NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:181.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sabia X

Aluna adalah seorang gadis cantik dan seorang Hacker yang sangat hebat, namun ia menutupi kehebatannya itu untuk membalas dendam kepada seseorang dimasa lalunya, sampai ia bertemu dengan CEO menyebalkan yang membuat harinya berwarna, mampukah Aluna membalaskan dendam masa lalu yang telah menghancurkan hidupnya, dan juga mampukah Aluna menerima cinta pria menyebalkan yang terus mengusik harinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabia X, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gangguan

Bu Sekar menggenggam erat tangan Luna, begitu mereka duduk bersama diruang tamu setelah makan yang penuh drama karna ulah Juna.

“Mama, Luna kan calon istri Juna, kenapa malah mama yang duduk bersamanya.”protes Juna yang tak bisa dekat dengan sang kekasih karna ulah sang mama yang terus nempel kayak lem kemana pun Luna berada.

“Luna kan calon menantu mama, jarang-jarang mama akan bertemu dengannya kamu bisa kapan saja ketemu dengan luna, sudah diem gak usah protes, lagian juga Luna masih marah sama kamu.” Juna langsung kicep mendengar omelan sang mama, apa lagi sudah membahas tentang marahnya sang kekasih, jantung Juna jadi kembali bertalu talu, takut akan berkepanjangan ia di angguri oleh sang pujaan hati.

“Jadi, sekarang Luna kuliah di manajemen bisnis?” tanya pak sebastian lembut.

“Iya pa, ingin ngerasain kerja kantoran.” Jawab Luna sekenanya, karna ia tak tahu kalau sebenarnya pak Sebastian sudah tahu tentang Luna dari Juna, pak sebastian terkekeh mendengar jawaban Luna.

“Bagus, jadi nanti kamu bisa gantiin posisi juna di kantor.” ledek pak Sebastian membuat Juna hanya memasang wajah kesal karna ia selalu tak dianggap setelah kedatangan Luna.

“Nasib anak tiri ya begini.” gerutu Juna membuat Luna tersenyum gemes kearah Juna yang merajuk.

“Sudah jangan didengerin Lun, mama sangat seneng kamu mau datang kesini, duh mama sangat seneng akhirnya mama punya anak cewek yang satu frekuensi.” seloroh bu Sekar tertawa senang sembari mencubit pipi Luna dengan gemes.

“Mama, jangan cubit-cubit pipi Luna nanti sakit.” protes Juna tak terima.

“Aih, kenapa kamu yang protes, yang punya pipi saja diam, dasar bucin, ayo pah, kita tinggalkan mereka berdua, biar Juna nanggung akibat kesalahannya biar mereka teruskan berkelahinya, Luna hajar saja kalau perlu buat sampai babak belur biar tahu rasa, mama tinggal dulu ya, mama mau istirahat, punggung mama suka sakit kalau kelamaan duduk.

“Iya ma, sesuai permintaan mama.” jawab Luna sembari memandang sinis kearah Juna membuat juna ketar-ketir.

“Ma, sebaiknya mama gak usah pergi, disini saja ya.” bujuk juna yang ngeri melihat kemarahan Luna.

“No, tanggung akibatnya, yuk pa.” bu Sekar berdiri dan mengandeng lengan suaminya mesra menuju kamar mereka.

“Sayang, jangan marah, aku minta maaf, aku kan tidak tahu kalau kamu adalah jodohku, aku tidak bisa membuat masa lalu pergi tapi aku sudah melupakannya, percayalah sayang sekarang di hati dan pikiranku hanya dirimu seorang.” rayu Juna sembari mendekat kearah Luna.

“Dasar tukang gombal, pasti kamu sudah sering kan merayu begini." tebak Luna.

“Sayang, baru kali ini aku merayu, aku tidak pernah melakukannya percayalah, karna mereka yang selalu mengejar ku, dan denganmu, aku selalu mencari perhatianmu, aku tidak mau jauh darimu, apa masih kurang cinta yang kuberikan, harus apa lagi yang aku berikan, aku seperti lelaki bodoh di hadapanmu karna kau tak pernah minta apapun kepadaku, sia-sia dong aku kerja kalau duit aku tidak laku untukmu, jadi aku hanya punya cinta dan tubuhku, sayang harap diterima.” Luna tergelak mendengar ucapan terakhir Juna yang absurd membuat Juna tersenyum senang karna Luna sudah mau tertawa dan tidak memasang wajah dingin lagi.

“Kau mengemaskan sayang.” Juna menarik pinggang luna untuk mendekat.

