NovelToon NovelToon
Mantanku Seleb

Mantanku Seleb

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Wanita Karir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Van Theglang Town

Lanjutan Novel Mendadak Menjadi Mama Muda.

Setelah bercerai dengan Raka, Ajeng mengubah nasibnya menjadi seorang selebritas. Meskipun butuh waktu yang cukup lama, karir Ajeng cukup sukses dan mempertemukan dia dengan Kim Beomsik, seorang pengusaha sukses keturunan Korea-Amerika.
Sementara Raka yang belum move on dari Ajeng, berusaha menata kehidupannya menjadi lebih baik. Ketika bertemu kembali dengan Ajeng, Raka menagakui masih belum bisa melupakan Ajeng.
Lantas bagaimana kisah Ajeng dan Raka. Akankah cinta mereka bersemi kembali, atau Beomsik berhasil meluluhkan Ajeng dan menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Theglang Town, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hati Yang Lemah Kembali

Celia menatap Ajeng yang duduk di sampingnya saat menyetir dalam perjalanan pulang ke apartemen Ajeng. Suasana hatinya pasti sedang buruk sekarang. Jika ia tahu kalau bakal begini, dia tidak akan menawarkan proyek film itu pada Ajeng.  Dia juga tidak tahu kenapa bisa Raka terlibat di film itu. Setahunya film ini sudah disiapkan dua tahun lalu. Apa memang sejak awal Raka sudah berada dalam jajaran kru film.

Ajeng tampak resah sepanjang jalan, dia terus menerus bertanya tentang rencananya untuk mundur dari proyek itu meski harus membayar denda kontrak sebagai resikonya.

“Jika seperti itu, karirmu ke depan bisa tercoreng. Pasti AJ Production tidak akan diam jika kamu membatalkan begitu saja. Nanti tidak akan ada produser film lain yang mau lagi mengajak kerjasama lagi,” jawab Celia menyampaikan konsekuensinya pada Ajeng. Selain harus kehilangan uang untuk membayar denda, belum tentu karir Ajeng bakal aman ke depannya.

“Bagaimana nanti jika Beomsik tahu kalau ternyata sutradaranya adalah Raka?” tanya Ajeng khawatir kalau Beomsik pasti tidak akan tinggal diam.

“Kalau dia cemburu pasti dia akan membayar semua dendanya. Tapi jika dia tidak mempermasalahkannya dia laki-laki sejati.” Celia sambil bercanda di saat Ajeng yang gelisah.

“Jika dia tidak masalah kalau Raka yang jadi sutradaranya, maka cintanya padaku harus dipertanyakan!” 

“Ahaha. Apa artinya kamu marah kalau ternyata dia tidak seperti yang kamu bayangkan?” tanya Celia kembali menggoda.

“Menurutmu, apa aku harus memberitahu sekarang apa nanti?” tanya Ajeng meminta pendapatnya.

“Aku tidak bisa memberi pendapat. Di situasi seperti ini memang seperti makan buah simalakama,” jawab Celia.

“Acara kempingnya Sabtu depan. Ada waktu untuk memberitahunya sebelum itu.” 

“Kamu akan memberitahunya sebelum acara kemping itu. Bagaimana kalau dia nanti tidak mengizinkanmu ikut dan syuting film itu?” tanya Celia.

“Aaaarrrghhh! Kenapa diantara ribuan sutradara harus diaaa?” teriak Ajeng kesal sambil mengacak-acak rambutnya.

Celia merasa bersalah karena sudah salah memilih proyek pekerjaan untuk Ajeng.

“Maafkan aku Ajeng! Aku tidak tahu kalau tawaran ini akan membuatmu kesulitan,” desis Celia.

“Ini juga bukan salahmu.”

“Aku memang tidak sehebat Laksmi!” desis Celia dengan penuh sesal. Dia memang merasa masih sangat kurang dibanding manajer sebelumnya Dewi Laksmi. Ajeng menggantinya dengan Celia karena Laksmi harus menikah dan diboyong suaminya ke Jepang.

“Jangan bicara seperti itu. Kamu juga hebat. Kalau tidak ada kamu, tidak mungkin aku juga bisa berada di tahap ini,” timpal Ajeng dengan suara lembut. Dia tidak mau manajernya itu berkecil hati karena sedikit kelalaiannya tidak mengecek nama sutradara film ini.

“Tetap saja aku salah karena aku tidak benar-benar mengecek sutradaranya.”

“Sudahlah, itu sudah tidak penting lagi. Sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya aku bisa mundur dari film itu tanpa masalah dengan karirku ke depannya!”

Celia mengerutkan keningnya untuk berpikir. Kalau harus mundur, artinya AJ Production harus mencari aktris pengganti. Belum tentu dengan tenggat waktu dan biaya produksi yang sudah diperhitungkan oleh mereka aman banyak perubahan yang besar. Itu sangat merugikan mereka. Tapi jika Ajeng tetap terlibat dalam pembuatan film, otomatis dia harus sering bertemu dengan Raka. Itu tidak akan baik untuk kelangsungan hubungan Ajeng dan Beomsik. 

“Ada dua kemungkinan jika Beomsik tahu ini semua,” ucap Celia terlihat gugup.

“Apa yang pertama?” tanya Ajeng.

“Dia akan membayar semua kerugian kalau kamu mundur jika dia tidak mengizinkan kamu bermain film ini.”

