NovelToon NovelToon
Suamiku Tuan Muda Lumpuh

Suamiku Tuan Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:8.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadia

Arabella, gadis manis berparas cantik yang berumur 18 tahun. Ia kerap di pangil Rara/Bela.

Rara harus rela mengorbankan masa muda nya untuk menikah dengan Alfian lelaki yang sama sekali tidak di cintai nya demi balas budi kepada keluarga angkat nya, yaitu Ibu angkat nya yang mengalami kecelakaan dan membutuhkan biaya untuk menjalani operasi.

"Ayah aku mohon berhenti lah mabuk-mabukan seperti ini. " Ucap Rara memegang botol bir ayah nya.

"Kau itu hanya anak angkat jadi tidak perlu melarang ku! Dasar anak tidak tau Terima kasih! " Bentak ayah Rara sambil merampas kembali botol bir dari tangan Rara.

Bagaimana kisah selanjutnya mari simak episode-episode berikut.
☺☺☺☺☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*28

"Ada apa tuan muda? " Tanya Rendi saat tiba di ruangan Alfian.

"Ikuti mereka. " Ucap Alfian melempar ponsel nya ke Rendi

Dengan cepat Rendi menangkap ponsel itu dan melihat nya.

"Baik tuan muda. " Ucap Rendi kemudian keluar dari ruangan Alfian.

Rendi masuk ke dalam mobil nya, ia mulai menyalakan mesin mobil dan segera melesat mengejar mobil Rara.

Smentara itu Rara dan pak Anas sama sekalian tidak menyadari jika Rendi mengikuti mereka.

"Berhenti pak. " Ucap Rara saat melihat sebuah toko kue di pingir jalan raya.

"Baik nona muda. " Ucap pak Anas memingir kan mobil.

Rara pun turun dari mobil tersebut kemudian masuk ke dalam toko kue itu.

"Selamat siang mbak, ada yang bisa saya bantu? " Tanya pelayan toko tersebut.

"Saya ingin kek coklat dan tulis kan ini di atas nya. " Ucap Rara memberikan catatan kepada sang pelayan toko.

"baik mbak, silakan tunggu sebentar. "Ucap pelayan tersebut.

Rara hanya mengangguk kan kepala nya, ia berjalan menuju kursi dan duduk di sana untuk menunggu kue yang di pesan nya.

Sementara itu si sisi lain.

" Toko kue? Siapa yang berulang tahun? aku rasa Rara belum mengetahui jika tuan muda Alfian masih sangat lama berulang tahun. "Gumam Rendi di dalam mobil nya.

Rendi menjaga jarak mereka agar tidak terlalu mencurigakan, ia memberhentikan mobil nya sedikit lebih jauh dari tempat pak Anas memberhentikan mobil.

Rendi pun mengambil inisiatif untuk memotret dari jauh dan mengirimkan kepada Alfian.

Di sisi lain

Ting….

Angap saja suara pesan watsap yang masuk ke ponsel Alfian.

"Toko kue?" Gumam Alfian saat melihat foto yang di kirim Rendi.

Alfian pun membalas pesan tersebut.

"Terus awasi mereka, dan segera lapor padaku jika ada sesuatu yang mencurigakan. " Isi pesan Alfian tersebut.

"baik tuan muda. " Balasan pesan dari Rendi.

Rendi pun terus mengawasi Rara dan pak Anas.

Tak lama kemudian Rara pun keluar dari toko kue tersebut dan masuk ke dalam mobil.

Setelah pak Anas dan Rara sedikit jauh baru lah Rendi kembali mengikuti mereka agar ia tidak ketahuan.

Pantas saja Alfian sangat sayang untuk memecat Rendi yang menyebalkan itu, ternyata dia sangat pintar.

Beberapa saat kemudian mereka pun tiba di rumah sakit di mana Irma di rawat.

"Rumah sakit *****? Aku rasa nona muda ingin menjenguk seseorang. " Gumam Rendi yang memantau Rara dari jarak sedikit jauh dari aula rumah sakit.

Sementara itu Rara turun dari mobil dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit.

Rendi yang penasaran pun ikut keluar dari dalam Mobil nya untuk membuntuti Rara.

Untung saja ia sudah menyiapkan jaket hitam dan juga topi agar Rara tidak mengenalinya.

Sementara Rara ia terlihat biasa saja ia tidak mengetahui jika dirinya sekarang sedang di buntuti.

"mengapa seperti nya ada yang mengikuti aku? " Gumam Rara mulai menyadari sesuatu.

Rara menoleh ke arah belakang namun tidak ada satu orang pun di belakang nya.

"Huh mungkin perasaan ku saja. " Gumam Rara kembali berjalan menuju kamar rawat inap Irma.

Beberapa langkah Rara berjalan ia pun tiba di kamar Irma.

Ia terlihat mengintip dari jendela kaca kamar rawat tersebut.

Air mata nya mulai menetes, melihat sang ibu angkat yang masih terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit.

"Permisi nona Rara. " Ucap salah satu suster yang kebetulan baru mau masuk ke kamar rawat Irma.

