Demi mempertahankan kedai roti peninggalan sang ibu, Alexa harus berurusan dengan rumit serta kakunya pria dingin yang menjebak nya dalam sebuah ikatan pertunangan.
Pria yang selalu tampil jutek itu justru perlahan menaruh perasaan karena sifat Alexa yang konyol,ceria, namun juga bijaksana, beberapa trauma masa lalu yang dialami oleh Lucifer justru membuat pria itu semakin tak ingin kehilangan Alexa, sang kekasih palsu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Karena Belas Kasihan?
Hari itu Madam Levin juga Nyonya Brigitta kembali diselimuti rasa khawatir,
Lucifer yang harus kembali mendapat perawatan di rumah sakit membuat Thares juga dua Nyonya majikannya berdiri mondar-mandir di depan IGD.
"Alexa!!! apa sebenarnya yang terjadi, Nak??"
Lexa menghela nafas, ia tampak hening untuk sesaat sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk di tengah-tengah Madam Levin juga Nyonya Brigitta.
"Apa Tuan Lucifer memiliki trauma yang cukup buruk di masa lalu, ibu?"
"A-apa??? apa dia sempat mengemudi di bawah hujan badai??" Madam Levin melontarkan pertanyaan dengan gagap dihadapan Alexa.
"Begitulah! Tuan Lucifer sempat berpesan supaya saya tetap berada di hotel saat ia memutuskan untuk menemui rekan kerjanya kemarin malam! saya pikir -, dia akan baik-baik saja! jadi saya memutuskan untuk menuruti perkataannya! tapi ternyata -," Lexa tertunduk, netra nya juga berkaca-kaca karena rasa bersalah yang kini menghinggapi dirinya.
"Lexa ..., jangan menyalahkan dirimu sendiri, Nak! ibu seharusnya memberitahu perihal ini padamu saat kau pertama kali tiba di rumah Nak! tapi ibu lalai-," Madam Levin turut berbicara dengan! nada lemah saat menatap wajah sendu Alexa.
Keheningan tampak terjadi,
Kekhawatiran atas kondisi Lucifer membuat semua orang tertunduk sembari merapalkan do'a.
Tuhan! meskipun dia pria yang aneh, dingin dan juga garang! tapi tolong berikan keselamatan padanya, Tuhan! aku janji akan merawat dan memperlakukan Tuan Lucifer dengan baik jika Engkau memberikan kesempatan padaku,
Buliran air mata Alexa tampak luruh tanpa ia sadari, entah kenapa? hatinya mendadak sesak! segala perlakuan serta ucapan lembut Lucifer terakhir kali membuat Alexa benar-benar menyesal karena membiarkan Lucifer pergi seorang diri.
Satu Minggu berlalu,
Setelah berhari-hari memilih untuk mengurung diri dikamar, Lucifer akhirnya bersedia untuk sekedar menghirup udara segar atas bujukan dari Alexa.
"Dirimu sungguh terlihat tampan, Tuan!!" Lexa seketika memberikan isyarat tanda Ok begitu ia selesai merapikan rambut basah Lucifer.
"Jangan membual!!!"
Lexa memutar tubuh, pergerakan langkah kakinya menuju shower rooms tampak terjeda.
"Apa kau membutuhkan sebuah kecupan manis??"
"Hentikan Alexa!!!"
"Kenapa? bukankah kita akan menikah?" Lexa justru menggoda Lucifer dengan semakin mendekatkan wajah.
"Apa kau tak keberatan?"
"Tentu saja tidak!!"
Lima belas menit berlalu,
Lexa tampak mendorong kursi roda menuju taman samping mansion, raut wajah Lucifer yang semakin dingin membuat orang-orang di kediaman mewah itu semakin tak berani menampilkan sendau-gurau.
Madam Levin juga Nyonya Brigitta pun hanya mampu menatap Alexa juga Lucifer dari kejauhan.
"Lucifer pasti semakin terpukul sekarang, aku takut jika Lexa meninggalkan nya, Levina!" Nyonya Brigitta akhirnya bersuara sembari mengusap cairan bening di pipi.
"Alexa bukan tipe wanita seperti itu, ibu! aku yakin dia akan tetap berada disisi putraku!"
Beberapa bunga tampak bermekaran di taman mansion! Alexa pun menorehkan senyum.
"Pasti banyak kenangan indah di taman ini, terlebih saat Tuan masih kecil! bukankah begitu?"
"Kenangan??" Lucifer menoleh ia menatap raut wajah Alexa yang berubah sendu.
"Entahlah! aku juga tidak yakin!"
"Saya sama sekali tak memiliki kenangan indah bersama orang tua saya dimasa kecil! ayah saya yang selingkuh, dan ibu yang memilih untuk mengakhiri hidupnya! itulah kenapa saya tidak begitu faham tentang etika! saya hidup hanya sebatas untuk bekerja dan mengumpulkan uang!"
Alexa terdiam hening,
Lexa ..., kupikir kehidupan ku yang paling menyedihkan! tapi nyatanya ...,
Lucifer turut membeku dengan tatapan yang sama sekali tak beralih dari sang kekasih bayaran.
"Maaf! tidak seharusnya saya mencurahkan isi hati saya padamu Tuan! minum lah obat terlebih dulu" Lexa berucap lembut jemari nya tampak meracik beberapa tablet pil dari dokter yang sengaja di siapkan untuk Lucifer.
"Apa kata dokter? apa diriku akan terus duduk di kursi roda??"
"I-itu?? itu tidak mungkin! Tuan pasti akan segera bangkit dan bisa beraktifitas seperti sedia kala!"
"Jangan membohongiku, Alexa!" suara Lucifer terdengar ketus, tatapan nya kian kosong saat Alexa menyuapkan obat pada bibirnya.
"Saya tidak berbohong! lagipula harapan itu masih ada, meski hanya 25%-, tapi tetap saja! kita harus yakin dan mencobanya, bukan? Tuan masih bisa melakukan terapi dan sejenisnya!"
"Alexa-,"
"Aku akan bersama mu, Tuan! aku janji! aku-, aku memutuskan untuk tetap menjadi kekasih atau bahkan calon istri mu! aku tak akan mempermasalahkan apapun!" Lexa berucap terbata, ia juga berlutut dihadapan Lucifer demi memberi semangat hidup untuk sang kekasih palsu.
"Apa kau menerima perasaan ku karena kasihan??"
"Apa Tuan berpikir demikian??"
"Mungkin!!! aku juga tak tahu pasti tentang isi hatimu, bukan?"
"Yang terpenting sekarang! tolong minum obat mu dengan teratur, dan jangan mengkhawatirkan apapun, my pookie!"
Lucifer terkekeh ia menarik jemari Lexa hingga gadis itu kembali berdiri tegak dihadapan nya,
"Aku beruntung karena menemukan dirimu, honey! semua perasaan takut saat diriku seorang diri, rasanya menghilang begitu saja saat dirimu hadir di sisiku!"
Lucifer mendekap separuh badan Alexa membuat gadis itu tersenyum sebelum akhirnya membelai surai Lucifer yang kini mengeratkan belenggu lengan pada tubuh rampingnya.
dah unboxing aj si mr lu..😁