NovelToon NovelToon
KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Karir / Romansa
Popularitas:762
Nilai: 5
Nama Author: Jyoti_Pratibha

Bercerita tentang seorang pemuda yang ditinggal menikah oleh wanita pujaannya dengan sahabatnya sendiri. Lebih tepatnya wanita yang disukainya itu pasangan sahabatnya sendiri. Ia menyukai wanita itu karena ada hal istimewa yang ada di dalam wanita itu.

Berbagai cara, dia lakukan untuk melupakan wanita itu. Namun hasilnya nihil, dia sudah berusaha untuk melupakannya. Dan itu sulit baginya. Wanita itu terlalu membekas di hatinya.

Hingga akhirnya ia bertemu wanita lain yang membuatnya jatuh cinta. Wanita sederhana dan senyum manisnya, yang membuatnya jatuh cinta. Berbagai cara dia lakukan untuk menyatukan cintanya pada wanita itu. Namun lagi-lagi ada halangan besar yang menghalangi perbedaan mereka.

Lalu apa yang akan dilakukan pemuda itu? Apakah pemuda itu tetap melanjutkan pilihan hatinya?
Atau dia akan menyerah dan merelakan wanita itu bersama dengan yang lain?
Ingin tahu lebih lanjut ceritanya, jangan lupa untuk membaca kisah selengkapnya....

Happy reading....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jyoti_Pratibha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Sesuai dengan kesepakatan Derandra dan Atlas, mereka bertemu di tempat yang biasa mereka gunakan untuk berkumpul.

Tempat yang sering mereka kunjungi ketika masa SMA untuk bolos. Mereka bukanlah orang yang akan taat aturan layaknya murid baik lain, mereka masih bisa dikatakan hampir baik karena sikap mereka yang tidak pentah melawan orang yang lebih tua.

Kecuali orang itu mencari gara-gara pada mereka terlebih dahulu.

Tempat ini seperti ada magnet yang tidak bisa dihilangkan dari mereka bertiga. Mungkin bisa dibilang hanya mereka saja yang masih sering mengunjungi tempat ini daripada temannya yang lain.

Bisa dibilang ini adalah markas bagi teman-teman SMA-nya dulu ketika sedang malas sekolah.

Dan tidak ada yang mengetahui tempat ini kecuali mereka.

Derandra berkeliling tempat ini sembari menunggu temannya. Sembari mengenang kelaukan ya dulu ketika SMA.

Dan juga kelakuannya yang sering gonta-ganti pasangan.

Mengingat itu semua membuat dirinya tertawa sendiri. Derandra sangat sadar bahwa kelakuannya dulu sangatlah buruk dan tidak bertanggung jawab pada perasaan wanita yang menaruh hati padanya.

“Kenapa kau?”tanya seseorang yang melihat Derandra tertawa sendiri.

Derandra menolehkan kepalanya untuk melihat seseorang itu. “Mengapa kau disini?”tanya balik Derandra.

“Disuruh Atlas kesini gak tahu kenapa”jawab orang itu dengan mengendikkan bahunya.

Orang yang dimaksud adalah Rejandra temannya yang satu lagi. Sepupu yang merangkap menjadi teman itulah sebutannya.

Derandra mendudukkan tubuhnya di samping Rejandra sembari menatap atap tempat ini.

Mereka tidak berbicara sama sekali, dari mereka juga tidak ingin membicarakan sesuatu.

Hingga keheningan mereka terpecah karena mendengar suara langkah seseorang yang tergesa-gesa.

Mereka melihat orang yang ditunggu datang, dengan keringat bercucuran di tubuhnya.

“Si paling tepat waktu akhirnya datang juga”sindir Derandra pada orang yang mengajaknya bertemu tepat waktu.

Tentu yang disindir oleh Derandra tidak mendengarnya, karena dirinya saat ini sedang fokus minum.

Tubuhnya benar-benar butuh cairan untuk mendinginkannya. Dirinya baru saja berlari dari parkiran menuju ke tempat ini untuk menghindari orang yang mengejarnya.

“Ada apa denganmu. Mengapa tubuhmu penuh dengan keringat?”tanya Rejandra pada Atlas.

Atlas yang masih mengatur napasnya tentu tidak langsung menjawabnya. Ia masih mengatur napasnya karena terlalu lelah berlari.

“Aku baru saja dikejar oleh Mak lampir”jawab Atlas dengan tersengal.

“Apa?”

“Maksudnya?”

Tanya Derandra dan Rejandra secara berbarengan.

“Tadi ketika aku sedang memarkirkan mobil, ternyata ada yang mengikuti ku sampai kesini. Dan orang yang mengikuti ku itu adalah salah satu mantanku yang seminggu lalu baru saja ku putuskan. Dia tidak ingin putus denganku dan bersikukuh mengajak balikan”jelas Atlas.

