My Mysterious Husband

" Halo semuanya aku kembali" Ailyn menyapa para penghuni rumah dengan senyum ramahnya. Ia mencoba bersikap elegan setelah semua hal yang terjadi padanya belakangan ini.

" Selamat datang kembali adikku, bagaimana keadaanmu? aku ingin sekali menemuimu semalam, tapi Mina bilang kau sedang mmm.. " Asha menghentikan perkataannya, wajahnya seketika merona.

" Ahaha.. jangan dibicarakan disini, aku kan jadi malu ~" ujar gadis jelita itu terkekeh mendengar perkataan kakak nya. Ia mulai berakting dihadapan para penghuni rumah.

" Tidak sopan berbicara disini, lebih baik berbicara didalam" sahut nyonya Lamia berlalu kedalam rumah, diikuti dengan para penghuni lainnya.

°°°

" Hormat kepada sang dewa kekaisaran !"

Secara serempak para pasukan Elf yang telah tiba di istana memberi salam kepada raja mereka. Riuh tepuk tangan penduduk sekitar istana ikut memeriah kan suasana penyambutan para pasukan tersebut.

Raja pun tersenyum senang, setelah melihat banyak pasukan nya yang kembali dengan selamat. Serta mendapat berita baik perihal kemenangan mereka atas bangsa demon.

Akan tetapi, perasaan janggal mulai menyelimuti sang penguasa kerajaan Elf tersebut. Sorot matanya mengedar ke para pasukan yang jumlahnya tak sedikit itu.

" Dimana pemimpin kalian?"

Pertanyaan dari sang raja, membuat para pasukan hening seketika. Hingga kapten sementara yang memimpin pasukan tersebut mulai membuka suara.

" Mohon maaf yang mulia, kami kehilangan kapten Javier Rainer dalam peperangan !"

Seketika para warga sekitar menjadi gaduh atas pernyataan kapten sementara tersebut. Mereka mengira pemimpin pasukan tertinggi memang sedang tidak ingin disambut. Karena pada peperangan sebelumnya pun begitu. Mereka sudah terbiasa dengan ketidak hadiran Kapten tampan nan kharismatik itu dalam acara penyambutan seperti ini.

" SEMUA HARAP TENANG !"

Suara sang Raja terdengar menggelegar hingga keseluruh area istana, membuat para penduduk beserta prajurit yang hadir menutup telinga mereka dengan serempak.

" Kau, ikut dengan ku !"

Raja menunjuk salah satu perwakilan dari pasukan Elf untuk mengikutinya. Sementara pasukan lain beserta para penduduk dipersilahkan menikmati acara penyambutan yang masih berlangsung dengan meriah itu.

...----------------...

Di kediaman keluarga Smith, para penghuni sedang asyik mengobrol sembari menikmati beberapa macam kudapan yang telah disiapkan sebelumnya oleh para pelayan.

Ailyn beserta kedua kakak tirinya -Arden dan Asha, tengah asyik berbincang. Tanpa mereka sadari ada dua orang diantara nya yang malah sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Nyonya Lamia tak menunjukan ekspresi yang berarti, ia malah terlihat sibuk membolak balik kan majalah. Hal itu memang sengaja dilakukannya agar tidak terlibat dalam percakapan.

Berbeda dengan Claudia yang hanya mendengar kan obrolan dari ketiga kakak beradik tersebut, sembari sesekali melirik ke arah jendela ruangan yang mengarah langsung ke halaman belakang.

Ailyn yang menyadari tingkah Claudia yang aneh itu, merasa kesal. Ia mencoba mengalihkan topik pembicaraan yang mengarah pada hubungan kakak pertamanya Arden.

" Kak, sepertinya aku ingin beberapa keponakan lagi untuk meramaikan rumah ini " Ailyn mulai membuka obrolan

" Haha.. kau ini ada-ada saja, kau kan tahu kalau kakakmu ini sangat sibuk" ujar Arden terkekeh

" Mengapa tidak kau saja yang memberikannya pada kami ~?" Asha mulai menggoda adiknya

" Hehe.. itu kan sudah pasti kak, maksudku ingin memiliki keponakan lagi, karena agak prihatin melihat kak Claudia yang terlihat kesepian, terlebih jika Hailey sibuk belajar, bukan begitu kak? " jelas Ailyn yang kini pandangannya tertuju pada Claudia yang masih terlihat mengamati jendela.

" Apa benar kau merasa kesepian sayang?"

