NovelToon NovelToon
Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kyure Aamz

Maulana Nevan Ganendra, para sahabatnya sering menyebut lelaki itu dengan sebutan gangster penyayang Bunda. Nevan selalu berhasil membuat orang terkena mental hanya dengan kata-katanya, mulutnya sangat licin seperti lantai yang baru saja di pel.

Tidak ada hari tanpa julit, ibarat kata pepatah hidup Nevan itu seperti sayur tanpa garam jika tidak julit. Sudah galak, julit, tak punya hati pula, lengkap sudah hidup Nevan. Semua berawal saat Nevan mendapat sebuah tantangan konyol untuk menikahi gadis bercadar bernama Nazma.

Nevan memanggil gadis itu dengan sebutan Nanaz, seorang gadis yang hidupnya penuh dengan masalah dan jauh dari kata bahagia.

°°°

"Berhenti kayak gini Nevan, sikap kamu bikin aku kelihatan semakin rendah di mata orang-orang." Air mata Nazma lolos begitu saja. "Boleh aku minta sesuatu."

"Apa?" Nevan seakan terhipnotis dengan tatapan Nazma.

"Jangan bilang aku sok jual mahal lagi, sakit dengernya. Aku emang miskin, tapi orang miskin juga punya harga diri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyure Aamz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Pria itu lagi

Nevan telah melayangkan anak panahnya berkali-kali, matanya fokus pada titik dimana target berbentuk lingkaran tersebut berada. Saat ini Nevan berada di belakang rumah, lelaki itu sering berada di sana untuk berlatih panahan.

Setiap anak panah yang Nevan layangkan, selalu tidak pernah meleset. Setiap harinya kemampuan Nevan dalam memanah semakin terasah, sepertinya dalam diri Nevan sudah tampak bibit-bibit calon atlet memanah.

'Udah capek gini, masih aja kepikiran Alip sama nyokapnya Nanaz.' Nevan memutuskan untuk istirahat sejenak.

Nevan meletakkan busurnya dan duduk di pinggiran lapangan, lelaki itu meminum air mineral berukuran sedang yang dari awal memang sudah ia siapkan.

"Capek ya?" Nazma baru saja datang dan duduk di samping Nevan.

Nevan menoleh. "Menurut lo? Kelihatannya gimana? Gue habis olahraga bukan rebahan, pertanyaan lo nggak berbobot."

"Cuma basa-basi." Nazma tidak menyangka, ternyata Nevan masih saja sensi dan galak.

"Kalau basa-basi yang elit dikit, misal gini ... lo masih nafas?" Sudah tidak heran lagi jika setiap ucapan Nevan selalu menusuk hati.

"Alhamdulillah, aku belom mati." Beruntung Nazma adalah orang yang sabar.

Nevan tersenyum geli, ia suka modelan gadis yang polos-polos sabar. Nevan kembali meminum air mineral yang ada di tangannya, sekali-kali lelaki itu menyugar rambutnya ke belakang membuat aura ketampanannya terpancar begitu saja.

"Kedip, entar lo naksir sama gue." Nevan merasa geli saat Nazma menatapnya tanpa berkedip.

Nazma yang ketahuan pun langsung menatap depan. "Nggak lah."

"Maksud lo nggak apa?" Nevan menatap galak Nevan. "Oh, selera lo itu kan modelannya kayak si Alip."

"Bukan gitu." Nazma menjeda ucapannya. "Aku pernah suka sama cowok, tapi aku ngerasa kalau aku nggak pantes buat dia."

Nevan mendengarkan dengan begitu seksama, ia sangat tertarik dengan pembahasan ini. Tentu saja Nevan ingin tahu lelaki mana yang pernah disukai oleh Nazma.

"Dia tahu perasaan lo?" Nevan menatap lekat Nazma.

Nazma menggeleng. "Memendam perasaan lebih baik, daripada harus ngungkapin tapi ternyata dia bukan jodoh kita."

"Bagus-bagus." Nevan sok-sok an mendukung, padahal aslinya dia tidak rela Nazma mengungkapkan perasaannya pada orang itu.

"Huruf depannya L, aku nggak tahu alasan yang bikin aku suka sama dia." Nazma tersenyum tipis, namun hatinya merasa sedih.

'L siapa lagi? kayaknya si Nanaz seneng banget bikin gue mikir.' Rasanya otak Nevan hampir penuh dengan teka-teki yang mengelilingi pikirannya.

