NovelToon NovelToon
La Tahzan

La Tahzan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Sekuat apa pun aku bertahan, nyatanya aku tidak bisa sekuat itu," ucap Vira.

Dunia Vira seakan runtuh saat tahu jika suami yang sangat ia cintai sudah menikah siri secara diam-diam dengan sahabatnya sendiri. Faktor belum dikaruniai keturunan yang membuat Yusuf tega mengkhianati cinta Vira.

Akankah Vira bertahan dengan pernikahannya atau kah memilih menyerah dan melanjutkan hidup sesuai takdir yang sudah dituliskan oleh Allah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28 Pergulatan Batin

Setelah mengkhitbah Vira, Syafik pun harus kembali ke Jakarta karena dia harus bekerja. Selain seorang Ustadz, Syafik juga adalah seorang pengusaha namun tidak ada yang tahu akan hal itu. Syafik pun menitipkan nomor ponselnya kepada Farida untuk diberikan kepada Vira.

“Kenapa hati aku selalu tidak tenang? Ya Allah, semoga ini bukan pertanda buruk.” Vira selalu merasa was-was dan takut.

Pengalaman pertama membuat Vira merasa takut akan memulai semuanya, tapi dia harus percaya kepada Allah dan berhusnudzon kepada Allah. “Ya Allah, jika Ustadz Syafik jodoh hamba maka dekatkanlah dan lancarkan semuanya tapi jika Ustadz Syafik bukan jodohku, maka jauhkanlah dan berilah pertanda apa pun itu,” batin Vira.

Vira memang sudah menerima khitbah dari Syafik tapi entah kenapa dia merasakan pergulatan batin yang sangat hebat dalam hatinya. Bukan karena Vira tidak percaya kepada Syafik, namun Vira merasa punya kekurangan dan dia takut mengecewakan Syafik. Tapi, untuk saat ini Vira percaya kalau kuasa Allah itu ada dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.

“Vira, Mama mau ke pasar dulu, tolong kamu jaga warung sebentar!” teriak Mama Aminah.

“Iya, Ma.” Vira pun segera keluar dari kamarnya dan pergi ke depan untuk menjaga warung.

***

Satu bulan pun berlalu. Sudah satu bulan semenjak Syafik mengkhitbah Vira, tidak ada kabar sama sekali dari Syafik membuat Vira merasa cemas. Vira yang awalnya yakin kembali ragu karena Syafik sama sekali tidak memberinya kabar.

“Kok, Ustadz Syafik tidak memberi kabar sama sekali? Apa dia sudah lupa sama aku?” Vira memperhatikan ponselnya dengan tatapan sedih.

Sebenarnya Vira sama seperti wanita pada umumnya, ingin dihubungi dan diperhatikan oleh calonnya. “Belum menikah saja seperti ini, apalagi kalau sudah menikah,” kesal Vira.

Aminah mengetuk pintu kemar Vira dan masuk ke dalam kamar Vira. “Kamu kenapa sayang? Kok, wajah kamu cemberut seperti itu?” tanya Mama Aminah.

“Vira kesal sama Ustadz Syafik, sudah satu bulan tapi dia tidak pernah memberi kabar kepada Vira padahal Vira sangat mengharapkan kalau dia akan menghubungi Vira,” sahut Vira dengan raut wajah yang cemberut.

Aminah tersenyum dan mengusap kepala Vira dengan lembut. “Mungkin saja Ustadz Syafik sedang sibuk,” seru Mama Aminah.

“Sesibuk apa sih Ma, sampai-sampai tidak sempat menghubungi? Memangnya dia bekerja selama 24 jam apa, sampai tidak ada waktu untuk mengirim pesan kepada Vira.” Tanpa sadar Vira sangat mengharapkan kabar dari Syafik.

Aminah menyunggingkan senyumannya membuat Vira mengerutkan keningnya. “Mama kenapa malah senyum-senyum?” tanya Vira bingung.

“Kamu kesal sama Ustadz Syafik karena tidak menghubungi kamu, itu tandanya saat ini kamu sedang rindu ‘kan kepada Ustadz Syafik,” goda Mama Aminah dengan mencolek hidung Vira.

