NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Arumi

Dermaga Cinta Arumi

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / trauma masa lalu
Popularitas:472.8k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan di tempat lain artinya plagiat. Tolong laporkan🔥


Baru dua bulan menikah, Arumi Safitri harus rela mengikhlaskan kepergian suaminya yakni Letda Laut (P) Yuda Kusuma yang meninggal dalam tugas. Pahami jati diri sebagai prajurit angkatan laut bahwa air yang memiliki semboyan wira ananta rudira, yaitu tabah sampai akhir.

Hidup Arumi selepas kepergian suaminya, diterpa banyak ujian. Dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya. Ada benih yang ternyata telah bersemayam di rahimnya, keturunan dari mendiang suaminya. Beberapa bulan kemudian, Arumi terpaksa menikah dengan seorang komandan bernama Kapten Laut (E) Adib Pratama Hadijoyo hanya karena kejadian sepele yang menyebabkan para warga salah paham dengan mereka berdua.

Bagaimana kehidupan pernikahan Arumi yang kedua?

Apakah Kapten Adib menjadi dermaga cinta terakhir bagi seorang Arumi atau ia akan menyandang status janda kembali?

Simak kisahnya💋
Update : setiap hari🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 - Cerita Masa Lalu (Part 1)

"Hiks...hiks...hiks..." tangis Arumi pun pecah seketika. Mata Arumi terpejam namun ia menangis dan meluapkan perasaan serta emosinya yang selama ini tertahan.

Tangan Adib yang awalnya masih menggantung karena terkejut dan tak menduga jika Arumi mendadak memeluk tubuhnya, pada akhirnya ia pun membalas dekapan Arumi. Ia tetap diam dan membiarkan Arumi menangis guna mengeluarkan segala uneg-uneg di hatinya seraya mengelus lembut punggung istrinya tersebut. Berharap ia dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan pada Arumi.

"Aku takut, Mas. Hiks...hiks...hiks..."

"Takut kenapa?"

"Takut nasib Mas Adib seperti Mas Yuda. Aku ini pembawa sial," ucap Arumi seraya sesenggukan.

Adib pun langsung melepaskan pelukan Arumi. Ia menarik dagu Arumi yang terus setia menunduk sambil terisak pilu tanpa mau memandangnya.

"Hei, lihat aku Rum. Kamu itu sebuah anugerah terindah yang dengan susah payah sudah dilahirkan oleh orang tuamu di dunia ini. Lantas kenapa menyebut dirimu sendiri dengan kalimat bodoh seperti itu? Tidak ada di dunia ini orang yang dikatakan pembawa sial atau biang sial," ujar Adib menatap Arumi secara serius namun tetap penuh kelembutan yang memang menjadi ciri khasnya jika bersama wanita yang ia cintai ini.

Arumi pun menyeka air matanya. Lantas ia bercerita bahwa keluarga mendiang Yuda menyebutnya sebagai pembawa sial. Setelah ia menelisik lebih dalam lagi, dirinya baru menyadari bisa jadi kalimat sarkas tersebut memang benar adanya.

Arumi pun teringat dengan kenangan masa kecilnya dan tanpa disadarinya ia pun akhirnya menceritakan hal itu pada Adib.

Arumi yang saat itu masih duduk di bangku SMP, merengek minta dibelikan sebuah boneka di pasar malam pada orang tuanya. Alhasil ayahnya yang kala itu baru saja gajian, lantas mengajak ibunya naik motor untuk membelikan Arumi boneka tersebut tanpa memberitahunya. Kedua orang tuanya berniat memberi kejutan untuk dirinya.

Namun naas, motor yang digunakan oleh kedua orang tua Arumi ditabrak oleh sebuah truk di jalan. Keduanya tewas di tempat kejadian. Sejak itu Arumi menjadi yatim piatu dan diasuh oleh bibinya yang seorang janda tanpa anak. Arumi dibawa oleh bibinya meninggalkan desa dan tinggal di sebuah kota besar.

Akan tetapi bibinya juga tak berumur panjang. Dikarenakan saat usia Arumi menginjak 20 tahun, sang bibi akhirnya meninggal dunia karena sakit yang memang sudah lama diidapnya. Namun sang bibi merahasiakan penyakitnya tersebut dari Arumi. Sehingga Arumi pun terlambat tahu.

Ia baru mengetahui penyakit bibinya beberapa bulan sebelum beliau menghembuskan napas terakhirnya.

☘️☘️

Di sebuah kota J yang terkenal dengan julukan kota besar dan pusat segala hiruk-pikuk baik orang-orang yang mencari pekerjaan hingga menimba ilmu. Arumi yang awalnya berasal dari desa yang sama dengan Yuda Kusuma, sejak orang tuanya meninggal dunia, ia pun dibawa oleh bibinya ke kota J.

