NovelToon NovelToon
Masa Yang Selalu Terkenang

Masa Yang Selalu Terkenang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: lido kyungsoo

Kaluna namanya. Kata anak muda jaman sekarang, "Orang gila mana yang menjajakan dirinya & menjadi simpanan teman seangkatannya sendiri demi menopang biaya kuliah!" IYA, KALUNA SUDAH GILAAA. Si anak miskin yang mempunyai cita-cita tinggi dan menjadi wanita jahat a.k.a simpanan pemuas nafsu sang anak Taipan. Si wanita jahat yang menjadi simpanan dari teman seangkatannya yang telah mempunyai tunangan.

Brian Namanya. Lelaki tampan, mapan, kalangan taipan, dan dari keluarga berpendidikan. Berita buruknya, Kaluna berusaha sekuat tenaga untuk menahan perasaannya selama masa kontrak itu berlaku.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka?
Kisah ini mampu membawa kalian bak merasakan rollercoaster. Senang, sedih, kecewa, tangis akan kalian rasakan.

Nantikan!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lido kyungsoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mainan

"Yaudah, gue ikut sama, lo." Jawabnya memotong ucapan Azka. Kalimat Azka mengingatkannya akan kejadian beberapa minggu yang lalu saat dirinya dilecehkan ketika menggunakan kendaraan umum. Mengingat itu seketika membuatnya bergidik ngeri. Rasa trauma itu kembali saat dirinya teringat akan perilaku bapak-bapak mesum kala itu.

"Tapi..." Azka menunggu kata yang keluar dari mulut Kaluna. "Lo bisa dipercaya, kan?"

Azka tersenyum mendengarnya. Ekspresi wanita itu ketika mengatakannya sangat lucu menurutnya.

Lah, malah nyengir, lagi serius ini! pikirnya.

"Aman! Sama gue, lo aman sampai tujuan." Aman juga kalau lo disisi gue, jawabnya namun hanya di dalam hati.

Mendengar jawaban Azka yang cukup meyakinkan, membuat Kaluna menganggukkan kepala dan mulai mengikuti Azka dari belakang.

Azka mengeluarkan helm dari dalam sadel motor dan memutar badannya menghadap Kaluna. Baru saja Kaluna mau mengambil helm di tangan Azka, namun yang tak Kaluna duga, lelaki di depannya malah langsung memasangkan di kepalanya.

What?! Kaluna terdiam dan mengedipkan matanya dua kali akan apa yang Azka lakukan. Bagaimana... Bagaimana bisa lelaki ini memperlakukannya seperti ini? dirinya kan bisa memasang helm sendiri. Kesambet apa Azka malam ini?! Kalau seperti ini kan, situasinya akan terasa awkward. Lagian juga, nggak perlu memasangkannya langsung.

Kaluna berdehem untuk mengusir kecanggungan.

"Gue bisa pasang sendiri kali." Jawabnya ketus sembari menatap mata hitam legam Azka.

Lagi-lagi Azka tersenyum diikuti matanya yang juga ikutan tersenyum.

Lelaki ini...

"Nggak apa-apa. Gue lihat lo juga lagi capek, kan?!" Capek nangis maksudnya. "sekalian gue pasangin."

Tak lagi Kaluna jawab pertanyaan Azka. Dirinya hanya berdehem singkat dan membuang muka.

"Pulang, yuk!" ajaknya disertai tepukan pelan dua kali pada helmnya. Untung saja Azka sudah berbalik dan naik ke atas motor vespanya meninggalkan Kaluna pada keterpakuan.

Kaluna naik keatas motor vespa putih Azka dan tak lama kemudian kendaraan roda dua itupun melaju dengan kecepatan sedang.

Hening.

Azka tak lagi berbicara setelah bertanya alamat rumahnya. Tak ada lagi yang memulai pembicaraan. Kaluna juga bingung mau membahas apa pada lelaki yang jarang ia temui ini. Selama ini pertemuan mereka hanya sebatas menyapa dan berusaha untuk tidak saling mengenal saat berpapasan diluaran. Tapi akhir-akhir ini, entah mengapa dirinya merasa Azka tidak seperti yang ia perkirakan selama ini.

"Lo darimana tadi? Kenapa sendirian dipinggir jalan? Nggak biasanya keluar malam nggak sama, Brian." Tanya Azka sekedar menghilangkan keheningan diantara mereka. Dan kepo juga menjadi alasan ia bertanya sebenarnya. Hahaha

"Apa? Lo ngomong apa? Jalan, ya?" jawabnya sedikit berteriak karena jujur saja, saat ini pendengarannya tidak berfungsi dengan baik saat sedang berkendara. Oh, mungkin Azka bertanya detail jalannya. "Nanti di perempatan depan, lo tinggal belok kiri, Ka."

Mendengarnya lagi-lagi membuat Azka tertawa pelan. Gelengan kepala tak lupa karena tingkah lucu Kaluna. Begini ya, rasanya bedekatan dengan orang yang di sayang. Apapun yang dilakukan orang tersebut akan terlihat lucu dimatanya.

