NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: FlowerNing

Uang, Rumah, Mobil, tiga benda itu tidak pernah dimiliki oleh Gaffi. Besar di jalanan tanpa perlindungan dan pengasuhan orang tua, Gaffi yang ditinggalkan di jalanan harus bertahan hidup dengan cara mengemis.

Melihat kehidupan orang-orang beruntung yang lewat, Gaffi duduk di pinggir trotoar. Suaranya pelan, mengiba agar ada yang memberinya uang recehan untuk makan hari ini.

Jika takdir hidupku begitu buruk..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FlowerNing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari tanpa Ayah

Sekembalinya dari bekerja di bengkel, Bayu dan Gaffi segera mandi dan berganti pakaian bersih. Mungkin karena baru saja bekerja berat, tangan dan kaki Bayu merasa pegal. Diam-diam mencari minyak urut untuk merilekskan otot, Bayu yang sebenarnya kewalahan tetap bertanya apakah Gaffi ingin makan atau tidak.

"Masih kenyang. Ayah, Gaffi masuk ke kamar duluan ya."

Karena tidak perlu memasak nasi dan lauk untuk Gaffi, Bayu hanya masak satu bungkus mie instan untuk dirinya. Menambahkan sayur sawi dan dua telur, Bayu yang baru menyelesaikan setengah mangkuk mie terdiam sesaat ketika suara guntur terdengar. Bayu sedikit senang. Untung sekali pak Mamat meminjamkan sepeda. Tidak lama setelah sampai di rumah hujan deras turun mengguyur.

Gaffi menggigil akibat cuaca dingin, menyeret selimut baru yang sudah di cuci untuk di pakai. Naik ke kursi dekat jendela yang setengah terbuka, Gaffi menonton air hujan sedikit melamun.

"Nak, jangan duduk di depan jendela nanti masuk angin." Bayu yang mendapati Gaffi dililit selimut tebal agak lucu. Sudah tahu dingin tapi masih duduk dekat jendela yang udara dinginnya lebih terasa.

Gaffi nyengir malu. Bau air hujan di desa sangat unik. Ada aroma daun dan air yang sangat menenangkan. "Gaffi mau main air hujan, boleh gak Yah?"

Mana boleh. Bayu dengan tegas tidak setuju. "Kamu belum lama ini baru keluar dari rumah sakit. Mau ketemu dokter terus disuntik lagi?"

Mengingat perasaan jarum yang tertancap pada kulit dagingnya, Gaffi makin mengeratkan selimut pada tubuhnya. Menggeleng panik dan tidak mau kembali kesana kalau bisa.

Bayu menutup jendela dan satu-satunya penerangan berasal dari lampu minyak membuat rumah terlihat agak suram. Gaffi yang sebenarnya bisa disebut manusia yang bangkit dari kematian merasa horor. "Ayah!!" Panggilnya takut.

Suara tawa Bayu mengurangi ketakutan Gaffi. Wajar ketika anak merasa takut dalam kegelapan. Bayu menggendong Gaffi untuk tidur. Malam di desa hari itu lebih tenang dari biasanya. Warga desa tidur lebih awal dan tidak ada satupun yang keluar dari rumah sejak hujan turun.

***

Menguap lebar, Gaffi dengan malas beranjak dari rebahan dibawah pohon rindang. Matahari begitu terik namun udara begitu sejuk dibawah naungan pohon. Diam-diam mengeluarkan cemilan yang dibelikan Bayu, Gaffi melirik sekilas pada anak menyebalkan yang terus menerus menatapnya.

"Apa?!"

Guntur cemberut. Dia sebenarnya tidak mau disini namun Darsih bersikeras membiarkan dirinya untuk menemani Gaffi. Hari ini Bayu tidak bekerja di bengkel, pelanggan besar menelepon pak Mamat untuk membetulkan dan service mobil salah satu pejabat yang tinggal di luar kota. Tidak bisa menolak pekerjaan tersebut, pak Mamat menutup bengkel untuk perjalanan khusus ini. Berangkat jam 3 subuh, Bayu berjanji akan pulang sebelum jam 9 malam.

Tidur kurang dari lima jam, Bayu bangun tengah malam untuk memasak. Untuk sarapan Bayu menyiapkan bubur jagung dan untuk dua makan lain Bayu menyediakan nasi, sayur tumis dan tempe. Karena terlalu mendadak, Bayu tidak sempat belanja. Pasar sudah tutup saat jam pulang kerjanya. Jadi masakan yang dia buat terlalu sederhana.

Awalnya Bayu berniat membawa serta Gaffi, hanya saja Mamat tidak setuju. Perjalanan bolak balik bisa saja mempengaruhi Gaffi dan berakibat mengganggu konsentrasi kerja Bayu nanti. Dua mobil yang ingin dibetulkan adalah milik gubernur! Akan merepotkan kalau-kalau pekerjaan mereka berakhir dengan ketidakpuasan.

