Transmigrasi Aletta ( Antara Kebebasan Dan Komitmen )

☆☆☆♡♡☆☆☆

**Bugh**

**Bugh**

"Menjaga satu cewek saja kalian tidak becus!!"marah Altezza saat mendapatkan kabar jika Alettha meninggalkan sekolah tak lama setelah dia pergi bersama kedua sahabatnya.

Dan saking kesalnya , dia malah menghajar dua bodyguard yang di tugaskan untuk menjaga Alettha , sebab Altezza tahu jika Dika sedang ada urusan lain , makanya dalam beberapa hari ini dia tidak bisa menjaga Alettha.

Hingga membuat Altezza menyuruh dua orang bodyguard untuk menjaga Alettha , namun sekarang dia malah di buat marah saat mendengar kabar jika Alettha pergi dari sekolah tanpa sepengetahuan mereka , dan berakhir kedua bodyguard itu yang kena amukkan Altezza.

"Tenang dulu Za , gue yakin Alettha enggak akan kenapa napa"ucap Arkan yang mencoba membuat Altezza tenang , sedangkan Revan menyuruh beberapa orang untuk mengobati luka bodyguard yang terkena amukkan Altezza.

"Gimana gue bisa tenang , bagaimana jika sesuatu terjadi dengan Alettha?"ucap Altezza sambil mencengkram rambutnya dengan kedua tangannya sebab merasa frustasi saat tidak tahu dimana Alettha.

Bahkan ponsel milik Alettha mati , sehingga membuatnya tidak bisa menghubungi dan tahu keberadaan Alettha.

"Tenang dulu , gue akan cek CCTV di sekolah"sahut Revan yang kemudian duduk sambil membawa laptop miliknya.

Dan saat ini mereka sedang berada di markas besar organisasi bawah mereka , dan Altezza sekarang sedang duduk di kursi kebesarannya sambil menyandarkan dirinya , mencoba untuk meredam kemarahan yang sejak tadi menguasainya.

Sedangkan Revan dan Arkan duduk di sofa sambil sibuk dengan laptop dan ponselnya masing masing.

"Kayaknya Alettha pergi tak lama saat kita pergi"ucap Arkan saat mendapatkan pesan dari Nara yang sempat melihat kepergian Alettha dari sekolah.

"Apa Nara tahu Alettha pergi dengan siapa?"sahut Revan yang masih fokus dengan laptopnya.

"Dia enggak bilang sama siapa , tapi ada sebuah mobil yang menghampirinya"

"Kalau gitu gue akan cek CCTV di sepanjang jalan kesekolah"ucap Revan yang kemudian kembali fokus dengan laptopnya.

Hingga hampir lima belas menit Revan mencari tahu , akhirnya Revan menemukan dimana Alettha terlihat oleh CCTV.

"Sudah ketemu"ucap Revan yang membuat Altezza langsung bergegas untuk menghampiri Revan dan melihat rekaman CCTV dari sebuah butik yang sangat dia kenal siapa pemiliknya.

"Arkan .."ucap Altezza hingga membuat Arkan yang paham maksud dari Altezza langsung menghubungi orang yang di tuju , hingga tak lama dia kembali mendapatkan informasi dari Alettha.

"Alettha memang pergi ke butik milik Sandra untuk membeli satu stel pakaian berwarna hitam , dan setelah berganti baju dia pergi lagi"jelas Arkan setelah menghubungi pemilik butik yang masih ada ikatan saudara dengan Arkan.

"Apa dia tahu kemana Alettha pergi?"tanya Altezza yang masih belum puas dengan informasi yang dia dapatkan.

"Dia tidak bilang , tapi katanya dia pergi kearah barat dari butik Sandra"

"Biar gue cari tahu lagi"sahut Revan yang kemudian fokus dengan laptopnya lagi , hingga lima menit kemudian dia sudah mendapatkan lokasi tempat Alettha berada.

"Bukankah itu minimarket?"tanya Arkan yang melihat rekaman CCTV dimana Alettha masuk kesebuah minimarket yang letaknya tak jauh dari butik milik Sandra.

"Iya itu minimarket , tapi untuk apa dia pergi ke minimarket dengan pakaian seperti itu?"bingung Revan yang merasa aneh dengan apa yang dilakukan Alettha.

"Caritahu ada bangunan apa di seberang minimarket itu"sahut Altezza yang merasa jika ada yang sedang di awasi oleh Alettha.

Dan benar saja , saat melihat dari berbagai sisi , Revan menemukan sebuah kafe yang letaknya persis di seberang minimarket tadi , dan saat tahu siapa yang sedang diawasi oleh Alettha , membuat Altezza lagi lagi menahan marah saat melihat orang yang pernah melukai Alettha.

"Gue akan cari Alettha di sekitar tempat itu , dan kalian tetap caritahu dimana Alettha sekarang , lalu kabarin gue jika kalian sudah mendapatkan informasi soal Alettha"ucap Altezza yang kemudian beranjak meninggalkan tempat itu.

Meninggalkan Arkan dan Revan yang masih mencaritahu mengenai keberadaan Alettha.

**¥££££¥**

**Di tempat lain**.

Seorang gadis cantik terlihat sedang duduk di sebuah kafe di alam terbuka yang sangat di minati oleh banyak orang sebab berada di tengah hamparan sawah yang membuat suasana di tempat itu terasa nyaman dan tenang.


Dia bahkan tidak sadar jika dia sudah berada jauh dari kota , entah apa yang membuatnya tidak menyadari keberadaannya , namun sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu hingga akhirnya dia memilih untuk mencari tempat yang bisa membuatnya tenang.

"Kenapa hidup lo menyedihkan banget Vanesha"gumam gadis tadi yang teryata adalah Alettha.

"Kenapa gue juga merasakan sakit saat mendengar perkataan Carina tadi , apa itu karena tubuh Vanesha yang gue tempatin sekarang?"

"Hah ... dan sekarang kenapa dada gue rasanya jadi sesak begini"sambil sedikit memukul dadanya yang tiba tiba terasa sesak , hingga tanpa sadar setetes airmata membasahi pipinya.

Dan lama kelamaan dia akhirnya terisak sambil menundukkan kepalanya , hingga tak lama ada seseorang yang duduk di sampingnya , dan mengulurkan tanganya untuk menarik tubuh Alettha , hingga membuat Alettha berada di pelukan seseorang yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

**¥**.............**¥**

**£££££££**