“Sayang, sekarang semua yang aku miliki adalah milikmu, jadi jangan khawatir, aku tidak akan membaginya.” Juna mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi membuat Luna terdiam hembusan nafas Juna begitu hangat menyapu wajahnya.

“Ehem!, maaf menganggu, ponsel papa tertinggal.” Luna langsung mendorong tubuh Juna menjauh, Luna sangat malu, membuat pak Sebastian tertawa dan dengan cepat mengambil ponsel yang tergeletak diatas meja.

“Lanjutkan, ma.. papa jadi pengen, ayo kita buat adik buat Juna.” teriak pak Sebastian, membuat Luna bertambah malu.

“Dasar orang tua gak punya akhlak mengotori pikiran anaknya saja.!” teriak Juna kesal karna momen romantisnya terganggu, mendengar itu pak Sebastian tertawa menuju kamarnya.

“Makanya cepat nikah!” balas pak sebastian gak mau kalah, Juna mendengus kesal.

“Ayo yang, kita pulang, lama-lama disini bisa stres aku" Juna berucap sembari cemberut.

“Gak pamit dulu sama mama, papa?”

“Gak usah, jangan ganggu mereka, kan kamu dengar sendiri tadi mereka mau bikinin aku adik, atau kita juga bikin yang.” Luna langsung mendaratkan cubitan dipanggang juna.

“Aauw sakit sayang.". Teriak Juna reflek.

“Makanya jangan pikiran mesum terus.” Luna langsung melangkah pergi.

“Akan ku balas kau nanti sayang, akan ku buat kau nanti minta ampun kalau kita sudah menikah." gumam Juna tersenyum mesum dan langsung berlari menyusul langkah Luna merangkul sang kekasih menuju mobil.*

Keesokan harinya Luna langsung melajukan motornya menuju kampus, namun sebelum sampai ia merasa ada yang sedang mengikutinya, Luna merogoh kantong celananya, mengambil ponselnya.

“Iya nona.” terdengar suara pria dari seberang sana.

“Ada yang mengikuti, aku sherlok lokasinya.”

“Siap nona.” Luna kembali mengarahkan motornya ke daerah sepi didekat lapangan bola yang sudah jarang dipakai, mobil hitam itu melaju mendahului motor Luna dan menghadangnya, Luna menghentikan motornya ingin tahu siapa yang mau bermain-main dengannya, terlihat lima orang lebih keluar dari mobil hitam dan menuju kearahnya, Luna masih dengan santai duduk diatas motornya.

“Nona bisa ikut dengan kami?” ucap pria berbadan gempal berambut cepak itu dengan datar.

“Boleh saya tahu ada kepentingan apa dengan saya, dan siapa yang menyuruh?”

“Nona akan tahu, setelah nona ikut kami.” Luna mendecih

“Hanya meminta seorang perempuan ikut dengan kalian, tapi kalian datang begitu membawa rombongan, miris sekali.” jawab Luna dengan santai, membuat mereka saling berpandangan tak mengira kalau yang akan ia bawa begitu santainya menangapi tanpa rasa takut.

“Nona saya mohon sebelum kami berbuat kasar.” tambah seorang lagi berpakaian trendy.

“Kalau saya tidak mau, kalian mau apa?”

“Banyak mulut!” teriak lelaki berbadan tegap berambut gondrong ingin menarik tangan Luna namun dengan sigap Luna turun dari motor dan langsung menyarangkan tendangannya tepat di pinggang lelaki itu hingga terhuyung.

“Jalang!” geramnya dan langsung menyerang Luna, Luna yang sudah siap terlebih mendengar dirinya dipanggil jalang langsung berkelit dan langsung melayangkan tinjunya ke rahang pria bermulut besar itu, hingga.

”Kraak!!”

“Aaah!!” pria itu melolong kesakitan dan ambruk dengan mulut yang perot.

“Berani sekali kau mengatai ku jalang!” ucap Luna sinis dan kembali menatap kearah kawanan pria dihadapannya yang masih tertegun tak percaya dengan apa yang mereka lihat, dan kembali menatap Luna yang juga menatapnya dengan tajam dan dingin seolah ingin memakan mereka semua.

“Bos, benar ia wanita yang dipinta oleh tuan?” tanya salah satu dari mereka.

“Iya tidak salah, fotonya benar.” jawab pria yang ditanya.

“Tapi kok serem bos.”

“Masa kau takut sama perempuan cepat serang perintah sang bos yang memakai pakaian serba putih sendiri itu, pria itu hanya mengangguk pasrah dan mengajak teman-temanya untuk langsung menyerang, ketiga orang itu langsung menyerang Luna namun dengan mudah Luna melumpuhkan mereka semua.