Gaffi juga bukan anak balita nyata. Tidak khawatir ditinggal sendiri, Gaffi dengan tenang tetap berbaring tidur ketika Bayu mencoba membangunkannya dan berpamitan. Tiba ketika dia bangun dan selesai sarapan, Darsih mengetuk pintu rumah dan disinilah Gaffi berada.

Guntur yang ngiler dengan cemilan yang dipegang Gaffi makin cemberut. Mengapa anak setampan dan kaya seperti Gaffi harus tinggal di samping rumahnya! Iriiiiiiii. Jumarno bekerja keras seumur hidup akan tetapi tidak pernah Guntur dapati ayahnya mampu membeli sepeda seperti ayah Gaffi!

Gaffi sendiri bukan orang yang pelit. Memotong separuh cokelat yang dibuka, memberi sebagian kepada Guntur. "Ambil dan bagi dengan kakak perempuan kamu."

Binar dimata Guntur tidak dapat disembunyikan, Memegang cokelat seperti harta karun, Guntur memanggil kakak perempuannya dengan lantang. "Mbakkkk. Mbak sini."

Wati yang dipanggil naik dari sawah, mencuci kaki yang berlumpur, Wati bertanya kenapa.

Guntur memamerkan setengah cokelat pemberian Gaffi. "Mbak ada cokelat. Gaffi yang kasih."

Wati mengangguk pada Gaffi sebagai ungkapan terimakasih. Guntur membagi dua bagian lagi, cokelat yang dimakan terasa lembut dan dengan cepat meleleh di dalam mulutnya. "Enak yo mbak."

Wati mengiyakan dengan suara pelan. Darsih dan Jumarno bukanlah orang tua yang partiaki. Namun karena kondisi keluarga yang serba kurang, semua pendapatan yang diperoleh dihabiskan untuk makan, pakaian dan biaya sekolah ketiga anak.

Bukan berarti tidak pernah menghabiskan uang untuk makanan ringan, tapi itu bisa dikatakan jarang sekali. Mungkin terhitung dalam satu tahun adalah empat kali. Makanan ringan seperti kue dibeli saat hari perayaan idul Fitri dan ulang tahun mereka.

Gaffi yang hidup berkecukupan tanpa kekurangan apapun saat ini menahan nafas ketika melihat emosi pada raut wajah Wati. Ekspresi penuh syukur saat menerima barang-barang terbaik yang sebenarnya bukan apa-apa. Dirinya pernah diposisi serupa ketika ada dermawan yang membantunya saat masih menjadi pengemis.

Mencubit ringan bagian lengan untuk menahan emosi aneh yang ingin meluap, Gaffi tidak mau tinggal lebih lama. "Aku akan pulang saja untuk tidur siang."

Wati yang belum sepenuhnya menghabiskan cokelat yang dia makan menahan Gaffi yang ingin beranjak. Membuat gerakan seperti melarang lalu menunjuk ke arah Darsih yang masih bertani. Menelan seluruh cokelat di detik berikutnya, Wati kembali turun ke sawah lalu memberitahukan pada Darsih kalau Gaffi ingin pulang.

Darsih berbalik. Matahari sangat terik sekarang, karena terlalu silau dirinya tidak dapat melihat terlalu jelas wajah Gaffi. "Kamu berani pulang sendirian? Mau ditemani sama Guntur ndak?"

Tentu saja Gaffi tidak butuh ditemani siapapun. Di rumah dia masih harus menyelesaikan misi baru. Kalau guntur ikut dan memergoki tingkahnya yang aneh dan memberitahu orang-orang, bukankah dirinya akan berakhir di arak karena dikira kerasukan?!

"Tidak usah bibi. Gaffi bisa pulang sendiri kok, ayah juga sudah ajari Gaffi caranya tutup dan kunci pintu rumah. Bibi tidak perlu risau."

Aduhhhh, ini anak imut sekali. Darsih yang mengira Gaffi mengantuk dan ingin cepat pulang agar bisa tidur siang hanya mengingat Gaffi untuk datang ke rumahnya nanti sore. Bayu sudah menitipkan Gaffi untuk dijaga selama pergi bekerja.

"Ayah kamu ada tinggalkan makanan ndak di rumah? Makan di rumah bibi saja ya?"

Gaffi menggeleng. "Ayah masak kok Bi. Gaffi makan di rumah saja nanti. Makasih Bi Darsih."

1
nur laela
Luar biasa
FlowerNing: Terimakasih
total 1 replies
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
FlowerNing: terimakasih
total 1 replies
deria
👍👍👍👍👍 lanjutkan thor ..
deria
yo gaffi suka yang polos🤭🤭🤭 yang meriah banyak gambar terlalu menyakitkan mata kalo liatnya🤣🤣🤣
deria
lanjutkan thor . apalagi latar ceritanya tahun 85👍👍👍👍
deria: oke thor
FlowerNing: sudah di up ya satu bab baru. dibaca yawww
total 2 replies
deria
weleh sibuk ya thor ampek belum up juga
FlowerNing: Sibuk kerja hiks
total 1 replies
deria
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memanfaatkan anak tapi boleh juga asal jangan sering2😂😂😂😂
FlowerNing: gak sering-sering kok
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Andira Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!