Novel ini menceritakan kisah tentang sebuah perjuangan cinta antara Shanum Afnan Al-Farisi dengan Ziyad Adnan Al-Farisi. Keduanya merupakan pasangan beda negara hingga berhasil meresmikan status mereka menjadi suami istri. Diawal hubungan keduanya terlihat bahagia dan berjalan dengan lancar. Namun, kisah yang mereka impikan tak seindah yang mereka bayangkan setelah menikah. Kira-kira apa yang terjadi pada hubungan mereka? Penasaran? Baca kisah perjuangan cinta mereka sampai selesai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irha Hussnain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Firefly Valley Leisure Park
Kembali ke waktu sekarang. Ziyad benar-benar ingin bersama dengan Shanum kembali namun kali ini ia benar-benar sudah tidak sabar dan mencoba menemukan cara untuk diterima kembali oleh Shanum.
“Seharusnya malam itu, aku menanyakan urusannya di kota ini dan si Khaleed sudah mulai terang-terangan dan mengambil kesempatan untuk mendekati Shanum. Aku harus cari cara agar Shanum kembali kepelukanku dan Khaleed menjauh dari sayangku”ucap Ziyad sambil menyelesaikan tanda tangan di map terakhirnya.
Saat sore hari, Ziyad kembali ke rumahnya dan mendapati kedua orang tuanya dan adik perempuannya sedang berbincang di ruang keluarga. Zunairah- Mamanya Ziyad terlihat menantikan kedatangannya.
“Akhirnya kamu pulang juga, sana ganti bajumu dan kembali kesini. Ada sesuatu yang ingin mama dan papa katakan sangat penting" ucap Zunairah kepada putra kesayangannya.
Ziyad merasa penasaran dan merasa khawatir dengan apa yang akan dikatakan oleh kedua orang tuanya. Dia pun segera menuju kamarnya untuk ganti baju dan kembali ke ruang keluarga. Setelah mengganti pakaian kantornya, Ziyad yang memakai baju kaos warna putih dan celana jeans itu pun kembali ke ruang keluarga dengan perasaan tidak enak.
“Ayo duduk disini”kata Zunairah dengan ekspresi yang serius dan ingin sekali mengatakan sesuatu setelah melihat kedatangan putranya.
“Ada apa ma? Bikin Ziyad penasaran nih” tanya Ziyad namun merasakan firasat yang buruk
“Begini nak. Ini demi kebaikanmu sendiri. Mama dan papa ingin kamu bahagia dan melanjutkan hidupmu”ucap Adnan-ayahnya Ziyad dengan serius
“Maksud papa apa?”tanya Ziyad mulai gelisah
“Sudah lebih sebulan kami melihatmu mencoba untuk membawa istri dan anak-anakmu namun hasilnya nihil. Sampai sekarang mereka tidak mau kembali bersamamu”ucap Adnan dengan ekspresi khawatir terhadap putra kebanggaannya.
“Benar yang dikatakan papamu nak. Kami hanya ingin kamu bahagia. Jika Shanum bersikeras tidak ingin kembali bersamamu. Lepaskan dia saja nak dan ceraikan dia dengan baik-baik. Sekarang hubungan kalian masih gantung tanpa ada kepastian”ucap Zunairah dengan ekpresi sedih.
“Mama! Papa! aku tidak akan pernah melepaskan Shanum. Sampai kapanpun aku akan menunggu Shanum kembali padaku aku sangat yakin Shanum akan kembali. Jadi tolong dukung aku dan doakan aku. Ini yang sangat aku harapkan dari kalian bukan malah menyuruh aku melepaskan Shanum”ucap Ziyad dengan tegas.
“Keluarga besar kita selalu mempertanyakan tentang hubunganmu dengan Shanum setiap ada acara keluarga dan beberapa dari mereka sudah mengetahui kejadian sebenarnya namun mereka masih tetap membicarakan hubungan kalian. Hanya ada dua cara untuk membuat mereka berhenti membicarakan kalian yaitu Shanum kembali bersamamu atau ceraikan Shanum secara resmi” ucap Zunairah menyuruh Ziyad untuk memilih
Ziyad terdiam sejenak dan benar-benar tidak bisa berkata-kata. Namun satu cara yang pasti menurutnya adalah tidak akan menceraikan Shanum apapun yang terjadi.
...****************...
Beberapa hari kemudian, diwaktu sore hari. Shanum mengajak si kembar untuk mengunjungi Firefly Valley Leisure Park yang berada di kota bukit tinggi yang letaknya masih dalam kota tempat tinggal Shanum.
Dalam perjalanan, Zayn dan Zaynab bercengkerama mengenai kunang-kunang yang cantik di belakang jok mobil sementara Shanum menyetir dengan tenang sesekali ikut nimbrung bercerita dengan si kembar. Sebelumnya, Shanum sudah mengatakan kepada anak-anaknya tempat yang akan mereka kunjungi terdapat kunang-kunang.
