"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 22
❤❤❤❤❤❤❤❤
Tubuh lucy semakin terasa panas dan bergairah,sentuhan yang dilakukan oleh lawan jenis nya membuat gairah itu semakin menjadi. Dia berusaha memejamkan mata nya, dia tak ingin Hadinata berpikiran yang ngak jelas.
Lucy berusaha untuk keluar dari kamar itu,dia kembali berjalan mendekati pintu dengan tubuh nya yang sempoyongan. Dia tak tau harus bagaimana lagi tapi dia terus berusaha karena dia ngak ingin melakukan nya dengan Hadinata,mungkin lebih baik dia melakukan nya dengan pria lain .
Setidak nya dirinya ngak akan dianggap menjebak hadinata,dia juga bisa membayar atau dibayar oleh pria itu karena keperawanan nya. Dia pun tak akan bertemu lagi dengan pria itu nanti nya ,mungkin pria asing bermata hijau itu bisa membantu nya .
"Hei....Lucy,kau mau kemana ?" tanya Hadinata dengan tatapan tajam nya ,walaupun lucy tidak melihat nya tapi lucy tau kalau saat ini Hadinata sedang kesal dan marah. Tapi entah karena apa ,suara pria tua itu terlalu keras dan berisik menurut lucy.
Lucy tak perduli dan berusaha untuk tetap sadar dan membuka pintu kamar itu,dia tidak ingin berduaan didalam sana dengan Hadinata karena dia yakin nanti nya akan lain cerita nya .
"Hei....kau ingin menyerahkan tubuh mu pada pria asing tadi agar mendapatkan bayaran hah ?" tanya Hadinata dengan cukup keras .
"Ya....mungkin lebih baik begitu,anda ngak perlu khawatir pak. Saya ngak akan menjebak dan membuat anda yang harus bertanggung jawab,saya harus pergi sekarang sebelum saya membuat anda yang harus bertanggung jawab" ucap Lucy dengan tubuh nya yang sudah tak bisa lagi di ajak kompromi.
"Dasar ja lang,kau ingin membuat pria itu meniduri mu dan kemudian kalian tak ada hubungan apa pun lagi. Begitu kan? karena mungkin kau Sering melakukan hal itu pada pria asing kan " ucap Hadinata dengan nada ketus nya, entah kenapa dia ngak suka membayangkan lucy bersama pria lain .
"Kau lebih memilih pria itu dari pada aku " bentak Hadinata dengan kesal ,dia merasa marah saat ini saat lucy tak menghiraukan nya sama sekali
Lucy sudah sampai didepan pintu dan segera membuka nya ,dia sudah tak perduli dengan ucapan Hadinata yang sedari tadi menghina dan merendahkan nya. Dia memejamkan mata nya dan akan keluar dari sana ,siapa pun pria yang akan dia jumpai nanti.
Mungkin rejeki bagi pria itu karena bisa menikmati tubuh nya dan membuat nya kehilangan rasa yang saat ini begitu menyakitkan di tubuh nya ,dia berusaha untuk tetap sadar saat ini .
Braaak
Pintu yang sudah dibuka oleh Lucy,kini tertutup kembali. Tubuh nya yang sudah merasa tak enak dan tak dapat dia jelaskan lagi bagaimana rasa nya, kini sudah di angkat oleh tangan kekar dan kokoh milik hadinata.
Tubuh nya melayang entah kemana,lucy tak bisa lagi mengatakan apa pun. Dia sudah memejamkan mata nya dan terkejut saat merasakan tubuh nya terhempas ke atas tempat tidur,dia membuka mata nya dan menatap ke arah pria yang sudah menghempaskan tubuh nya disana.
"Aku yang akan memberikan apa yang kau ingin kan,tapi jangan berharap kalau aku akan bertanggung jawab pada mu. Tapi kau ngak usah khawatir,aku akan menaikan jabatan mu di kantor. Aku akan mengatakan pada Hendri nanti " ucap Hadinata.
