NovelToon NovelToon
Campur Tangan Mertuaku Di Keluarga Kecilku

Campur Tangan Mertuaku Di Keluarga Kecilku

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tina Mehna 2

Menjadi ibu baru tidak lah mudah, kehamilan Yeni tidak ada masalah. Tetapi selamma kehamilan, dia terus mengalami tekanan fisik dan tekanan mental yang di sebabkan oleh mertua nya. Suami nya Ridwan selalu menuruti semua perkataan ibunya. Dia selalu mengagungkan ibunya. Dari awal sampai melahirkan dia seperti tak perduli akan istrinya. Dia selalu meminta Yeni agar bisa memahami ibunya. Yeni menuruti kemauan suaminya itu namun suatu masalah terjadi sehingga Yeni tak bisa lagi mentolerir semua campur tangan gan mertuanya.


Bagaimana akhir cerita ini? Apa yang akan yeni lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tina Mehna 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35. CTMDKK

Kami duduk dan memalingkan wajah kami kearah berlawanan dari arah berjalan mereka. Aku sungguh tidak ingin bertemu dengan mereka lagi. Aku merasa dunia ini sangat sempit sehingga kemanapun aku pergi pasti bertemu dengan mereka.

“Udah mba, mereka udah enggak ada” Ucap Salma mencolek lenganku.

Aku menoleh kearahnya, “Sal, mending pesan mobil sekarang saja ya? bisa kan? Mba, enggak mau lagi pas-pasan sama mereka. Mba takut kesorean juga sampai di rumah.”

“Ya sudah mba, sebentar ya. Salma pesan dulu grab nya. Pak supirnya suruh masuk saja ya mba. Sebentar.” Ucap adikku lalu dia segera melalukan apa yang aku minta.

Hampir 15 menit kemudian, Mobil pun berhenti tepat di depan kami. Pak supir dengan baik hati membantu memayungi kami hingga masuk kedalam mobil. Setelah itu, mobil pun melaju ke kost adikku lebih dulu barulah setelah itu Adikku memesankan lagi untuk aku pergi ke terminal.

“Mba, Seharusnya langsung saja ke terminal. Salma kan mau antar mba juga”

“Enggak usah antar-antar Sal, Mba bisa kok sendiri. Ini kan lagi hujan deras juga, kamu enggak boleh hujan-hujanan katanya mau ujian, harus jaga Kesehatan dong.”

“Ya sudah, mba yang hati-hati ya. Nanti Salma telpon lagi.” Ucap nya menenangkan ku.

“Iya tenang saja, ya sudah mba pergi sekarang ya.”

Aku pun masuk ke dalam mobil untuk pergi ke terminal. Pukul 2 siang lebih dengan hujan yang sedikit mereda, aku turun ketika sampai di terminal itu. Aku buru-buru mencari bus yang ke arah rumah ku.

“Pak lewat Kedung ringin engga?” tanya ku.

“Iya neng. Masuk saja.” Jawab pak supir lalu aku pun masuk kedalam bus itu.

Perjalanan hampir memakan waktu 1 jam lebih, pada pukul 3 lebih 10 menit, aku sampai di halte dekat gang masuk tempat tinggal ku. Dengan sedikit kesusahan, aku pun turun dari bus lalu berjalan sediri ke rumah. Tiba-tiba saja sebuah mobil di belakang ku membunyikan klaksonnya.

“Eee copot..” Aku kaget lalu berjalan lebih pinggir lagi.

“Mba Yeni.” Panggil seseorang yang suaranya aku kenal. Aku menoleh dan melihat orang yang ada di mobil itu ternyata Ardi.

“Eh, Ardi ya?” Aku memicingkan mataku agar lebih jelas melihatnya.

Dia pun turun lalu dia bersalaman denganku. “Mba mau kemana?”

“Mau pulang.” Jawabku.

“Ya sudah, ayo sekalian saja. Saya juga mau ke rumah tante sekalian ke rumah anda mba.”

“Eh, enggak usah.”

“Ayo udah mba. Mari saya bantu, susah kan bawa nya.”

Aku pun menurut lalu aku duduk di depan bersamanya. Kali ini dia membawa mobil yang berbeda dengan yang kemarin aku lihat. Setelah aku duduk, dia pun melajukan mobilnya lagi.

“Hmmm, maaf mba. Mba bawa berat begini, Suami nya enggak bantuin kah mba?”

“Hemm, enggak. Sendiri saja sudah cukup kok.” Jawab ku canggung namun ku tutupi dengan senyuman.

