Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.
Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.
Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.
Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.
Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.
Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Petunjuk
"Sekarang aku beri waktu untuk kalian, segera datang keruanganku dan mengakui perbuatan yang sudah kalian lakukan pada Viona, atau kalau tidak aku yang akan mencari tahu sendiri siapa pelaku diantara kalian, dan aku bisa pastikan kalian langsung akan saya pecat dari pekerjaan ini!"
Deg....
Jantung Tasya terasa berhenti sejenak, rasa takutnya sudah menguasai dirinya, bagiamana kalau nanti dirinya dipecat? belum lagi dia masih menanggung dua adiknya yang masih sekolah.
"Ini semua gara-gara Viona! kenapa aku malah membawanya bekerja disini, dan sekarang dirinya malah yang membuat aku terjebak disituasi ini!" Tasya terus saja menyalahkan Viona.
Semua yang berkumpul disana satu demi satu mulai meninggalkan ruangan itu, disana masih ada Tasya dan juga Meta yang masih sama-sama terdiam, Meta mulai berjalan mendekati Tasya senyum sinis terlihat dari wajahnya.
"Segera temui tante Siska kalau kamu tidak ingin terkena masalah!" Tasya langsung terkejut mendengar teguran dari Meta.
"Apa maksud kamu?"
"Aku tidak bodoh Tasya, dan aku tahu apa yang sudah kamu rencanakan!"
"Kamu?"
"Apa? apa sekarang kamu sedang ketakutan?" Meta tertawa lepas didepan Tasya, itu semua semakin membuat Tasya meradang.
**
Sementara itu diapartemen milik Yuda, Viona masih terlihat tertidur setelah semalam dia dibawa Yuda datang ke apartemen miliknya. Yuda sudah tidak mau lagi membiarkan Viona jauh dari dirinya.
Setelah Yuda mengantarnya pulang ke apartemen, Yuda langsung berpamitan untuk pulang. Dia sudah ditunggu Baskoro dirumahnya.
Baskoro sempat marah pada putranya tapi akhirnya Yuda menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi, Baskoro san Pratiwi sempat terkejut mendengar Yuda ternyata sudah punya kekasih.
Sebenarnya mereka sangat bahagia mendengarnya, tapi setelah Yuda mengatakan bahwa kekasihnya itu bekerja disebuah Club malam baik Baskoro dan Pratiwi langsung menentang hubungan Yuda dan kekasihnya itu.
Sempat terjadi perdebatan kecil semalam, tapi Yuda meyakinkan pada mereka kalau Viona tidak seperti yang mereka kira, Viona perempuan baik-baik, bahkan dia rela bekerja malam agar dirinya bisa melanjutkan kuliahnya dan juga membiayai keluarganya.
Pagi-pagi sekali Baskoro dan Pratiwi sudah berda di meja makan, dia belum melihat Yuda turun dari kamarnya.
"Ma, tolong selidiki perempuan yang sedang dekat dengan putra kita, aku tidak mau kalau perempuan itu ternyata perempuan tidak baik yang hanya ingin memanfaatkan Yuda saja."
"Kamu benar pa, mama harus mencari tahu sendiri siapa perempuan itu."
Dari kejauhan Yuda baru saja menuruni anak tangga dia langsung ikut bergabung di meja makan bersama mama dan papanya.
Setelah sarapan pagi selesai Yuda serta papanya segera berangkat kekantornya masing-masing, sedang Pratiwi langsung bersiap-siap ingin menemui seseorang.
Sementara itu Siska masih berada di club miliknya, dia bersama Berto dan anak buah lainnya masih menyelidiki tentang penyekapan yang terjadi pada Viona.
Sangat disayangkan sekali ternyata area gudang ditempatnya tidak dilengkapi dengan CCTV, mereka sedikit sulit menemukan siapa sebenarnya dalang dari penyekapan Viona.
"Berto bagaimana ini?" Siska mulai pusing sendiri sedang Yuda terus saja mendesaknya agar cepat menemukan siapa pelakunya, kalau tidak Yuda akan segera membawa kasus Viona kejalur hukum.
"Sabar bos, mungkin saya bisa mencari tahu lewat Meta, terakhir dia yang sudah memberi petunjuk keberadaan Viona."
