🏆Juara 1 You Are A Writer 2024 Genre Pria🏆
Xiao Chen, seorang pendekar muda yang sejak kecil dihina karena lahir dari seorang ibu yang menikah secara tertutup dengan anggota Klan yang berseberangan.
Sebagai seorang anak laki-laki ia diperlakukan seperti anak perempuan di rumah keluarga besarnya di Klan Xiao. Ia mengikuti marga ibunya dan menjadi anak yang menyendiri sejak kecil.
Hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan, ruang penyimpanan rahasia keluarga Xiao terbuka saat ia sedang bertugas membersihkannya. Sebuah kekuatan ajaib memasuki tubuhnya, kekuatan gelap yang haus akan darah dan juga pertempuran.
Keadaan ini mengubah kepribadian Xiao Chen, membawanya ke petualangan bertemu dengan ayah kandungnya. Di saat itulah keajaiban lain terjadi, energi hitam di tubuh Xiao Chen menghilang dan menjadikan ia memiliki kesadaran untuk bertanggungjawab atas perbuatan masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jurus Pamungkas
Jauh di lubuk hatinya, Kai Chenlong tampak menggila. Seorang pemuda yang belum berusia dua puluh lima tahun sudah meluluhlantakkan pasukannya, tidak hanya itu daya tempur pemuda itu terlalu mengerikan.
Kai Chenlong sudah berkultivasi selama bertahun-tahun, di tempat tertutup ia sudah menghabiskan banyak sumberdaya untuk membuatnya sampai pada hari ini. Dengan ranah Pendekar keabadian, seharusnya ia dapat dengan mudah menaklukkan seluruh wilayah kekaisaran.
Xiao Chen telah menjalani nasibnya selama belasan tahun terakhir ini, namun pada akhirnya Ia tidak memiliki motivasi apa pun untuk menjalani sisa hidupnya manakala ditinggalkan oleh ibunya. Ia merasa sangat kehilangan, adapun tentang hal lainnya tidak pernah ia pikirkan setelah secara kebetulan Klan Xiao musnah, termasuk mencari ayahnya.
Hal ini pada akhirnya menyebabkan Xiao Chen benar-benar terjebak pada iblis hati yang semakin lama semakin dalam merasukinya. Ia tidak percaya lagi pada dunia, keadilan telah merenggut paksa nyawa wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya.
Meski Ia tahu ada perbedaan kekuatan diantara keduanya, Xiao Chen kemudian berdiri tegak menantang kematian. Tatapan tajam yang dia tunjukkan membuat Kai Chenlong merinding.
Dengan mengandalkan langkah terakhir, ia membakar esensi darahnya secara utuh dan seketika aura Xiao Chen melonjak tajam dan basis kultivasinya kini berada di ranah Pendekar keabadian tingkat akhir.
Kai Chenlong terlihat lebih serius, pedang hitam di tangannya berdengung seolah ia mencium bau kematian. Ia pun kini yakin jika lawannya sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya, sehingga detik berikutnya ia juga mengeluarkan seluruh kemampuannya dan tidak menunjukkan belas kasihan sama sekali.
"Sekarang sudah waktunya bagi kita untuk mengakhiri pertarungan ini, siapapun diantara kita yang berhasil hidup maka dialah pemenangnya" ucap Xiao Chen pelan, napasnya membara penuh semangat.
"Sekarang kamu sudah bisa mati" suara Xiao Chen kembali terdengar, ada fluktuasi kekacauan.
Detik berikutnya ujung pedang yang tajam seperti menusuk semua rintangan, bergerak maju dengan membawa kekuatan yang besar.
Mata Kai Chenlong membulat, ia tidak menyangka jika pemuda kurus itu memiliki kekuatan yang sangat kuat, bahkan pada kesempatan ini ia tidak mengira jika Xiao Chen benar-benar melakukan serangan pamungkasnya dengan mengorbankan esensi darah serta energi vitalitasnya.
"Gila.." gumam Kai Chenlong, tetapi ia juga tidak tinggal diam.
Sementara itu tubuh Xiao Chen melompat ke udara, dalam hatinya ia juga mengetahui jika dibiarkan berlarut maka pihak lawan akan dengan cepat kembali mengisi staminanya.
"Bayangan Naga Hitam" teriak Xiao Chen dari udara.
Energi vitalnya kini ia korbankan, kemudian mengalir dengan liar ke dalam pedang di genggamannya. Detik berikutnya energi pedang yang dahsyat itu berubah menjadi seperti gumpalan petir yang siap menerjang ke arah Kai Chenlong.
Xiao Chen mengayunkan Pedang Naga Hitam warisan dewa penghancur, membuat beberapa gerakan cepat secara bersamaan.
Kai Chenlong mulai merasakan kekhawatiran, selain pihak lawan dapat memulihkan diri dengan cepat ia juga memiliki energi Qi yang tiada habisnya. Apalagi ia juga dapat merasakan jika pedang yang berada di tangan pemuda tersebut lebih kuat dari pedang hitam yang ia miliki.
