Kalau tidak suka dengan cerita nya bisa langsung SKİP saja 🙏
Cerita ini hanya fiktif belaka hasil khayalan si Othor gabut.
Menyambung dengan cerita Menikah Muda, Othor mau cerita soal bocil yang punya sifat saiko tapi manja yaitu Kanfa Putra Mahardika.
Anak bungsu Abian Kemal Mahardika dengan Kirani Adzkia.Tak beda dengan ayahnya Kanfa yang terjebak dengan pernikahan masa SMA.
Beda dengan nasib ayahnya yang menikahi Kiran setelah melewatkan malam panas sedangkan Kanfa harus menikahi gadis yang merupakan anak dari orang yang dia tolong saat kecelakaan.
Pernikahan tanpa cita, harus kucing-kucingan dengan semua orang untuk menutupi status mereka sebagai pasangan suami istri.
Sebuah perjanjian pun Kanfa lakukan demi melindungi perempuan itu sebagai istri nya.
Kehidupan Kanfa memang beresiko dan banyak musuh yang mengancam keselamatan keluarga nya.Namun, siapa sangka istri yang dia anggap lemah ternyata banyak kelebihan yang dia sembunyikan.
Apakah Kanfa akan mencintai Shanum?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapatkan Bukti.
Pagi hari Kanfa lebih dulu terbangun dari tidurnya.
Dia menatap wajah cantik istrinya yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Maafin gue nggak bisa jaga komitmen kita. Semua gara-gara obat lucknat itu gue nyakitin lo." batin Kanfa menatap lekat wajah cantik Shanum.
"Emmhhsstt.."
Terdengar suara lenguhan dan rintihan dari Shanum membuat kesadaran Kanfa kembali.
Mata Shanum pun terbuka. Dia menyipitkan matanya melihat objek yang ada di hadapannya saat ini.
Matanya langsung melebar saat melihat jelas wajah tampan suaminya tepat ada di depan matanya.
"Aaaaa..hmmfff !!" jerit Shanum membuat Kanfa membekap mulut Shanum karena saking kagetnya dengan reaksi istrinya itu.
"Sssttt...jangan teriak !" pekik Kanfa sebelah tangannya membekap mulut Shanum dan tubuhnya tak sengaja sudah ada di atas tubuh Shanum dengan posisi yang terlihat sangat intim.
Shanum pun melihat posisi mereka sedikit tidak nyaman. Dia langsung mengangguk cepat untuk Kanfa segera melepas bekapannya.
Kanfa pun menyingkirkan tangan nya yang sempat membekap mulut Shanum .
"Bisa turun nggak, jangan modus !!" ucap Shanum dengan sedikit lantang dan menatap tajam ke arah suaminya.
Menyadari posisi yang terlihat intim itu, malah membuat Kanfa menerbitkan senyum tipis. Dia ingin mengerjai istrinya yang sedikit berbeda.
"Kenapa hemm, nggak salah kok kita kayak gini. Bahkan melakukan hal yang lebih dari ini pun nggak dosa." ucap Kanfa dengan nada santai.
Mendengar penuturan Kanfa membuat Shanum melotot dan tak habis pikir dengan otak suaminya yang tiba-tiba berubah jadi mes*m.
Bugh
"Dasar mes"m !!" umpat Shanum dengan memukul dada bidang Kanfa.
Hahaha...
Kanga tertawa renyah saat melihat ekspresi istrinya yang dia anggap lucu dan menggemaskan.
Shanum terpaku dengan melihat sosok Kanfa yang biasanya pelit ekspresi jika bersamanya. Namun, saat ini dia melihat Kanfa yang nyebelin dan juga jahil.
Persis sama dengan apa yang di ceritakan Bia dan Kaela.
Ehemmm
Mendengar deheman Shanum, Kanfa pun langsung menghentikan tawanya dan menatap Shanum yang masih terlihat berbaring dengan selimut tebal menutupi tubuhnya.
"Sorry." ucap Kanfa lirih.
"Sorry?" ucap Shanum membeo.
Kanfa duduk bersandar di kepala ranjang dengan hanya memakai celana kolor nya dengan masih memamerkan dada bidang nya. Shanum menyadari keadaan nya dan Kanfa saat ini pun dia membuang muka dan membelakangi Kanfa.
"Maaf jika gue sakiti lo, dan terimakasih sudah mau bantu gue. Entah apa yang terjadi kalau nggak ada lo. Maaf gue ingkar janji tentang ini." ucap Kanfa dengan menatap punggung sang istri.
Tak ada tanggapan dari mulut Shanum. Dia hanya diam dan tak bereaksi apapun. Hal itu membuat Kanfa semakin khawatir.
Kanfa sedikit merebahkan tubuhnya dan miring tepat di belakang Shanum. Dia pun tak ragu untuk merengkuh tubuh Shanum dan mendekapnya. Ada sedikit perlawanan dari Shanum tapi Kanfa semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh yang masih polos dan hanya terbalut selimut tebal itu.