"Meta? jadi Meta tahu Viona disekap?"
"Sepertinya begitu."
''Cepat kamu hubungi Meta!" Siska sudah tidak sabar ingin segera mendapatkan petunjuk. Sedang Berto langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi Meta.
"Halo, Berto!" terdengar suara Meta diujung telepon.
"Halo! Meta aku disini bersama bos Siska, bisa kamu beritahu tentang apa yang sudah kamu ketahui tentang penyekapan Viona?" Berto tanpa basa basi langsung menanyakan langsung pada Meta.
"Waduh, ternyata ada tante Siska disana, bagaimana ini?" Meta masih terdiam dan tidak menjawab panggilan Berto.
"Halo, Meta? apa kamu mendengarku?"
"I-iya, aku mendengarnya, begini Berto, apa kalau nanti aku mengatakan semuanya kamu dan tante Siska mau melindungiku?" Meta sebenarnya tidak mau ikut campur dalam urusan Tasya, didepan Berto, Siska langsung mengambil ponsel miliknya.
"Dengar Meta, segera kamu katakan! soal keamananmu aku sendiri yang akan menjaminnya!". Meta langsung terkejut saat dari ujung telepom Siska langsung berbicara dengan dirinya.
"Ba-baiklah, semua itu perbuatan? T a s y a!''
"Apa? Tasya?" Siska nampak terkejut dia tidak menyangka kalau Tasya lah pelaku penyekapan itu."
Setelah pembicaraan dengan Meta selesai, Siska bersama Berto segera berangkat menuju kekontrakan Tasya, dia tidak menyangka kalau Tasya berani masuk keruangannya dan mengambil kunci gudang miliknya.
**
Sementara itu, Viona baru saja bangun dari tidurnya, didepan pintu apartemennya sudah ada beberapa orang yang sedang menunggunya, pintu apartemen itu sudah beberapa kali diketuk tapi Viona belum juga keluar.
"Siapa yang berada diluar sana ya?" Viona nampak ketakutan dia teringat kembali dengan penyekapannya semalam, dia takut kalau itu Ferdian orang yang sudah ingin berbuat sesuatu terhadapnya.
Bunyi notif pesan di ponselnya baru saja terdengar, dia segera mengecek pesan itu, ternyata disana Yuda sudah mengirimkan pesan untuknya.
"Sayang, apa kamu sudah bangun? ada orang suruhanku yang sudah menunggumu diluar, mereka membawakan semua barang-barang milikmu."
Setelah membaca pesan dari Yuda, Viona segera turun dari tempat tidurnya dan segera berjalan menuju ke pintu apartemen dan segera membuka pintu itu.
"Selamat pagi, kami membawa tugas dari pak Yuda untuk membawakan barang-barang anda kemari." Viona sedikit terkejut dengan kedatangan beberapa orang diapartemen itu.
"Terimakasih, kalau begitu tolong kalian bawa masuk saja!" Viona sebenarnya bingung dengan sikap Yuda, dia malah dengan sengaja tidak mengijinkan dirinya untuk pulang kekontrakannya sendiri, dan kini entah bagaimana caranya orang suruhannya bisa masuk kekontrakannya dan membawakan barang-barang miliknya ke apartemen milik Yuda.
Setelah semua barang-barangnya dimasukan orang suruhan Yuda segera pergi dari apartemen itu, Viona baru teringat kalau dirinya belum membalas pesan dari Yuda di ponsel miliknya. Dengan segera Viona langsung mengambil ponselnya dan membalas pesan Yuda.
"Aku sudah bangun, seharusnya kamu tidak perlu repot-repot membawakan ini semua, aku bisa mengambilnya sendiri Yud."
Pesan Viona langsung Yuda buka, disana dia sedikit kecewa, pelan-pelan Yuda mulai mengetahui sifat Viona mungkin dirinya merasa tidak enak merepotkan orang lain.
"Aku ingin kamu tahu Viona, kalau aku sangat mencintai kamu." Yuda sedikit tersenyum, Bastian yang sedari tadi memperhatikan sikap bosnya ikut tersenyum disana.
Bersambung....