“Oh gitu, maaf ya mba. Saya Cuma sedikit penasaran saja.”

“Iya enggak papa kok.”

Suasana jadi canggung kembali hingga sampai tepat di depan rumah ku. Dia dengan cepat turun lalu membukakan pintu mobilnya untukku.

“Terima kasih,”

“Sama—sama mba.”

“Eh Yeni.. Aduh, siapa itu tuh? Siapa lagi tuh?” Rupanya ada Bu Lesti dan Bu Mirna yang duduk sambil momong anak mereka di pos kamling.

“Halo bu.. Ini Ardi, ponakan nya Bu Eem. Enggak sengaja ketemu tadi.”

“Oh gitu, saya kira calon kamu yang baru Yen.”

“Eh enggak bu enggak. Aduh..” Aku merasa tak enak dengan Ardi. Namun Ardi hanya tertawa saja.

“Aduh, mari bu. Yeni ke dalam dulu.”

Ardi masih membantuku membawa barang belanjaan ku hingga masuk kedalam rumah.

“Assalamualaikum bu.” Ucapku.

“Waalaikumsalam, sudah pulang nduk? Eh ini, si-apa?” Ibu kaget karena Ardi yang ada di belakang ku.

“Oh iya, ini Ardi bu. Ponakan nya bu Eem yang pesan kue sama Yeni buat rabu besok.”

“Ardi? Oalah kamu anaknya Erni?”

“Halo bu, iya betul bu.” Ardi bersalaman dengan Ibu.

“Ya ampun, sudah lama sekali enggak bertemu Erni. Gimana kabar ibu kamu?”

“Ibu alhamdulillah sehat bu. Tapi memang agak sibuk sama pekerjaan nya.”

“Oh iya, Erni kan guru ya. Aduh, enggak nyangka anak nya Erni udah segede ini. Dulu kamu pernah loh saya gendong waktu Erni masih tinggal di dekat sini nih.”

Ibu bercanda dengan Ardi hingga aku menyiapkan minuman segar untuknya, Ibu masih juga bercerita dengan nya.

“Bu, udah ceritanya. Ardi belum minum loh, Di, silahkan minum dulu.” Ucapku mempersilahkan dia minum.

“Oh iya, maaf nak. Monggo, di minum dulu.”

“Enggak papa bu, terima kasih banyak ya mba, seharusnya mba Yeni juga minum dari tadi kan mba Yeni angkat barang begitu banyak gitu kan? pasti cape.”

“Iya di, nanti saja gampang.”

Dia tersenyum lalu meminum nya, “Terimakasih ya nak karena sudah bantuin Yeni. Keluarga kami memang enggak punya kendaraan, jadi kemana-mana ya jalan. Ibu sebagai orangtua sebenarnya ya kasihan tapi apalah daya ibu.” Ucap ibu pada Ardi.

“Emmm, oh ya Ardi, maaf apa ada yang mau di sampaikan? Em, maaf sekali ya Ardi bukannya ngusir tapi saya mau sambi buat kue karena sudah sore.”

“Yeni, kok gitu. Kalau mau buat kue ya silahkan. Ardi kalau mau di sini ya enggak papa, Ibu yang ajak dia cerita.”

“Em, maaf ya bu. Ardi juga harus ke rumah tante ini ada suruhan mama. Begini mba Yeni, kemarin kan saya pesan untuk tumpeng jumbo itu ya, kata mama saya pesan lagi mba tapi ini di taruh dus saja, jadi saya pesan lagi 150 ribu kue tradisional nya mba. Jadi di jumlahkan saja mba sama kurangan yang kue tumpeng jumbo itu. nanti saya transfer.”

“Oh gitu, ya bisa di. Baiklah besok aku buat terpisah untuk itu ya. Terima kasih sekali.”

“Sama-sama mba. Ya sudah, saya ijin pamit ya mba, bu. Lain kali saya kemari lagi.”

“Begitu, baiklah. Kamu yang hati-hati ya nak.” Ucap Ibu.

“Iya bu, permisi ya mba Yeni.”

“Iya di.”

Ardi pun keluar lalu dia pun berbelok ke rumah bu Eem. Aku masuk kembali ke dalam dan membawa semua belanjaan nya ke dapur.

“Yen, Ardi anaknya Erni itu di lihat-lihat cocok loh sama kamu.” Ucap Ibu yang mengikuti ku hingga ke dapur.

