nickolas.
Membuat pria itu tersenyum kecil.
Akhirnya mereka makan siang bersama dengan pemandangan dadda Naina yang indah.
Naina yang nakal bahkan menarik salah satu pengait bra itu hingga makin turun. Dan berdenyut-denyut pula lah bagian inti Nickolas di buatnya.
Ternyata rangsangan-rangsangan kecil seperti ini benar lebih berpengaruh dibanding dia langsung melihat seorang wanita yang telanjjang. Sebab dulu Nickolas pernah melihat wanita buggil melalui ponselnya. Berharap gairah itu memuncak namun ternyata tidak bisa.
Selesai makan, Naina segera membereskan kotak bekal. Lalu menghampiri sang suami dengan manja, "Kancing lagi bajuku, kan dokter tadi yang lepas," pinta Naina. Nickolas menurutinya tanpa protes sedikitpun.
"Aku akan coba tehnik akupuntur itu nanti malam, siang ini aku akan diskusikan dengan timku lebih dulu," jelas Nickolas.
"Terim kasih sayangh, jika seperti inih bagaimana aku tidak jatuh cinta dengan dokter," balas Naina. Tangannya bergerak untuk menyentuh senjata sang suami, dan Nickolas pasrah menyentuh sentuhan itu.
Satu per satu kancing baju Naina pun kembali terpasang. Nickolas juga mengambil rok Naina di sofa dan memakaikannya, hingga tangan Naina terlepas dari tittit kesayangannya.
"Sampai bertemu nanti malam," ucap Nickolas, lalu mengecup bibir Naina. Namun Naina malah melompat hingga berada di gendongan sang dokter, di gendong layaknya bayi koala.
"Siap Suamikuh yang tampan, antar aku sampai ke depan pintu," balas Naina.
"Manja."
"Biarin," balas Naina lagi.
"Apa kamu tau Naina, kamu juga adalah wanita yang cantik."
"Ahhh meleleeeh," balas Naina belingsatan.