NovelToon NovelToon
DOSEN PILIHAN OMA

DOSEN PILIHAN OMA

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:923.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: UQies

Calon suaminya direbut oleh sang kakak kandung. Ayahnya berselingkuh hingga menyebabkan ibunya lumpuh. Kejadian menyakitkan itu membuat Zara tidak lagi percaya pada cinta. Semua pria adalah brengsek di mata gadis itu.

Zara bertekad tidak ingin menjalin hubungan dengan pria mana pun, tetapi sang oma malah meminta gadis itu untuk menikah dengan dosen killernya di kampus.

Awalnya, Zara berpikir cinta tak akan hadir dalam rumah tangga tersebut. Ia seakan membuat pembatas antara dirinya dan sang suami yang mencintainya, bahkan sejak ia remaja. Namun, ketika Alif pergi jauh, barulah Zara sadar bahwa dia tidak sanggup hidup tanpa cinta pria itu.

Akan tetapi, cinta yang baru mekar tersebut kembali dihempas oleh bayang-bayang ketakutan. Ya, ketakutan akan sebuah pengkhianatan ketika sang kakak kembali hadir di tengah rumah tangganya.

Di antara cinta dan trauma, kesetiaan dan perselingkuhan, Zara berjuang untuk bahagia. Bisakah ia menemui akhir cerita seperti harapannya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UQies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE #29

Suasana kampus masih belum begitu ramai. Hanya ada beberapa mahasiswa yang terlihat di sana. Seorang gadis dengan rambut sebahu berjalan memasuki kampus pagi itu. Niatnya kali ini adalah mengumpulkan laporan karena memang sudah membuat janji dengan sang dosen. Ya, dosen yang sudah beberapa hari ini selalu ia hubungi, bukan hanya karena urusan antara mahasiswa dan dosen, tetapi juga urusan lain.

"Pak, saya mau mengumpulkan laporan KKP saya," ujar gadis itu ketika kebetulan bertemu dengan sang dosen di halaman parkir kampus.

"Fina, seharusnya kemarin adalah waktu pengumpulan laporan terakhir," balas dosen itu.

Gadis itu hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu berkata, "Ya, maaf, Pak. Kemarin saya sakit," jawab gadis itu beralasan.

Naufal hanya membuang napas kasar, lalu menaiki motor besarnya sambil memakai helm. "Kamu kumpul laporannya di Pak Alif saja, saya buru-buru," kata pria itu, lalu hendak menjalankan motornya. Namun, gadis teresebut dengan cepat menahannya.

"Maaf, Pak Naufal. Mengenai yang kemarin ...."

Fina tak berani melanjutkan perkataannya karena malu.

"Anggap saja kemarin tak terjadi apa-apa. Maaf, saya sudah memiliki wanita yang saya cintai, jadi saya tidak bisa melanjutkan perjodohan itu," ucap Naufal seolah paham mengenai arah pembicaraan gadis di hadapannya.

"Siapa, Pak? Kak Zara?" tanyanya menebak dan hal itu berhasil membuat Naufal bungkam. Fina tersenyum hambar. Ia tahu, diamnya Naufal adalah sebuah jawaban "iya" darinya.

"Pak, bukankah Kak Zara sudah memiliki kekasih? Dia sendiri yang bilang. Maaf, aku tidak sengaja mendengarnya waktu hari penutupan KKP di Desa Uluhati," ujar Fina lagi mencoba menyadarkan pria itu.

"Aku tidak percaya. Aku sendiri tahu bagaimana takutnya Zara menjalani sebuah hubungan dengan pria lagi. Aku yakin, dia menolakku karena masih trauma. Setelah kembali nanti, aku akan kembali mengejarnya," sanggah pria itu. "Aku pergi dulu," lanjutnya, lalu segera melajukan motor tanpa menunggu jawaban dari Fina.

"Kalau memang masih ingin mengejarnya, kenapa dia begitu keras pada Kak Zara akhir-akhir ini?" tanya Fina pada dirinya sendiri.

.

