NovelToon NovelToon
Belum Siap Hijrah

Belum Siap Hijrah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / spiritual / cintamanis / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: shakila kanza

"Jangan paksa Humaira Mi... Aku itu Humaira, Humaira bukan Kak Asyifa yang bisa tahan menutup diri pakai jilbab."

Seluruh keluarganya selalu memaksanya menjadi seperti kakaknya yang muslimah namun Humaira merasa belum siap dan sikapnya tidak pantas untuk di jilbapin.

Akankah Humaira menemukan jati dirinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belajar tangung jawab

"Kamu kenapa sih???" Tanya Bang Aryan kakak sulung bang Ashraf pada Bang Ashraf yang tengah melamun.

"Aku pusing Bang Ar... Gimana Ya caranya dapet duit cepet buat resepsi nikah..." Sahut Bang Ashraf.

"Buat beli rumah sendiri..." Lanjut Bang Ashraf lagi.

"Buat ngasih uang belanjaan bini..." Lanjutnya lagi sambil menopang dagu.

Bang Aryan bukanya menjawab namun justru tergelak setengah mengejek pada Bang Ashraf. "Emang nikah gampang... Kamu sih pake ngebet nikah segala tanpa persiapan..." Sahut Bang Aryan.

"Jadi suami itu gak mudah ya Bang Ash... Harus tanggung jawab lahir batin... Nikahi anak orang itu buat di bahagiain bukan di ajak menderita..."Kata Bang Aryan malah ceramah.

"Makanya kalau belum siap secara materi terus udah siap secara mental ya puasa dulu... Tahan..." Lanjut Bang Aryan lagi.

"Ckkk ini aku udah kadung nikah Bang Ar... Aku butuh solusi... Bukan ceramah..." Kata Bang Ashraf bersungut-sungut.

Semuanya kemudian terdiam mereka hanyut dengan pikiran masing-masing, tak lama kemudian Bang Aryan menyahut. "Resepsi minta sama mama papa aja... Beres... Rumah sementara numpang dulu di rumah orang tua... Sekarang kerja dulu aja buat nabung sama kasih nafkah sebisanya..." Kata Bang Aryan.

"Tadinya aku mau simpel gitu mikirnya Bang... Tapi tu Humaira tidak mau kita ketahuan nikah kalau belum ada resepsi pernikahan... Nah dia itu pengen semua yang cover aku bukan orang tua... Nah uang aku udah menipis... Butuh berapa bulan aku kalau cuma ngandalin bisnis on line...." Kata Bang Ashraf frustasi.

"Udah sana temuin papa cari jalan keluarnya, mungkin bisa kerja di kantor papa dulu... Atau buka bisnis pinjam modal papa... " Kata Bang Aryan yang kemudian di angguki Bang Ashraf, tekatnya udah bulat dirinya akan belajar bertanggung jawab sungguh-sungguh.

Bang Ashraf pun berdiri dan meninggalkan saudara kembarnya itu menuju mobilnya, setelah berada di dalam mobil Bang Ashraf baru tersadar, gimana kalau mobilnya ini di jual terus untuk membeli rumah ala kadarnya, ini mobil kan miliknya hadiah dari opanya saat usianya 17 tahun, kalau tidak untuk biaya resepsi, namun Bang Ashraf kembali merenung, jika untuk resepsi nanti opa sedih tidak ada wujudnya lagi, Akhirnya Bang Ashraf pun mantap ingin menukarnya dengan rumah minimalis saja.

Bang Ashraf pun menelfon Opanya ingin meminta ijin boleh tidak mobil hadiah dari Opa di jual dan di belikan rumah. Bang Ashraf pun berbincang-bincang dengan Opanya, dan Opa pun setuju dengan keinginan Bang Ashraf malah justru mendukung keinginan Bang Ashraf untuk mandiri.

Satu masalah pun sudah terselesaikan, sekarang tinggal meminta kerjaan pada papanya di kantor sementara ini, dirinya mulai dari karyawan rendah dulu, dirinya ingin melalui proses yang baik, sehingga siap jika kelak membuat atau memimpin perusahaan sendiri.

