Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.
"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"
Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?
Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka
Aksi suap-suapan mengisi sarapan pagi itu. Dibalik kemesraan itu, sepasang mata tampak berkobar menatap nya. Tangannya yang sudah mengepal rasanya ung memukul dan menarik jarak yang tidak ada itu agar menjauh sejauh mungkin.
"Aku sudah kenyang." Ujar Dominic.
"Baiklah." Ujar Shazia sambil meletakkan peralatan makan itu.
"Kakak akan ke kantor?" Tanya Rania.
"Tidak." Jawab Dominic singkat.
"Ah ya, bersiaplah Minggu depan." Ujar Dominic di telinga Shazia.
"Ada apa dengan Minggu depan?" Tanya Shazia.
"Kita akan ke kediaman utama." Setelah mengatakannya, Dominic berlalu dari sana meninggalkan Shazia dengan tanda tanya.
"Kediaman utama?" Ulang Shazia.
"Kakak akan ke kediaman utama? Apa kakak punya waktu?" Rania mencerocos seperti itik saja.
"Tentu saja."
"Kalau begitu aku ikut ya. Aku ingin bertemu dengan bibi dan juga eyang. Aku rindu mereka." Rania tentu saja tidak melewatkan kesempatan bagus ini.
******************
"Eyang? Kediaman utama?" Shazia berada di taman sambil mengingat-ingat.
"Ah ya.... Eyang Dominic. Wanita berusia 85 tahun itu, dia eyang kesayangan Dominic. Pastinya ada pertemuan keluarga bukan?"
'Aku kan sudah bilang, aku tidak mau pergi!'
'Ayolah Shazia, hanya sebentar. Kau bisa meluangkan waktu untuk itu sedikit dari jadwal pemotretan mu itu.'
'Aku ini sibuk! Kenapa eyang mu selalu saja mengadakan acara seperti ini? Acara yang tidak penting!'
'Tidak penting? Eyang sangat mengharapkan kehadiran mu, dia menyayangi mu....'
'Aku tidak minta kan? Aku tidak meminta nya. Aku sudah bilang, kita katakan saja yang sejujurnya. Aku sudah tidak sanggup dengan pernikahan ini.'
'Berpura- pura seperti suami istri yang baik. Aku tidak bisa Dominic! Aku tidak bisa! Setiap saat kita kesana selalu mendapatkan pertanyaan kapan memiliki anak! Aku tidak mau! Aku tidak mau! Aku muak! Kau mengerti kan?' perdebatan sengit itu kembali terjadi di kamar utama itu.
"Benar-benar.... Apa yang dipikirkan oleh Shazia sebelumnya. Kenapa dia bersikap seperti itu? Apa karena pernikahan mereka yang berlandaskan perjodohan?" Ujar Shazia menebak.
****************
"Bagaimana Dominic, kalian akan datang kan? Sudah setahun belakangan kalian tidak kemari. Eyang sangat rindu." Jelas wanita yang menua itu dengan senyuman di wajah keriput nya.
"Iya eyang, kami akan datang." Ujar Dominic.
"Pernikahan kalian baik-baik saja bukan? Apa keadaan Shazia sudah membaik? Bagaimana keadaan kakinya?"
"Baik eyang, kakinya akan pulih dalam waktu dekat."
"Syukurlah..... Kalian tidak bertengkar lagi kan?"
"Tidak, kami tidak bertengkar."
"Eyang senang sekali mendengarnya."
"Dengar Dominic.... sikap Shazia yang suka meledak-ledak. Kau harus sabar menghadapi nya, jangan terlalu mengekang nya. Perbanyak waktu kalian untuk bicara dan juga menghabiskan waktu bersama. Terutama ketika Shazia sedang sakit saat ini. Pernikahan adalah sesuatu yang sakral, jangan dipermainkan... Setiap pernikahan tentu ada masalah, tapi itulah tantangannya...."
"Kau mengerti kan?"
"Iya, aku mengerti eyang."
"Eyang akan berbicara juga dengan Shazia nantinya. Perlahan-lahan, semoga dia merubah pola pikir nya dan berhenti dari dunia modeling nya."
"Eyang jangan memikirkan hal itu. Aku akan melakukan nya, eyang jaga kesehatan."
"Eyang melakukan nya, tapi jika kalian segera memiliki anak, eyang akan lebih bahagia meksipun eyang nantinya tiada setelah itu."
"Aku tutup dulu, kita bicara lagi nanti eyang. Sampai jumpa eyang, aku sayang eyang." Setelah panggilan terputus, Dominic menendang kursi di hadapannya.
Mengingat kata anak, membuat luka Dominic menganga kembali. "Dia seharusnya sudah hadir eyang, jika seandainya Shazia tidak egois. Jika seandainya dia mendengarkan ku, tapi tidak, dia lebih mementingkan dunianya hingga anakku tiada. Aku akan datang, dan membawa perceraian untuk nya saat pertemuan keluarga kita saat itu."
Bersambung.......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