NovelToon NovelToon
Antara Cinta Dan Perjuangan

Antara Cinta Dan Perjuangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Terlarang / Cinta Murni
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Raira Megumi

Ahmad Hanafi, seorang laki-laki cerdas dan tangguh yang ikut serta dalam perjuangan memerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan negeri asing yang telah menjajah bangsanya lebih dari 300 tahun.
Saat mengabdikan seluruh jiwa dan raganya demi bangsa yang dicintainya, ia dibenturkan pada cinta yang lain. Cinta lain yang ia miliki untuk seorang gadis cantik yang sulit ia gapai.
Rosanne Wilemina Van Dijk adalah nama gadis yang telah memporak-porandakan keyakinan Ahmad Hanafi akan cintanya pada bangsa dan negaranya.
Cintanya pada dua hal yang berbeda memberikan kebimbangan luar biasa pada diri seorang Hanafi.
Pada akhirnya, cinta siapa yang akan dipilih Hanafi? Cintanya pada bangsa Indonesia? atau pada Rosanne? atau ada wanita lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raira Megumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Perjodohan

Rosanne memang ada dihadapannya, tetapi tidak dengan jiwanya. Marco merasa setiap kali ia berbicara, tidak sekalipun Rosanne menanggapinya langsung. Seringkali ia harus bertanya lebih dari satu kali agar mendapatkan jawaban Rosanne.

Dengan sengaja, Marco memberikan banyak pertanyaan pada Rosanne, tetapi tidak ada satu pun yang mendapatkan jawaban. Marco harus menggoyangkan lengan Rosanne terlebih dahula untuk mendapatkan perhatian dari Rosanne.

Rosanne mencicipi penganan yang tersaji di atas meja. Rasa manis dari scone, kue kesukaannya tidak mampu mengusir rasa gelisah yang menyergap jantungnya setelah melihat Hanafi bersama dengan seorang perempuan cantik. Perempuan pribumi yang sangat cantik dengan rambut hitam panjang bergelung membingkai wajah berbentuk oval menambah kesempurnaan dari kecantikannya. Ada sehelai kain yang menutupi sebagian rambut panjangnya yang digelung rapi.

Jantung Rosanne semakin berdegup kencang tatkala melihat senyum Hanafi saat berbicara dengan gadis cantik itu. Hati Rosanne bertanya-tanya, siapakah gadis cantik yang bersama dengan Hanafi. Siapakah gadis yang mampu membuat Hanafi tersenyum dengan begitu mudah?

Senyuman Hanafi adalah peristiwa langka yang jarang Rosanne saksikan. Selama berinteraksi dengan Hanafi, hanya beberapa kali saja pria itu tersenyum padanya. Sekarang, ia melihat laki-laki pujaannya dengan mudah tersenyum kepada gadis lain. Apakah Rosannne cemburu? Ya, dia sangat cemburu. Ingin rasanya Rosanne menjambak dan memukuli gadis cantik itu, tetapi ia tidak akan mungkin melakukan perbuatan buruk tersebut karena bisa dipastikan Hanafi akan membencinya.

“Anne!” panggil Marco.

Rosanne yang sedang fokus menatap sepasang muda mudi yang asyik berbicara di depan taman kota tidak mendengar panggilan Marco. Pandangan Rosanne yang seakan terpaku pada pemandangan di luar café membuat Marco berkesimpuan bahwa Rosanne ingin berjalan-jalan ke taman kota.

“Anne! Anne!” panggil Marco berulang kali.

“Eh? Huh?” Rosanne tergagap menanggapi panggilan Marco.

Marco pun terlihat bingung melihat gelagat Rosanne yang aneh dan tidak biasa. Ada rona kesedihan dan kekecewaan tergambar di wajah cantiknya. Tidak ingin Rosanne merasa tidak nyaman, Marco mengajak Rosanne pulang.

Rosanne merasa sedikit lega karena ia-untuk sementara- bisa terbebas dari beban yang menghimpit dadanya hingga terasa sesak. Inilah rasanya cemburu, sangat tidak mengenakkan.

**************

Hari ini, Rosanne merasa sangat lelah baik fisik maupun hatinya. Sejak pagi dia sibuk berkebun ditemani beberapa pelayan wanita, di siang hari ia berdebat dengan Edward perihal perjodohannya dengan Marco, dan sekarang ia melihat sesuatu yang paling tidak ingin ia lihat.

Sebenarnya Rosanne menyadari bahwa tak seharusnya ia merasakan cemburu kepada perempuan yang dilihatnya bersama Hanafi. Ia bukan siapa-siapanya Hanafi - mungkin hanya seorang teman biasa saja. Walaupun ia menyadari kenyataannya, hatinya tetap saja merasakan sakit saat harus menyaksikan Hanafi bersama dengan perempuan lain.

Bagaimana ia mampu bertahan bila suatu saat nanti, Hanafi benar-benar bersama dengan perempuan itu dan dia bersama dengan Marco. Hanya memikirkannya saja sudah membuat kepala dan hati Rosanne berdenyut nyeri.  Bagaimana bila menjadi kenyataan? Mungkin Rosanne akan gila atau mati ketika apa yang dipikirkannya menjadi kenyataan.

