NovelToon NovelToon
Rahim Perjanjian

Rahim Perjanjian

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:103.6k
Nilai: 5
Nama Author: LapCuk

"May, kalau nanti kita dewasa, terus aku gak bisa menjadi wanita sempurna. Apa yang bakal kamu lakukan?"

"Hila, dali masih dalam pelut Bunda, kita sudah saling belbagi makanan dan kasih sayang. Jadi ketika nanti kita udah besal, gak ada alasan untuk gak saling belbagi. Aku akan menjadi pelengkap kekulanganmu, Mahila," dengan aksen yang masih cadel, Maysarah menjawab pertanyaan yang diajukan Mahira. Matanya memandang penuh kasih adik kembarnya itu.

Percakapan dua anak kembar yang masih berumur 7 tahun itu benar-benar menjadi kenyataan sekaligus ujian bagi ikatan persaudaraan mereka.

Cobaan kehidupan datang menghampiri salah satu dari mereka, menjadikan dirinya egois layaknya pemeran Antagonis. Lantaran perlakuan manis orang-orang di sekitarnya.

Demi menutupi Luka hatinya yang kian menganga. Maysarah melakukan pengorbanan besar, ia bertekad untuk menepati serta melunasi janji masa kecilnya.

Ayo, ikuti kisahnya...💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LapCuk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RP bab 9

Selamat datang 🤗

Selamat membaca ♥️

...----------------...

"Kamu kenapa, May?"

Mendengar suara familiar, May mendongakkan kepalanya agar sejajar dengan si pemanggil. "Dodi, ngapain kamu disini?" bukannya menjawab pertanyaan, May malah balik bertanya.

"Eh...aku habis menjenguk kerabat yang dapat musibah." jawabnya berbohong seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, faktanya Dodi sengaja menunggu May di lorong jalan keluar rumah sakit. "Kalau kamu?"

"Aku juga sehabis menjenguk teman yang baru lahiran," sama-sama mereka berdua berdusta.

"Wajahmu pucet banget, May. Kamu sakit?" Dodi tidak menutupi raut cemasnya. Dia khawatir pada wanita yang diam-diam dikaguminya selama 4 tahun ini.

"Gak, Do... hanya saja asam lambungku sepertinya naik, dikarenakan lupa sarapan tadi." Akunya lagi-lagi berbohong. Tangannya mengusap buliran keringat di keningnya. May tak mungkin memberitahukan jika dia memiliki fobia melihat darah dalam jumlah banyak ataupun melihat orang yang berlumuran darah.

"Kamu ini, udah tau punya penyakit magh, tapi gak pandai menjaga pola makan." Gerutunya tanpa sadar.

"Ayo ke sana, duduk dulu di bangku taman itu." Ujar Dodi seraya menunjuk sebuah bangku yang terletak dibawah pohon rindang, dengan berjarak mereka berjalan beriringan. Mata Dodi tak lepas mengawasi May, dirinya takut tiba-tiba wanita yang selalu ada dalam setiap bait-bait doanya itu jatuh pingsan.

"Kamu tunggu dulu disini ya, aku pergi sebentar membeli teh hangat dan roti, supaya perutmu terisi makanan." Pamitnya kepada May, setelah wanita itu duduk nyaman. Begitu mendapatkan anggukan pertanda setuju, segera Dodi melangkah lebar menuju kantin rumah sakit.

May tersenyum tipis melihat bagaimana Dodi Darsah berjalan terburu-buru. Laki-laki rupawan itu memang begitu baik kepadanya, tak jarang Dodi selalu mengomelinya perihal polah makan, serta lupa waktu jika sedang bekerja. "Do, aku mengetahui perasaanmu yang sesungguhnya, tapi maaf, namamu hanya aku Langit kan sebagai seorang sahabat." Gumamnya lirih, May menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, lalu menengadahkan kepalanya sambil menutup mata guna meringankan sedikit rasa pusing yang masih terasa.

