Marvel Dirgantara harus mengalami patah hati karena wanita yang ia cintai justru menikah dengan pria lain yang kaya. Penolakan yang kejam juga menjadi pemicu ia berubah menjadi pendiam, dingin dan arogan. Apalagi jika menyangkut tentang pekerjaan.
Keluarganya tidak tega melihat Marvel yang seperti itu pun akhirnya memutuskan untuk menjodohkan Marvel dengan anak dari rekan kerja Nicholas yang bernama Melisa.
Tapi saat mereka mengadakan pertemuan keluarga, Nicholas dan yang lain justru salah paham dan mengira jika Marvel tertarik dengan adik Melisa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Pergi Ke Pesta
Waktu terus berlalu, tidak terasa hari di mana Angel dan Marvel akan menghadiri acara ulang tahun perusahaan Lux Company milik Lucky Prakasa telah tiba.
Siang itu sepulang dari sekolah, Angel terlihat tidak semangat. Dia melempar tasnya begitu saja dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Hah, nanti malam harus datang ke pesta perusahaan. Aku malas sekali," gumam Angel.
Cklek
Angel menoleh saat mendengar suara pintu terbuka. Dia menegakkan tubuhnya dan bertanya dengan heran karena tiba-tiba Marvel masuk dan melempar jasnya ke sofa begitu saja. "Kenapa kau kemari?"
"Kak Flora bilang akan datang dengan mommy. Mereka ingin membantumu bersiap untuk acara nanti malam, itu sebabnya aku kemari. Aku tidak ingin mereka tahu kalau selama ini kita tidur terpisah. Jadi untuk sementara aku akan di sini sampai mereka pergi," terang Marvel.
Angel berdecak pelan. Ia lupa jika nanti mertua dan kakak iparnya akan datang. Jadi, untuk kali ini ia akan bertahan sebentar berada di samping Marvel. Ah, tidak hanya sebentar, tapi juga untuk nanti malam. Setidaknya ia harus menunjukan wajah ramah di depan para tamu dan menyiapkan mental saat berhadapan dengan rekan bisnis Marvel. Dan semoga ia tidak melakukan hal yang memalukan nantinya.
...****************...
Tepat jam 5 sore, Celine dan Flora datang diantar oleh Kevin. Mereka membawa sebuah koper yang cukup besar dan meletakkan nya di kamar Angel.
"Apa ini mom?" tanya Angel
"Peralatan make up dan beberapa gaun pesta untuk mu. Tenang saja, semua masih baru," seru Celine.
"A-apa? Semua?" pekik Angel.
"Yes!!" Celine meminta Flora untuk membuka koper tersebut dan mengeluarkan beberapa gaun yang sangat cantik. Tidak lupa kotak berisi make up juga di keluarkan yang membuat Angel menelan ludahnya kasar.
"Ayo kita mulai!!" seru Celine.
Celine dan Flora langsung meminta Angel untuk duduk di kursi meja rias. Mereka mulai merias wajah cantik Angel dengan make up tipis, sesuai dengan usia gadis itu agar tidak terlalu mencolok atau berlebihan.
Mereka berdua terlihat sangat sibuk dengan peralatan make up mereka. Bahkan terkadang terjadi perdebatan antara keduanya yang membuat Angel merasa pusing. Tidak hanya itu, Angel juga di minta untuk mencoba semua gaun yang mereka bawa satu persatu untuk melihat mana yang cocok untuknya.
Jika Angel sedang dipermak sedemikian rupa oleh mertua dan kakak iparnya, berbeda dengan Marvel yang tengah bersantai di ruang tamu dengan Kevin.
"Kau belum bersiap?" tanya Kevin
Marvel melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 6 petang, sedangkan pesta di adakan jam 7 malam.
"Nanti kak, masih ada banyak waktu untuk bersiap," sahut Marvel santai.
Kevin mengangguk pelan. Memang pria tidak seribet wanita saat bersiap. Mereka hanya perlu berpakaian rapi menggunakan Jas dan menyemprotkan sedikit parfum. Tidak lupa jam tangan sebagai pelengkap agar terlihat keren dan fashionable.
Sedangkan wanita, mereka masih harus mengaplikasikan berbagai jenis make up di wajah mereka, belum lagi menata rambut, gaun dan beberapa perhiasan. Sangat rumit.
"Ngomong-ngomong, Aku meminta semua investor untuk menarik semua modal yang di tanamkan di perusahaan wanita itu. Dan aku yakin sekarang perusahaannya mengalami kerugian besar dan mungkin akan bangkrut," ucap Kevin santai
Deg
Marvel reflek menoleh menatap kakaknya seolah meminta penjelasan.