“Ih, apaan sih Mama.” Wajah Vira langsung bersemu merah. Vira bangkit dari duduknya dan segera mengambil tasnya.

“Kamu mau ke mana?” tanya Mama Aminah.

“Ke rumah Kyai Ahmad. Vira berangkat dulu ya, Ma. Assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam.”

Sesampainya di rumah Kyai Ahmad, seperti biasa Vira akan di tes membaca Al-Qur'an dan ternyata sekarang Vira sudah sangat pintar. “Alhamdulillah, kamu sudah mulai bagus baca Al-Qur'annya dan tanda bacanya pun sudah sangat bagus,” puji Kyai Ahmad.

“Terima kasih, Kyai.”

“Oh iya, ada pesan dari Syafik katanya kamu harus mempersiapkan mental karena bulan depan, Syafik akan datang ke sini untuk menghalalkanmu,” seru Kyai Ahmad dengan senyumannya.

“Loh, kok gak ngomong langsung sama Vira, Kyai?” keluh Vira.

Kyai Ahmad terkekeh. “Namanya juga belum mahram, jadi tidak boleh teleponan-teleponan dulu. Walaupun obrolan kalian biasa saja tapi tetap saja namanya juga sedang jatuh cinta pasti nanti ujung-ujungnya akan ada obrolan yang mengarah di luar batas karena itu, Syafik tidak menghubungi kamu langsung katanya takut khilaf,” jelas Kyai Ahmad.

“Terus kalau begitu, kenapa dia memberikan nomor teleponnya kepada saya, Kyai?” tanya Vira bingung.

“Mungkin itu hanya untuk jaga-jaga saja,” sahut Kyai Ahmad.

Vira terdiam, akhirnya Vira pun memutuskan untuk pulang. Selama dalam perjalanan pulang, Vira terlihat senyum-senyum sendiri mengingat kelakuannya yang seperti anak kecil. Wajahnya terasa sangat panas menahan malu, untung saja selama perjalanan dia tidak melihat orang satu pun.

“Ya Allah, kok bisa-bisanya aku merasa marah saat Ustadz Syafik tidak menghubungiku? Memangnya kenapa kalau dia tidak menghubungi? Dia ‘kan bukan pacar atau pun suami aku.” Vira bermonolog kepada dirinya sendiri sembari terkekeh.

Hingga tidak lama kemudian, Vira pun sampai di rumah. “Assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam. Vira, tadi ada paket untukmu dan Mama sudah simpan di kamar kamu,” seru Mama Aminah.

“Paket? Dari siapa?” Vira terlihat bingung karena dia tidak memesan apa pun.

“Dari Ustadz Syafik,” sahut Mama Aminah.

“Hah... “

Vira dengan cepat berlari masuk ke dalam kamarnya. Vira melihat sebuah kotak besar berada di atas tempat tidur. Vira pun segera membukanya dan betapa terkejutnya saat Vira melihat kalau isinya sebuah baju berwarna yang sangat bagus.

“Masya Allah, bajunya bagus sekali,” gumam Vira.

Tiba-tiba Vira terkejut merasakan ponselnya bergetar dan itu tandanya ada notif pesan yang masuk. “Baju itu kamu pakai untuk acara ijab kabul.”

Vira membelalakkan matanya, antara percaya dan tidak mendapatkan pesan dari Syafik. “Ya Allah, ini serius Ustadz Syafik mengirim pesan untukku?” Vira sangat terkejut tapi Vira juga merasa sangat bahagia.

Jantung Vira berdetak tak karuan, baru mendapat pesan dari Syafik saja rasanya sudah sangat bahagia apalagi kalau nanti sudah menjadi istrinya bisa-bisa Vira gila karena setiap hari harus melihat suaminya yang begitu sangat tampan. Tapi dibalik rasa bahagianya, masih saja ada sedikit pergulatan batin yang masih selalu menghantuinya. Melihat sikap Syafik yang dingin, apa mungkin Vira bisa bertahan dan mengimbangi sikap Syafik.

