NovelToon NovelToon
Tahanan Ranjang Sang Mafia

Tahanan Ranjang Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Paksa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:40.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Newbee

Dikhianati oleh ibu tiri dan saudara tirinya, Daisy yang baik hati menjadi tawanan di tempat tidur pemimpin mafia terbesar.
Benjove Haghwer, memiliki tinggi badan 190cm, dengan tubuh yang ideal dan wajah yang sempurna... Di balik penampilannya yang mempesona adalah iblis berhati dingin.
Daisy melarikan diri, Benjove terus mengejarnya.
Bagaikan kucing dan tikus, Benjove menikmati permainan ini, tapi tanpa disadari, dia sendiri jatuh cinta!
Akankah malaikat yang baik hati dan cantik ini bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 28

Sebelum pergi Ben melihat Daisy lebih dulu, pria itu memandangi Daisy yang masih terpejam dengan tenang.

Kemudian Ben menyeka dahi Daisy dan mencium bibir Daisy sebelum akhirnya ia pergi tanpa menoleh ke belakang lagi.

Mantel besar telah menggantung di bahunya sepatu mengkilat menambah kebengisannya, Ben meninggalkan Daisy yang masih dalam keadaan pingsan, berharap setelah ia kembali dari pekerjaanya, dapat melihat wajah cantik Daisy lagi yang sudah sadar.

Pria itu kemudian memakai sarung tangan hitamnya yang tebal.

Tak lupa senapan emas ia sembunyikan di balik jas dalamnya.

Ben masuk ke dalam mobil mewah dan Traver duduk di dekat sopir. Mobil pun melaju melalui jalan beraspal dimana pepohonan menjadi pagar di sisi-sisi jalan mansion.

Gerbang besar pun terbuka, mobil melewatinya dan melesat ke jalan raya.

"Tuan Ben, Carlos De Hugo adalah mafia merah yang cukup merepotkan." Kata Traver.

"Cukup pastikan bahwa Pete selamat, aku tidak suka ini menjadi sia-sia. Aku akan membereskan pria itu dengan satu kali tembakan." Kata Ben.

"Mata-mata yang ada di mansion sudah di bereskan Tuan, dia mengatakan tidak tahu menahu, katanya dia hanya harus membujuk agar Pete sendiri yang bertugas mengirim barang, dia juga berani memakai nama anda, dia bilang itu atas perintah anda."

"Pete tahu itu hanya jebakan, dia tahu akan di jadikan umpan, tapi kenapa dia tetap melakukannya." Kata Ben.

"Ya Tuan, saya juga berfikir seperti itu, Pete cerdas, tidak mungkin dia langsung percaya begitu saja, apalagi itu hanya ucapan dari pengawal biasa yang bilang jika itu adalah perintah anda."

Saat itu kapal pesiar mewah sudah terparkir gagah di dermaga, kali ini Ben akan melakukan perjalanan dengan kapal pesiar, karena tujuan mereka ada di samudra lepas.

Tak butuh waktu lama bagi kapal besar gagah dan mewah itu melesat, kini mereka telah mendekati kapal-kapal yang tengah berlabuh di samudra, mereka sedang melakukan transaksi barang.

Ben mulai menggunakan teropong kecilnya untuk memantau lalu memberikannya pada Traver.

"Apakah para pengawal sudah bergerak." Kata Ben.

"Sebagian memindai, sebagian sudah memasukkan bubuk mesiu ke dalam kapal. Para pengawal yang menyelam beberapa juga sudah mulai memasang peledak di kapal-kapal pesiar yang sudah di targetkan." Kata Traver.

"Berikan kejutan itu sekarang, di mulai dari yang paling utara." Perintah Ben.

"Baik Tuan."

Kemudian Traver terlihat menghubungi seseorang.

"Lakukan, dari bagian utara." Perintah Traver.

Tak lama kemudian.

BUUUMMMMM!!! DUUAAARRR!!!!

BUUUMMMM!!! DUUUUAAARRR!!! DUUUAAARRR!!! DUUUAARRRRR!!!

Kapal-kapal besar meledak berurutan dan saling sambung menyambung dan terbakar secara bersamaan, membuat banyak korban berjatuhan, beberapa pengawal yang sedang melakukan transaksi dan berjaga pun berusaha untuk menyelamatkan diri mereka dengan terjun ke laut.

Tak berapa lama helikopter terbang rendah di dekat kapal pesiar milik Ben.

Seorang pria tengah duduk santai, dengan pakaian ber jas mewah dan rapi.

"SEPERTI RUMORNYA, KAU MEMANG AROGAN DAN SOMBONG! AKU MEMGALAMI KERUGIAN BANYAK DENGAN SAPAAN MU INI!" Kata Pria yang ada di dalam helikopter.

Ben mengulurkan tangannya, dan kemudian seorang pengawal terburu-buru mengambil sesuatu di dalam dan kembali lagi.

Pengawal itu memberikan toa kepada Ben.

"AKU TIDAK SUKA BASA-BASI, KAU AKAN TURUN ATAU KU BUAT CAPUNGMU MELEDAK BERSAMAMU." Kata Ben.

Carlos tertawa, helikopter mewahnya di ejek sebagai capung oleh Ben.

Kemudian Helikopter pun mendarat di atas kapal pesiar milik Ben.

Seorang pria memakai jas dan mantel merah hati keluar.

Dia adalah Carlos De Hugo, pria berketurunan spanyol yang memimpin mafia merah di pasar gelap, menyelundupkan senjata dan bahan-bahan terlarang.

"Apa yang membuat mu marah padaku." Kata Carlos menyibakkan rambutnya kebelakang karena tiupan angin yang besar.