Hadinata sudah tak bisa lagi menahan hasrat nya ,karena memang dia sudah meneguk sedikit minuman yang diminum oleh Lucy tadi makanya dia merasa mulai bergairah .
"Tolong pak,jangan seperti ini. Lebih baik aku pergi,anda ngak perlu melakukan hal ini. Aku ssshh aaaku,aku tidak ingin anda sentuh" bentak lucy dengan mata menyalang, dia merasa kesal dengan ucapan Hadinata yang terus merendahkan nya .
Lucy berniat turun dari atas tempat tidur ,tapi tak bisa karena tubuh besar milik Hadinata sudah berada di atas nya . Mata Lucy melebar dengan cukup besar,dia tak tau kapan Hadinata membuka kemeja atas nya hingga saat ini dada bidang milik pria itu terlihat jelas didepan nya.
Nafas Lucy tersengal tak karuan,hanya melihat dada bidang penuh bulu halus itu saja sudah tak bisa lagi menahan hasrat yang mulai naik ke kepala nya . Dia kembali memejamkan mata nya,berharap hasrat yang hadir di dalam tubuh nya dapat mereda tapi tangan Hadinata sudah mengelus perut nya membuat mata nya melotot.
"Pak....hentikan ,anda ssshhh aaaah tak bisa berbuat seperti ini. Plliiiiss, jangan seperti ini hhmmmppp" ucap Lucy dengan tubuh yang sudah menikmati sentuhan tangan Hadinata yang sudah berada dibalik gaun nya.
Ucapan Lucy terhenti saat bibir hadinata sudah mulai meraup bibir nya, menghisap dan mellumat nya dengan lembut. Lucy yang ingin mendorong tubuh itu,tak bisa dia lakukan karena dia juga lagi sangat butuh sentuhan itu.
Hati nya tak ingin melakukan semua nya tapi tidak dengan raga nya ,Lucy malah mengalungkan kedua tangan nya dileher hadinata dengan mata yang terpejam. Hadinata masih sedikit sadar dengan apa yang dia lakukan, dia tersenyum tipis di balik ciuman mereka hingga akhirnya dia menarik gaun milik Lucy .
Kreeek
Lucy tak bisa lagi menahan nya ,hadinata juga begitu. Mata Hadinata menatap tubuh indah dan mulus didepan nya ,Lucy sudah tak tahan lagi. Tubuh nya ingin lebih dari tatapan tajam yang diberikan oleh Hadinata,dia ingin setiap sentuhan dan ciuman panas dibibir nya.
"Cantik,kau sangat cantik lucy " ucap Hadinata yang kini sudah mulai mendekatkan wajah nya lagi pada belahan dada Lucy yang menggoda ,dia mengecup dan menggigit daging kenyal itu dengan lembut serta meninggalkan jejak kepemilikan disana .
Sudah lama sekali Hadinata tak memperhatikan wanita, Walaupun banyak wanita seksi yang mendekati nya ,tapi dia tidak pernah tergoda . Kini tubuh yang hanya di atas rata-rata seperti milik Lucy,bisa membuat batangan milik nya berdiri dengan tegak.
"Pak.....Lakukan lah,aku sudah pasrah. Jika kau tak bertanggung jawab ,tak masalah. Aku ingin melampiaskan semua nya sekarang ,jadi tolong lakukan dengan cepat " ucap Lucy,dia tak bisa lagi menghindar dengan semua yang akan terjadi karena bagaimana pun dia harus melakukan nya saat ini.
Hadinata tersenyum puas ,dia pun mulai menjamah setiap inci tubuh Lucy. Membuat Lucy melenguh dengan pelan, mata nya terpejam dengan mengeluarkan air mata.
Hadinata tak perduli,dia terus memberikan tanda disetiap lekukan tubuh Lucy. Tangan nya meraba dan bermain di bagian sensitif milik Lucy hingga Lucy tak bisa mengatakan apa pun lagi saat hadinata mengarah kan milik nya dibawah sana .
bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