“Mommy. Mommy kunang-kunang itu apa?” tanya Zaynab dengan ceria.
“Menurut mommy. Kunang-kunang merupakan salah satu serangga sejenis kumbang yang bisa terbang dan memancarkan cahaya yang terang layaknya api dan terlihat cantik di malam hari”jawab Shanum berdasarkan deskripsinya sendiri
“Wah. Keren, mommy. Zaynab tidak sabar untuk melihat keindahan cahaya dari kunang-kunang” ucap Zaynab sambil tersenyum lebar
“Zayn juga. Apa masih lama, mommy? Zayn akan ceritakan besok ke teman-teman jika kami sekeluarga dari melihat kunang-kunang “ ucap Zayn dengan bangga
“Sudah dekat sayang” kata Shanum sembari membelokkan setir mobilnya ke arah jalan kota bukit tinggi.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai ke tempat tujuan. Setelah Shanum memarkirkan mobilnya, ia segera menggandeng tangan kedua anaknya sembari berjalan menuju taman serta membawa sebuah ransel dipunggungnya yang berisi keperluan si kembar dan beberapa cemilan sehat.
Mereka tiba dengan tepat waktu, ketika memasuki daerah kawasan kunang-kunang mereka disuguhi pemandangan yang sangat indah hingga membuat ketiganya tercengang.
“Wah Zaynab suka mommy. Apa boleh Zaynab memeliharanya di rumah kita?” tanya Zaynab sambil ternganga takjub melihat kunang-kunang banyak beterbangan.
“tidak boleh sayang. Mereka tidak boleh dibawa pulang. Jika Zaynab membawanya pulang, nanti mamanya mencari anaknya dan menangis kehilangan anaknya”jawab Shanum dengan bijak agar mudah dimengerti oleh anak-anaknya.
“Oh kasihan. Zaynab tidak jadi membawa mereka pulang” ucap Zaynab dengan perasaan sedikit kecewa namun ia mengerti dengan ucapan mommynya.
“Mari kita foto bersama sebagai kenang-kenangan. Kalian bisa perlihatkan nanti ke nenek Uzma dan paman Khaleed”ucap Shanum sambil mengajak si kembar foto selfie.
“Mommy. Ayo kita naik perahu seperti mereka. Kelihatannya asyik” ajak Zayn sambil menunjuk pengunjung yang lainnya di atas perahu.
“Jangan nak. Itu berbahaya, kalian masih kecil. Nanti jika kalian sudah besar. Kalian boleh kok naik perahu”ucap Shanum dengan khawatir dan melarang si kembar.
“Tangkap kunang-kunang tidak boleh, naik perahu tidak boleh. Semuanya tidak boleh” ucap Zayn mulai tantrum
“Maafkan mommy sayang. Lain kali aja yah. Mommy tidak bisa membawa kalian naik perahu karena hanya mommy bersama kalian. Lain kali ya sayang. Bareng nenek uzma dan Paman Khaleed”ucap Shanum sambil menenangkan Zayn.
Zayn tetap tidak mau tenang dan bersikeras untuk naik perahu. Zayn melihat seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya sedang naik perahu bersama kedua orang tuanya dan hal itu membuatnya sangat iri.
“Jika kami punya daddy. Kami bisa melakukan semuanya dengan bersama-sama dan daddy bisa melindungi kami semua”ucap Zayn dan mulai menangis tersedu-sedu
Shanum terkejut dengan ucapan Zayn yang tiba-tiba. Shanum merasa bersalah karena dirinya, si kembar tidak merasakan kasih sayang dari seorang ayah.
Shanum segera memeluk kedua anaknya dengan mata yang berkaca-kaca sambil menenangkan Zayn.
Dari kejauhan, seorang pria melihat pemandangan yang mengharukan tersebut. Pria tersebut berjalan menuju arah Shanum dan si kembar. Pria tersebut ikut berjongkok di depan Shanum dan membuat Shanum yang melihatnya terkejut dan mengenali sosok yang ikut berjongkok dengannya.
Shanum berdiri tanpa mengucapkan sepatah kata pun karena terkejut dan merasa pria tersebut selalu bertemu dengannya di beberapa tempat entah secara kebetulan atau disengaja.
Pria tersebut menyodorkan secarik kertas yang telah ditulis olehnya.
Maaf mengganggu. Saya tidak sengaja melihatmu bersama anak-anakmu. Kebetulan sekali kita bertemu di tempat ini. Maaf jika lancang. Apa boleh saya bergabung dengan kalian?
Shanum membaca tulisan tersebut dan merasa tidak enak untuk menolak akhirnya menyetujuinya setelah mengatakannya kepada si kembar.