Mobil Bang Ashraf melaju membelah jalanan lalu dirinya memutar musik favoritnya dan ikut menyanyi di dalam mobil untuk memecah kesunyian.

Wajah berseri pipi kemerahan

Engkau digelar Aisya Humaira

Namun bukan inginku bicarakan

Hingga dirimu jadi sanjungan

Tetapi merahnya darah perjuangan

Peniup semangat suami

Khabar al-ifqi satu titik pemula

Telah mencalar kebahagiaan

Fitnah-munafiqun tak kenal sesiapa

Insan yang mulia atau sahaya

Hatta dirimu ummahatul mukminin

Yang setanding al-muqatsirin

Usah ditanyakan mengapa

Lewatnya turun wahyu itu

Bagi membuktikan kepalsuan

Tuduhan seorang pendusta

Tetapi lihatlah hikmahnya

Di sebalik tiap kejadian yang telah berlaku

Tuhan tidak akan pernah mempersia-sia

Ketabahan seorang insan

Dalam mengharungi arus kehidupan

Yang penuh mehna ujian

Takkan terhidu harum mewangi

Jika tak dinyalakan setanggi

Takkan terasa manisnya hidup

Andai tak dilambung gelora

Engkau isteri sejati yang memangku nabi

Saat hujung nyawakan pergi

Sungguh beruntungnya dikau punyai suami

Yang amat mengasihi umatnya

Dia insan yang mulia

Kau semadikannya di ruang kamarmu

Biar pun penampilan Bang Ashraf terlihat begajulan namun lagu-lagu yang di sukai justru lagu-lagu nasyid dan shalawat. Bang Ashraf melanjutkan doa sembari melajukan mobilnya menuju perusahaan Ayahnya.

Humaira nya saat ini mungkin jauh dari kata perempuan pada umumnya, jauh dari kata wanita shalihah yang selalu menutup auratnya, namun Bang Ashraf punya keyakinan kuat bahwa akan tiba masa gadis tomboi yang sudah sah menjadi istrinya itu akan benar-benar menjadi Humaira yang Shalihah.

Bang Ashraf melanjutkan doanya agar hanya dirinya seorang yang bisa menikmati dan memandang aurat istrinya itu, Bang Ashraf juga berdoa agar cinta yang belum tumbuh di hati istrinya itu perlahan tumbuh dan bersemi seperti rasa cintanya yang terus berbunga setiap harinya.

Bang Ashraf memarkirkan mobil saat tiba di perusahaan Papanya nya lalu melangkah menuju ruang direktur yang tak lain Papanya sendiri. Belum juga Bang Ashraf mengucap salam dan mengetuk pintu dari dalam sudah ada suara tegas papanya yang mempersilahkan masuk.

"Masuk...!"

"Assalamualaikum Pa... Eh Ada Mama juga..." Bang Ashraf menyalimi Mamanya terlebih dahulu lalu mengecup perut besar mamanya yang hamil adek bontotnya, baru menyalami Papanya.

"Wa'alaikumusalam..." Jawab Papa Fatih dan Mama Shafiya bersamaan.

"Tumben... udah inget sama orang tua... Mentang-mentang udah nikah lama banget tidak berkunjung ke rumah..." Protes Mama Shafiya sambil merenggut.

"Maaf Ma... Bang Ashraf fokus sekripsi buat cepet lulus... " Alasan Abang Ashraf lalu memeluk Mamanya penuh rindu.

"Kapan dedek lahir...??" Tanya Bang Ashraf sambil berjongkok di depan perut Mamanya.

"Ini masih 7 bulan... 2 bulan lagi kalau tidak maju..." Sahut Mama Shafiya sambil membelai kepala Bang Ashraf penuh rindu, tak menyangka dirinya nyidamnya ingin punya mantu di jawab malam itu juga melalui drama ke gebnya Bang Ashraf.

