NovelToon NovelToon
Tuan Autis

Tuan Autis

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: anas seanor

Kejadian ini bermula saat Riza Adiatama (25) yang seorang penyandang Autisme kabur dari kurungan jeruji besi di kediamanya, Dia sudah bosan dengan orang orang terdekatnya yang malah memperlakukan dia secara tidak manusiawi.

Di tengah pelariannya dia bertemu dengan sesosok gadis cantik bernama Velisha Widadari, Dara jelita yang berusia 22 tahun itu berprofesi sebagai penjual makanan cepat saji di sebuah stand pinggir jalan, demi menghidupi keluarga dan membiayai kuliahnya,

Pertemuan itu menjadi awal kedekatan natural mereka yang tanpa memperdulikan latar belakang masing masing.

# Hanya Tulisan Sederhana 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anas seanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TA 22

Velisha, memulai kembali aktivitas seperti sebelumnya lagi setelah satu minggu ini mereka berada di rumah sakit.

"Kak Riza, Aku pergi berbelanja dulu ya, persediaan bahan tinggal sedikit lagi, juga sebagianya ada yang sudah tak layak," ucap Velisha

"Apa perlu ku antar?, atau biar aku saja yang pergi" ucap Riza.

"Tidak, kakak tidak akan tau tempat tempat untuk membelinya, jadi kakak tunggu di sini saja ya, sekalian habiskan stok sisa yang masih bagus, sayang kan," ucap Velisha

"Baiklah kalau begitu" ucap Riza

"Ya sudah, aku pergi sekarang" ucap Velisha

"Iya hati hati" ucap Riza

Velisha Segera beranjak keluar dari stand, lalu naik kendaraan umum untuk bisa sampai ke pasar yang dia tuju.

Sementara Riza bertugas untuk menjagakan stand, selama Velisha tidak ada.

Seperginya Velisha, tiba tiba dua buah kendaraan roda empat menepi tepat di depan stand Yang hanya di jaga oleh Riza saja sekarang.

Riza yang melihatnya juga sedikit terkejut karena kedatangan tamu tak di undang yang mobilnya nampak tidak asing.

Dan benar saja, itu adalah Zidan dan beberapa sobatnya yang langsung turun dari mobil,

Dan dia langsung menghampiri Riza yang berjaga di stand.

"Mana Velisha?" tanya Zidan, dengan nada yang tak ramah.

"Apa urusanmu?, kalau kau mau memesan sesuatu, kau bisa memesanya padaku" ucap Riza acuh tak acuh.

"Bearani nya kau, katakan di mana dia, atau aku akan menghancurkan tempat ini" ucap Zidan mengancam, karena dia memang sengaja ingin mencari pelampiasan atas pertengkarannya dengan Velisha.

"Dia pergi ke pasar barusan" ucap Riza

"Kau pasti bohong kan, bawa dia keluar" ucap Zidan pada kawanannya.

Riza tentunya mencium bau bau hal yang tidak beres di sana, jadi diam diam dia mengambil ponsel dan menghubungi para pengawalnya yang berada tidak jauh dari lokasi, dia memasukan ponselnya yang dalam keadaan terhubung itu ke sakunya lagi tanpa bicara.

Riza langsung di tarik keluar oleh anak buah Zidan dari pintu stand, dan dia tidak berusaha berontak karena posisi stand hanyalah kotak 2x2 yang sempit untuk melawan, dia takut akan membuatnya berantakan kalau dia melawan di dalam.

Riza di seret dan pegangi oleh kawanan Zidan yang berjumlah lima orang untuk menghadap padanya.

"Kau sudah dapatakan jawabnya kan, untuk apa aku berbohong?" ucap Riza yang di pegangi bahunya oleh dua orang.

"Sebenarnya aku tau Velisha pergi, tapi hari ini aku sedang ingin memukuli orang, dan kupikir kau lah orang yang tepat untuk ku pukuli" ucap Zidan.

"Apa perlu semua orang ini membantumu memukuliku, aku hanya satu orang saja, kenapa tidak kau sendirian saja melakukanya, by one, Gentel, atau memang kau tidak punya cukup nyali untuk memukuliku sendirian?" ucap Riza masih tenang meski bantuan belum nampak.

"Kau meremehkan ku, hah?, lepaskan dia, biar kuhajar dia sendiri" ucap Zidan yamg berperawakan padat berisi,

Sementara perawakan Riza tidak terlalu padat namun dia sedikit lebih tinggi dari Zidan.

Kedua kawanan Zidan segera melepaskan Riza dengan sedikit mendorongnya kasar ke arah Zidan.

"Jangan salahkan aku, ini kau yang memintanya" Zidan langsung melayangkan sebuah pukulan mengarah tepat ke wajah Riza.