Setelah lulus SMA, Arumi bekerja serabutan mulai dari tukang bersih toilet umum hingga penjaga toko. Semua ia lakukan demi sesuap nasi dan juga membalas budi baik bibinya yang telah sudi membesarkannya selama ini.

Tak lama, ia mendapatkan sebuah pekerjaan dari seorang kawan yakni menjadi pengecek tiket masuk di pelabuhan yang cukup besar di kota J. Pelabuhan yang dijuluki banyak orang sebagai dermaga tersibuk dan terpadat di kota tersebut. Walaupun statusnya masih sebagai pegawai kontrak, Arumi akhirnya menerima pekerjaan tersebut karena gajinya lebih baik daripada ia harus menjadi penjaga toko terus-menerus.

Hanya saja karena pelabuhan tersebut cukup jauh dari rumah kontrakan bibinya, maka dari itu Arumi dengan terpaksa nge-kos. Sebab, jika ia pulang-pergi naik motor dari pelabuhan ke rumah bibinya, selain biaya bensin yang boros, hal ini juga beresiko tinggi untuk dirinya. Jika ia pulang larut malam dengan jarak yang begitu jauh, tentu sangat rawan.

"Hai, Din. Gimana semalam? Rame apa enggak?" tanya Arumi pada rekan kerjanya yang bernama Dina.

"Rame banget, Rum. Huft, capek juga ternyata shift malam. Kapok deh, aku."

Dina pun menggerutu sebal karena ia pertama kali kena shift malam dan hasilnya sungguh melelahkan. Kebetulan banyak jadwal penyeberangan yang terjadi semalam di pelabuhan saat ia berjaga. Otomatis penumpang juga membludak karena bersamaan dengan libur panjang.

"Hari ini kamu libur?" tanya Arumi.

"Aku libur, Rum. Pengin rebahan seharian," ujar Dina seraya selonjoran di atas kasur. Keduanya merupakan rekan kerja sekaligus satu kamar kosan.

Demi menghemat biaya, Arumi dan Dina sepakat menyewa satu kamar kos untuk diisi berdua.

"Dasar kebo!" ledek Arumi.

"Sesekali perlu, Rum. Soalnya kata pacarku badanku terlalu kurus. Siapa tahu kalau aku ngebo seharian, jadi lebih berisi. Haha..."

"Ya sudah, Mbak Kebo. Aku berangkat dulu ya," ucap Arumi seraya tertawa kecil. Dirinya sudah rapi dan tengah bersiap untuk berangkat kerja.

"Hati-hati di jalan cantik. Jangan sampai ketemu cowok iseng itu lagi ya hari ini," ledek Dina.

"Enggaklah. Dia kan sudah nyeberang ke pulau yang jauh. Jadi enggak mungkin balik ke kota ini dengan cepat. Kalau perlu enggak balik-balik saja sekalian. Dasar ganggu banget!" gerutu Arumi.

"Ya, kali saja doi kembali ke kota ini naik pesawat terbang Rum. Aku lihat dari jauh kayaknya tuh cowok kantongnya tebel. Pasti banyak duit. Jaketnya saja keren dan kelihatan mahal gitu. Hati-hati Rum, jangan benci-benci banget sama doi. Nanti kamu bisa jatuh cinta loh sama dia. Soalnya cinta sama benci itu beda tipis," ucap Dina.

"Ih, males banget. Aku agak alergi sama cowok tajir, Din. Aku sadar diri siapa aku ini, Din."

"Jodoh enggak ada yang tahu, Rum. Kalau misal doi mau jadi pacar cadanganku sih, aku welcome saja. Haha..." tawa Dina.

"Terus ayank Hendra mau kamu taruh di mana, bestie?"

"Ya, tetap di hatiku lah. Piye toh kamu, Rum. Hehe..."

"Ckckck..." Arumi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Dina.

"Mas Hendra tetep jadi pacar utamaku, Rum. Soalnya aku kadung cinta sama doi," ucap Dina seraya terkekeh sendiri.

Hari ini Arumi masuk shift siang dan terjadwal selesai bekerja pukul sepuluh malam. Namun biasanya ia baru keluar sekitar jam sebelas malam karena harus melakukan kalkulasi dan pencocokan terlebih dahulu.

☘️☘️

Jam dua belas malam, Dermaga Kota J.

Arumi baru saja keluar dari kantor pelabuhan setelah ia melakukan absen pulang. Malam ini dirinya sedikit tidak fokus karena bibinya tengah sakit dan butuh banyak biaya. Alhasil ia pulang sangat over time.