Bang Ashraf terhanyut dalam belaian halus tangan Mamanya hingga lupa tujuan awal datang ke perusahaan Papanya, hingga lama-lama Papa Fatih cemburu dan mengetok kepalanya. " Kamu udah punya istri... Sana minta belai istrimu jangan Mama..." Kata Papa Fatih lalu menarik tangan istrinya, Mama Shafiya justru tergelak bersama Bang Ashraf, lucu sekali bisa cemburu sama anaknya sendiri.

"Kamu kesini mau apa Bang...???"Tanya Papa Fatih serius, karena sebelumnya dirinya sudah mendapatkan laporan dari Abang Aryan tentang masalah Bang Ashraf.

Bang Ashraf pun menceritakan semua masalah yang di hadapi dan juga keinginan menjual mobil hadiah dari Opa untuk di belikan Rumah minimalis, Papa Fatih dan Mama Shafiya pun setuju dengan keputusan Bang Ashraf, mereka juga ingin tau seberapa besar kemampuan putranya itu dalam bertanggung jawab ketika sudah menjadi suami orang.

"Ok... mulai besok kamu udah boleh magang... Jadi staff pemasaran dulu... Belajar lihat konsumen dan gimana pemasaran kita..." Kata Papa Fatih yang di angguki oleh Bang Ashraf.

Papa Fatih pun meminta Bang Ashraf untuk mengambil motor di rumahnya dan meminta Bang Ashraf untuk meninggalkan mobilnya, agar masalah jual beli rumah juga mobil itu di urus Asistennya supaya lebih cepat, sementara Bang Ashraf di minta fokus pada ujian pendadaran juga pekerjaannya.

***

Yang Bingung siapa aja keluarga Bang Ashraf bisa tengok di novel pertama aku ya, Pelangi Cinta Shafiya 🤗🙏

1
retiijmg retiijmg
ceritanya bagus lho..
makin penasaran aja..
Shakila khanza: makasih kak... 🙏😍
total 1 replies
retiijmg retiijmg
ditunggu upnya kak.
cerita bagus.
makin penasaran
Shakila khanza: di tunggu up berikutnya kak... 🙏
total 1 replies
Sri Prihatinie
ya udah lah ya pakdos ganti gebetanya ya. humay itu dah bersuami dan suaminya itu sangat² cinta dan syg ke dia. jadi pakdos jgn buang² waktu utk jadi pemuja istri org ya. ingat itu apa kata kwn² humay...msh byk perempuan diluar sana jgn sama perempuan jadi²an😁
retiijmg retiijmg
bagus lho ceritanya.
coba baca deh
Eka Novariani
dasar humaira... nikah berasa mimpi..astagaaaaa😂😂😂
Sri Prihatinie
untung aja abang nggak digebukin sama humayra😁
Sri Prihatinie
jangan maen² sama abang ashraf. kena hajar sama istrinya beserak nanti🤭
Sri Prihatinie
kayakmana lah ini pakdos. dah tau humay dah nikah masih aja ngejar² istri org
Sri Prihatinie
hahahaha gagal deh
Sri Prihatinie
bagus itu hilda keceplosan
Rahmawati
bagus hukumannya di suruh zikir, jadi dapet pahala
Sri Prihatinie
🥰
Sri Prihatinie
ayo bang gaskan🤭
Retna Tri Tunjung
pak dosen iki, Huma sdh ada yg punya..kok ya ngga sadar2 to...
itu lho hatimu dibuka dikit...ada yg mengharap cintamu...
Retna Tri Tunjung
pak dosen iki lho bukan cinta namanya .....obsesi...
Retna Tri Tunjung
gagal maning yaaa
Retna Tri Tunjung
ceritanya bagus lho kak, knp sedikit yg membaca yas....
semangat kak ...
Shakila khanza: iya Bun, kurang tau kenapa kok pembacanya sedikit...
total 1 replies
Retna Tri Tunjung
ceritanya bGus lhoo kak
Retna Tri Tunjung
bGus lho ceritanya..
Shakila khanza: Terimakasih Bun...🙏
total 1 replies
Retna Tri Tunjung
mampir aku..
Shakila khanza: Makasih Bun...🙏🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!