***

Nevan berdiri di depan cermin, hampir seluruh kening Nevan tertutupi oleh poni. Nevan sedikit merapikan rambutnya, hingga terbuatlah belahan poni dengan posisi di samping kanan. Model rambut Nevan hampir sama seperti Jeno.

Nevan memakai kaos biru dongker polos yang di balut oleh kemeja panjang kotak-kotak berwarna hitam, lengan kemejanya di tekuk beberapa hingga di bawah siku. Celana panjang hitam serta jam tangan coklat yang ia pakai membuat lelaki itu semakin keren saja.

'Astagfirullah.' Nazma menggeleng pelan, ia tidak bisa menyangkal ketampanan Nevan.

"Siap-siap." Nevan menatap Nazma yang sedaritadi hanya duduk di pinggiran kasur.

"Buat?" Nazma tampak bingung.

"Kita pergi belanja, beli gamis buat lo." Nevan rasa ini adalah waktu yang tepat untuk belanja.

"Nggak perlu Nevan." Nazma berusaha menolak secara halus. "Gamis Kak Aylin udah cukup kok, aku nggak butuh gamis baru."

"Gue nggak butuh pendapat lo, gue nyuruh dan lo cuma perlu nurut." Nevan menatap datar Nazma. "Siap-siap."

Nazma masih enggan berdiri, semakin Nevan mengeluarkan banyak uang untuknya maka Nazma akan semakin merasa tidak enak. Tinggal di rumah Nevan, dan menjadi anggota keluarga Nevan saja itu merupakan hal yang besar.

"Aku nggak mau ngrepotin kamu, di kasih makan aja itu udah lebih dari cukup buat aku."

"Lo istri gue, tanggung jawab gue. Apapun yang lo butuhin, gue bakal berusaha penuhin." Nevan terlihat sungguh-sungguh.

"Aku masih belum tahu apa alasan aku tinggal di sini." Nazma terdiam sejenak. "Aku juga nggak tahu alasan kamu tiba-tiba pengen nikahin aku."

"Lo nggak perlu mikirin itu, lo nggak perlu tahu alasan gue pengen nikahin lo." Suara Nevan terdengar dingin.

"Kenapa? Ada sesuatu yang kamu sembunyiin?" Nazma memberanikan diri untuk bertanya.

Nevan berjalan dua langkah dan menghadap Nazma, posisinya tidak dekat namun Nevan bisa melihat jelas wajah Nazma.

"Bukannya lo yang nyembunyiin banyak hal dari gue?" Pertanyaan Nevan berhasil membuat Nazma bungkam.

Tangan Nazma menggengam satu sama lain, gadis itu sedang gugup. Hal itu tentu saja tidak lepas dari penglihatan Nevan.

"Kalau misal ada pilihan milih Alip atau gue, lo milih siapa?" Tatapan Nevan terlihat begitu menuntut.

"Alif temen aku ... kamu suami aku. Aku pilih Allah, Allah lebih tahu siapa yang harus aku pilih."

Nevan menatap datar Nazma, tapi detik berikutnya lelaki itu tersenyum membuat deretan giginya kini terlihat. Walaupun aura galak sangat mendominasi wajah tampannya, namun Nevan tetap manis saat tersenyum.

"Udah pinter jawab ya lo." Nevan masih mempertahankan senyumnya.

Melihat Nevan yang tersenyum, entah kenapa membuat Nazma tidak bisa menahan rasa bahagianya.

***

Arthan duduk di meja belajar yang ada di kamarnya, fokusnya hanya tertuju pada soal matematika yang harus diselesaikan olehnya. Belakangan ini Arthan sangat pendiam, tidak seperti biasanya yang selalu bertengkar dengan Nevan.

"Heh! Ssssth sssthhh!" Nevan berdiri di ambang pintu.

Arthan samasekali tidak peduli, bocah itu masih fokus belajar.

Nevan berjalan menghampiri Arthan, begitupun juga Nazma yang berada di belakang Nevan.

"Arthan lagi belajar ya?" Nazma memperhatikan buku latihan soal milik Arthan.

"Iya." Hanya itu balasan Arthan.

"Gue mau keluar sama Nanaz, lo mau ikut?" tawar Nevan. "Entar gue beliin jajan."

Arthan hanya menggeleng membuat Nevan berdecak pelan, ini sudah kesekian kalinya Arthan bersikap diam dan acuh. Nevan merasa tidak di anggap, perasaannya juga tidak tenang saat Arthan mengacuhkannya.

"Lo marah sama gue?" Nevan sedikit membungkuk untuk melihat wajah Arthan.