"Dimana Pete."

"Pete? Siapa dia?"

"Anak asuhku." Jawab Ben datar.

"Baiklah sepertinya ada kesalah pahaman di sini, aku haus apakah tidak ada yang ingin menyuguhkan air padaku? Aku adalah tamu." Canda Carlos.

Ben kemudian mengeluarkan pistolnya dari dalam mantel dan mengarahkan pada kepala Pete.

SREETTT!!!

Ben menatap Carlos dengan mata tajam dan serius, wajahnya gelap dan sangat marah.

"Kau tahu, aku tidak ingin bercanda, aku meninggalkan seseorang yang seharusnya ku temani hanya untuk meladenimu, kau menahan barang ku? Ambil saja, tapi serahkan anak itu padaku."

"Tunggu dulu Tuan Arogan, maksudku Tuan Ben. Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu! Kau tiba-tiba meledakkan semua kapalku dan membunuh para pengawalku yang sedang melakukan transaksi, dan sekarang menunduhku menahan barangmu serta menculik orang mu begitu?.... Hahahah kau sangat lucu."

CEKLEKK!!! DOOORRRRR!!!!'

Ben mengarahkan tembakan itu melesat di bagian kaki Carlos.

"Oooohhh My.....!!!!" Teriak Carlos.

"OOOHHH SHIITTT...!!! Carlos mengumpat berulang kali, kakinya berdarah dan ia jatuh ke lantai dek.

Kemudian pengawal Carlos menodongkan pistol mereka ke arah Ben namun Carlos mengisyaratkan agar mereka tidak melakukan itu, sedangkan traver juga tanggap menodongkan pistol di barengi pengawal-pengawal yang lain.

"Aku benar-benar sudah sangat bersabar." Kata Ben.

Dalam benak dan pikirannya, ia ingin segera mengakhiri perdebatan itu dan segera kembali untuk melihat keadaan Daisy, itu membuatnya semakin tidak sabaran.

"Baiklah...!! Baiklaah....!!! Itu bukan saya Tuan Ben. Akhir-akhir ini saya memang sangat tertarik dengan barang yang ada punya, tapi saya bersumpah itu bukan saya!!!" Kata Carlos ketakutan dengan sikap berani yang tak gentar di miliki Ben, seolah Ben tidak pernah takut apapun.

Ben melihat ke arah Traver.

Sedangkan Traver pun kembali mengecek tab nya lalu melacaknya lagi.

"Sepertinya ada yang menjual nama Carlos, seperti dia menjual nama anda Tuan Ben. Tuan Rudolf Gama masih mengejar nya."

"Apa dia orang yang sama?" Tanya Carlos mendengus-dengus karena kesakitan.

"Jika di lihat dari pola bekerja, dia adalah orang yang sama, saya terkecoh karena dia melakukan trik seperti anda, tanda-tanda jejak nya pun yang sangat mirip dengan Anda Tuan Carlos. Namun sebelum kejadian ini, dia juga beberapa kali menggunakan nama Tuan Ben untuk menahan dan merampok barang-barang dari mafia lain. Kami selalu harus berurusan dengan mereka." Kata Traver.

Ben menjentikkan ibu jarinya memanggil para pengawalnya yang ahli di bidang medis.

"Angkat dia ke atas kursi dan ambil pelurunya." Kata Ben.

Kemudian Ben mengambil sebotol whiskey dan beberapa obat penenang, lalu ia berikan pada Carlos.

"Terimakasih." Kata Carlos.

"Untuk tembakannya?" Kata Ben.

"Bukan. Untuk ini." Kata Carlos membuka tutup botol whiskeynya dan langsung menenggak nya bersamaan obat penenang.

Para pengawal mulai melakukan anestesi dan akan mengambil peluru yang ada di kaki Carlos akibat tembakan Ben.

"Bagaimana dia dengan sangat berani menggunakan nama anda dan nama saya secara bersamaan." Kata Carlos.

Ben hanya diam saja.

"Sepertinya saya mencurigai itu adalah perbuatan organisasi - organisasi gelap, karena tidak mungkin orang itu melakukan sendirian, kami memiliki pengawal yang tangguh setiap mengirimkan barang, dan lagi, jika mereka merampas barang milik mafia kuat lainnya, organisasi mereka juga harus kuat." Kata Traver.

"Jadi, begitu... Tapi siapa Pete?" Tanya Carlos.

"Dia adalah anak buah Tuan Ben, dia masih berusia 15 Tahun, namun keberanian, bakat, dan antusias serta ketangkasannya membuat Tuan Ben menyukainya."

"Jadi apa kita akan bekerja sama untuk menangkap orang yang telah menjual nama kita?" Tanya Carlos.

Traver kemudian melihat ke arah Ben apa yang akan dia putuskan.

"Terserah saja." Kata Ben.

bersambung

1
Cintya Sari
lanjutkan 😂
Cintya Sari
huuuuuuuuft.... semangat Daisy 💪
Cintya Sari
nyimakkkkkkkk dl perjalanan membaca awal 😂
Hana Syafa Zoey
agus sedih banget
Sandra Almeida
rkrk
Sandra Almeida
ahhh
Sandra Almeida
menarik
Sandra Almeida
Awee😷
Sandra Almeida
kasian
Sandra Almeida
gemes
Sandra Almeida
ok
Sandra Almeida
bagus
nofriyatinnur _20
Luar biasa
A'angmass kefin
semoga bahagia
pororo biru
deg degan
Jaka Sirotuljannah
Kecewa
Jaka Sirotuljannah
Buruk
Yogi Ali Hamzahh
いいね
Rama Dani
semangat semoga bahagia
Ermanto 03
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!