Ajeng mengangguk. Untuk Beomsik uang dua juta dollar tidak berarti baginya.

“Terus kemungkinan kedua apa?” tanya Ajeng.

“Dia mengizinkanmu syuting, tapi dia akan mengawasi semua proses syutingmu. Sudah pasti dia tidak ingin kecolongan kalau Raka akan mendekatimu lagi.”

Dua kemungkinan itu bisa saja terjadi. Ajeng jadi semakin gelisah karena dia juga tidak bisa mengambil keputusan yang bijak.

“Kalau aku tidak memberi tahunya, apa nanti dia tidak curiga?” tanya Ajeng.

“Apa kamu yakin dia tidak akan tahu? Mana mungkin juga dia tidak tahu. Terus jika syutingnya selesai dan dia baru tahu. Apa nanti dia tidak marah dan merasa dikhianati?” tanya Celia.

“Haissh! Kenapa juga dia yang harus jadi sutradaranya,” umpat Ajeng.

“Dia kan berbakat dan juga profesional. Tentu saja banyak produksi film yang ingin digarap filmnya oleh dia,” puji Celia membela Raka.

“Ya itu benar. Tapi aku tidak merasa nyaman jika berakting di depan dia. Rasanya akan sangat aneh.” Ajeng tidak bisa membayangkan nanti bagaimana selama proses syuting. Itu artinya dia harus kembali bertemu dan berkomunikasi dengannya.

“Sebaiknya kamu pikir ini dengan baik-baik sambil mengobrol dengan Beomsik!” ucap Celia.

Ajeng mengangguk. Mungkin dia akan bisa mencari solusi jika membahasnya bersama dengan Beomsik.

Ajeng sampai ke apartemennya diantar Celia. Dia berusaha menghubungi nomor Beomsik. Tumben sekali seharian tadi Beomsik tidak mengirim pesan chat seperti biasa. 

“Sepertinya dia sangat sibuk,” ucap Ajeng sambil menatap pesan chatnya yang belum ada tanda terbaca Beomsik.

Setelah mandi dan skincare malam rutinnya Ajeng bersiap untuk tidur. Sebelum dia memejamkan matanya dia mengecek ponselnya lagi. Tidak ada tanda-tanda balasan pesan chat dari Beomsik. Kekasihnya itu pasti benar sangat sibuk dari biasanya.

Tring.

Sebuah notif pesan masuk datang. Buru-buru Ajeng menyambar ponselnya yang ia letakkan di atas bantal sampingnya.

[Selamat malam Ajeng?]

Ajeng memicingkan matanya melihat nomor baru masuk mengirimnya pesan. Nomor baru siapa yang menyapanya.

Ajeng tidak punya keinginan untuk membalas pesan itu sebelum dia tahu siapa pengirimnya. 

[Ini nomorku, save ya. Raka Mahesa!]

Membaca pesan terbaru yang datang membuatnya langsung terbangun dari posisi rebahannya di tempat tidur.

“Bagaimana bisa dia mendapat nomor pribadiku?” tanya Ajeng panik dan melempar ponselnya ke tempat tidurnya.

“Ini pasti Tuan Eric yang memberinya. Aduh aku harus bagaimana sekarang? Dia sekarang malah mengirimnya pesan chat.”

“Sebaiknya aku matikan saja ponselnya. Dia tidak akan berhenti mengirimku pesan.”

Buru-buru Ajeng mematikan daya ponselnya. Lebih baik dia menghindar dan tidak mencari perkara.

Setelah ponselnya mati, Ajeng mencoba untuk tidur. Tetapi pikiran yang mengganjal di benaknya membuatnya tidak bisa memejamkan mata barang sekejap pun. Bagaimana caranya dia menghindar dari Raka. Tapi semakin dia mencoba untuk mengenyahkan bayangan Raka di otaknya. Yang ada malah semakin terbayang-bayang wajah Raka tadi siang.

“Senang bertemu denganmu AJ!”  Ajeng menjambak rambutnya sendiri ketika dia teringat bagaimana tatapan Raka padanya tadi siang saat bertemu.

Pria itu — senyuman dengan lesung pipi itu — jemarinya yang hangat. Ah sial! Ajeng harus terjebak lagi dengan memorinya bersama Raka.

“Ajeng, kamu tidak merindukanku?”  Ucapan Raka itu terus terngiang-ngiang di kepalanya.

“Please, jangan buat aku lemah begini!” teriak Ajeng sendirian di kamarnya. Dia merasa sangat frustasi.

Ternyata setelah dia berusaha menahan semua gejolak terpendamnya siang tadi. Ajeng luapkan dengan frustasi malam ini. Beruntung dia hanya tinggal sendiri. Kalau sampai ada orang lain yang tinggal, mungkin dia akan dikira kesurupan.

1
Rose Yura🌹
masihan Raka 🥲
Rose Yura🌹
yeeee... author ke kesayangan ķembali🥰
Van Theglang Town
Sebelumnya author minta maaf karena butuh 4 tahun kurang lebih melanjutkan kisah Ajeng dan Raka, btw meskipun pembaca sudah lupa alur cerita Ajeng dan Raka semoga baca lagi ini bisa flashback lagi. happy reading.
Rose Yura🌹: makasih thor . semangat lagi ya nulisnya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!