Terkadang ia juga mengambil kerja tambahan saat libur yakni sebagai tukang cuci piring dan bersih-bersih di restoran atau cafe.

Malam ini mendadak bulu kuduk Arumi berdiri alias merinding ketika melewati salah satu area dermaga yang sangat sepi. Jarak parkiran motornya dengan kantor dermaga cukup jauh sehingga ia harus berjalan kaki.

Hanya karyawan tetap yang bisa parkir kendaraannya di halaman kantor dermaga. Untuk pekerja kontrak maupun harian lepas harus parkir di area lain yang terbilang sangat jauh dari kantor.

"Tumben malam ini sepi banget. Padahal kemarin pas Dina shift malam, rame banget. Mana udaranya dingin, eh jaketku ketinggalan di jok motor. Lengkap sudah penderitaanku," gumam Arumi.

Tiba-tiba...

Grepp...

Mulut Arumi dibekap oleh seseorang tak dikenalnya dari belakang tubuhnya. Arumi tak bisa berontak atau menjerit karena pelaku berjumlah dua orang. Mereka melakukan hal itu padanya dengan sangat cepat tanpa ia duga.

Lantas Arumi diseret secara paksa hingga berada di area yang sepi di antara peti kemas atau kontainer yang berukuran sangat besar dan tangannya diikat.

"TOLONG !!" jerit Arumi ketika bekapan tangan pelaku lepas dari mulutnya.

"Haha... menjerit saja cantik. Ini sudah larut malam dan area di sini sangat sepi. Tak akan ada orang yang mendengar teriakanmu," ujar si pelaku seraya tertawa di depan Arumi.

Sontak Arumi pun semakin ketakutan. Ingin kabur juga enggak bisa karena tangan dan kakinya diikat. Tubuhnya tergeletak di atas aspal. Suasana di sana minim pencahayaan sehingga terlihat remang-remang cenderung gelap. Karena cahaya lampu jalan tertutup dengan tumpukan peti kemas.

"Ambil uangku atau ponselku, silahkan. Tapi aku mohon, lepaskan aku. Kasihani lah aku. Bibiku sakit keras. Hiks...hiks...hiks..." tangis Arumi seketika pecah di depan para penjahat tersebut. Dirinya benar-benar ketakutan.

"Kami memang akan mengambil itu semua darimu, cantik. Tapi yang pasti kami ingin mencicipi tubuhmu terlebih dahulu," ujar salah satu penjahat yang sudah mupeeeng.

Laki-laki itu pun mendekati Arumi yang terseok-seok dan merambat. Arumi berusaha mundur dan menjauh dalam kondisi tangan serta kaki yang masih terikat tali. Sedangkan penjahat satunya sedang mengecek isi tas selempang milik Arumi.

"Aaaaaaa !!" jerit Arumi. Seketika...

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Susu Soda
lanjut
Safira💋: nuhun Kaka ^^
total 1 replies
J
terima kasih teh Fira good story😉
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
.
selalu menarik👍
Safira💋: nuhun Kaka ^^
total 1 replies
DozkyCrazy
definisi jodoh gak bakal kemana yaa author
suka suka ceritanya 👏👏
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Nur Hidayati
Luar biasa
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Nur Hidayati
Lumayan
Stien
akhirnyaaaa
Stien
Luar biasa
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Stien
senang tipe suami spt Adib... penyayang namun tegas
Lina Yulianti
bagus terus tingkatkan karyamu lg dg banyak novel
Safira💋: 💋💋💋💋💋
total 1 replies
Stien
Aku padamu bu Elsa
Stien
bambang... tunggu balasan author/Curse/
WaTea Sp
wkkkkwkkk...adib adib piye to
WaTea Sp
gila tuh anaj kandung
Isna mansur
keren...keren ... ceritanya seru bgt thor.../Good//Good//Good/
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Kayla Neva
Luar biasa
Safira💋: 💋💋💋💋💋
total 1 replies
Kayla Neva
Lumayan
💗AR Althafunisa💗
Alhamdulillah... happy ending 🥰🥰🥰
💗AR Althafunisa💗
Rata-rata keriting di bawah ya rambutnya 😂😍
Safira💋: cerminan RL🤭
total 1 replies
💗AR Althafunisa💗
Kenapa ada pingky nya sih 🤣 aku aja yg suka pink ga sesuka itu buat ngasih nama pinky 😅
💗AR Althafunisa💗: 😂😂😂😂😂
Safira💋: tau tuh Pak Mayor Adib sama Mbak Arumi haha 😂gara-gara ngidam super ekstrem jadi nama anaknya ikut bablas bar-bar🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!