"Jika bidadari itu benar nyata adanya, maka aku sudah melihatnya di dunia nyata." Sudah 3 menit Dodi menatap May penuh kekaguman, dirinya selalu terpesona akan keindahan paras dan akhlaq wanita itu. Wajah May tampak bersinar dengan pola daun-daun kecil yang terkena cahaya matahari, menjadikan dirinya bagaikan seorang peri dengan kecantikan paripurna.

"Sudah lebih dari seribu hari aku mencintaimu dalam diam Maysarah, selama itu juga namamu selalu setia menemani setiap sujudku. Tak pernah lelah diri ini merayu Tuhan, agar kita dipersatukan dalam ikatan suci pernikahan." Lagi-lagi hanya gumaman lirih yang berani Dodi lakukan, dirinya masih belum punya nyali mengungkapkan perasaan.

Dodi pertama kali bertemu dengan Maysarah saat tahun terakhirnya berkuliah di sebuah universitas ternama, yang mana juga menjadi tempat May menimba ilmu. Dirinya sudah jatuh hati saat melihat May duduk menyendiri sembari melukis di sebuah taman yang terdapat di kampus mereka. Dari sanalah Pria yang saat ini sudah genap berusia 26 tahun itu menjadi stalker Maysarah.

Diam-diam Dodi Darsah selalu mengikuti semua kegiatan May selama di kampus layaknya seorang penguntit, tak jarang juga Dodi sengaja membuat sebuah skenario agar berpapasan dengan wanita pujaan hatinya itu.

Namun, hanya setahun saja Dodi bisa melihat May hampir setiap hari, dikarenakan dirinya sudah lulus. Tak hilang akal, lantas laki-laki yang selalu memakai kacamata itu memilih menjadi salah satu aktivis peduli anak jalanan yang didirikan oleh May bersama beberapa temannya. Dari situlah Dodi semakin mengagumi dan bertambah kadar cintanya kepada Maysarah. Wanita sederhana, anggun penuh pesona.

"Andai melamar mu cukup dengan kata Bismillah, maka sudah dari dua tahun yang lalu aku menghadap kedua orang tuamu." Senyum masam terbit di bibirnya, kala mengingat dulu dirinya mengira background keluarga May sesederhana tampilannya. Tak disangka ternyata wanita dambaannya itu terlahir dari keluarga konglomerat, sangat tidak setara dengan dirinya yang hanya orang biasa.

"May...!" Panggilnya seraya meletakkan cup teh hangat di samping May. "Ini diminum dulu, masih pusing?" Tanyanya sambil mendudukkan diri di ujung kursi.

May mengambil teh yang diberikan oleh Dodi, lalu meminum seteguk isinya. "Terimakasih, udah agak mendingan kok." Beritahunya, kembali dia teguk lagi isi cup yang masih dalam genggamannya itu.

"Bagaimana dengan anak-anak di sekolah Muara Kasih, Do?" May bertanya tanpa menatap pada wajah Dodi, tangannya memainkan gelas teh yang telah kosong.

"Mereka baik-baik saja, hanya saja semua sangat merindukanmu May," aku juga kangen sama kamu May. Tentu saja kalimat terakhir hanya terucap dalam hati.

"Sudah satu bulan ya? aku gak ada menemui mereka, Do... tolong katakan pada anak-anak, kalau minggu depan aku ikut pergi bertamasya bersama mereka,"

"Kamu serius, May?" Serunya riang, sudah terbayang dalam angan akan seharian penuh menghabiskan waktu bersama wanita pujaannya, walaupun tidak berdua saja, tetapi itu udah lebih dari kata cukup.

"Insyaallah... jika Allah mengizinkan," ucapnya ringan.

                ***

"Selamat ya Bintang. Masya Allah, akhirnya adikku hamil juga, setelah sekian lama menanti." Senja berseru riang, dipeluknya erat adik satu-satunya itu.

"Terimakasih, Mbak, aku bahagia sekali. Allah mengabulkan doa kami, setelah 15 tahun menanti hadirnya buah hati." Tangisnya haru dalam pelukan sang kakak. Dirinya dan Agam sang suami begitu bahagia mendapatkan rezeki yang tidak terduga, disaat mereka sudah hampir menyerah menunggu datangnya keajaiban itu.

