Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.
Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3 | Sekolah
Di pagi hari ini Refina yang baru saja pindah memulai pelajaran kedua nya di SMA Bunga Bangsa setelah dia diajak berkeliling oleh gurunya mengenal tempat dan peraturan sekolah yang ada disini
Dia berangkat sekolah bersama saudara baru nya yang bernama Rio, Sudah dua hari dia bersama dalam satu atap
Refina merasa senang mendapatkan adik yang baik penuh perhatian lebih dari kepedulian nya. Rio Refina sekarang menjadi satu sekelas, Refina menulis apa yang di catat guru saat sudah dikelas.
Dan dia menatap Rio yang sedang menoleh ke seorang gadis yang bernama Anisa.
"Dia siapa? Kenapa lu liatin terus?" Tanya Refina kepo
"Anggota OSIS" Jawab singkat Rio dalam desisnya
Saat di jam istirahat mereka duduk di kantin sekolah yang bertaraf internasional. semua murid yang ada disana memilih makanan lewat menu yang ada meja.
Setiap harinya akan ada menu baru yang akan diolah oleh pihak kantin, disini terlihat ada seseorang gadis menatap sinis ke pria berparas tampan dan gadis manis yang sedang berada di dekatnya.
"Anisa, lu ngapain ngeliatin Rio sama murid pindahan itu?" Tanya Elma sambil mengambil kertas yang ada di meja sekaligus bolpoin
Anisa yang ketahuan sedang memperhatikan Rio. Dia reflek mengambil menu di meja kemudian meringis
"Gak tau gue mau makan apa menunya kurang selera semua" Ucap Anisa yang sambil melihat-lihat menu dalam genggaman nya
"Ooooh—" Ucap lantur Elma yang sambil menulis menu pada kertas nya.
"Samain aja sama lu ya" Sahut Anisa tiba-tiba
Elma mengangkat kepala, melihat Anisa sambil meringis "Ini gue pesen sayur lodeh ikan asin, lu pasti ga akan suka kalau yang asin-asin"
"Sekarang gue suka kok!" Anisa mengelak
"Kok lu jadi aneh?" Ucap Elma sambil melirik menyamping ke arah Rio. Diapun tersenyum datar
"Lo mau kemana El?" Tanya Anisa yang melihat Elma mendadak berdiri
Elma sambil membawa kertas pesanannya langsung jawab "Berak"
"Jorok najis" Ketus Anisa
Elma yang tengah melewati Rio dia menepuk-nepuk pundak kirinya yang membuat Rio menoleh kearahnya "Ada apa!" Ketus Rio
Elma memberi kode kedipan mata setelah membuat gestur wajah mengarah kepada Anisa
"Ck" Respon Rio hanya mendecak sebal
Dan Elma melanjutkan perjalanan ke toilet sambil menyerahkan kertas pesanan nya ke pelayan kantin.
Rio memilih tetap di meja makannya bersama Refina tanpa singgah ke tempat Anisa.
"Dia siapa?" Tanya Refina yang lagi-lagi kepo menunjuk ke arah Elma
"Itu Elma, bentar ya gue mau ngasih pesenan ini dulu, gue lagi ga nafsu makan, mau ke kelas sekalian" Ucap Rio yang tiba-tiba meninggalkan Refina sendirian di kantin
Refina duduk santai tanpa reaksi berlebih setelah Rio meninggalkan nya dan dia melihat Anisa yang di samperin oleh ketua Osis yang bernama Ferdi, kebetulan dia adalah pacarnya anisa
"Sayang kamu pesan makan apa hari ini?" Tanya Ferdi yang tiba-tiba duduk.
"Sayur" Ketus Anisa.
Ferdi lalu mengambil kertas dan menulis makanan yang sama dengan Anisa "Aku juga mau sayur" Ucap Ferdi yang tengah menundukkan kepala untuk menulis
Di sana Fina yang melihat bergumam pelan "Dih najis, dasar budak cinta"
Balik lagi ke arah Ferdi dan Anisa. "Oh iya formulir untuk program kerja kelas tiga sudah kamu sebarkan?" Tanya Ferdi yang sembari mikir menu minuman.
"Belum nanti" Jawab Anisa sambil menoleh ke arah meja Rio yang telah hilang.
Dia melirik kiri dan kanan untuk mencari keberadaan Rio yang menghilang dari tempat duduknya.
"Kau nyari siapa sayang?" Ucap Ferdi yang sambil menatap halus dengan memegang pergelangan tangan Anisa.