“Lalu kau menerimanya?”

“Jelas tidaklah, bagaimana mungkin aku menerima wanita yang sudah menjadi mantanku. Itu tidak enak.”

“Dasar laki-laki brengsek.”

“Hey teman, kita sama-sama laki-laki brengsek jadi tidak perlu mengumpati satu sama lain.”

Derandra mendelik mendengarnya, ia mengakui bahwa dirinya juga sama seperti Atlas.

Tapi saat ini dirinya sudah tobat, alias berhenti dari sifat brengseknya, karena ia ingin fokus mencari pasangan yang baik untuk masa depannya.

“Jadi Atlas apa yang membuatmu mengajak kita berkumpul disini?”tanya Rejandra.

“Sebenarnya aku mengajak kalian berkumpul yang tidak lain dan tidak bukan adalah membahas sesuatu tentang pembangunan di desa. Tepatnya di desa yang tempat restoran Andra berdiri.”

“Setahuku desa itu tidak membolehkan wilayahnya untuk dibuat tempat usaha. Apa mungkin aku salah dengar?”sahut Rejandra.

“Tidak juga, sebagian tempat memang dibolehkan seperti tempat restoran Andra berdiri. Namun aku baru saja meminta teman kita ini berdiskusi dengan warga sekitar tentang pembukaan usaha disana.”

Atlas melirik ke arah Derandra yang sedang minum. Dia yang mengusulkan tenang pembukaan wisata di desa tersebut.

“Ada apa?”tanya Derandra pada kedua temannya.

“Jadi Andra bagaimana diskusimu dengan warga sekitar tentang pembukaan usaha disana?”tanya Atlas.

“Oh itu, sebentar”ucap Derandra. Dia menghabiskan minuman yang dipesannya tadi dengan sekali tegak.

“Tentang pembukaan usaha itu, warga desa semuanya setuju dengan usulanku. Tapi ya itu tentang perbaikan jembatan, mereka bilang kalau bisa didahulukan dahulu karena jembatan itu jalan utama untuk penghubung dengan desa lain. Lalu tentang usaha yang akan kita dirikan di tempat itu, mereka akan mendiskusikan beberapa tempat yang diperbolehkan. Karena untuk menjaga alam tetap terjaga, jadinya mereka tidak memperbolehkan semuanya dikunjungi nantinya oleh wisatawan. Namun ada kendala yang akan jadi tantangannya.”

“Apa tantangannya?”

“Organisasi masyarakat serta kepala desa yang rakus. Itu tantangannya.”

“Apa warga sekitar tidak melawan mereka? Apalagi dengan kepala desanya yang rakus?”

“Kalau disuruh melawan, warga desa setempat tidak mempunyai power. Karena kepala desa rakus itu benar-benar membuat kerajaan yang ada disana agar tidak bisa dijatuhkan oleh warga desa.”

“Kalau sudah seperti ini, sulit untuk menjangkaunya.”

Hal yang sulit dilakukan mereka ketika akan membuka usaha adalah organisasi masyarakat yang tidak berguna.

Organisasi ini bisa dibilang sampah masyarakat yang tidak berguna sama sekali.

Mereka hanya menggunakan tameng melindungi warga setempat, namun nyatanya sebaliknya.

Ucapan manis diawal memang mengesankan, tapi ketika sudah terlalu lama maka akan pahit.

Hal inilah yang membuat negara ini sulit untuk maju. Terkadang hal sepele seperti membuang sampah pada tempatnya menjadi polemik yang sulit untuk diajarkan pada masyarakat.

Banyak para pebisnis di negara ini yang ingin membuka lapangan pekerjaan di banyak tempat. Namun ada saja halangan yang menghalangi pebisnis untuk membuka lapangan pekerjaan itu.

Seperti organisasi masyarakat yang merugikan pebisnis, serta tidak ada kontribusi dari pemerintah yang memberantas hal itu.

“Lalu apa yang akan kamu lakukan? Tidak mungkin jika kita mendirikan tempat itu tapi dari kepala desanya tidak mengizinkan.”

“Sebenarnya aku punya cara untuk memberantas mereka, tentu hal ini harus ada dari kontribusi warga desa setempat. Dan mungkin agak lebih kejam dalam melakukan hal ini nantinya.”

“Lalu apakah kau sudah menyampaikan hal itu pada warga sekitar?”

“Sudah dan mereka setuju, warga desa juga udah muak dengan kelakukan mereka. Namun dari warga desa tidak ada yang menindaklanjuti hal ini karena tidak ada power yang kuat dalam melawannya.”

“Baguslah jika warga desa setuju dengan pendapatmu. Hal seperti ini sangat langka untuk mendapat persetujuan dari pihak setempat.”

