Nisa Juliana, gadis berusia 19 tahun terpaksa dinikahkan oleh ayahnya untuk membayar hutang. Tapi sayangnya gadis cantik itu harus menjadi istri dari kakek tua yg usianya sudah 75 tahun.
Pria sepuh yang harusnya menjadi kakeknya justru malah menjadi suaminya. Mau tak mau Nisa pun harus menerimanya. Bagaimanakah Nisa mampu bertahan demi keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.22 Sekali Dayung 2 pulau Terlampaui
Nisa dan nyonya Mariam sudah sepakat untuk membereskan masalah ini bersama. Karena Nisa pun terlibat dengan kasus pencemaran nama baik. Dimana Nisa dituduh pelakor karena video yang dipotong setengah-setengah.
Sementara Mariam sudah menjelaskan kesalahpahaman dirinya dan meminta maaf pada Nisa dengan tulus. Mariam juga sedang menyelidiki kasus perselingkuhan suaminya.
Mariam yang mendengarkan saran dari Nisa, menyewa detektif perselingkuhan. Mulai dari rekening suaminya, sampai kemana saja suaminya pergi baik dalam maupun luar negeri sedang diselidiki dengan teliti.
Kini suami Mariam pun sedang serba salah, jika membantu Mariana maka tamat sudah riwayatnya tapi jika tidak membantunya maka Mariana akan menyebarkan video mesum mereka.
Dan Mariana kini sudah berada di kantor polisi. Mariana pun ditahan dan diintrogasi selama beberapa jam. Meski sudah jelas, Mariana tetap membantah tuduhannya. Hingga Sinta hadir bersama pengacaranya.
"Ibu.." ucap Mariana menangis.
"Kau baik-baik saja?? Mereka memperlakukanmu dengan baik kan??" tanya Sinta.
"Aku tak baik-baik aja, aku mau pulang." ucap Mariana.
"Iya, sebentar lagi kita pulang." ucap Sinta.
Kemudian, pengacara pun menjelaskan situasi Mariana. Dimana Mariana harus mengakui perbuatannya dan meminta maaf agar diringankan hukumannya atau bahkan mungkin dibebaskan karena Nisa memiliki hubungan kekeluargaan dengannya.
"Tidak bisa ..!! Mau taruh dimana wajahku ini??" ucap Mariana kesal.
"Jika tidak bisa, anda bisa tetap berada disini dan menunggu putusan hukumannya nona."
"Apa?? Apa kau tak bisa bekerja dengan benar??" tanya Mariana.
"Saya bekerja sesuai hukum yang berlaku, jika anda mau mendengarkan kita bisa melanjutkannya.. Jika tidak saya permisi." ucap pengacara tersebut.
"Sayang.. Dengarkan ibu nak.. Kita tak punya pilihan lain, kepolisian dan juga nyonya Mariam sebagai pelapor sudah punya bukti kuat. " ucap Sinta.
"Dan kepolisian sudah mengetahui alamat ip serta ponsel anda yang mengunggah video tersebut. Sepertinya anda yang tak hati-hati dalam bertindak." ucap si pengacara kesal.
"Kau..!" ucap Marian kesal.
"Sudah, kamu harus menurut, mengakui dan meminta maaf.. Nisa masih keluarga kita ibu akan membujuknya untuk mencabut perkara ini." ucap Sinta.
"Ibu yakin Nisa bisa melakukannya??" tanya Mariana.
"Serahkan saja pada ibu." ucap Mariam.
Sementara itu, sepulang kuliah Nisa dihadang oleh beberapa orang. Dan memintanya untuk ikut dengannya.
"Kalian siapa?? Jika tidak menjawan aku akan teriak.." ancam Nisa.
"Tuan Bima ingin berbicara dengan anda." ucap salah satu dari mereka.
"Maaf aku tak kenal dengan tuan kalian." ucap Nisa.
"Anda harus ikut, atau kami paksa.." ucap mereka memaksa.
"Tidak, lepaskan aku.. Tolong...!" ucap Nisa tapi mulutnya langsung ditutup dan Nisa pun pingsan.
Mereka membekap mulut Nisa dengan sapu tangan yang sudah diberi obat tidur. Lalu Nisa tersadar sudah berada di suatu tempat yang asing.
"Dimana ini??" tanya Nisa.
"Kau sudah sadar rupanya nona Nisa." ucap seorang pria.
"Siapa kau..?" tanya Nisa langsung waspada.
"Wah, kau harus tenang dulu, mari kita bicara.." ucapnya.
"Baiklah." ucap Nisa mendengarkan karena takut diperlakukan kasar lagi.
"Namaku Bima, aku adalah suami dari Mariam. Dan sekaligus kekasih dari Mariana. Dia adikmu kan?" tanyanya.
"Oh jadi anda suami nyonya Mariam, dan Mariana adik tiriku." ucap Nisa.
"Iya, kurasa kau paham situasimu ini. Kau tak bisa berbuat banyak jika ingin bebas." ucap Bima.