"Oh, belok kiri, ya, di depan?" Tanyanya menanggapi Kaluna.

"Iya. Belok kiri abis itu lurus, seratus meter dari perempatan, rumah, gue."

Azka menganggukkan kepalanya mengerti akan apa yang Kaluna katakan. Sebenarnya dirinya sudah tahu alamat rumah Kaluna, dirinya hanya mencoba peruntungan dengan mengajak Kaluna berbicara.

Baru saja Azka mau berbelok, motornya sudah dihadang dari depan oleh mobil SUV hitam. Oh, Brian datang rupanya.

Akibat aksi penghadangan itu, Azka mau tak mau mengerem mendadak dan membuat Kaluna tersentak menabrak tubuh Azka. Untung saja mereka tidak jatuh.

"Lo nggak kenapa-kenapa?" Tanyanya khawatir melirik ke belakang pada Kaluna.

"Nggak apa-apa." jawabnya dan melihat kedepan pada kendaraan yang berani-beraninya menghadang mereka. Takutnya orang jahat karena sudah masuk tengah malam. Mana jalanan juga sudah sepi. Tapi mana ada penjahat yang kendaraannya lebih mahal daripada orang yang mau dijarah?

Kaluna menajamkan matanya dan memperhatikan dengan seksama. Oh, Brian ternyata pelakunya. Ada apa lelaki shibal seqiyywqq itu menghadang mereka. Bukannya pulang tapi malah repot-repot menghadang mereka.

Dari arah depan, Brian malah turun dengan tatapan membunuhnya menatap pada Azka dan Kaluna bergantian. Berjalan dengan cepat tanpa menutus tatapan membunuhnya pada Azka. belum juga Azka turun dari motor vespanya, Brian sudah menarik kerah bajunya dan menyeretnya menjauh dari sana.

"Apa yang gue bilang kemarin nggak masuk ke kuping lo, hah?" dengan kerah baju yang ia tarik ke atas menatap tajam Azka. Azka pun tak ada takut-takutnya malah membalas tatapan tajam Brian dengan hal yang sama.

Bedanya, Azka masih bisa menahan dirinya seperti biasa. "Dengar, dong! Terus bagaimana dengan lo, hmm? Udah mutusin pilihannya?" Tantangnya tanpa melepaskan tatapannya pada mata coklat Azka.

Kaluna yang tak mengerti akan arah pembicaraan keduanya dan melihat ketegangan yang ada, maju dan mencoba memisahkan keduanya.

"Lo kenapa sih, Bri? datang-datang marah nggak jelas kek gini! Lepas, nggak!" Dirinya coba tarik tangan Brian yang masih menarik kerah baju Azka disana.

Tentu saja apa yang Kaluna lakukan tak berdampak apa-apa pada tenaga Brian yang berbanding terbalik dengan tenaganya. Brian mengeraskan rahangnya melihat Kaluna malah lebih memilih membela Azka.

Brian yang sudah tak bisa membendung marahnya, melepaskan tarikan tangannya dan menarik Kaluna menjauh dari sana. Menariknya menuju mobil. Azka yang melihat Brian yang memperlakukan Kaluna dengan kasar seperti itu, maju dan menarik tangan Kaluna yang satunya. Tarikan Brian pun berhenti.

"Kaluna ikut sama gue!" Sentaknya menarik tangan Kaluna menjauh dari Brian. Namun Brian juga tak mau melepaskan tangan Kaluna. Brian dengan tatapan mematikannya menghunskan aura permusuhan yang kentara dengan sahabatnya.

"Lepas, nggak! Kaluna gue yang anter!" tantangnya tak mau dibantah. Kaluna sudah kesakitan karena kedua tangannya malah ditarik dengan tenaga yang terbilang kuat oleh keduanya.

"Gue yang anter!" Azka juga tak mau kalah.

Kaluna yang sudah tidak tahan dengan apa yang keduanya lakukan akhirnya melepaskan tarikan keduanya dengan sekali sentakan. Ditatapnya satu per satu dengan marah tentunya. Tangannya sudah sakit, ditambah aksi kekanak-kanakan keduanya memperebutkannya. Dirinya tidak seberharga itu untuk diperebutkan.

"Kalian ini kenapa, hah? Yang satu datang-datang main marah, yang satu juga nggak mau kalah. Kalian ini nggak perlu main rebut-rebutan. Kayak anak kecil aja takut kehilangan mainan!"

Keduanya terdiam namun aura permusuhan itu belum reda.

"Lo kenapa di telpon-telpon nggak angkat, hah? Gue khawatir lo tadi kenapa-napa, Kaluna!" Khawatir pala kau. Kaluna mencibir mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Brian.

🥀🥀🥀🥀🥀

Happy reading ❤️

Salam story from By_me

1
Fia
bagus tapi banyak typo nya
Sri Maya Sari
bahasanya santai tapi tidak lebay. cukup menguras emosi dan bikin penasaran. . lanjut thor
Ahmad Abid
lanjut thor...
Ahmad Abid
bagus ceritanya thor... ga lebay .. /Angry//Drool/
Ahmad Abid
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!