Rejandra mengiyakan ucapan Atlas, hal ini sangat langka bagi seorang pebisnis seperti mereka.

Terkadang banyak hal yang sulit untuk dilakukan di negara ini dalam melakukan bisnis.

“Oke permasalahan ini sudah selesai, jadi kegiatan kalian akhir-akhir ini bagaimana?”tanya Atlas.

“Jadi kau memanggilku karena hal ini saja?!”tanya Rejandra dengan nada tidak senang. Rejandra bukanlah hal yang akan mengurusi bisnis temannya.

“Sebenarnya aku memanggil kalian karena ingin menceritakan sesuatu.”

“Apa?”

“Aku sedang menyukai seseorang.”

Derandra dan Rejandra yang mendengar pernyataan Atlas menyemburkan tawanya dengan keras. Temannya yang satu ini sangatlah lucu jika sedang berkhayal.

“Astaga Atlas, kamu membuat perutku sakit saja. Kalau sedang berkhayal jangan terlalu tinggi kawan, nanti kalau jatuh sakit”ejek Derandra sembari memegangi perutnya.

“Aku tidak sedang bercanda, aku benar-benar menyukai seseorang. Seseorang itu bisa dibilang baru bertemu denganku namun sudah membuat hatiku bergetar. Tapi ada satu yang tidak bisa kulakukan untuk berdekatan dengannya.”

“Apa?”tanya Rejandra.

“Tembok kita terlalu tebal untuk ditembus”ucap Atlas dengan nada putus asa.

Ucapan Atlas seperti keputusasaan yang tidak pernah dilihat bagi Derandra dan Rejandra.

Mereka juga tidak memberikan komentar apapun karena tidak tahu harus memberi solusi seperti apa.

“Jika seperti itu, aku tidak bisa memberikan solusi untukmu Atlas”ujar Rejandra.

“Lalu bagaimana hubunganmu dengan kekasihmu Reja? Apakah sudah mendapat restu dari keluarga besar?”tanya Derandra pada sepupunya.

Rejandra menggelengkan kepalanya, saat ini dirinya juga sedang memperjuangkan restu dari nenek kakeknya. Mereka seakan tidak merestui apa yang sudah menjadi pilihannya.

ΠΠ

Permasalah yang dialami kedua temannya memang sangatlah pelik.

Rejandra yang sedang berjuang untuk mendapat restu dari kakek neneknya, lalu Atlas yang ingin berubah menjadi pria baik karena sudah menemukan orang yang cocok hanya saja masih terhalang tembok tinggi untuk bersatu.

Sementara dirinya masih berusaha move on dari wanita yang menyadarkannya dari kebrengsekan.

Masalah hidup yang dialami dirinya dan kedua temannya memang permasalahan yang akan terjadi setiap saat.

Mungkin bisa dibilang masalah yang dialami mereka bertiga adalah karma dari kelakukan mereka dulu yang sering bergonta-ganti pasangan.

Dulu ketika mereka masih remaja, mereka bertiga sering bergonta-ganti pasangan untuk bermain-main. Terutama Atlas dan Derandra, bergonta-ganti pasangan adalah kebiasaan mereka setiap 2 minggu sekali. Sementara Rejandra, pria itu bukanlah orang yang suka itu sering bergonta-ganti pasangan.

Namun mantan pria itu juga banyak, setiap organisasi yang diikutinya selalu ada mantan yang pernah menjadi kekasihnya dulu. Dan ketika berganti organisasi, dia juga akan ganti pasangan.

Rejandra berubah menjadi baik karena menemukan wanita yang tepat untuk menjadi pasangannya.

Wanita yang merubah pandangannya tentang hubungan percintaan.

Kisah cinta Rejandra bisa dikatakan sangatlah rumit bagi Derandra. Restu dari kakek neneknya yang tidak pernah terucap, dan juga sebagian keluarga besar Rejandra dari pihak ibunya masih memandang strata dalam menilai seseorang.

Hal yang paling dibenci Rejandra ketika berkumpul dengan keluarga besarnya dari pihak ayahnya.

Selalu membahas tentang status sosial dalam menilai seseorang. Dan itulah yang mempengaruhi kedua kakek neneknya dari pihak ibunya untuk mendapat restu dalam hubungannya.

“Permasalahan setiap orang memang menyebalkan ketika di dengar.”

Setiap kali Derandra mendengar curhatan dari teman-temannya dia merasa bahwa apa yang dialami teman-temannya pasti sangat menyebalkan.

Contoh saja asistennya yang setiap gajian selalu digerogoti oleh saudara-saudaranya untuk meminta setengah gajinya.

Dari cerita Yukti saudaranya meminta uang karena untuk memenuhi hidup mereka serta gaya hidup.

Sering kali Derandra menegur asistennya itu untuk bersikap keras pada saudaranya yang terus menggerogotinya.