"Maaf,maafin gue..tolong bicaralah. Gue nggak tahu apa yang harus gue lakuin selain gue harus minta maaf sama lo. Jangan benci gue. Lo bisa marah sama gue. Lo bisa pukul atau cakar atau apalah yang buat lo lega. Gue rela. Tapi, please jangan diam saja Sha.." ucap Kanfa dengan suara yang terdengar bergetar.
Kanga mencium wangi rambut panjang milik istrinya. Mendekap tubuh kecil itu dan semakin candu dengan wangi tubuh istrinya itu.
"Kak, engap..." ucap Shanum membuat Kanfa pun langsung merenggangkan pelukan nya.
"Aku suka wangi kamu sayang.." ucap Kanfa dengan nada lembut dan memanggil kata sayang pada sang istri.
Shanum mendadak membeku saat suaminya itu memanggil dirinya dengan kata 'sayang' kata yang dianggap keramat bagi Shanum.
"Heii..kenapa,apa masih sakit yang?" bisik Kanfa lirih namun terdengar sexy.
"I_iya.." jawab Shanum dengan terbata.
"Maaf ya, karena semalam....
"Stop !! Jangan kakak lanjutkan !!" pekik Shanum membalik tubuhnya dan langsung menutup mulut suaminya kala ingin membahas soal semalam tentang mereka.
"Jangan lanjutin,malu.." ucap Shanum lirih menyembunyikan wajahnya di dada bidang Kanfa.
Kanfa tersenyum tipis melihat reaksi istrinya itu.Dia pun menarik tangan sang istri dari bibirnya.
"Kenapa mesti malu, aku kan..
"Kakak !!" pekik Shanum..
"Oke..oke..sorry, sekarang kita mandi dulu. Sudah siang nih." ucap Kanfa pada Shanum.
Shanum mengangguk dan tak lama dia memekik saat dengan cepat Kanfa membawa tubuh polos Shanum ke gendongan nya.
Kanfa membawa tubuh Shanum dengan ala bridal style menuju kamar mandi dan menaruh pelan tubuh ramping itu ke bathtub.Lalu dengan telaten Kanfa mengisi bak itu dengan air hangat dan aroma terapi.
Bisa kebayang malunya seperti apa yang Shanum rasakan saat ini. Kanfa dengan cuek memperlakukan istrinya seperti ratu. Tak ada adegan nambah atau apalah namanya. Walaupun memang Kanfa tergoda dengan tubuh istrinya itu. Tapi, Kanfa pun memilih untuk tidak mengusik sang istri hari ini. Karena ada hal yang lebih penting saat ini. Dia ingin tahu bagaimana bisa dia kecolongan akan hal ini.
"Kak, baju aku rusak. Aku pake baju apa dong.." ucap Shanum saat setelah menyelesaikan mandinya.
Kanfa yang baru selesai menghubungi seseorang pun menoleh ke arah istrinya yang sudah keluar dari kamar mandi menggunakan kimono mandi nya.
"Sebentar ya, anak buah kak Bia lagi menuju ke sini. Lo makan dulu saja. Gue udah pesenin makan."ucap Kanfa pada Shanum.
Shanum pun mengangguk mengiyakan ucapan suaminya.Karena memang cacing dalam perutnya sudah minta di kasih makan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara di sisi lain. Dimana Vian dan juga Gema berada. Kedua orang itu pun di buat pusing dengan yang ada dalam rekaman yang mereka retas semalam.
"Gimana ini?" tanya Vian pada Gema.
Gema menghela nafas berat menatap wajah sahabatnya sekilas.
"Kita kumpul berempat dan liat sama-sama hasil yang kita dapatkan. Nggak mungkin kita bergerak langsung. Yang ada nanti menimbulkan kesalahpahaman." ucap Gema yakin.
"Benar juga. Bagaimana pun yang berhak memutuskan ini adalah Abi dan Dewa. Kalau gitu, Lo hubungi merekalah.Gue tidur sebentar." ucap Vian pada Gema.
Gema yang mendengar penuturan sahabatnya itu pun melempar bantal sofa yang ada di tangannya.
"Woww...gue juga ngantuk *** !!" teriak Gema namun Vian seperti tuli tak mendengarkan ucapan sahabat nya itu.
Gema pun langsung sigap menghubungi Abi dan Dewa supaya langsung ke rumah Vian. Dia dan Vian tak bisa memutus hukuman apa yang harus di jatuhkan pada pelaku.
Selain mereka bingung dengan keadaan juga takut merusak persahabatan mereka. Namun, bagi keduanya ini adalah tindakan ceroboh dan juga bikin geram dua orang inti dari Black Diamond.
Bersambung
Thor, jangan bikin cerita baru kalo yg ini aja ceritanya ngegantung...