.

.

"Kak Zara? Mau periksa laporan juga?" tanya Fina memasuki ruangan Alif yang mereka tempatI saat ini.

Mendengar pertanyaan itu, sebuah ide langsung muncul dalam kepala Zara. "Ah, iya, benar. Aku juga mau memeriksa laporanku," balasnya sambil meletakkan laporannya di atas meja sang suami yang saat ini sudah duduk di kursinya.

Fina tersenyum tipis, lalu berkata bahwa dia diminta untuk mengumpulkan laporan ke Alif oleh Naufal. Sebenarnya, gadis itu mengira hanya dia satu-satunya mahasiswi yang belum mengumpulkan laporan. Namun, setelah melihat keberadaan Zara, hatinya sedikit tenang.

Usai mengumpulkan laporannya, baik Zara maupun Fina langsung keluar dari ruangan dosen. Keduanya berjalan bersama menuruni tangga hingga tiba di lantai satu, di sana mereka pun berpisah karena memiliki urusan masing-masing.

Sebenarnya Zara sangat lelah dan mengantuk saat ini, ingin rasanya ia langsung pulang. Namun, hari ini, akan ada pengumuman mengenai pembagian pembimbing untuk pembuatan skripsi sehingga pada akhirnya ia memutuskan untuk mencari sarapan lebih dulu.

Jasmine, ayo sarapan bersama!

Zara tak mampu menyembunyikan senyum di wajahnya usai membaca pesan dari Alif yang seolah tahu keinginannya saat ini.

Maaf, Pak. Tidak boleh mahasiswa dan dosen sarapan b**ersama**.

Begitulah bunyi pesan yang Zara kirimkan kepada Alif sebagai balasan.

Itu hanya aturan jika berada di dalam kampus. Ayo cari makan di luar! Tunggu aku di tempat biasa kamu turun dari mobil.

Usai membaca pesan Alif, Zara langsung bergegas pergi. Langkahnya begitu cepat, entah karena lapar atau karena ingin kembali bertemu dengan sang suami. Senyuman di wajahnya cukup untuk menjelaskan semuanya.

Beberapa saat menunggu, mobil Alif benar-benar tiba di samping Zara. Karena begitu bersemangat, ia tak lagi memerhatikan keadaan sekitar ketika memasuki mobil sang suami.

"Kamu mau makan apa?" tanya Alif tersenyum tipis ke arahnya.

"Nasi kuning, Pak, tapi nasi kuning yang jualnya jauh dari sini," jawab Zara.

"Kenapa begitu?" tanya Alif dengan dahi berkerut.

"Ya, biar tak ada orang yang mengenali kita," jawab Zara sambil menatap ke arah jendela.

"Tak ingin dikenali orang, atau mau lama-lama dengan saya?" Alif memicingkan mata menatap sang istri yang kini tampak salah tingkah.

"Ya, tentu saja karena ...." Suara perut Zara tiba-tiba terdengar begitu merdu di antara mereka, membuat Alif langsung menahan senyum.

"Sayangnya, jawaban perut kamu malah ingin mencari makan di tempat terdekat agar bisa segera diisi," ucap Alif, lalu menjalankan mobilnya sambil tertawa pelan. Sementara Zara kini hanya bisa menyembunyikan wajahnya karena sangat malu.

.

Beberapa saat kemudian, Zara dan Alif kembali ke kampus secara terpisah sebagaimana biasa. Namun, sebelum keluar dari mobil, Alif menahan tangan Zara sejenak.

"Ada apa, Pak?" tanya Zara.

Wajah Alif tampak sedikit gugup, perlahan ia mendekati Zara, lalu memberikan sebuah kecupan di dahi wanita itu. "Hati-hati jalannya," ucapnya singkat sambil tersenyum.

Untuk sesaat, Zara terdiam bagai patung karena debaran jantung yang tiba-tiba terasa cepat. "Ba-baik, Pak," ucapnya pelan, lalu segera keluar dari mobil.