Namun naluri Riza yang merasa terancam ternyata bisa mengelak dengan sedikit merunduk,

Dan pukulan Zidan hanya mengenai angin dan mebuatnya terhuyung ke arah teman temannya, yang langsung mereka tangkap, karena Zidan hampir terjatuh.

"Kurang ajar, lepaskan aku, beraninya dia mempermainkanku hah?, akan kubuat kau benar benar menyesal" ucap Zidan langsung melayangkan lagi pukulan ke arah Riza, namun kali ini Riza beranjak mundur untuk menghindari Zidan.

Dan Kembali pukulan Zidan hanya mengenai angin, tapi dia kembali menyerang Riza lagi dengan membabi buta, ,

Riza hanya terus menghindarinya sebisanya, karena gerakanya juga cukup cekatan dalam hal bergerak, dan itu membuat Zidan sedikit kesulitan untuk memukul Riza.

Namun sepandai pandainya Riza mengelak, ada juga pukulan Zidan yang berhasil mengenai wajahnya. 'Buuukk' "Argghh" lirih Riza

Sementara Zidan nampak cukup kelelahan dan sedikit melambatkan gerakan memukulnya.

Riza segera mengbil kesempatan untuk mebela diri, dia langsung menendang perut Zidan sampai dia terhuyung kebelakang

"Argghh" lirih Zidan

"Kurang ajar, kenapa kalian diam saja, cepat tangkap dia, dia benar benar sudah berani menendangku" pekik Zidan dengan napas yang terengah engah.

Kawanan Zidan pun segera bergerak ke arah Riza,

Sementara Riza langsung memilih mundur dan berlari di ke jalanan untuk menghindari kejaran anak buah Zidan,

"Sial, di mana para pengawal itu berada?, apa mereka tidak mengerti kode dariku" gumam Riza,

Riza berlari sampai dua mobil Van Hitam tiba tiba menepi dan nyaris menabrak beberapa orang yang mengejar Riza itu,, kalau saja mereka tidak loncat ke trotoar pasti mereka sudah tertabrak.

"Woy turun lu Bang**t" triak kawan Zidan yang marah karena nyaris tertabrak.

Dan pintu pintu dari dua buah Van itupun terbuka dan keluar pria pria berpakaian hitam yang lebih tegap daripada kawanan Zidan.

"Gawat kitab pergi, pergi," triak salah seorang anak buah Zidan melihat mereka berjumlah lebih banyak, dan berbadan kekar.

Tapi mereka tidak bisa kabur begitu saja, dan dengan mudah jadi bualn bulanan para pengawal Riza

"Maaf Tuan, kami terlambat, anda berdarah, apa kita langsung kedokter?" ucap salah satu pengawal yang melihat darah di sudut bibir Riza.

"Darimana saja kalian?, kenapa lambat sekali" ucap Riza.

"Maaf, kami baru saja mengisi bahan bakar tuan" ucap penjaga itu dengan menundukan pandangan.

"Ya sudah, tidak papa" ucap Riza.

"Tapi Anda..."

"Tidak papa, hanya luka kecil, aku pernah terluka lebih parah dari ini" ucap Riza sambil beranjak pergi untuk melihat kawanan Zidan yang sudah di lumpuhkan,

"Kita apakan mereka tuan?" tanya salah seoarang pengawal yang memegangi anak buah Zidan yang tidak sadarkan diri akibat di pukuli.

"Buang saja mereka ketempat sampah, apa pemimpin mereka kabur?" tanya Riza yang tidak melihat keberadaan Zidan, juga mobilnya pun sudah tidak terlihat lagi.

"Sepertinya begitu tuan, maafkan kami, kami hanya fokus ke lima orang ini saja."

"Lain kali kalian harus datang lebih awal " ucap Riza segera melenggang kembali dan masuk ke dalam stand ,

Dua pengawal juga mengikuti Riza ke stand.

"Mau apa kalian kesini, mau makaroni lagi?" tanya Riza.

"Tidak tuan, kami hanya khawatir dengan luka anda" ucap pengawal itu,

"Itu karena kalian sangat lambat, sudahlah, belikan aku plester saja, Velisha akan segera kembali, kalian kembali saja ke posisi kalian" ucap Riza.

"Maaf, maafkan kami tuan, baiklah" ucap kepala pengawalnya itu merasa sangat bersalah, karena bagaimana pun Riza adalah mandat dari bos besar mereka.

.

Tidak lama, Velisha juga segera kembali dari berbelanja.

"Kak Riza, tolong bawakan kotak kardus yang masih di luar" ucap Velisha.

"Baiklah" ucap Riza yang seoalah tidak ada yang terjadi sebelumnya.

"Tungu tungu, kamu kenapa di plester?" Velisha yang jeli melihat keanehan di sudut bibir Riza,

"Tidak papa, hanya jerawat" ucap Riza.