"May...sini, kamu harus tahu kabar gembira ini, tantemu tengah mengandung, Nak." Beritahu sang ibu saat melihat anak sulungnya berjalan memasuki ruang tamu.

"May, sudah tahu sejak sebulan yang lalu, Bun. Selamat ya Tante, sekarang tante Bintang sudah tidak perlu lagi menutupi kehamilan, sebab Hira juga akan segera memiliki bayi. Jadi jangan sungkan memberitahunya tentang kabar baik ini." ungkap May seraya mencium pipi Bintang.

"Kamu sudah mengetahui jika tantemu hamil, May?" tanya sang paman, memandang heran Maysarah, dirinya penasaran bagaimana keponakannya itu tau, soalnya memang mereka merahasiakan kehamilan Bintang yang sudah genap tiga bulan dari semua orang. Terlebih dari Mahira, takut menyakiti perasaannya.

"Tentu saja May tahu, Paman." Jawab May seraya memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Agam. "Hal sekecil apapun akan May cari tahu, jika itu menyangkut orang-orang yang Maysarah sayangi."

Jawaban May, membungkam empat pasang mata yang ada di situ, termasuk Sagara Rahardian, sang ayah.

'May, entah mengapa rasanya kamu semakin jauh dari kami nak.'

***

"Hira... ayolah. Jangan kolot bener jadi orang, mumpung kita lagi di luar negeri ini. Aku jamin gak ada yang bakal tahu...,"

~ Bersambung ~

Terimakasih sudah mampir ♥️. Jika berkenan tolong tinggalkan jejak Like, komentar. & Jika tidak keberatan mohon berikan gift ya♥️.

Jangan lupa klik permintaan update 🥳

1
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Rusmanah Rusmanah
bagus bngt aku suka
LapCuk: Terimakasih banyak Kak 🙏♥️
total 1 replies
Umi Tama
Luar biasa
LapCuk: Terimakasih banyak Kak 🙏♥️
total 1 replies
Elizabeth Yanolivia
taz kamu langsung jawab aja, “hai saphira cebongnya angga yang udah netas duluan” 😂😂😂😂
Elizabeth Yanolivia
Kak Lapcuk terima kasih atas karya luar biasa ini, kalau boleh meminta tolong dilanjutkan sampai may melahirkan bayi kembar mereka 😍😍😍
Bucinnya Baekhyun🐶: Ku juga nunggu nih ka semoga di up lagi
LapCuk: Saya ucapkan banyak terima kasih juga ya Kak 🙏. Sudah bersedia mendukung dari awal hingga akhir 🙏💜.
Kalau sekarang belum bisa dilanjutkan Kak, masih sibuk banget di dunia nyata 😊.
Nanti kalau sudah ada waktu santai, Insya Allah saya lanjutkan 💜
total 2 replies
Elizabeth Yanolivia
angga dan dania masuk jebakan muntaz, ceritanya gimana?
Elizabeth Yanolivia
sagara patut di apresiasi perubahan dan ketulusannya 😀
Elizabeth Yanolivia
dia tidak ada mengatakan apa-apa = dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa
Elizabeth Yanolivia
memainkan kartu bersama angga - bermain kartu bersama angga
Elizabeth Yanolivia
akhir yang sangat dramatis 😅
Elizabeth Yanolivia
menyebrang = menyeberang
Elizabeth Yanolivia
nasi yang sudah jadi bubur masih bisa diolah dengan diberi topping yang menggugah selera ❤️❤️❤️
Elizabeth Yanolivia
menyalahkan mesin = menyalakan mesin
Elizabeth Yanolivia
twin baby ❤️❤️❤️
Elizabeth Yanolivia
ia bawah = ia bawa
Elizabeth Yanolivia
nafas = napas
Elizabeth Yanolivia
siahkan = silakan
Elizabeth Yanolivia
perlakuan = perlakukan
Elizabeth Yanolivia
tapi kalau sagara yang nampar maysarah gak masalah gitu 😡😡😡😡

ketika seorang ayah yang menampar anak gadis luka hatinya lebih mendalam, itu yang dialami maysarah 😢
Elizabeth Yanolivia
nafasnya = napasnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!