Tak ada yang tau kapan dan kepada siapa cinta kita berlabuh. begitupun Kiara yang memendam perasaannya pada sang bos dingin yang bernama Zavier.
meluluhkan hati Zavier adalah goals terbesar yang ingin Kiara capai. namun, siapa sangka karna orang tua Zavier yang terus mendesaknya untuk menikah, akhirnya Kiara terikat pernikahan kontrak bersama Zavier.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blue Zia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 26
Suara ketukan pintu membuat mereka menoleh ke arah pintu. terlihat sosok Kalandra berdiri dengan gagah di depan pintu.
"Selamat pagi pak," ucap Rion menyambut Kalandra.
Zavier berdiri dari duduknya agar Kalandra bisa duduk di kursinya. "Dimana Zea? bukannya dia ikut sama kamu tadi?" tanya Kalandra.
Rion menatap Zavier penuh tanya karena sejak ia masuk ia tak melihat Zea sama sekali.
Zavier memberi kode lewat matanya melihat kearah dinding di belakang Kalandra.
Rion mengangguk paham. "Owwww Zea lagi keluar sama Kiara pak. bapak tenang saja mereka bersama 5 bodyguard," ucap Rion.
"Jika terjadi sesuatu pada Zea, kalian berdua yang tanggung jawab!"
Zavier mengirim pesan singkat pada Kiara, memberitahunya jika Kalandra sedang berada di ruangannya jadi mereka tidak bisa keluar untuk sementara waktu.
Ruang pribadi Zavier kedap suara jadi sangat aman untuk mereka didalam sana, didalam sana juga fasilitasnya lengkap jadi mereka tidak akan kelaparan sedikitpun.
"Bagaimana wanitamu?" tanya Kalandra.
"Sabar, nanti malam juga ketemu," ucap Zavier.
Lagi dan lagi Rion di buat bingung dengan percakapan ayah dan anak itu. Rion tak tau apapun tentang acara nanti malam. bagaimana bisa mereka tidak melibatkan Rion dalam rencana mereka.
"Baguslah, jangan sampai kamu menyesal kehilangan Zea karna kamu tidak bisa membawa wanitamu," ucap Kalandra.
"Dan Zavier harap kali ini ayah tidak mempersulit keputusan Zavier," ucap Zavier serius.
Zavier tau jika ayahnya tidak suka maka itu tidak bisa diubah. ia takut jika Kalandra tidak merestui mereka, tapi apapun yang akan terjadi, Zavier akan memperjuangkan Kiara.
"Apa ayah masih lama? Zavier sedang membahas proyek bersama Rion," ucap Zavier.
"Kalian lanjut saja, jangan pedulikan saya."
"Bagaimana pun bapak ini orang luar dalam bisnis," ucap Zavier.
"Betul sekali. bisnis tetap bisnis pak," sambung Rion.
"Ck! kalian berdua ini sok bahas bisnis, saya juga tidak tertarik dengan bisnis kalian. saya sudah kaya," sombong Kalandra.
"Itu harus, biar Zavier menikmati kekayaan ayah."
"Jangan mimpi! urus saja pernikahanmu!"
Setelah mengucap itu, Kalandra keluar tanpa pamit. Zavier dan Rion hanya mampu menggelengkan kepalanya.
"Bokap lo bro?" tanya Rion.
"Bukan, gue gak kenal," ucap Zavier kembali duduk di kursinya.
Sementara diruang pribadi, Zea sudah terbangun ia menatap sekeliling dan melihat Kiara yang tertidur di sofa. dengan langkah gontai Zea berjalan kearah sofa.
"Kak Ara," panggil Zea yang masih setengah sadar.
Karena tak mendapat jawaban dari Kiara, Zea pun mengangkat satu tangan Kiara dan ikut berbaring di sofa bersama Kiara.
Zea memeluk Kiara erat agar tak terjatuh, sofa yang mereka tiduri tidak terlalu besar namun cukup menampung mereka berdua.
"Makan siang dimana nih?" tanya Rion.
"Gue butuh istirahat, lo duluan aja," ucap Zavier.
"Oh ok, mau nitip gak? buat Zea sekalian," ucap Rion.
"Nanti aja, tolong kasih tau pak Yoga jaga depan ruangan gue dulu sampai jam istirahat selesai. gue gak mau di ganggu," ucap Zavier.
"Ok bos."
Setelah Rion keluar barulah Zavier masuk kedalam ruang pribadinya, ia mencari keberadaan Zea yang tak ada di kasur.
"Zea," panggil Zavier.
Zavier masuk semakin dalam dan melihat kearah sofa, Kiara dan Zea sedang tidur disana.
"Ck,awas aja kalau ngeluh badannya sakit."
Zavier keluar dari sana dan memesan makan siang untuk mereka bertiga. tak butuh waktu lama pak Yoga masuk membawa pesanan mereka.
"Permisi pak, saya mau antar pesanan bapak," ucap pak Yoga.
"Ya."
"Kalau begitu saya permisi pak," pamit security.
"Tunggu, makanan yang akan datang untuk pak Yoga saja," ucap Zavier.
"Baik pak, terimakasih banyak."
Setelah memastikan pak Yoga sudah jauh dari ruangannya barulah Zavier masuk kembali keruang pribadinya.
Tepat saat dinding itu rapat kembali, Riya berjalan menuju ruangan Zavier dan di hentikan oleh pak Yoga.
"Maaf ibu Riya, pak Zavier sedang istirahat dan tidak ingin di ganggu," ucap pak Yoga.
"Ck! kamu itu hanya security gak usah atur-atur saya!" Riya kembali berjalan.
Pak Yoga tetap menghentikannya. "Maaf bu, ini tugas saya dan pak Zavier berpesan tidak ingin di ganggu."
Riya tetap menerobos masuk meskipun pak Yoga sudah menghadangnya. mereka terdiam saat melihat ruangan Zavier kosong, bahkan makanan yang pak Yoga bawa tadi sudah tak ada di meja.
"Ck! harusnya kamu bilang kalau Zavier gak ada di ruangannya!"
Riya keluar dari sana di ikuti pak Yoga yang heran kemana perginya Zavier. ia yakin tadi bertemu Zavier beberapa menit yang lalu tapi sekarang sudah kosong.
"Pak Zavier kemana yah? saya dari tadi disini dan pak Zavier nggak ada keluar ruangan. tapi tadi kok kosong yah." batin pak Yoga.
"Zavier keluar sama siapa?" tanya Riya.
"Saya gak liat bu."
"Jangan bohong kamu! kamu dari tadi disini kan gak mungkin kamu gak liat Zavier keluar! apa dia sama Kiara?" tanya Riya.
"Saya gak liat bu, pak Rion minta saya jaga di depan ruangan pak Zavier. selama itu saja nggak liat pak Zavier keluar bu," jelas pak Yoga.
"Awas aja kalau Zavier bareng sama Kiara lagi!"
Riya pergi dengan mood yang berantakan. sejak ia pulang dari rumah Zavier, hubungannya semakin renggang. ralat! mereka tidak pernah punya hubungan apapun.
Hanya Riya yang mengejar Zavier secara ugal-ugalan tapi Zavier tetap tidak tertarik.