“Bu, jangan begitu lah bu. Yeni enggak enak sama Ardi di dibegitukan. Bu, Ardi kan masih muda pasti ya ada kriteria nya sendiri bu. Kasihan kalau Ardi di cocok-cocokin sama Yeni.”

“Kok gitu? Yen, asal kamu tau ya. Dulu Erni ibunya Ardi tuh sempat ngomong loh mau jodohin Ardi ama kamu. Eh malah kamu lagi deket sama Ridwan.”

“Bu, ya sudah lah. Kan itu dulu, sekarang kan beda bu. Sudah ya, Yeni enggak mau Ardi terbebani. Yang dulu biarlah berlalu.”

Mendengar itu, Ibu pun berkata. “Ya sudah,” Jawab Ibu lalu dia lanjut membantu ku menyiapkan adonan kue.

2 hari kemudian,

Hari-hari berlalu cepat, hingga hari dimana aku sibuk menyiapkan banyaknya kue yang akan di tempel di tumpengan jumbo itu. Dari pagi hingga malam, aku sibuk mengurusi dapur tapi aku sesekali masih menyempatkan diriku untuk bermain dengan anakku.

“Yen, terakhir Ardi ke sini. Dia nanyain kamu loh.” Ucap Bu Eem padaku yang dimana dia ikut membantuku menempelkan berbagai macam kue di tumpengan jumbo ini.

“Nanya apa bu?” Jawabku dengan setengah hati, sebenarnya aku sedang fokus pada kerapian kue—kue ini.

“Nanya suami mu si Ridwan kemana Yen. Saya ya jawab seadanya. Maaf ya Yen, Saya bukan mau nyebarin berita apapun. Saya Cuma jawab pertanyaan Ardi saja. Dia tanya, ‘Suami nya mba Yeni kemana tan? Kenapa mba Yeni selalu saja sendiri setiap aku lihat dia?’ saya ya jawab ‘Suami nya ya di rumah nya, mereka sudah pisah di.’ Begitu aja Yen,” Cerita bu Eem.

“Ya bu enggak papa kok. Di ceritakan juga engga papa, orang itu nyata nya.”

“Yen, saya enggak begitu kok. Tenang saja, Ardi hanya prihatin saja karena kamu seperti kerja keras sendiri. Kemana-mana sendiri, bawa barang berat sendiri. Gitu.”

Aku hanya tersenyum merespon itu lalu lanjut menyelesaikan semua ini. Hingga pada pukul 10 malam, tumpengan pun jadi.

“Alhamdulillah..” Ucapku.

“Wah, jadinya keren sekali. Sebentar ya saya foto dulu,” Ucap Bu Eem memotret tumpengan itu.

“Iya bu, kalau bawahnya di kasih kaya rerumputan sintetis gitu pasti lebih bagus bu.”

“Oh bawah ya, katanya sih besok di kasih sayur mayur hasil panen Yen.”

“Wah, bagus juga. Apa ini buat rebutan gitu bu?”

“Em, engga tau saya. Biasanya sih iya, nanti rame warga sana berebut ini.”

“Oh begitu, Emmm ya sudah bu Eem. Maaf Yeni masih ada pesanan kue lagi, Yeni ke rumah ya bu. Ini di taruh sini saja kan bu?”

“Oalah gitu ya sudah sana kamu pulang saja selesaiin dulu pesanan nya. Ini biar nanti saya sama suami yang angkat ke depan dikit.”

“Baiklah bu, permisi ya bu.” Aku langsung berlari ke dalam rumah.

“Bu, maaf bu Yeni lama.” Ucapku langsung ke dapur dan melihat Ibu dan bapak yang menyelesaikan kue—kue nya.

“Ya tidak apa nduk, kamu tenang saja. Ini juga sudah mau selesai.” Ucap Ibu.

“Eh, aduh. Maaf ya bu pak. Kalian seharusnya istirahat jadi repot karena ini.”

“Loh jangan gitu Yen. Sudah ini kamu bungkusin saja langsung masukkan kedalam kotak nya.”

“Iya pak.”

Aku mengiris sekaligus membungkus semua kue itu hingga pukul 12 malam, akhirnya semua nya pun jadi. Aku mengambil alih semua cucian itu dan meminta bapak serta ibu untuk beristirahat di kamar mereka. Dengan cepat, aku pun mencuci semua peralatan yang kotor terkena adonan lalu selesai itu aku langsung bersih-bersih dan beristirahat.

Bersambung… 

1
Listya ning
Haii salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!