"Tidak tidak, aku tidak pernah melihat jerwat di wajahmu, sini lihat" ucap Velisha menangkup dagu dan mencoba melepas plesternya

"Tidak papa tidak perlu" ucap Riza menolak dengan menepis halus tangan Velisha.

"Diam, aku hanya ingin melihatnya" ucap Velisha langsung menarik kasar plesternya

"Auwwhh" lirih Riza sedikit tertahan.

"Tuh kan bukan!, Ya ampun, ini lebam gini kamu bilang jerawat!, katakan!, kenapa kamu bisa begini?, apa kamu berantem dengan seseorang selama aku pergi?" tanya Velisha yang memiliki naluri yang kuat terhadap Riza.

"Tidak, di luar tadi ada sekelompok preman yang tawuran, aku kena salah sasaran tadi" ucap Riza.

"Ya tuhan, sebentar, aku akan obati dulu, ada ada saja" ucap Velisha.

Riza tidak berkata jujur karena dia sangat menghargai perasaan Velisha, walau bagaimana pun, dia tidak ingin memperkeruh hubungan Velisha atau menjadi penyebab hancurnya hubungan Velisha dan Zidan.

Walaupun sebenarnya dia sangat menginginkan hal itu terjadi.

"Duduk dulu di bawah, akan kubersihkan lukanya" ucap Velisha.

Riza menurut dengan duduk di lantai stand, dan Velisha juga segera berjongkok di depannya untuk membilas lukanya dengan kapas dan Alkohol.

"ini jarang sekali terjadi, selama di sini aku tidak pernah melihat orang tawuran" ucap Velisha

"Ssshh, awwwh" Riza yang merasa sedikit perih saat alkohol menyentuh lukanya.

"Tahan sedikit" ucap Velisha yang sangat telaten merawat luka meskipun itu luka yang sangat kecil.

Sementara Riza malah salah fokus ke wajah Velisha yang cukup dekat denganya, yang mungkin bisa saja dia menciumnya kalau dia mau, harum nafasnya juga sedikit menggoda Riza untuk menghirupnya lebih dalam, dan bahkan Riza sampai bisa mendengar degup jantung Velisha karena saking dekatnya.

"Apa suara detak jantungmu selalu sekeras itu?" tanya Riza.

"Maksudmu?, oh, mungkin karena aku kaget melihatmu begini" ucap Velisha beralasan, padahal dia berdebar karena sadar wajahnya di tatap Riza dari jarak yang sangat dekat.

...~•~...

1
Lee
Lanjut up lg thor..
semangat 💪💪
Lee
wkwkk...Velisha cemburu🤭
Lee
si kepala helm? agak aneh sebutanx, knpa gk pria berhelm aja..🤭
Lee
smngat ya thor..
msih pnsaran knpa Riza gk jjur aka
Lee
Hbis di gigit vampir cantik y Riza...hihu
Lee
ampun, kmu yg rsain kok mlah nanya Riza Vel..🤦
Lee
Oiya..lupa. mohon maaf lahir batin ya thor..🙏🙏
Kulanter: Mohon maaf lahir batin juga thor. 😂
total 1 replies
Lee
God job Riza ..👏 akhirnya Velisha bsa trbebas dri Zidan..
1 vote utkmu thor..💪💪
Kulanter: Terima kasih kak lee, 😁
total 1 replies
Lee
Masih pnasaran knpa Retno brthan sma Redrick yg suka ngumpat itu..🤔
Lee
Gimana klau Zidan tau itu moge punya Riza yg udah dia gebukin..
Lee
Kocaknya Raya sma Hana yg dpecat gra² mkul org pke pntofel😂
Lee
ehem..Riza mulai nakal ya thor...🤭
Lee
Udah terima aja Velisha, aku jg sring dpet bgtu. Tpi klo makanan jgn..🤭
Lee: Bisi aya pelet kuda lumping na..🤭🤭
Kulanter: Naha tah mun makanan?,🤔
total 2 replies
Lee
wkwkk
Lee
haduh..ngakak bgt sih sma tingkah Raya, kok otor tau sih sohib cwek emg bgtu klo udah bestie bgt 😂
Kulanter: Kadang merhatiin di FTV sih, jadi dikit dikit tau lah karakter cewek, 😅
total 1 replies
Lee
Ojek cinta itu mah Velisha, kyak q jg sring dpet ojek gratis malah..🤭
Kulanter: Cia elah, jadi curhat, 😅
total 1 replies
Lee
Retno jg dpat tekanan dri Redrik, kmungkinan itu yg bkin retno gk bsa lepas bgtu saja dri Redrik
Lee
Ngeri benget kelakuan si Redrik itu ya
Lee
Apa org itu Riza? next thor..💪💪
Lee
Sayang sekali hnya dbtas di anggp kakak y Ja..😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!