Sementara itu di sebuah rumah mewah, Syafik sedang duduk di kursi dekat jendela dan matanya melihat ke arah ponselnya. “Kok gak di balas? Apa Vira sudah menerima paket dariku?” batin Syafik.

Syafik sebenarnya ingin sekali menghubungi Vira dan mendengar suara Vira tapi Syafik ingat dengan ucapan Kyai Ahmad. Syafik juga berpikir, kalau dia menghubungi Vira, takutnya dia akan khilaf dan berkata yang tidak-tidak. Syafik terkejut saat merasakan ponselnya bergetar dan dengan cepat Syafik membukanya.

“Terima kasih Ustadz, bajunya sangat bagus dan aku juga sangat menyukainya.”

Seketika senyuman Syafik terbit di wajah tampannya, ketika mendapatkan balasan dari Vira. “Alhamdulillah kalau dia suka, walaupun aku belum pernah melihat wajahnya, tapi aku yakin kalau Vira akan terlihat cantik jika memakai gaun itu,” batin Syafik.

1
Bunda Elsha
ayolah Vira jangan kalah sama Salma,,,hempaskan pelakor
ꪶꫝNOVI HI.Ꮶ͢ᮉ᳟
lanjut donk, bikin malu aja kamu salma
Riasusi
lanjut lgi kk
Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ
pendidikan tinggi tidak menjamin kalo orang itu memang pintar. .kaya Salma kuliah di Kairo tapi zonk 🤣
Naysila mom's arga
lanjutttt kak,,,msh pengen ngumpat salma
lalah rodilah
Luar biasa
ɪsᴛʏ
knp malah pergi dan sedih dgn kata² ulet bulu, harusnya kamu lawan dan hempaskan ulet bulu, dan tunjukan kalo kamu bisa melindungi rumah tanggamu...
Bunda Elsha
gila ini mah si Salma...
kamu sama kayak AQ Vira, bisanya cuma nangis
Bunda Elsha
tenang Vira in sya Allah Syafik gk akan ke goda sama pelakor
ɪsᴛʏ
Luar biasa
Wong Buemen
jangan mlh pergi Vira dan jangan tampil kesedihan mu di depan pelakor mlh dia bangga melihat kamu seperti itu dan kemungkinan besar mlh memberi peluang buat pelakor menjelekan kamu dan memfitnah kamu,ini judulnya kaya mantan Yusuf ya berjilbab pondokan tapi jiwanya jiwa pelakor penuh ambisi
Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ
nangis aja bisa nya ...pegang pisau tujah sekalian ....lembek amat jadi perempuan....udah pernah di khianati dan di sakiti kok masih aja lemah
Aghisty Shanchy💫
Vira apa2 pergi nangis, Hadepin lah gpp kali vir pura2 kuat didepan Salma biar gak kesenengan dia
ꪶꫝNOVI HI.Ꮶ͢ᮉ᳟
jangan cengeng begitu vira di lawan tu salma,perlu di ajari nih vira
Patrick Khan
.jgn apa2 nangis lah vira..hadapi. gitu lo..aduhhh .belajar dr pengalaman vira..lawan klo perlu buang ke laut
.salma sm kalila satu emak kyk nya sm sifat nya suka ngerebut😡😡
Arieee
vira 💪💪💪💪💪
Naysila mom's arga
amit2 emang si Salma,,,GX ada bedanya sama Kalila
ꪶꫝNOVI HI.Ꮶ͢ᮉ᳟
salma sama dengan si valakor yg ono pakaian tertutup dari atas sampai bawah tapi kelakuan seperti iblis
Wong Buemen
disini tau agama tp kenapa kaya mau jadi pelakor y,,, semoga tidak berbuat ulah d pondok pesantren dan tidak menyebar kan fitnah
Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔☠ᵏᵋᶜᶟ
semoga aja ya 🤣....lagian Salma nuntut ilmu sampe ke Kairo tapi kok masih mencintai suami orang ...gak sadar diri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!