"Elma teman sekelas ku, tadi dia mau ngasih kertas pesanan cuma belum balik" Anisa beralibi.
Ferdi pergi untuk memberi kertas pesanan nya kepada pelayan kantin.
Tak lama Ferdi kembali ke tempat duduk yang di ikuti Elma dari belakang.
Elma kaget di meja makannya yang bukan Rio malah pacarnya Anisa. "Sejak kapan kau disini Fer?" Tanya Elma bego
"Barusan saja kok" Ucap santai Ferdi yang sambil menyenderkan pinggang nya di penyangga kursi
Rio yang kabur dari kantin dia beranjak ke gedung atas sekolah tempat persembunyian nya dia merokok. Dengan kepala tertunduk memegang korek api, dia menyulut rokok dengan santainya
Asap demi asap dia hembuskan sampai akhirnya Ferdi dan Anisa keluar kantin, mereka berpegang tangan dengan mesra
Rio menatapi nya dari arah sudut pandang yang jauh untuk dilihat, sampai akhirnya Anisa mendelik ke atas rooftop tempat dimana kemarin rio merokok
Benar saja dia berada disitu, saat ketahuan dilihat Anisa, Rio bukan nya takut malah mengacungkan rokok ke arahnya yang membuat Anisa melepaskan pegangan tangan dari Ferdi.
"Kau mau kemana?" Tanya Ferdi yang heran
Anisa mengabaikan pertanyaan Ferdi dan berlari untuk menghampiri Murid bandel itu.
BRAK!!
Anisa yang kesal langsung membuat gebrakan pada penyanggah atap gedung "Lu tuh ya lagi-lagi Ngerokok!"
Rio mematikan rokok nya dan mengabaikan ocehan halu darinya "Gue pamit, Rokok sudah gue matiin" Santainya.
"Ikut gue ke ruang Osis!" Titah Anisa.
"Gak!" Ketus Rio yang mulai kesal "Gue mau ke kelas belajar dari pada buang waktu kesana, ngapain!" Katanya
Anisa Geram langsung menggeret pergelangan tangan Rio namun di hempas oleh Rio
Rio mendorong tubuh Anisa ke tembok sampai mereka bertatapan wajah
CUH!!
Cairan air ludah keluar dari bibir Anisa mengarah ke wajah Rio
Rio yang naik pitam menggenggam kepalan tangannya dan menghajarnya ke tembok dengan sangat keras sebelah kepala Anisa.
BRUK!!!
"Berani lu hajar gue, nyawa lu melayang disini!" Ancam Anisa yang tak segan
Rio melepaskan sekapan tubuh Anisa dan lanjut berjalan santai menuju kelas nya dengan menyeka air ludah dalam wajahnya
"Najis bau jigong anjing" Celoteh Rio santai
Sambil memasukan kedua lengan dalam saku celananya tiba-tiba ada Ferdi datang, Rio hanya menatap dengan mata samping tanpa peduli keberadaan nya.
"Sayang ada apa dengannya?" Tanya Ferdi
Anisa yang kesal berlari menuju kelasnya yang tepat dimana Rio masuk dan bertabrakan
KADEBUG
"Jangan menghalangi jalan anjing!" Bentak Anisa yang masih murka
Ferdi yang mengikuti Anisa diam-diam langsung menghajar Rio tanpa segan yang membuat Guru BK Berlari ke arah keributan
"LU APAIN CEWEK GUE!" Ferdi tiba-tiba naik pitam
Ferdi mengerutkan alisnya dan melirik tajam ke arah Refina "Kalau gada kakak gue habis lu monyet!" Ancam nya.
Refina hanya diam ternganga melihat kejadian itu karena tidak tahu apa-apa
"Hentikan!!" Guru BK yang sudah hadir yang bernama Reni "Kalian yang terlibat ikut ibu ke ruangan konseling!" Lanjutnya
Setelah kejadian itu Ferdi dan Anisa dikeluarkan dari Osis karena tindakan kerasnya kepada murid sekolah.
Saat Rio ingin kembali memasuki kelas dia memiringkan senyuman halusnya "Permisi Bu saya masuk ya habis dari ruang BK" Ucapnya sambil mengetuk pintu secara sopan
Di ikuti Anisa yang berjalan cuek tanpa sepatah kata "Anisa!!!" Ibu guru yang mengajar menggeleng kepala.
"Maaf Bu" Ucap Anisa dengan wajah memelas. Mereka melanjutkan pelajaran dengan tenang sampai pulang sekolah.