Pertanyaan Arden membuat ibu muda tersebut terkesiap. Ia hanya mengangguk pelan sembari tersenyum pada suaminya

" Kak, ada apa dengan wajah mu? sampai merah begitu? apa kau demam?" Ailyn kembali mengalihkan topik pembicaraan.

" Wah benar, ayo sayang aku antar ke kamar" ujar Arden beranjak dari sofa.

" Tidak, tidak aku baik saja, tidak perlu" ujar Claudia menolak ajakan suaminya.

" Tidak perlu sungkan pada kami kak, sebaiknya beristirahat jika memang sedang tidak enak badan" Asha menimpali.

Akhirnya atas desakan dari kedua adik iparnya, Claudia pun beranjak dari sofa, tanpa menghiraukan uluran tangan suaminya. Ekspresi wajahnya saat ini terlihat kesal karena melihat tatapan Ailyn yang mencibir dirinya.

' Dasar wanita si*lan ! ' umpat Claudia dalam hati.

Ailyn yang melihat ekspresi kesal Claudia jadi tersenyum puas, kali ini ia sukses mengusir wanita menyebalkan itu, karena terus menerus mengamati suami nya yang tengah bermain dengan Hailey dari balik jendela ruangan tersebut.

Dirasa sudah terlalu lama berbincang, isteri dari Elf tampan itu undur diri untuk segera kembali ke kamarnya. Begitupun dengan Asha yang akan pergi ke ibukota untuk kembali ke tempat les privatnya.

Di ruangan tersebut hanya menyisakan nyonya Lamia yang masih sibuk dengan majalahnya. Bukan hanya sibuk menbaca, ia juga sibuk memikirkan rencana apa yang akan di buatnya untuk mengingkirkan rubah yang telah lama dibencinya itu.

...----------------...

Di dalam kamar nya, Ailyn mencoba memikirkan banyak hal. Salah satunya pekerjaan untuk suami tampannya itu. Ia ingin menjadikan Jave sebagai salah satu staff hotel nya. Namun hal itu akan sulit, mengingat pekerjaan pelayan itulah yang akan membuatnya tetap bertahan dirumah ini.

Ditengah ke bingungan nya memikirkan hal tersebut, ia di kejutkan dengan kedatangan suaminya yang terlihat menenteng kedua sepatu ditangan kanan dan kirinya. Seluruh pakaian yang dikenakannya basah kuyub, dengan tatanan rambut yang sudah berantakan.

" Pfft.. ada apa denganmu?" Ailyn menahan tawa

" Tercebur dikolam ikan" ujar Jave dengan raut wajah dingin

" Ahahaha..! "

Seketika tawa Ailyn pecah, gadis jelita itu tertawa sampai mengeluarkan air mata. Jave yang melihatnya pun jadi sebal. Ia segera masuk kedalam kamar mandi ruang kamar tersebut untuk membersihkan diri.

Ailyn yang melihat ekspresi sebal dari suami tampan nya itu, mencoba membujuknya karena merasa gemas.

" Ehm.. Jave buka pintunya ! aku ingin masuk !" seru Ailyn dari balik pintu kamar mandi.

" Tidak boleh !"

" Ayolah sayang, sebentar saja ~!" Ailyn mulai menggodanya.

Sraaaashhhh..!

Namun hanya ada suara air yang terdengar mengalir deras dari shower kamar mandi.

Cklak !

Tiba-tiba pintu terbuka karena sedikit dorongan dari gadis jelita tersebut yang kemudian dikuncinya kembali dengan perlahan. Dari dalam kamar mandi, tampak Jave yang tengah berdiri membelakanginya.

Elf tampan itu terlihat sibuk melepaskan satu persatu kancing kemejanya. Ia juga melepaskan celana nya tanpa menyadari kehadiran Ailyn yang sangat fokus memandangi lekuk tubuh atletis nya.

" Umm.. so sexy ~

Mendengar suara yang sudah tak asing lagi di telinganya, seketika Jave menoleh. Elf tampan tersebut terlihat menutupi area bagian bawah nya dengan wajah yang merah padam karena malu.

" Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jave menahan malu

" Tentu saja karna kau lupa mengunci pintunya~" goda Ailyn mulai melangkah maju mendekati suami tampannya itu.

" Jangan macam-macam" ujar Jave memundurkan langkahnya hingga terpojok tepat di bawah shower yang sedari tadi menyala, dan secara otomatis mengguyur tubuhnya.

Hal itu membuat Ailyn semakin mendekatkan dirinya. Dan kini mereka sudah berada dibawah shower yang sama.