"Bagaimana bisa ada monster seperti ini?" Kai Chenlong pada akhirnya mengeluh di dalam hatinya.
Dari dalam pedang Xiao Chen, kemudian tampak keluar bayangan naga hitam seolah terpisah dari kegelapan malam. Di bungkus kilatan cahaya keemasan dengan warna yang mencolok, energi pedang meraung ganas mengeluarkan pesona misteriusnya.
Itu sangat menakutkan!
Pada saat itu jurus pedang bayangan naga hitam seperti berderak, kekuatan Qi murni yang bercampur energi vitalitas yang disuntikkan oleh Xiao Chen telah membuat kemampuan pedang penghancur tersebut naik menjadi berkali-kali lipat dari sebelumnya.
"Baiklah jika begitu, kuharap kamu akan mengeluarkan seluruh kemampuanmu" Kai Chenlong menyarungkan pedangnya, tatapannya ganas dan segera mengambil gerakan terbaiknya.
Tangan kanan Kai Chenlong bergerak perlahan, merasakan irama pedang Ia mulai bergerak kembali mengangkat pedangnya dengan teknik paling mematikan yang ia miliki.
Pada akhirnya ia mengeluarkan seluruh kekuatannya, meski itu tidak sampai mengorbankan energi vitalitasnya namun kekuatan yang dikeluarkan oleh Kai Chenlong sanggup memusnahkan Gunung hanya dalam sekali sentakan.
Kai Chenlong bergerak sangat cepat, ia ingin mendominasi melalui serangan terbuka dan terkuatnya. Di masa lalu tidak ada yang berhasil hidup dengan teknik yang sama yang kini ia gunakan dalam skala yang lebih kuat.
"Boooommm"
"Boooommm"
Dua ledakan besar terjadi secara berturut-turut, dua serangan saling berbalas itu membuat kedua kultivator tingkat keabadian itu terpental puluhan meter.
Kekuatan serangan Xiao Chen sangat dahsyat, berbeda dengan serangan sebelumnya kini tubuh Kai Chenlong ikut terhempas dan terluka sangat parah. Tulang rusuknya patah, beberapa luka lainnya terlihat mengerikan di sekujur tubuhnya. Setiap kali Kai Chenlong menarik napas, maka darahnya keluar dari luka.
Saat merasakan ledakan ini, kulit Kai Chenlong juga terbakar, luka parah membakar sekujur tubuhnya dan menghancurkan pertahanan Qi yang ia miliki sesaat ia gunakan untuk melindungi organ dalamnya. Jika tidak demikian, maka organ-organ didalam tubuhnya akan berubah menjadi abu dan tulangnya akan hancur ditiup pembuluh darah yang pecah.
Nasib yang tidak berbeda diterima oleh Xiao Chen, akibat serangan dari Kai Chenlong ia mengalami luka dalam yang sangat serius. Pada saat ini seluruh energi di dalam tubuhnya mengempis dan menghilang dengan cepat. Pedang Naga Hitam pun berubah menjadi gelang kembali di pergelangan tangannya.
Setelah membakar energi spiritualnya kini kesempatan untuk bisa bertahan hidup sangat kecil, ditambah ia juga baru saja menerima serangan dahsyat secara terbuka.
Jika bukan karena kualitas tulang naga yang ia miliki, maka sudah dipastikan tubuh Xiao Chen hancur berkeping-keping. Berkat tulang naga yang melapisi bagian vital organ dalamnya, Xiao Chen hanya mengalami luka luar yang cukup parah.
Tubuh Xiao Chen dan Kai Chenlong jatuh ke tanah dengan keras, menimbulkan bekas cekungan seukuran tiga meter lebih. Selama beberapa saat tidak ada yang mampu untuk bangkit, seluruh lingkungan menjadi hening.
Xiao Chen sangat lemah, darah merembes keluar dari mulutnya dan tubuh kurusnya gemetar akibat luka tercabik-cabik. Ia kehabisan energi setelah melakukan pertarungan sengit melawan Kai Chenlong, sekarang setelah ia menggunakan kekuatan terakhirnya ia tidak lagi memiliki cara untuk melanjutkan pertempuran.
Xiao Chen meludahkan seteguk darah..
Benturan energi pedang barusan sangat kuat, meski Xiao memiliki warisan dewa penghancur ia belum sepenuhnya memiliki pondasi yang kuat dan masih membutuhkan proses lebih lanjut seiring berjalannya waktu.
Xiao Chen tidak lagi merasakan fluktuasi Qi dan aliran darahnya menjadi tidak stabil, untuk sesaat ia dapat merasakan anggota tubuh, organ dalam serta meridiannya terluka dengan sangat parah.
semoga sampai TAMAT....
tap....tappppl