Marco bersikeras mengantarkan Rosanne walaupun Rosanne menolaknya. Ia beralasan bahwa seorang gentleman harus menjaga keselamatan perempuan yang bersamanya. Marco khawatir seorang perempuan muda seperti Rosanne berjalan sendirian. Edward telah menitipkan Rosanne padanya. Tentu saja Marco khawatir Edward akan membunuhnya jika terjadi sesuatu yang buruk pada Rosanne.

Marco mengasongkan lengannya kepada Rosanne.

“Bedankt!”

Rosanne berusaha melupakan Hanafi dan perempuan itu sejenak. Ia meraih lengan Marco dan mengaitkan tangannya pada lengan Marco.

*******

Sementara itu, Hanafi melihat sosok perempuan yang bayangannya kerap mengganggu dalam setiap aktivitas dalam beberapa hari ini. Bayangan perempuan itu selalu muncul saat ia akan tidur di malam hari. Butuh beberapa saat bagi Hanafi agar tertidur dengan nyenyak. Bayangan perempuan itu tidak hanya mengganggu waktu tidur Hanafi, juga kerap hadir saat ia sedang bekerja di ladang, kandang ternak, ataupun saat itu sedang menyapu di teras rumahnya.

Sekarang, Hanafi melihatnya dengan jelas, bukan hanya bayangannya saja. Perempuan itu sedang asyik berbicara dan bercengkrama dengan sorang laki-laki. Laki-laki yang pernah ia temui beberapa hari sebelumnya. Tanpa Hanafi sadari, degup jantungnya semakin memburu. Ia pun merasakan serangan rasa sakit pada dada. Ia memegangi dada kirinya untuk memastikan jantungnya baik-baik saja.

Jantungnya memang baik-baik saja tetapi mengapa terasa sangat sakit. Hanafi mengernyit saat merasakan rasa sakit itu.

“Kenapa, Hanafi? Apakah engkau sakit? Wajahmu terlihat pucat.” Rahma melihat kemurungan dalam raut wajah Hanafi. Ia mengkhawatirkan keadaan Hanafi. Rahma sangat menyadari bahwa Hanafi pasti sangat letih dengan hidupnya. Ia tinggal sendirian dan harus mengurus semua kebutuhannya sendiri. Belum lagi Hanafi harus bekerja untuk menopang hidupnya dari pagi hingga petang. Ditambah malam harinya, ia harus bergabung bersama pemuda lain dalam organisasi kemerdekaan yang dibentuknya bersama dengan para pejuang kemerdekaan lainnya.

“Ah, aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir. Mungkin aku terlalu letih dengan aktivitasku akhir-akhir ini.”

“Bagaimana kalau kita kembali saja. Aku khawatir kau akan sakit jika kita terus berjalan.”

“Hm…”

Hanafi mengantarkan Rahma ke rumah paman mereka. Di sana para orangtua sudah menunggu kedatangan mereka.

“Bagaimana, Nak?” tanya ibu Hanafi.

“Bagaimana apanya, Bu?”

“Hubungan kau dengan Rahma. Apakah ada kemajuan?”

“Kami baru saja berkenalan, Bu.”

“Ibu hanya ingin mengetahui kesanmu terhadap Rahma.”

“Dia perempuan yang cerdas, Bu. Selain cerdas, dia juga baik dan penuh semangat. Kami berdua memiliki impian dan cita-cita yang sama untuk kemerdekaan tanah air kita.”

“Nah, bagus itu. Ibu sangat yakin kalian akan menjadi pasangan yang cocok jika menikah nanti. Kalian akan saling mendukung impian dan cita-cita masing-masing. Ibu sangat berharap kau benar-benar akan mempersunting Rahma untuk menjadi istrimu.”

“Aku tidak tahu dengan masa depan seperti apa yang akan aku jalani. Hanya saja, untuk saat ini, aku ingin berkonsentrasi pada hal yang lain.”

“Perempuan tidak bisa menunggu lama, Nak. Kalau kau tidak bergerak cepat, mungkin Rahma akan diambil oleh laki-laki lain.

“Aku menyerahkan jodohku pada Tuhan, Bu. Jika memang ia berjodoh denganku, ia akan menjadi istriku. Tidak perlu tergesa-gesa.”

Ibu Hanafi hanya bisa menghela nafas mendengar perkataan Hanafi. Ia memang tidak akan pernah memang jika berdebat dengan anak bungsunya itu.

“Ya sudah, Ibu tidak akan memaksamu. Ibu hanya ingin mengatakan bahwa Ibu sangat menyukai Rahma dan berharap ia yang akan menjadi menantu Ibu kelak.”

Hanafi hanya bisa terdiam mendengar kalimat terakhir dari ibunya. Ia tidak bisa menjanjikan apapun kepada Rahma saat di hatinya sudah bersemayam perempuan lain. Memikirkan perasaannya pada Rosanne saja sudah membuat ia merasa menjadi pengkhianat bangsa, bagaimana jika ia dan Rosanne benar-benar bersatu. Tiba-tiba rasa sakit menyerang kepalanya saat memikirkan hal itu.

*************

to be continued...

1
Nurgusnawati Nunung
Hanafi mulai berubah, jd luluh
Nurgusnawati Nunung
Hanafi orang yang tegas..
Nurgusnawati Nunung
hadir...
Anna Kusbandiana
lanjut ya, thor...👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!