"Ya, Keyra sudah menceritakan semuanya. Untuk itu aku meminta Alan untuk mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya di kebun binatang tempat kalian bersenang-senang," seru Kevin
"Sangat di sayangkan, kau hanya mempersulit usaha wanita itu. Tapi aku mengerti karena Keyra hanya keponakan mu. Nanti, jika kau mempunyai seorang putri dan ada yang memperlakukannya sama seperti yang Keyra alami, aku yakin kau akan melakukan seperti apa yang aku lakukan sekarang," lanjut Kevin
Marvel bisa mengerti apa yang kakaknya rasakan. Sebagai seorang ayah, melihat putri kecilnya di hina, tentu hal itu sangat menyakiti hatinya. Jadi, ia juga tidak bisa mencegah jika kakaknya ingin membalas dengan kejam siapapun yang sudah menyakiti hati Keyra.
"Tidak hanya Keyra, jika ada yang menghina Flora, aku pun akan melakukan hal yang sama."
Lagi-lagi Marvel terdiam mendengar kalimat yang baru saja kakaknya katakan. Ia berfikir jika semua itu wajar karena Kevin mencintai Flora. Tapi bagaimana dengan dirinya? Dia bahkan tidak bisa melakukan apapun saat ada orang lain yang menghina Angel.
"Ini sudah hampir waktunya, cepat kau ganti baju!! Aku yakin Angel juga sudah siap sekarang," ujar Kevin.
Marvel menganggukkan kepala dan pergi ke kamar lain untuk bersiap karena ibu dan kakak iparnya melarangnya masuk ke kamar Angel.
Dan tidak membutuhkan waktu yang lama, Marvel sudah siap dengan setelan jas berwarna hitam yang dipadukan dengan kemeja berwarna putih. Kini ia menunggu Angel di ruang tamu bersama dengan Kevin.
"Ck, lama sekali," gerutu Marvel
"Sabar Vel, sebentar lagi Flora akan membawa Angel turun," seru Kevin, bersamaan dengan suara langkah kaki yang menuruni anak tangga. "Nah, itu dia," ucap Kevin lagi.
Marvel reflek mendongak, menatap Angel yang di tuntun oleh Celine dan Flora saat menuruni anak tangga. Ia tertegun sejenak dengan mulut yang terbuka saat menatap istrinya.
"Cantik," batin Marvel. Ia merasa de Javu. Saat pernikahannya di gelar, yang mana saat itu Angel yang terlihat cantik saat menuruni anak tangga dengan gaun pengantin yang gadis itu kenakan.
Saat itu untuk pertama kalinya ia mengagumi kecantikan Angel. Namun ia terlalu gengsi untuk mengakuinya dan memilih menyembunyikannya di balik wajah datarnya.
"Bagaimana? Angel cantik, kan?" ucap Celine yang membuyarkan lamunan Marvel.
"O-oh, ekhm ... Lumayan mom," sahut Marvel.
"Apa? Lumayan?" pekik Angel.
"Iya, memang itu kenyataannya. Setidaknya gaun yang kau pakai bisa menutupi sifat kekanak-kanakan mu itu," seru Marvel
Angel mendengus kesal. Dia sudah menghabiskan waktu selama -+ 2 jam untuk bersiap dan Marvel hanya mengatakan lumayan. Tidak bisakah pria itu memujinya walaupun hanya sekali?
"Sudah jangan bertengkar. Lebih baik kalian segera berangkat, nanti terlambat," ucap Flora menengahi.
"Iya kak." Marvel berjalan terlebih dahulu meninggalkan Angel yang masih berpamitan dengan Flora dan yang lain.
"Kami berangkat dulu ya mom, kak. Terima kasih sudah membantuku bersiap," ucap Angel.
"Sama-sama sayang. Soal ucapan Marvel tadi tidak usah di masukan ke hati. Kau cantik malam ini, sayang. Dan mommy yakin, kau akan menjadi pusat perhatian di pesta nanti," seru Celine
"Mommy benar. Kau sangat cantik, Angel. Dan aku yakin, Marvel akan menyesal nantinya," timpal Flora yang membuat Angel mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud kakak?"
"Sudah tidak usah di pikirkan. Sana cepat pergi!! Jangan membuat Marvel menunggu."
"Iya kak, aku berangkat dulu." Angel menyusul Marvel yang sudah lebih dulu pergi, dan meninggalkan ibu mertua dan kedua kakak iparnya di apartemennya.
"Kau lihat tadi?" tanya Celine
"Iya mom, dan sepertinya kita berhasil," seru Flora
"Semoga dengan begini akan tumbuh cinta di hati mereka."
