NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22.

"baik bisa pak, kira-kira mau konsep nya seperti apa mbak mas?" tanya mas hanif pada ana dan juga billy.

Ana pun menatap pada billy yang hanya menaikkan kedua bahunya.

"aku terserah kamu aja mau konsepnya kaya gimana, sekemauan kamu aja" kata billy pada ana. Kemudian ana pun menatap pada bapak dan juga mama nya yang menganggukan kepala.

"hmm begini mas, maaf apa sebelumnya saya boleh tanya?" tanya ana.

"boleh mbak, silahkan. Disini mbak bisa bebas bertanya apapun pada saya sebelum kita mulai tanda tangan kontrak sampai acara selesai" kata mas hanif membuat ana menganggukan kepala.

"apakah bisa jika memakai adat mas? Maksud saya seperti yang biasa dilakukan jika orang jawa menikah, gitu mas?" tanya ana.

"bisa mbak, sangat bisa. Tentu saja itu akan kita laksanakan ya mbak, kita akan laksanakan setelah acara akad nikah tentu saja itu pun harus menggunakan banyak waktu" kata mas hanif menatap ana dan keluarga lainnya.

"gapapa mas, kami akan ikuti saja kemauan dari ana. Jika dia mau memakai adat jawa pun gapapa, kami juga orang jawa. Jadi, gak perlu sampai dua kali adat" kata om agung.

"baik kalau begitu, kita kembali lagi ya mbak. Konsepnya mbak ana mau yang seperti apa?" tanya mas hanif lagi.

"sayaa hanya mau syar'i mas. Mulai dari dekorasi, gaun, sampai makanan juga yang pasti harus halal. Kalau untuk dekorasinya nanti mungkin bisa tante bella yang liat cocoknya seperti apa, ana ikut aja" kata ana menatap tante bella yang tersenyum.

"okee kalau begitu, kalau bisa sih mas hanif. Saya minta gambar contoh dekorasi nih, hehehe maaf ya mas" kata tante bella terkekeh kecil.

"oh iya masyallah hanif lupa bawa gambar dekorasinya, sebentar ya bu biar hanif ambil dulu sebentar. Abi, hanif kerumah dulu ambil gambar" kata mas hanif yang langsung di angguki pak pengurus masjid itu.

"begitu lah hanif pak, bu. Dia selalu lupaan" katanya setelah kepergian mas hanif diantara mereka.

"tidak apa pak, oiya mohon maaf pak dari tadi kita berkenalan tapi kami belum tau nama bapak" kata bapak ana membuat yang lainnya tertawa.

"ahahaha iyaa benar yaa, nama saya basuki. Orang-orang biasa memanggil saya bas" kata pak basuki membuat mereka menganggukan kepala.

"ah iyaa pak bas, apa kami tidak mengganggu waktu bapak hari ini karna sepertinya kami akan lama ini membahas dekorasi awal ini" kata om agung.

"tidak pak, tidak sama sekali. Banyak dari beberapa orang yang kesini pun seperti ini, hanya saja mereka kadang mundur melihat harga dekorasi dari anak saya yang sebetulnya harganya sudah di naikkan oleh orang yang membawa mereka kesini itu pak, bu" kata pak bas.

"oohh begitu, iya sih pak. Kadang banyak orang yang memang mencari keuntungan sendiri, beruntung kita turun tangan sendiri ya mengurus ini jadi bisa langsung ketemu sama owner nya" kata om agung disambut kekehan oleh yang lain.

"iyaa alhamdulillah, waktunya sangat pas. Semoga lancar sampai hari H, mohon maaf karna sudah ada hanif saya permisi masuk lagi ke dalam ya pak, bu. Nanti kalau sudah sepakat, bisa bicarakan semuanya sama hanif termasuk soal gedung dan sebagainya" kata pak bas.

"baik pak, baik. Terimakasih sekali lagi pak" kata om agung menjabat tangan pak bas, ana dan yang lainnya mengikuti.

"hanif, abi masuk ya. Abis sudah jelaskan jika mereka bisa pakai gedung ini tanpa fee, kalian bisa bicarakan sekaligus kamu ajak mereka melihat dalam gedung nya" kata pak bas yang langsung di angguki oleh mas hanif.

"baik abi, nanti hanif ajak untuk melihat aula bawah" kata mas hanif dengan senyuman.

"assalamualaikum semua, mari" kata pak bas yang langsung meninggalkan tempat.

"waalaikumsalam" kata om agung serempak dengan yang lainnya.

"nah ini maaf ibu, ini contoh gambar dekorasi di WO kita. Bisa dilihat dulu bu" kata mas hanif menyerahkan album dekorasi yang cukup tebal isinya.

Tante bella melihat-lihat dekorasi itu sesekali bertanya pads mama dan menunjukkan gambar yang menurutnya bagus.