“Bak.. buk.. bak buk..” suara hantaman akurat Luna mengenai titik-titik lemah mereka hingga mereka jatuh tersungkur, Luna tersenyum menyeringai membuat mereka yang melihatnya bergidik ngeri, sebenarnya mereka yang terlalu lemah atau Luna yang terlalu kuat, meraka yang sisa tiga orang itu menelan salivanya dengan berat, belum mereka bertindak sebuah mini fan hitam berhenti disamping motor Luna dan beberapa orang keluar menghampiri Luna.

“Nona baik saja?” tanya pria berbadan tegap itu sembari membungkuk hormat.

“Iya, aku baik saja.” Luna menjawab sembari mengibaskan tangannya di bajunya yang terlihat sedikit kotor. Pria itu langsung mengarahkan pandangannya kearah pria berbaju putih yang sudah terlihat pucat, pria itu menghampiri laki-laki itu dengan santai dan langsung memukul kepala pria itu kuat.

“Beraninya kau mau mencelakai nona kami, dasar bodoh siapa yang menyuruhmu?!” teriak pria itu sembari kembali menendang laki-laki itu.

“Ampun tuan Jordan, saya tidak tahu kalau gadis itu adalah nona kalian.”

“Dasar bodoh, bukan hanya nona kami, tapi dia adalah atasan kami, saya tunduk dibawah kuasanya, berani sekali manusia rendah seperti dirimu mau menyentuhnya.”

“Maaf atas kebodohan saya tuan saya ikut tunduk dibawah kuasanya.’ Ucap lelaki itu penuh takut siapa yang tak tahu Jordan, pria penguasa genk ibu kota, semua para brandal tahu tentangnya, kalau Jordan saja tunduk kepada gadis itu, apalah artinya kekuatan dia, berarti gadis itu memang benar-benar hebat.

“Bawa anak buahmu pergi sebelum mereka mati karna berani menyentuh nona Luna.” Perintah Jordan dengan keras, pria itu mengangguk namun Luna menghalanginya.

“Biar aku pulihkan dulu.” Ucap Luna lembut mendatangi semua yang terluka dan mengembalikannya.

“Maaf nona kami salah, maaf karna sudah mengatai mu tidak baik, maafkan saya.” ucap laki-laki yang mengatai Luna jalang itu menangis meminta maaf.

“Sudahlah tidak apa, pergilah.” Laki-laki itu berlutut diikuti dengan yang lainnya.

“Terimalah kami sebagai muridmu nona, kami akan setia.” ucap mereka serempak, membuat Luna menarik nafasnya dalam dan akhirnya mengangguk, membuat mereka tersenyum senang dan berdiri.

“Terimakasih nona” mereka membungkuk hormat dan meninggalkan lokasi itu, sementara Jordan hanya tersenyum miring.*

1
Sri Tri
Lumayan
Sri Tri
Biasa
NIA DJOHAN Djohan
tamat/Drool/
Mey jun Susy
Luar biasa
Tiwi
keren
Tiasni Nellu
wah..luna hebat sekali ya..
Tiasni Nellu
lanjut...
Tiasni Nellu
lunaaaaa..
Lya Fatih Bayan
lunaaaa aku padamuuuuu.. kereeeeen.. karakter cewek kuat seperti yg aku sukaaaaaa
Rina Arie
Lumayan
Lya Fatih Bayan
Juna bodohh
Lya Fatih Bayan
kalau jadi Luna dicueikin aja dulu junanya.. gampang aja digandeng ma cewek lain..
Lya Fatih Bayan
hanya sekretaris tapi kok gandengan tangan.. siapa yang nggak salah paham.. kalau hanya sekertaris biasanya hanya ngekor nggak pake gandeng tangan.. bodohhh
Lya Fatih Bayan
Thor



Thor, jangan ada kata loe gue diantara mereka🤭.. kurang seneng dengr pakai bahasa loe2 gue... udah pada tua juga..
Sabia X: /Smile/
total 1 replies
niktut ugis
kasihan Luna Thor 😌, dia sangat merindukan ortu
niktut ugis
🤣🤣 hny Luna yg mampu menyentil jidat CEO terkeren...andai bara ada d situ past dia takjub
Neng Nosita
whah... akhir yg bahagia
makasih thor... tak tunggu cerita2 selanjutnya
Sabia X: terimakasih kembali karena sudah membaca karya saya nantikan juga kisah cerita cinta tentang Levin yang akan segera update dan juga kisah lainnya.🙏🥰
total 1 replies
Eka Yuni
akhirnyaaa . khayalan ku terwujuuuud . mereka bukan kk adx kandung . yuhuuuuu
Yolan Apolonia
Biasa
Yolan Apolonia
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!