Zara berjalan cepat menuju gerbang kampus. Ia dan sang suami berpisah di sana agar tak ada yang melihat. Kali ini suasana kampus mulai ramai. Para mahasiswa mulai berdatangan, begitu pun dengan para dosen.

Zara berjalan menyusuri koridor dengan perut kenyang dan hati senang. Bagaimana tidak, ia baru saja mendapat perlakuan manis dari sang suami yang dulu ia sebut SBK alias si bujang killer.

Akan tetapi, senyuman wanita itu perlahan memudar ketika menyadari beberapa orang kini menatap aneh padanya. Zara mencoba mengabaikan apa yang ia rasa janggal kali ini, mungkin itu hanya perasaannya saja, begitu pikirnya.

Semakin lama Zara berjalan, semakin banyak pula yang menatapnya, bahkan saling berbisik seolah sedang membicarakan dirinya saat ini. Namun, rasa tidak nyaman itu seketika berganti terkejut kala Akira dan Ilona datang mengagetkan wanita itu. Tak hanya itu, ia pun langsung dibawa oleh kedua sahabatnya ke belakang kampus tanpa penjelasan apa pun.

"Aku tidak menyangka, Zar."

"Benar, kenapa kamu tidak cerita ke kami tentang itu?"

Akira dan Ilona menatap Zara dari dekat sambil memicingkan mata, membuat Zara yang tidak mengerti apa-apa semakin bingung.

"Apa maksud kalian?" tanya Zara.

Akira menatap Ilona sejenak, lalu memberikan kode agar Ilona mengeluarkan ponselnya dan membuka sebuah foto, lalu memperlihatkannya kepada Zara.

"Lihat ini!" ujar Ilona dengan wajah serius.

Zara langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan karena sangat kaget melihat foto itu. Ya, foto di mana ia dan Alif sedang berpelukan di ruangannya pagi tadi.

.

.

.

#bersambung#

1
puriru
terimakasih author ditunggu cerita lainnyaa❤️❤️❤️
puriru
toooor,,, sukak bangeet ceritanyaa.....
UQies (IG: bulqies_uqies): Alhamdulillah, terima kasih, Kak🥰
total 1 replies
Angel Santos
Luar biasa karyamu kak
UQies (IG: bulqies_uqies): Alhamdulillah, terima kasih kak 🥰
total 1 replies
Ina Karlina
terus berkarya ya author dan tetap semangat 👍👍🥰
Ina Karlina
ah ter nyata mereka berdua sama2 saling mencintai 😁
Ina Karlina
terima dengan bahagia tentu nya🌹🥰
Ina Karlina
sepertinya yang di calonkan dengan iba itu pk Yusuf
Ina Karlina
kalau jodoh takkan ke mana
Ina Karlina
ahir nya hadir juga calon Alif junior..tapi sayang suami nya jauh.. bagaimana kalau ngidam nanti
Ina Karlina
hadeh si oelakir mulai ber aksi rupanya .dasar emang ya ga tau diri tuh s lita 🤦🤦🤦
Ina Karlina
air mata buaya udah biarkan saja biar tau rasa atas segala sikap sombong nya itu 😡
Ina Karlina
ooh ternyata s Fina mata mata nya s lita.
Ina Karlina
ya udah tinggal keluar aja ya pak Alif jadi dosen juga karena zarra ini
Ina Karlina
memaaf lantai tidak untuk mengajak tinggal bersama ..cukup bersikap biasa saja itu lebih baik..
Ina Karlina
wah dasar perempuan ular.. jangan mau zarra..enak aja bisa bisa nanti s Alip di rebut juga sama dia karena tau suami mu sgt kaya😡
Ina Karlina
lah pa kades ganggu orang yang lagi mojok ...
Ina Karlina
ha ha ha malu pasti tuh zarra
Ina Karlina
seperti nya Zara salah faham deh yang menyelamatkan dia bukan Naufal tapi alif
Ina Karlina
dapat bonus he he😁😁😁
Ina Karlina
treng treng pas ketemu ternyata dia s SBK 😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!