"nah ini aja kali ya mas, sepertinya bagus dan cukup kekinian." kata tante bella yang juga di angguki oleh mama.

"aahh iyaa ini bagus dan pas dengan konsep yang di inginkan oleh mbak ana, baik nanti akan saya sesuaikan dan kita akan rembukan lagi tiga minggu sebelum acara ya bu. Saya akan keep ini ya, mbak ana apa ada yang mau ditambahkan?" tanya mas hanif pada ana.

"tidak ada mas, sudah cukup itu saja. Apa yang tante bella pilih itu juga bagus" kata ana dengan senyuman.

"baik kalau begitu, mari kita lihat aula gedung ini dulu ya pak, bu, mbak, mas. Ayok mari" kata mas hanif yang langsung menyambar kunci pada laci yang tak jauh dari tempat kami duduk.

Kami pun mengikuti mas hanif menuju aula dibagian bawah masjid basmallah ini, ketika pintu aula mulai dibuka. Sungguh rasanya aku tak pantas, karna aula itu begitu besar dan rapi. Apalagi dalamnya sangat bagus dan enak dipandang, sepertinya tanpa dekorasipun aula ini akan tetap bagus untuk acara pernikahan.

"bagus sekali aula nya mas, kenapa aula sebagus ini tidak disewakan tapi justru di pakai gratis mas?" tanya om agus dengan penasaran.

"sebetulnya pak, ini niat kami sebagai pengurus. Ini bangunan rumah allah pak, kami hanya gunakan bangunan bawah untuk multifungsi karna bangunan utamanya dilantai atas tadi. Mulai dari mimbar imam sampai tempat sholat untuk para jama'ah, jadi kenapa harus kami ambil biaya untuk mereka yang mau melakukan ibadah terpanjang dalam kehidupan dunia. Toh, dibagian atas atau dibagian bawah fungsinya sama-sama untuk ibadah" kata mas hanif membuat mereka semua takjub.

"lalu bagimana dengan mereka yang meminta biaya pada orang yang ingin menyewa gedung ini mas hanif?" tanya bapak ana.

"sesungguhnya hanya allah yang tau niat orang tersebut, kami juga tidak bisa menghalangi. Mungkin dari situ mereka mencari nafkah untuk keluarga, walaupun dengan cara yang salah. Satu dua orang sudah pernah kami tegur, tapi tetap banyak orang yang seperti itu pak, bu. Jadi, kami hanya ikhlas menerima berapapun yang akan diberikan sebagai bentuk terimakasih pada masjid ini. Contohnya, untuk marbot mungkin. begitu pak, bu" kata mas hanif membuat semuanya menganggukan kepala.

"mamah cocok pah sama aula ini, pas sekali. Tadi mamah juga udah liat ruangan wardobnya, nyaman juga" kata tante bella.

"baiklah kalau begitu mas, kami percayakan semuanya sama mas hanif. Untuk masalah keuangan mas hanif bisa hubungi saya ya mas, ini kartu nama saya" kata om agung pada mas hanif itu.

"baik pak, terimakasih sekali sudah mau memakai jasa WO saya. Insaallah saya tidak akan menyewakan bapak dan ibu sekalian" kata mas hanif dengan senyum mengembang.

"iyaa mas, kami percaya. Oiyaa mas, untuk dekorasinya tadi harga yang tercantum sudah sesuai kan ya?" tanya tante bella.

"iyaa sudah sesuai segitu dengan badget di aula ini, jika di aula luar atau hotel beda lagi bu. Karna kami juga harus membayar jasa angkut" kata mas hanif di angguki oleh tante bella.

"bayar dp nya dulu aja pah, tadi kan kalau gak salah harganya sekitar empat puluh lima juta pah. Kita kasih lebih saja pah enam puluh juta untuk masjid ini juga" bisik tante bella pada om agung.

"iya mah, papah juga tau mah. Nanti kita bilang kalau mau bayar dp ya mah" balas om agung dengan berbisik juga.

Setelah selesai melihat-lihat mereka pun keluar dari ruangan itu.

"mas hanif kalau saya dp dulu bagaimana?" tanha om agung.

"bisa pak, bisa sekali. Nanti akan saya buatkan surat perjanjiannya ya pak" kata mas hanif.

"iyaa mas hanif tenang saja, saya sudah percayakan semuanya sama mas hanif. Saya yakin dekorasi mas hanif tidak mengecewakan" kata om agung membuat mas hanif tertawa.

"iya pak pasti, btw bagaimana dengan cathringnya pak? Apa sudah dapat, untuk gaun pengantinnya juga apakah jahit sendiri atau bagaimana ini pak?" tanya mas hanif.

"ah iyaa itu pun kami belum tau mas, karna sejujurnya kami haru menentukan hari pernikahan pada hari ini lalu kami langsung ke masjid ini" kata om agus membuat mas hanif menganggukan kepala.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!