"Nggak," ucap Arthan.

"Terus kenapa lo kelihatan beda?" Nevan sangat merasakan perubahan itu.

"Katanya nggak boleh belisik." Arthan enggan menatap Nevan.

Nevan terdiam, sementara Arthan turun dari kursi. Anak laki-laki itu mengambil salah satu buku cerita dan berjalan menuju kasur, Arthan terlihat seperti sedang menghindar dari Nevan. Anak itu lebih memilih untuk diam daripada berterus terang.

"Kakak, Althan mau sendili." Arthan menatap ke arah Nazma.

Arthan berpura-pura membaca buku, Nazma yang mengerti pun langsung mengajak Nevan keluar dari kamar Arthan. Setelah pintu kamar tertutup, raut wajah Arthan tampak sedih. Entah apa yang di pikirkan anak itu.

•••

"Punya abang cowok itu seru tahu, ada yang merhatiin, ada yang ngelindungin,  Abang aku sayang banget sama aku."

Arthan diam-diam mendengarkan ucapan temannya, ia juga memiliki seorang abang. Namun kenyataannya, ia dan abangnya selalu bertingkah seperti tom and jarry.

"Aku juga punya foto aku sama abang aku, kemaren kita jalan-jalan bareng."

Arthan mendekat dan ikut melihat foto itu, di foto itu teman Arthan dan abangnya terlihat begitu dekat. Wajah mereka bersebelahan dan pipi mereka menempel.

•••

'Althan nggak pelnah foto sedeket itu sama Abang, lagian Abang lebih suka sama Ale.' Arthan ingin seperti teman-temannya.

***

Nevan dan Nazma sudah berada di mall, tadi setelah di izin pada Ajwa kedua orang itu langsung pergi dan Nevan memutuskan untuk pergi ke mall. Nevan sengaja memilih tempat itu, karena tujuannya yang lain adalah mengajak Nazma jalan-jalan.

"Besar ya." Seumur hidup, baru kali Nazma menginjakkan kaki di mall.

"Iya lah, kalau kecil itu got bukan mall." Bukan Nevan jika mulutnya tidak ceplas-ceplos.

"Kita ngapain ke mall? padahal kita bisa beli pakaian di toko biasa."

Nevan memasang wajah malas. "Di sini lebih banyak pilihannya, kalau di lihat-lihat lo kayaknya nggak pernah pergi ke mall."

"Aku baru pertama kali ke sini, ternyata mall itu besar, ada banyak orang, toko nya juga banyak." Nazma terlihat begitu bersemangat.

Nevan tertegun. 'Kasihan amat.'

"Gue bakal sering-sering ajak lo ke sini." Nevan merangkul Nazma agar gadis itu lebih merapat kerahnya.

Nazma diam-diam tersenyum di balik cadarnya, kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan dari Danu perlahan telah ia dapatkan dari Nevan. Sesekali Nazma menatap wajah Nevan diam-diam, ia tidak pernah menyangka jika mereka akan jalan berdua seperti ini.

Jauh di tempat Nazma seseorang sedang mengikuti Nazma dan Nevan, lebih tepatnya pria itu lebih fokus memata-matai Nazma.

'Lo cuma boleh jadi milik gue.' Pria itu menyeringai.

Bersambung...

1
Sakirin
seru lo kak
Atik R@hma
Tak kira udah end,Alhmdulillah masih😘🤩💪
rhani bhelLo💕
yah di culik dah si nazma
ini pasti akal"n si aji
gimana sih si nevan udah tau si nazma lagi d ancem" pake d tinggal"
lanjuuuuut thoooor
Sumiati Ngurawan
mampir thor
Elis Juhaelis
mau lanjutannya
Neng Sum
lanjut kak semangat yang banyak update nya
Neng Sum
lanjut kak semangat
Neng Sum
lanjut kk semangatt
Neng Sum
lanjut kak author yg banyak update nyah semangatt
Neng Sum
lanjut kak outhor semangat yang banyak up date nya 💪💪😄
Neng Sum
di tunggu update ya outhor semangat😄💪💪
nuraeinieni
aq mampir thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
wah kejam kali wak
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
maksudnya? kan masih sklh thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
hah bukan nya anak sklh belum boleh nikah ya?
Neng Sum
lanjutt kak😄😄
Zaldin Agt
kapan di update?
putri baqis aina
Keren banget thor, semangat terus ya!
hoba
Gemesin banget! 😍
Aono Morimiya
Saya merasa seperti berada di dalam cerita, mengalami segalanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!