Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 8
" ekhemmm"
Suara bariton yang cukup membuat giva menjadi terperanjat kaget karena fokusnya terhadap pekerjaan meskipun sudah sore tapi giva masih menyelesaikan tugasnya, setelah menatap wajah seseorang dihadapannya giva segera bangkit dari duduknya.
" Kenapa kamu kaget? Apa aku semenyeramkan itu?" Dandy yang paham raut wajah sang mantan kekasih langsung memberikan pertanyaan.
" Ka..kamu ngapain disini? Pacar kamu mana? Aku gamau ada keributan lagi jadi tolong kita saling menghargai dan menjaga perasaan masing-masing apalagi diantara kita sudah tidak ada apa-apa lagi" dengan tegas giva menjawab pertanyaan Dandy, tidak ada raut wajah kesedihan yang ada adalah raut wajah panik.
" Aku kesini mau minta maaf sama kamu atas kejadian tadi siang, aku tidak menyangka kalau Stella akan sejauh itu bersikap sama kamu" Dandy menjelaskan perasaannya saat ini dengan wajah lesu entah mengapa setelah berpisah dari giva hatinya merasa ada yang kosong padahal selama ini ia sering meninggalkan giva tanpa kabar hanya untuk pergi berlibur bersama Stella.
" Mohon maaf pak Dandy untuk kejadian siang tadi saya sudah menganggap bahwa itu sudah selesai jadi tidak ada yang perlu dibahas lagi, jika tidak ada lagi keperluan silahkan bapak boleh meninggalkan meja saya karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan jangan sampai karyawan yang melihat ini menjadi salah paham" seketika Dandy diam mendengar jawaban formal dari giva yang cukup membuat hatinya merasa sangat sakit bagaikan dihantam batu.
" Giv apa tidak bisa kita perbaiki lagi?" suara lirih dengan wajah yang lesu Dandy memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya saat ini.
Prokkkk....prokk....prokk...
" ohhh jadi dia itu mantan kamu? Pantas saja kamu menerima jabatan kamu saat ini karena mantan kamu yaa" suara Stella cukup keras membuat beberapa karyawan yang berada di ruangan yang sama memperhatikan mereka.
" Stella kamu apa apaan sih" Dandy yang kaget akan kehadiran Stella langsung menghampiri dan membisikkan sesuatu.
" Kenapa malu ya karena ketahuan, ini yang baru ketahuan didepan banyak orang loh sayang gimana yang engga ketahuan ternyata selain jago cari muka dihadapan CEO jadi jago juga merayu kekasih orang lain" ejek Stella yang sudah dipenuhi kabut emosi.
" Maaf Bu Stella apa yang anda katakan itu salah paham" giva mencoba menahan emosinya padahal ingin sekali ia berkata kasar.
" Oh yaa salah paham disebelah mana coba jelaskan agar semua orang tahu bagaimana kelakuan sang karyawan teladan ini" lagi Stella mencoba memancing emosi giva.
" Hahh baiklah jika Bu Stella ingin tahu kebenarannya jangan salahkan saya jika kebenaran ini terungkap akan mempermalukan diri ibu sendiri"
" Halaaahh dasar ular ga beranikan kamu menjelaskan itu semua?" Stella yang merasa diatas angin terus memojokkan giva sampai terlihat beberapa karyawan berbisik-bisik.
" Saya memang mantan kekasih dari pak Dandy, kami memiliki hubungan sejak 2 tahun lalu tetapi satu minggu terakhir ini tidak ada kabar apapun yang saya terima dari pak Dandy oh tidak-tidak selama 2 tahun bersama sering sekali pak Dandy hilang tanpa kabar dalam waktu yang cukup lama dan ternyata setelah diketahui kemarin pak Dandy sering pergi berlibur bersama dengan Bu Stella bukan? jadi selama pak Dandy menghilang tanpa kabar sudah dipastikan sedang pergi berlibur dan saat hari pertama pak Dandy dan Bu Stella masuk kerja saya memutuskan untuk tidak lagi memiliki hubungan spesial dengan pak Dandy jika Bu Stella tidak percaya silahkan tanyakan kepada kekasih anda sampai sini cukup jelas akan posisi kita ya Bu Stella jika sudah cukup jelas silahkan tinggalkan meja saya dan selesaikan urusan kalian berdua tanpa melibatkan saya" hembusan nafas kasar keluar dari mulut giva yang merasa energinya sudah habis setelah menjelaskan panjang lebar hubungannya dengan Dandy.
Gio yang sejak tadi memperhatikan kejadian yang baru saja terjadi hanya bisa menggelengkan kepalanya, lagi lagi Stella membuat ulah dan adiknya hanya diam saja.
" Giva udah selesai pekerjaannya?" seketika gio sudah berdiri tegak dihadapan meja kerjanya.
" Astaga bapakkkk kaget tau ga?" dengan wajah kesal giva mengelus dadanya pelan karena merasa jantungnya hampir saja lari.
" Sorry, kalau gitu ayok kita pulang saya sudah izin rio untuk mengajak kamu makan malam dulu dan Rio sudah mengizinkan kalau tidak percaya kamu boleh hubungi Rio dimobil" gio langsung melangkahkan kakinya meninggalkan meja kerja giva.
Astaga hari ini kenapa bikin emosiku diuji sekarang udah ga punya tenaga buat banyak ngomong, ini lagi pak gio kenapa langkahnya lebar banget jadi aja aku harus lari dengan sisa tenagaku
" tidak perlu mengumpat aku tau langkah kakiku lebar karena aku tinggi" gio yang sudah berada didepan pintu lift masih sempat menjawab umpatan adik dari sahabatnya itu.
" Maaf pak saya sudah tidak punya tenaga untuk berlari" jujur giva yang memang sudah merasa sangat lemas.
" Ice cream penambah tenaga deal?" seketika tawaran yang cukup membuat mood giva naik terdengar sangat merdu ditelinga nya.
" Dengan senang hati pak gio" senyuman riang terukir indah dibibir giva membuat hati Romeo kembali menghangat.
" Tidak perlu memikirkan sesuatu yang tidak berpengaruh pada hidup kita, yang penting kita tidak bersalah" celoteh gio yang sudah siap melajukan kendaraannya.
" Hehehe terimakasih banyak kak" giva yang memang jika sudah keluar dari kantor akan mengubah panggilannya kepada gio tersenyum memperlihatkan deretan giginya membuat gio merasa gemas.
-------------------
" Kak aku yang traktir ya sebagai ucapan terimakasih" setelah duduk dan memesan beberapa makanan giva langsung menodongkan tawaran.
" Hmmmm memangnya aku sopirmu, kenapa tidak sekalian berikan aku gaji saja nanggung sekali hanya diberi makan gratis satu kali" sebenernya ini hanyalah modus dari gio ia ingin memastikan perasaannya pada giva yang tidak lain adalah mantan pacar dari adiknya sendiri.
" Kalau buat gaji Kaka mana mampu aku saja bekerja di perusahaan Kaka, kalau aku gaji berarti Kaka harus mau jadi sopirku antar jemput aku setiap hari apa mau?" bibir giva sudah mengerucut dengan wajah yang dilipat.
" Boleh" satu kata yang membuat giva semakin mengerucutkan bibirnya kenapa gio tidak menolak malah menyetujui.
" Dasar aneh" ejek giva yang tidak peka atas tindakan gio saat ini.
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...