"Ah, em iya Sus. " Jawab Rara sambil menyeka air mata nya.

"Silahkan masuk nona. " Ucap suster tersebut.

"Ah tidak perlu, aku masih banyak urusan, bisa kah kau berikan kue ini kepada ibu ku? " Tanya Rara penuh harap agar suster itu mau membntu nya.

"Em baik lah nona, saya akan memberikan kue ini saat ibu Irma sudah bangun dari tidur nya. " Jawab sang suster mengambil kue yang di ulur kan oleh Rara.

"Baik lah sus, terima kasih kalau begitu saya pamit dulu. " Ucap Rara lagi sambil berjalan cepat dengan air mata yang kian menetes membasahi pipi nya.

Sementara itu Rendi dengan bingung nya menatap Rara yang tidak masuk ke dalam ruang rawat tersebut dan malah memberikan kue itu kepada suster.

Setelah Rara menjauh dari ruang rawat tersebut Rendi pun berjalan dan mendekati ruang rawat tersebut.

Sama seperti Rara Rendi juga mengintai dari jendela kaca ruang rawat tersebut.

"Siapa wanita tua itu? " batin Rendi.

Dengan penasaran Rendi mencoba untuk masuk ke dalam ruang rawat tersebut tampa izin dokter atau suster yang ada di sana.

Namun siapa sangka gerak-gerik Rendi yang begitu mencurigakan di lihat oleh dokter Ria yang kebetulan lewat di depan ruangan Irma.

"Hey! siapa kau? " tanya dokter Ria memegang pundak Rendi.

Rendi kaget dan berbalik menatap pemilik dari suara tersebut.

"Siapa kau? Apa kau berniat jahat? Mengapa kau ingin masuk ke kamar pasien ku tampa injin? " Ucap dokter Ria dengan tatapan marah nya.

"Ah, em aku…aku adalah teman dekat Rara, tadi dia menitipkan kue untuk wanita di dalam sana. " Ucap Rendi gugup.

"Benar kah? lalu di mana kue nya? " tanya dokter Ria melihat tangan Rendi.

"Emm, anu… kue nya sudah di bawa masuk oleh suster. " Jawab Rendi takut jika dokter galak itu akan menerkam nya.

"Lalu mengapa kau mengendap-endap dan ingin masuk jika kue nya sudah di bawa oleh suster? Atau kau berbohong? Kau ingin mencelakai pasien ku? " Ucap dokter Ria menaikan nada suara nya.

"Aishhh, wanita memang membuat ku pusing. " Ucap Rendi membekap mulut dokter Ria.

Akan tetapi dokter Ria malah mengigit tangan Rendi.

"Awwwwh." Jerit Rendi memegang tangan nya yang sakit.

"Brani sekali kau pada ku! Jangan macam-macam! " Bentak dokter Ria memelototi Rendi.

"Dasar kau anak singga, aku rasa pasien akan cepat mati jika kau yang merawat mereka. " Gumam kecil Rendi sangat kecil namun itu masih terdengar jelas di telinga dokter Ria

"Apa katamu? Coba ulang sekali lagi. " Ucap dokter Ria menatap Rendi penuh amarah.

"Aduhh sudah lah, aku ini bukan orang jahat, begini saja, bagaimana jika kita ngobrol baik-baik dan aku akan menjelaskan semuanya pada mu bu dokter galak. " Ucap Rendi kewalahan.

"Benar kau bukan orang jahat? " Tanya dokter Ria lagi.

"Iya aku mohon percaya lah padaku, dan aku berharap jika dokter bisa meluangkan waktu untuk bicara dengan ku. " Ucap Rendi dapat akal untuk mencari tau keterangan tentang Rara.

Dokter Ria melirik Rendi dari atas hingga bawah ia masih menaruh kecurigaan terhadap Rendi.

....

1
Endang Purwinarti
kasihan rara sampe kelaperan
Endang Purwinarti
smg rara di terima keluarga lena
Endang Purwinarti
smg rara tidak menderita
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget thor semoga novel lancar dan sukses selalu
Tri Utari Agustina
Semoga ketahuan Laras bohong tentang penyakit nya
Tri Utari Agustina
Semoga Alfian bucin dengan Rara
Lidya Singerin
Luar biasa
Eddy Liu
Best
Tumba Suangga
trnyata alfian sangat bodoh tolol
Tumba Suangga
jijik banget sama modus sampah pelakor . menurutku sampah paling menjijijkan di jagat raya adalah pelakor
Tumba Suangga
kok jadi malas bacanya setelah sampai bab ini ya
Tumba Suangga
modus pelakor ada aja
Rani M
Luar biasa
eka wati
auto ingat WWH.. abis gini dia balik yeay..
eka wati
pelan ya kak?
eka wati
hahaha 🤣🤣🤣
eka wati
Rara kan ya maksudnya?
Singapore Chang
terlalu berlebihan ngga sih ceritanya, mana ada lelaki dan wanita sesempurna itu🤨
Singapore Chang
lamborghini kursinya cuma 2.. pak anas naik atas
Muh Fadly
cerita nya sangat bagus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!