Namun yang yang namanya kasihan tak bisa lepas begitu saja untuk orang baik seperti asistennya.

Derandra memang bukanlah orang baik seperti asistennya, namun dia selalu menekankan pada dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh bergantung dengan orang lain. Dan tidak mengambil hak orang lain.

Sesampainya di tempat tujuan, Derandra langsung masuk ke dalam tempat itu. Mengamati setiap sudut tempat itu dan berbagai aktivitas yang dilakukan orang-orangnya.

Keringat yang bercucuran meskipun ada AC yang membuat dingin tempat ini, dan wajah lelah yang tak lepas dari pegawai yang bekerja di tempat ini. Itu semua tak lepas dari pandangan Derandra.

Derandra mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat untuk mencari orang yang dicarinya.

Hari ini ia akan mengajak Veronica berjalan-jalan di kota ini. Beruntungnya dia tidak jadi lembur, karena pekerjaan yang dilakukan nya sudah ia bereskan.

“Itu dia”ungkapnya karena sudah menemukan orang yang dicarinya.

“Veron!”panggil Derandra pada orang yang dicarinya.

Veronica yang merasa namanya dipanggil pun menolehkan kepalanya. Ia melihat pria yang dikenalnya berada di cafe, tempatnya bekerja dengan setelan pakaian formal.

Veronica mendekati tempat Derandra berdiri. Beruntungnya pekerjaannya sudah selesai, jadi ia mempunyai waktu banyak untuk leha-leha. Dirinya tadi hanya membantu temannya yang membersihkan meja.

“Kamu disini? Lagi-lagi kamu telat karena tempatnya sudah tutup.”

“Sebenarnya aku kesini bukan karena ingin makan. Tapi karena ingin bertemu denganmu.”

“Benarkah?! Memangnya ada apa? Apa makanan yang kubuat kemarin membuatmu sakit perut?”

Derandra yang mendengar pertanyaan polos Veronica tertawa lebar. Ia tak menyangka bahwa wanita di depannya akan mengajukan pertanyaan tentang hal ini.

“Bukan Veron! Astaga kamu lucu sekali! Aku kesini karena ingin mengajakmu berjalan-jalan. Apa perkerjaanmu sudah selesai?”

“Ah ternyata aku berburuk sangka pada masakanku sendiri, maafkan aku. Pekerjaanku memang sudah selesai sedari tadi, aku hanya sedang membantu temanku untuk membersihkan cafe.”

“Lalu apa kamu bisa berjalan-jalan denganku malam ini?”

“Tentu tapi tunggu aku mengambil barang ku terlebih dahulu, kamu tunggu saja di parkiran.”

Veronica berlari meninggalkan Derandra sendirian di depan kasir. Wanita itu bergegas mengambil barang-barangnya yang ada di loker, sementara Derandra meninggalkan tempatnya berdiri dan menuju tempat parkir.

Derandra menunggu di tempat parkir, sembari menunggu dia memberitahu orang rumah bahwa dirinya akan pulang malam karena ingin berkumpul dengan temannya.

Kata-kata terakhir tadi sepeti alasan yang diberikan banyak orang untuk memberitahu keluarga tentang alasan akan pulang malam.

Itu adalah hal biasa yang dilakukan orang-orang pada orangtua yang sangat ketat dalam menjaga anaknya.

“Ayo”ajak Veronica yang sudah selesai dengan urusannya.

Derandra pun menaiki motor yang dibawanya disusul dengan Veronica yang ikut naik ke motornya.

Malam ini ia mengajak Veronica berjalan-jalan menggunakan motor kesayangannya sejak masa remajanya dulu.

Motor butut kesayangannya, juga motor butut kesayangan yang menjadi kisah cintanya dengan para mantannya dulu.

Mereka melihat-lihat sekeliling dengan wajah bahagia satu sama lain, tak canggung melemparkan candaan dengan berbagai objek yang terlihat di depan mata.

Setelah lama berkeliling Derandra memberhentikan motornya pada tukang bakso yang menjadi langganannya ketika SMA dulu.

Dia memesan dua mangkuk untuk dirinya dan juga wanita yang ada di belakang joknya. Setelah selesai dia kembali mendekati Veronica dan duduk di samping wanita itu.

Berbincang-bincang sedikit tentang kejadian yang dialami Veronica beberapa hari setelah kembali ke kota dan Derandra sebagai pendengar.

Ia merasakan kenyamanan ketika bersama Veronica, sebelum-sebelumnya ia tak pernah mengalami hal ini pada wanita yang sering diajaknya berkeliling.

Wanita yang dikencaninya dulu selalu tidak akan mau berada di tempat seperti ini.

Pinggir jalan, penuh kendaraan yang lewat, serta polusi yang membuat sakit mata dan paru-paru.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!