NovelToon NovelToon
Glen Mahardika

Glen Mahardika

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / ketos / Playboy / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: nadia

Update Chapter sehari satu.


Glen Mahardika Murid SMA Alexsander High School yang tiba-tiba terobsesi pada seorang murid baru yang menurutnya berbeda dengan wanita lainnya.

Dia bernama Aletta Prisillia, wanita yang ternyata menyimpan segudang rahasia tentang kehidupannya. Aletta tidak sebaik yang orang lihat, dia bukan wanita lemah yang seperti di bayangan Glen selama ini. Tetapi saat Glen tau semuanya, ia malah semakin tidak mau melepaskan Aletta, Obsesisa pada Aletta semakin besar dan tidak tertolong.

__________

"My Beby," Glen merangkul pundak Aletta di hadapan semua murid di sekolah.

"My Bebby, My Beby minyak telon kali ah," Aletta melepas rangkulan Glen lalu pergi begitu saja.

"Ah......Dia semakin menggemaskan," Glen tersenyum miring seraya melangkahkan kakinya untuk mengejar Aletta.

__________

Di balik semua itu, ada kesedihan yang selalu Aletta tutupi dari orang-orang, kesedihan yang amat mendalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ibu Ketua

Polisi akhirnya telah menemukan tempat keberadaan Aletta di sekap, mereka kini sedang mengintai sebuah rumah yang mereka yakini sebagai tempat penculikan itu.

Glen yang mendengar itu tanpa basa-basi langsung masuk menerobos rumah tersebut, padahal pihak polisi sudah melarangnya masuk karena takut terjadi penyerangan mendadak dari mereka.

"Cepat ikuti dia!" Titah Komandan polisi pada yang lainnya.

"Baik," Dengan pistol di tangannya mereka langsung mengejar Glen.

Dua penjaga di depan rumah tersebut di buat babak belur oleh Glen, polisi segera memborgol kedua orang itu, Glen mendobrak pintu masuk. Di sana tidak terlihat siapapun, Glen membuka satu persatu kamar di ruangan itu.

"Tunggu!" Komandan polisi mencoba menghentikan sikap gegabah yang di lakukan Glen.

"Lepaskan!" Glen menghempaskan tangan polisi itu, ia tetap terus mencari Aletta ke setiap sudut ruangan.

Seorang wanita dari arah dapur muncul, Glen langsung menghampiri wanita itu dan memegang tangannya, "Dimana Aletta?" Tegas Glen.

Wanita itu merupakan seorang dokter yang telah merawat Aletta saat kritis kemarin, terlihat di wajah wanita itu ia sangat ketakutan dan bingung harus bicara apa.

"Cepat katakan dimana Aletta?" Bentak Glen lagi karena wanita itu malah mematung.

"Di-di lantai dua kamar paling pojok," balas wanita itu gemetar.

Glen berlari ke ruangan yang telah di sebutkan, Amar dan komandan polisi ikut mengejar Glen.

Tepat saat Glen hendak mendobrak pintu itu, seorang pria keluar dari sana. Glen menarik kerah baju pria itu dan menonjoknya, Amar ayahnya Aletta berusaha menghentikan Glen.

Sayangnya Glen tidak bisa di hentikan, komandan polisi pun tidak dapat menghentikan Glen yang terus memukuli pria itu, padahal pria itu sudah sangat babak belur, darah segar mengalir dari wajahnya.

Di dalam kamar Aletta mendengar keributan di luar pintu, ia mencoba untuk berdiri walaupun badannya masih terasa lemas.

Aletta melangkahkan kakinya perlahan-lahan sambil mencoba berpegangan ke tembok, di tengah perjalanan lututnya tampak sudah tidak dapat menahan berat tubuhnya lagi sampai membuat Aletta ambruk.

Tangan Aletta tidak sengaja menepak gelas di atas meja hingga membuat gelas itu jatuh ke lantai dan pecah. Glen yang mendengar itu seketika langsung masuk untuk mengecek keadaan di dalam.

"Aletta," Glen yang melihat Aletta terjatuh di lantai dengan pecahan gelas di dekatnya segera menghampiri Aletta dan mengecek keadaan Aletta.

"Glen," Balas Aletta, ada perasaan senang yang tidak bisa di ungkapkan dalam hati Aletta saat kembali dapat melihat Glen, bahkan ayahnya ada di sana juga tidak ia sadari.

Matanya hanya tertuju pada sosok pria itu, Aletta sampai tidak sadar menjatuhkan air matanya. Tangan kecil Aletta meraih wajah Glen dan langsung menarik Glen ke dalam pelukannya, Glen menggendong Aletta untuk segera keluar dari sana.

Ayahnya Aletta senang saat melihat Aletta baik-baik saja, sementara orang-orang di sana langsung di tahan oleh polisi dan akan segera di bawa ke kantor polisi.

Amar memberikan kunci mobilnya pada Glen, ia meminta Glen mengantarkan Aletta ke rumahnya. Sementara ia akan pergi bersama polisi ke kantor polisi untuk melanjutkan penyelidikan, saat Aletta dan Glen di mobil.

"Ini bukan jalan ke rumah gue," Ucap Aletta yang melihat jalan yang sedang Glen lalui bukan jalan menuju rumahnya.

"Kita kerumah sakit dulu."

"Ngapain?"