"Aku paham, kau ingin aku membebaskan Mariana dan memaafkannya kan?" balas Nisa.
"Kau cukup pintar dan juga cantik." ucap Bima.
"Apa yang kudapatkan jika membebaskan Mariana?" tanya Nisa.
"Kau mau apa?? Uang, perhiasan, atau barang-barang mahal??" tanyanya.
"Uang saja cukup." ucap Nisa.
"Baiklah.. apakah 300 juta cukup??" tanya Bima.
"Ya.. Cukup.. Aku butuh pena dan secarik kertas." ucap Nisa.
Lalu Nisa pun menuliskannya nomor rekeningnya dan tak berapa lama uang pun masuk ke rekeningnya. Dan Nisa sudah melihat bukti masuknya uang lewat ponselnya.
"Oke sudah masuk." ucap Nisa.
"Baiklah, sekarang juga hubungi kantor polisi dan cabut laporannya." ucap Bima.
"Baiklah." ucap Nisa menurut.
"Hmm.. Tidak, aku akan melakukannya jika sudah sampai rumah. Mana kutahu habis ini aku dibunuh??" balas Nisa.
"Baiklah, baiklah.." ucap Bima.
Nisa pun dilepaskan dan langsung pulang ke rumahnya. Begitu sampai rumah, Nisa menghubungi Mariam dengan ponsel cadangan miliknya. Dirinya pun memberikan bukti transfer agar Nisa membebaskan Mariana. Dengan beberapa siasat, Mariam harus diam dan membiarkan Nisa membebaskan Mariana.
Tak lama setelahnya Nisa membebaskan Mariana dan mencabut laporannya. Mariana pun dibebaskan begitu saja. Tentu dirinya dan ibunya bahagia setelah dibebaskan. Tapi semuanya belum usai.
Sehari setelah dibebaskan, Mariam mulai bergerak setelah semua bukti perselingkuhan suaminya terungkap. Dan Meriam melaporkan suaminya serta Mariana sebagai pasangan selingkuh. Serta suaminya, Bima dilaporkan atas tindakan penculikan Nisa dan memaksa Nisa membebaskan Mariana yang merupakan selingkuhan Bima.
Mariana dan Bima pun ditangkap pihak berwajib. Keduanya menjalani proses di kantor polisi. Dan lagi Mariana harus kembali ke kantor polisi. Hal ini membuat Sinta semakin kesal pada Nisa.
Bima pun menyewa pengacara mahal untuk membebaskannya dan juga Mariana. Tapi nampaknya itu tak mudah karena Mariam dan Nisa bersatu melawannya. Dan Nisa dibantu oleh perusahaan F yang cukup kuat.
"Kalian..!" ucap Bima.
"Kakak.. Kenapa kakak tega sekali padaku.?" ucap Mariana sedih.
"Kau saja tega menuduhku pelakor dan mempermalukanku di media sosial." jawab Nisa.
"Padahal aku sudah membayarmu..!" ucap Bima.
"Bingo, kau akhirnya mengakui kesalahanmu sendiri." ucap Mariam tersenyum.
"Sayang, aku dijebak.. Wanita ini wanita ular.." ucap Bima.
"Benar, kakakku ini bahkan rela menikahi kakek tua demi harta.." ucap Mariana.
"Bukankah itu keinginan ibumu? Dan kalian bisa hidup begini berkat pengorbananku bukan?" balas Nisa sinis.
"Wah, ternyata kalian sangat serasi ya. Sama-sama sampah.." ucap Mariam.
"Mariam, aku akan segera bebas.. Dan kita bercerai." ucap Bima.
"Tanpa menunggu kau bebas pun kita tetap bercerai. Semua buktinya sudah cukup kuat." ucap Mariam.
"Ck.. Kau benar-benar mengecewakanku." ucap Bima.
"Yah, sebelum berkata sebaiknya kau bercermin. Kaulah yang mengecewakanku. Jadi mari bertemu di persidangan dan jalani hidupmu yang romantis nan indah bersama kekasihmu disini." ucap Mariam.
"Semoga berhasil Mariana.." balas Nisa tersenyum.
"Awas kau ya.. J**lang..!!" teriak Mariana.
Nisa pun tersenyum bersama Mariam keluar dari kantor polisi.
"Nisa, terimakasih atas bantuanmu kita bisa menyelamatkan diri bersama." ucap Mariam.
"Tentu nyonya, sesama wanita harus saling membantu." ucap Nisa.
"Maaf, tapi apa benar apa yang dikatakan oleh adikmu tadi soal pernikahanmu??" tanya Mariam.
"Itu benar, aku seperti dijual oleh keluargaku demi hutang. Tapi aku bisa bebas karena suamiku meninggal tak lama setelah pernikahan kami." ucap Nisa.
"Oh, ternyata nasibmu lebih buruk dariku. Tapi aku senang melihatmu melawan dengan berani." ucap Mariam.
"Benar, aku harus melawan agar tidak lagi ditindas." ucap Nisa.
...----------------...