"Makan bakso, yah periksa lu lah. Masih nanya mau ngapain."

"Gue udah gak papah kok, jadi gue minta ke rumah aja."

"Enggak."

"Glen," Aletta membentak Glen sambil menatap ke arah Glen dengan tajam, "Gue bilang sekali lagi, gue mau pulang aja. Jadi pliss pulang yah," Pinta Aletta.

"Oke-oke."

Glen akhirnya menuruti permintaan Aletta, Glen juga sudah mengatakan pada anak-anak lain jika Aletta sudah di temukan. Jadi mereka bisa pulang dan istirahat, Glen memesankan beberapa makanan untuk mereka, itu sebagai tanda terimakasih Glen karena mereka mau memabantu Glen mencari Aletta.

Raka dan Digo tengah berada di markas utama bersama anak-anak yang lain, menikmati makanan yang telah Glen berikan. Digo bersantai di atas sebuah sofa dengan mulut yang sibuk mengunyah makanan, "Akhirnya Aletta ketemu juga, gue bisa gila ngadepin Glen kalau Aletta gak ketemu-ketemu," Gumam Digo.

"Jadi Ibu ketua kita namanya Aletta, gue jadi penasaran sama cewek yang buat ketua kita jatuh cinta," Timpa salah satu dari mereka.

"Kapan-kapan kenalin lah," Lanjut yang lainnya, ada beberapa di antara mereka yang memang tidak satu sekolah dengan Glen, makannya dari itu mereka tidak mengenal Aletta.

"Dia cantik tau, kalau gak di deketin ketua gue juga kayaknya bakalan deketin dia. Sayangnya dia galak aja, sebenernya sebelas dua belas sih sama ketua kita."

"Pantesan kalau gitu."

__________

Beberapa hari setelah kejadian itu, Aletta kembali ke sekolah namun ada yang berbeda dengan hari biasanya. Saat Aletta hendak pergi ke sekolah di luar sudah ada puluhan motor yang menunggu Aletta di depan rumahnya.

Aletta kebingungan, di dalam rumah ibu tirinya Aletta benar-benar tidak suka pada mereka jadi ia sudah memikirkan cara untuk membuat Aletta jauh dengan mereka semua, sementara Amar ayahnya Aletta sudah kembali pergi ke luar kota.

Digo menghampiri Aletta yang malah melamun di depan gerbang rumahnya, "Ayok berangkat sekolah, nanti telat loh," ucap Digo yang masih menggunakan helm full face nya.

"Apa-apaan ini?" Tanya Aletta dengan keberadaan mereka semua di sini.

"Udah, tugas lu cuman berangkat sekolah aja. Glen minta kita semua nganter lu ke sekolah, takutnya lu di culik lagi," Jelas Digo.

"Engga-"

Digo memotong ucapan Aletta.

"Udah lu masuk mobil aja," Digo membalikkan tubuh Aletta dan mendorong tubuh Aletta perlahan ke arah pintu mobil Aletta.

Aletta menghela nafas dan akhirnya ia menurut saja, ia berangkat sekolah dengan di buntuti oleh anak geng motor Glen.

Sesampainya di sekolah semua anak geng motor yang tidak sekolah di sana langsung pamit untuk pergi, "Sampai jumpa nanti bu ketua," ucap salah satu dari mereka sambil melambaikan tangan dan pergi dari sana.

Semua siswa yang melihat Aletta di perlakukan seperti itu sangat iri dan ingin sekali berada di posisi tersebut, tetapi berbeda dengan Aletta yang ternyata sedari tadi menahan malu.

"Sialan," Aletta berjalan menuju kelasnya, Glen tiba-tiba datang dan langsung merangkul Aletta.

"Pagi tuan putri," Sapa Glen.

Aletta hanya memasang wajah marah saja. Glen berdiri di hadapan Aletta membuat Aletta menghentikan langkahnya, mereka saling bertatapan beberapa detik.

"Jangan cemberut dong, nanti cepet keriput tuh muka," Ledek Glen sambil mencubit bibir Aletta.

"Gak lucu, awas gue mau ke kelas," Balas Aletta ketus.

"Senyum dulu, baru abis itu gue perbolehkan lu lewat."

"Gak mau," Aletta melangkah ke kiri untuk melewati Glen, tapi Glen mengikuti Aletta dan begitu saja seterusnya.

Aletta menghela nafas sambil tersenyum, "Udah nih senyum, jadi minggir gak!"

"Oke silahkan tuan putri," Glen akhirnya memberikan Aletta lewat, saat Aletta pergi ia terus saja mengikuti Aletta.

1
Yuyun Rohimah
up lg Thor
Yuyun Rohimah
next
Once Maredni
wah,anak yatim-piatu tidak tau berterima kasih kayak Kinan,jahat sekali kamu
Yuyun Rohimah
up Thor
Yuyun Rohimah
next
Neneng Dwi Nurhayati
jahat kinan
Yuyun Rohimah
next
susi
Hari ini Gak Update yah, besok Up dua atau tiga deh buat ganti yang hari ini.
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
double up kalau boleh
Neneng Dwi Nurhayati
hebat kak, akhirnya ayah Aleta sadar
sunshine wings
Bagus jalan ceritanya author aku suka..
Semangat ya nulisnyaaa..
💪💪💪💪💪
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
💖💖💖💖💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!